To be honest, bukan The Death Railway alasan saya ingin berkunjung ke Kanchanaburi.. Seorang Nat tidak mungkin tertarik dengan hal-hal yang seperti ini.. Sampai sekarang saja saya masih kapok masuk War Remnants Museum di Vietnam dan Kamboja.. hahaha.. Jadi adik tercinta saya yang pertama kali request ke Kanchanaburi karena dia ingin mengunjungi Ban Rai Nai Rung, sebuah taman bunga matahari.. Pas lihat fotonya, saya langsung jatuh hati dan langusng memasukkan Kanchanaburi ke wish-list saya.. Eh sayangnya, mungkin karena lama ga traveling dan sebelum berangkat sibuk dengan pekerjaan, jadi dengan bodohnya saya tidak mencari informasi yang cukup mengenai Ban Rai Nai Rung ini.. Jadi ternyata taman ini tidak buka sepanjang tahun.. Pas banget mereka tutupnya dari bulan Oktober sampai Februari.. Celakanya tahunya itu pas kami sudah sampai Kanchanaburi... Mau nangis rasanya, tapi mau bagaimana lagi.. The trip must go on.. hahaha.. Untungnya selain Ban Rai Nai Rung, masih banyak tempat-tempat cantik yang bisa kita kunjungi di Kanchanaburi..
Dari Suvarnabhumi Airport, perjalanan menuju Kanchanaburi ditempuh kurang lebih 2.5 jam.. Untungnya kami sewa minivan, jadi bisa sambil rebahan.. Selama perjalanan saya lebih banyak tidur dan kerja di laptop.. Perjalanan kebanyakan melewati highway dan semakin memasuki area pinggiran.. Kami di Kanchanaburi stay selama 3 hari 2 malam.. Sebenarnya kurang sih, idealnya 4 hari 3 malam, tapi apa daya, saya masih "budak korporat" yang jatah cutinya terbatas.. hahaha.. Di Kanchanaburi kami memilih untuk menginap di Cross River Kwai..
Kami tiba di hotel sekitar pukul 16.00.. Setelah menikmati free afternoon tea yang merupakan complimentary dari hotel, kami menuju kota Kanchanaburi yang berjarak sekitar 20 menit perjalanan.. Oh ya, di Kanchanaburi saya juga menyewa mobil ya.. Sewanya di Kanchanaburi Rent Car dan ini dapat dari Google (see below for more information).. Untungnya cukup fast response dan profesional.. Biaya per harinya kena THB 900 atau sekitar IDR 400,000.. Perjalanan menuju kota, lumayan jauh karena memang Cross River Kwai ini letaknya sedikit di pinggiran.. Akses jalannya juga pedesaan banget.. Kanan kiri sawah dan kalau malam gelap banget.. Jarak antar rumah yang satu dengan rumah lainnya saja jauh banget.. Minimarket seperti 7-Eleven baru ada di daerah kota.. Selama perjalanan, saingan kami bukan mobil atau truck.. Tapi gerombolan sapi, kambing, dan bebek yang lagi pulang.. Dipikir-pikir kami nekat juga ya.. Pokoknya modal Google Maps saja.. Tapi saya dan adik saya itu memang 1 paket yang complimentary satu sama lain.. Saya tugasnya nyetir, dia baca map.. Pernah suatu kali, posisinya di balik, malahan kacau balau.. hahaha..
Cross River Kwai |
Karena sudah malam, jadi kami langsung menuju tempat dinner.. Malam itu kami memilih makan di Keeree Mantra.. Restaurant ini salah satu yang recommended di Kanchanaburi.. Paling pas ke sini sewaktu sore hari menjelang senja.. Karena pemandangannya bakalan bagus banget.. Rasa makanannya juga overall enak.. Pesanan kami malam itu ada Tod Man Kung (Deep Fried Shrimp Cake), Smoked Freshwater Fish Chili Paste, Deep Fried Snake Head Fish with Spicy Mango Salad, Winged Bean in Spicy Coconut Sauce Salad, Baked Rice with Pineapples, dan Fried Tup Tip Fish in Vegetable & Spicy Sauce.. Total bill untuk 6 dish, 3 minum dan 1 dessert adalah THB 1990 atau sekitar IDR 850,000.. Kalau menurut saya masih tergolong murah untuk makanan sebanyak ini dan tempat sebagus ini..
Sebelum balik hotel, kami mampir ke 7-Eleven, dan pas banget di depannya ada ibu-ibu penjual ayam goreng.. Ayam goreng Thailand itu salah satu favorit saya, karena tepungnya tipis, tapi bumbunya meresap.. Luarnya cripsy dan dalamnya masih juicy tapi ga amis.. Akhirnya saya borong 6 pcs terakhir, biar Ibu-nya bisa pulang.. Nah di Kanchanaburi ini mirip seperti di Bali.. Jadi banyak anjing liarnya.. Mungkin ada yang pelihara sih, tapi mereka dibiarkan bebas gitu.. Jadi sepanjang jalan pulang, kami sekalian bagi ayam goreng ke anjing-anjing di sekitaran hotel.. hahaha..
Keesokan harinya, setelah breakfast, kami berangkat menuju Mulberry Mellow.. Ini sebenarnya cafe tapi dengan konsep nature dan ala-ala picnic gitu.. Sebenarnya mereka punya ruangan indoor dan outdoor yang lengkap dengan meja + kursi.. Tapi justru daya tarik mereka itu adalah di bagian belakang cafe itu disediakan kursi-kursi malas dan tikar-tikar picnic.. Duduknya ya di bawah pohon gitu.. Asyik sih, apalagi buat kami yang setiap hari tinggal di kota metropolitan.. Jadi rasanya ayem gitu.. Duduk-duduk santai sambil menikmati makanan dan minuman.. Untnngnya pagi itu cuaca juga pas dan yang akhirnya berujung pada ngantuk semua.. hahaha..
Sesuai namanya, cafe ini menawarkan aneka menu yang didominasi oleh olahan Mulberry.. Di Indonesia kayaknya susah ditemukan buah yang satu ini ya.. Jadi di sebelah cafenya, memang terdapat kebun Mulberry.. Beberapa menu yang menjadi signature mereka ada Organic Mulberry Pie, Sparkling Mulberry, Mulberry Americano, Mulberry Soft Ice Cream, Mulberry Tea, Mulberry Juice, dan masih banyak lagi.. Mereka juga ada pilihan cake yang menarik, seperti Mulberry Yoghurt Cake.. Overall rasanya enak semua.. Favorite saya Mulberry Pie (sampai pesan untuk di-T/A), Mulberry Juice, dan Sun-Dried Pork.. Untuk range harga, minuman mulai dari THB 40 atau sekitar IDR 17,000.. Total pesanan kami dengan 3 minuman, 1 cake, 3 pie, dan 1 snack sekitar IDR 190,000 saja..
Dari Chan Nature Cafe, kami pergi menuju city center.. Tujuan kami selanjutnya adalah Wat Mae Phra Rachini atau Beata Mundi Regina, sebuah Gereja Katolik di Kanchanaburi.. Lokasi Gereja ini persis di depan Kanchanaburi War Cemetery.. Dikarenakan informasi tentang Gereja ini sangat minim, saya jadi tidak mengetahui jadwal Misa di Gereja ini.. Tapi masih bersyukur bisa mampir dan berdoa di Gereja kecil ini..
Sebelum kembali ke hotel, kami memutuskan mampir untuk makan terlebih dahulu.. Karena tidak direncanakan, jadi asal pilih saja di Google Maps.. hehehe.. Pilihan kami jatuh ke Boat Noodles Kanchanaburi yang lokasinya persis di sebelah Golden Pagoda & View Point.. Konsep restonya terbuka, jadi kita bisa sekalian menikmati pemandangan alam Kanchanaburi.. Di sekitar sini juga banyak terdapat cafe dan resto lainnya.. To be honest, Boat Noodles bukanlah Thai dish favorit saya.. Apalagi yang soup-nya dicampur darah segar.. Tapi pas saya lihat menunya, yang untungya ada fotonya, Boat Noodles di sini disajikan di hotpot.. Entah dicampur darah atau ga, yang jelas pasti sudah matang karena disajikan panas terus.. hahaha..
Sesampainya di hotel, mama saya
ngadem di kamar.. Kami bertiga malah booking sepeda di front office..
Rencananya mau naik sepeda keliling desa.. Sayangnya kondisi sepeda
hotel kurang bagus.. Mungkin jarang yang request juga.. Tapi selama
masih bisa dikayuh, lanjut saja.. hahaha.. Ternyata naik sepeda itu
melelahkan.. Saya memang bukan penggemar sepeda, mau sepedaan di jalan
maupun di gym.. Kami sampai masuk ke sawah-sawah dan sampai dikejar
anjing pula.. hahaha.. Sebenarnya in general, alam dan pedesaan di Kanchanaburi ini mirip
banget dengan di Bali.. Jadi mengingatkan saya sewaktu masih di Bali dan
jaman-jaman rajin ikut Hash House Harriers.. "Playground" kami ya
sawah, desa, gunung, dan sungai.. Jadi biarpun sekarang bulu mata lentik
dan kuku habis mani-pedi, kalau diajak berenang di sungai atau
nyemplung ke sawah, siapa takut.. hahaha..
Malamnya karena ini malam terakhir
kami di Kanchanaburi, jadi sengaja mau menghabiskan waktu di hotel
saja.. Kami dinner di restoran hotel, The Bridge.. Untuk makanannya, ya
khas makanan hotel yang menurut saya so-so saja dan kurang authentic.. Makanya saya selalu
prefer makan di restoran lokal kalau lagi traveling.. Setelah dinner,
kami berempat menghabiskan waktu rebahan di daybed yang memang
disediakan di masing-masing atap kamar, sambil memandang bintang-bintang
dan menikmati keindangan River Kwai di malam hari.. Moment ini adalah salah satu moment
yang paling berkesan dalam trip ini..
Keesokan harinya setelah breakfast,
kami menuju ke River Kwai Bridge.. Jembatan ini adalah landmark yang
wajib
dikunjungi kalau ke Kanchanaburi.. Jadi basically ini jembatan rel
kereta api yang melintasi Sungai Kwai.. Rel keretanya sendiri masih
aktif.. Informasi dari salah
satu penjual di sana, masih ada kereta api rute Bangkok-Kanchanaburi vv
yang melintas 2x setiap harinya.. Di seputaran bridge banyak terdapat
penjual souvenir khas Kanchanaburi.. Tapi menurut saya, dari souvenir
dan makanan, tidak ada yang benar-benar khas Kanchanaburi..
Dari River Kwai Bridge, kami jalan
kaki menuju Keeree Tara.. Keeree Tara ini adalah sebuah restaurant dan
masih satu group dengan Keeree Mantra.. Secara menu, ada beberapa yang
sama dan ada yang berbeda.. Sama seperti Keeree Mantra, paling pas ke
Keeree Tara ini saat sore hari.. Mereka ada space yang lokasinya persis
di pinggir sungai.. Jadi kita bisa menikmati dinner sambil menikmati
keindahan jembatan dan sungai.. Apalagi kalau lampu-lampunya sudah
dinyalakan, bakalan romantis banget.. Sayang kami tidak punya cukup
waktu..
Makanan yang kami pesan di Keeree Tara hampir semuanya enak.. Dari segi rasa, saya lebih suka Keeree Tara dibandingkan Keeree Mantra.. Beberapa menu yang saya rekomendasikan ada Khanom Jeen Andaman, yang merupakan rice noodles yang disajikan dengan curry seafood.. Daging kepitingnya berlimpah banget dan curry saucenya juga balanced.. Next ada Miang Kham atau Lotus Petal Wrap.. Jadi ini kelopak bunga teratai yang dimakan bareng dengan condiment lainnya seperti jahe, bawang merah, kacang tanah, cabai, jeruk nipis, ebi, dll.. Rasanya sih unik tapi masih bisa diterima lidah Indonesia saya.. Hor Mok (steamed fish curry custard) dan Fish Tom Yum Soup-nya juga enak..
Setelah lunch, kami langsung kembali ke hotel.. Di lobby sudah ready minivan yang akan membawa kami kembali ke Krung Thep alias Bangkok.. Sesuai judul post ini, I left my heart in Kanchanaburi.. It's true, Kanchanaburi ternyata beyond expectation banget.. Buat yang setipe dengan saya, yang suka dengan tempat yang tidak terlalu ramai dan suasana kota yang laid-back, please do visit Kanchanaburi..
To be continued..
Keeree Mantra
88/8 ม.4 ถ.แสงชูโต Nong Bua
Kanchanaburi
Phone : +66 34 540 889
Opening Hours : 10.00 - 21.00
Mulberry Mellow
436 Ko Samrong, Kanchanaburi
Phone : +66 81 933 1871
Chan Nature Cafe
2 73/1 ซอย เทศบาล Kaeng Sian
Kanchanaburi
Wat Mae Phra Rachini
aka Beata Mundi Regina
2GJF+GJ7, Ban Nuea
Kanchanaburi
The Bridge Bar & Bistro
XF88+J7P, Nong Ya
Kanchanaburi
Phone : +66 34 552 124
The River Kwai Bridge
Keeree Tara
431 1 River Kwai Rd, Ban Tai, Mueang,
Kanchanaburi
Phone : +66 34 513 855