Wednesday, December 28, 2022

Pengalaman Kerja di Perusahaan Freight Forwarding

Ada yang familiar dengan istilah "freight forwarding"?? To be honest, selama ini kalau saya ditanya kerja di perusahaan apa, saya lebih prefer menjawab bekerja di perusahaan logistik.. Ga salah sih, tapi sebenarnya istilah yang lebih tepat adalah freight forwarding.. Tapi sayangnya banyak yang kurang paham dengan istilah ini.. Jadi daripada harus menjelaskan panjang lebar, lebih baik saya pakai istilah logistik, cargo, atau ekspedisi.. hehehe..

Tidak terasa sudah lebih dari 7 tahun saya bekerja di bidang freight forwarding ini.. Dulu sama sekali ga kebayang bakal kerja di industri ini.. Apalagi kalau melihat background pendidikan dan pengalaman kerja saya sebelumnya yang sangat jauh dari bidang ini.. Terakhir sebelum masuk ke perusahaan ini, saya justru bekerja di perusahaan FMCG (fast moving consumer goods).. Jadi benar-benar berbeda 180 derajat dari segi industri, main business, budaya dan cara kerja, dll.. 

Sekilas tentang freight forwarding buat yang masih awam dengan istilah ini.. Freight forwarding dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Perusahaan Pengurusan Jasa Transportasi.. Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan, PPJT diartikan sebagai "kegiatan yang ditujukan untuk semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui angkutan darat, kereta api, laut, dan udara'.. Jadi kami adalah perusahaan yang mengatur pengiriman dan penerimaan barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan berbagai mode transportasi, baik untuk domestik, maupun internasional..

Secara khusus untuk perusahaan tempat saya bekerja, kami lebih banyak meng-handle shipment atau pengiriman ekspor dan impor.. Untuk mode transportasinya didominasi oleh via udara dan laut.. Ketika mengajar atau training karyawan baru, saya suka mengkategorikan scope pekerjaan perusahaan freight forwarding itu ke 3 sub-bagian.. Yang pertama adalah Freight Forwarder, kedua PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan), dan EMKL/EMKU (Ekspedisi Muatan Kapal Laut/Udara).. Perusahaan freight forwarder secara global dapat diartikan sebagai perusahaan yang menyambungkan antara pemilik atau penerima barang dengan pihak pengangkut (airlines atau shipping lines).. Misalkan seorang eksportir, dia tidak akan bisa langsung booking ke airlines untuk pengiriman barang miliknya.. Booking harus dilakukan oleh perusahaan freight forwarder yang sudah terdaftar sebagai agent dari airlines tersebut..

Berbeda dengan PPJK.. PPJK adalah perusahaan yang sudah memiliki ijin khusus untuk mengurus dokumen-dokumen kepabeanan yang berkaitan dengan Bea Cukai (Customs).. Secara resmi, definisi PPJK adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan kewajiban pabean untuk dan atas kuasa Eksportir atau Importir.. 

Terakhir adalah EMKL/EMKU, dimana ini adalah perusahaan di bidang logistik yang memiliki ijin legalitas dari pemerintah untuk melakukan layanan pengiriman barang melalui kapal laut atau kapal udara.. 

Jadi kalau mau dikaitkan, sebenarnya tiga hal ini adalah suatu kesatuan rangkaian kegiatan yang kembali lagi ke definisi apa itu perusahaan freight forwarding.. Tidak semua perusahaan freight forwarding bisa atau memiliki legalitas untuk menjalankan ketiga peran ini.. Perusahaan tempat saya bekerja, kebetulan sudah lengkap legalitasnya dan bisa menawarkan tiga jasa ini.. Tapi justru hal ini yang membuat pekerjaan saya challenging..

Selama 7 tahun berkarya, pasti banyak suka dukanya, ups and downs-nya, tantangan, dan permasalahannya.. Dulu awal-awal yang masuk ke industri ini, saya benar-benar blank dan ga ngerti apa-apa.. Paling yang saya paham hanya kode-kode airlines dan kode-kode airport.. Itupun karena sering traveling saja.. Makanya materi pertama kalau saya lagi training staff baru, pasti soal IATA code ini.. Karena walaupun simple, tapi crucial.. Ada yang familiar dengan airlines code seperti GA, SQ, CX, TG, LH, EK, dll?? Atau kode-kode airport seperti KUL, SIN, BKK, DXB, HAM, AMS, dll?? Kenapa crucial, karena kode ini yang akan dicantumkan sebagai airport asal dan airport tujuan di dokumen AWB.. Salah memasukkan kode, maka cargo akan dibawa ke airport tujuan yang salah.. Pernah sekali kejadian, AOD (airport of destination) seharusnya CGK (Soekarno Hatta / Cengkareng).. Tapi oleh agent di luar negeri, diinput CKG (Chongqing / China).. Cargo akhirnya terbang ke China bukan ke Jakarta.. Dan itu prosesnya ribet dan lama banget untuk mengeluarkan barang dari China dan akhirnya dikirim ke Jakarta.. 

Salah satu "suka"-nya kerja di dunia freight forwarding itu adalah industri dan ruang lingkup pekerjaannya yang dinamis dan challenging.. Jadi ga ada yang namanya bosan atau kerjanya itu-itu saja.. Setiap barang atau komoditas memiliki aturan yang berbeda-beda dan kita juga dituntut untuk mengikuti peraturan yang selalu di-update, baik peraturan dari Carrier maupun dari Bea Cukai.. Misalkan kalau mau kirim binatang hidup atau abu jenazah, dokumen yang diperlukan apa saja dan treatmentnya ketika di origin dan di destinasi seperti apa.. Bekerja di dunia freight forwarding juga seru karena bisa menjalin relasi dengan banyak pihak.. Tidak hanya customer kita yang didominasi oleh importir dan eksportir, tetapi juga dari pihak Airlines, Shipping Lines (pelyaran), Bea Cukai, Agent atau Forwarder dari banyak negara.. Dulu sebelum pandemi, rutin diadakan conference-conferenceantar sesama perusahaan forwarder.. Conference ini seru karena bisa ketemu banyak orang di industri yang sama dari berbagai negara.. Hal positif lainnya adalah bisa "jalan-jalan".. Karena saya in-charge di cabang Surabaya, jadi kalau saya market atau visit customer, tidak hanya di dalam kota Surabaya.. Tapi bisa sampai ke Pasuruan, Malang, Gresik, Mojokerto, dll.. Selain itu karena Head Office perusahaan tempat saya bekerja ada di Bali, jadi otomatis kalau ada meeting, pasti diadakan di Bali..

Kalau "suka"-nya sudah, sekarang giliran "duka"-nya.. To be honest, dukanya kerja di dunia freight forwarding itu tidak sedikit.. Yang pertama, harus siap dicomplain.. Dulu awal-awal in-charge sebagai Branh Manager, saya stress karena menerima complain-an dari sana sini.. Tapi saya ingat kata-kata seorang staff saya yang sudah senior.. Kata beliau, kalau kerja di dunia freight forwarding, complain-an dari customer jangan diambil hati.. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.. hehehe.. Complain-an akan selalu ada karena kita sebagai freight forwarder merupakan "perantara" antara eksportir / importir dan carrier (airlines & shipping lines).. Kalau flight delayed atau cargo offload (tidak terangkut), yang dicomplain customer adalah freight forwarder-nya.. Padahal yang delay airlines atau shipping lines-nya dan ini semua di luar kendali kami.. Apalagi kalau kaitannya sudah dengan cuaca yang bukan sesuatu yang bisa kami control atau prediksi.. Contoh misalkan kapal Inessa seharusnya berangkat dari port Surabaya (Tanjung Perak) tanggal 25 Des, tapi ternyata karena congestion (antri sandar & bongkar) di port sebelumnya, maka baru berangkat dari Surabaya tanggal 28 Des.. Otomatis tanggal tiba di port tujuan akan mundur juga.. Ketika cargonya urgent atau ada deadline, pasti kami sebagai freight forwarder yang kena caci maki customer.. Pernah juga flightnya cancel karena bad weather di China.. Tapi customer ga mau tahu, dan minta cargo harus berangkat juga hari itu.. Sedangkan cargo sudah melewati customs.. Berbeda dnegan penumpang yang bisa pindah pesawat hanya dengan membeli tiket baru.. Tidak semua customer seperti ini sih, tapi banyak juga yang seperti ini dan dari sekian ribuan shipment, tidak mungkin lancar-lancar saja kan.. Sesekali pasti saja ada yang bermasalah.. Jadi mau kerja di dunia freight forwarder, harus siap mental dulu.. hahaha..

"Duka" lainnya adalah harus stand-by 24 jam.. Jadi jangan heran kalau saya bawa laptop kemana-mana.. Bahkan ketika liburan 2 minggu ke Thailand pun, laptop saya tenteng kemana-mana.. Kerjanya bisa dimana saja, di airport, di hotel, di bus, dll.. hahaha.. Kalau shipment by sea ritme kerjanya masih tidak secepat by air.. Karena traveling timenya yang berhari-hari bahkan berbulan-bulan.. Kalau by air kan cepat ya, hanya hitungan jam atau hari.. Jadi kita juga kejar-kejaran waktu dan harus memonitor terus apakah shipment sudah berangkat atau tiba sesuai dengan fight schedulenya.. Lalai atau tidak bisa mengejar deadline atau memenuhi peraturan Bea Cukai, tentu kita dihadapkan pada potensi denda yang nilainya bisa puluhan bahkan ratusan juta.. Ketelitian sangat diperlukan di industri ini, apalagi yang kaitannya dengan dokumen kepabeanan.. Salah satu huruf saja, bisa mengakibatkan denda pajak yang nilainya bisa fantastis karena mengikuti nilai barang.. 

Kemudian karena kita kerja samanya dengan sesama forwarder dari berbagai negara, kadang kendalanya ada di zona waktu.. Kalau komunikasi dengan agent di Europe sih masih oke ya.. Masih bisa sore atau malam harinya.. Nah kalau sama agent di US, siap-siap saja begadang.. Apalagi kalau ada shipment yang urgent, saya bisa pasang alarm sampai berlapis-lapis, misal jam 23.00, 00.00, 01.00, 02.00, dst.. hahaha.. Karena untuk mempersingkat waktu dan mengejar deadline, jadi satu-satunya cara agar efektif dalam komunikasi, ya kita kerjanya mengikuti jam kerja di US..  Sebagai seorang Branch Manager, saya juga dituntut untuk memonitor dan bertanggung jawab mulai dari sales, operasional, dan finance + accounting.. Sayangnya karena customer kebanyakan contactnya dengan saya, jadi terkadang saya keteteran juga menghadapi berbagai macam request, pertanyaaan, dan complain-an customer.. Dari urusan posisi trucking sekarang ada dimana, kapalnya sudah berangkat belum, invoicenya sudah dikirim belum, sampai permintaan rate, semuanya ke saya.. Ada hari-hari dimana Whatsapp saya ada puluhan message belum terbaca atau saya sedang online di telepon kantor dan handphone saya juga bunyi ada telepon masuk.. Jadi terkadang overwhelming juga.. hahaha..

Semoga apa yang saya sharingkan bisa sedikit menambah pengetahuan dan memberikan sedikit gambaran tentang industri freight forwarding ini.. Siapa tahu setelah membaca tulisan ini jadi banyak yang tertarik untuk terjun dan berkarier di industri ini.. hahaha..

Monday, December 19, 2022

Miel Coffee Bali

Membicarakan soal Bali dan cafe, sepertinya dua hal yang tidak pernah habis untuk dibahas.. Setiap saat selalu saja bermunculan cafe-cafe baru, terutama di seputaran Canggu dan Seminyak.. Salah satunya Miel Coffee Bali.. Awalnya saya hanya berencana jalan-jalan ke Canggu.. Maklum sewaktu tinggal di Bali, justru saya jarang banget ke daerah Canggu, kecuali memang ada keperluan.. Alasannya karena malas macet-macetan.. Nah giliran sudah tidak tinggal di Bali, setiap kali pulang, mainnya malah ke Canggu & Seminyak.. Miel Coffee ini dari design luarnya sudah eye-catching dan bagus banget..

 

 

 

Well bagian dalamnya ternyata ga kalah cantiknya.. Secara space cukup spacious dan terdiri dari 2 lantai.. Every corner juga menurut saya sangat Instagram-worthy.. Ga heran banyak sosialita atau IG influencer yang mampir ke sini.. Dan saya bahkan baru tahu juga bahwa mereka punya staff sendiri atau bawa photographer khusus untuk fotoin mereka.. Pantas saja fotonya bagus-bagus ya.. hahaha..


 

 

Karena kemarin sudah lunch di tempat lain, jadi saya hanya pesan minuman dan dessert.. Overall, dessert-nya oke juga.. Saya cuka cheese cake dan lava cakenya.. Manisnya pas dan ga kalah dengan famous bakery di Bali.. Untuk minuman, Affogato-nya juga enak.. Kalau sekilas lihat menu makanannya, menu brunch-nya cukup oke dan banyak pilihannya..


 Violetta (45k)
 

 Ice Lemon Tea (35k)
 

 Affogato (40k)
 

Newyork Cheesecake (43k)
 

Valrhona Lava Cake (54k)



Miel Coffee Bali
Jl. Pantai Batu Bolong No 5
Canggu, Bali
Phone  :  +6853 5656 8800
Instagram  :  @miel.bali
Opening Hours  :  07.00  -  19.00

Taste  : 

Price  :  ✮✮✮
Service : ✮✮✮
Place  :  ✮✮✮
Recommended  :  Valrhona Lava Cake,  Affogato, etc

Tuesday, December 13, 2022

Hotel Review ~ Sudamala Resort Senggigi

Kelanjutan dari postingan Lombok Short Getaway, kali ini saya akan me-review salah satu hotel yang menjadi tempat saya dan keluarga menginap selama di Lombok.. Sudamala Resort group sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi saya karena mereka juga hadir di Bali, tepatnya di Sanur, yaitu Sudamala Resort Sanur.. Sewaktu merencanakan trip ke Lombok, saya memang mencari hotel di sepanjang Pantai Senggigi yang belum pernah kami coba.. Nah kebetulan ada 2 hotel yang menarik dan sesuai dengan preference kami..  Karena tidak bisa memilih, akhirnya kami coba dua-duanya.. Jadi 1 malam di Sudamala Resort Senggigi dan dua malam di satu hotel yang akan saya review secara terpisah..

 

 

 

Sama seperti Sudamala Resort lainnya yang berlokasi di Bali & Flores, Sudamala Senggigi ini memadukan konsep tradisional & modern.. Konsepnya juga beachfront, jadi tamu yang menginap punya akses langsung ke Pantai Senggigi.. Mereka juga ada swimming pool yang cukup luas dan bakalan cantik banget ketika sunset.. Kamar-kamarnya juga dikelilingi dengan taman yang sangat asri dan menambah kesan peaceful.. Cocok buat yang lagi pengen healing.. Sudamala Resort Senggigi ini sukses jadi hotel favorit kami di Lombok, karena kami memang lebih senang hotel dengan konsep resort, yang punya akses ke pantai, tidak ramai, dan suasananya laid-back.. Yang menginap di sini juga kebanyakan orang asing yang sedang honeymoon atau yang sudah senior..


 

 

My favorite part of this resort is of course the swimming pool.. Walaupun secara ukuran, tidak tergolong besar, tapi sangat oke dipakai untuk berenang dan bersantai sambil menikmati sunset dan segelas cocktail atau coconut water.. Service di Sudamala Senggigi ini juga top notch.. Very attentive and friendly.. Bahkan beberapa staff dalam hitungan jam saja, sudah kenal nama papa saya dan langsung menyapa dengan nama.. Beberapa staff yang kami jumpai memang berasal dari Bali.. Jadi mungkin ini yang membuat jadi cepat akrab ya.. Oh ya, persis di seberang hotel juga terdapat minimarket, jadi memudahkan banget buat para tamu yang menginap di Sudamala Senggigi..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hari itu mungkin kami sedang beruntung, karena sewaktu check-in kami mendapatkan upgrade kamar.. Jadi seharusnya saya booking kamar tipe Narmada Ocean Suite.. Rate waktu itu sekitar 1.5 juta per malam per kamarnya.. Oleh receptionist-nya, kami di-upgrade ke kamar tipe Narmada Sunset Suite, dimana untuk suite ini langsung menghadap dan hanya beberapa langkah saja dari pantai.. Lumayan banget karena selisih ratenya sekitar USD 30 per kamarnya.. 

 

 

 

Overall saya suka banget dengan design kamarnya.. Unique, traditional, tapi tetap ada modern touch-nya.. Kamarnya sparkling clean, ga ada noda sama sekali.. Semua peralatan berfungsi dengan baik dan lengkap.. Yang paling saya suka adalah bathroom-nya yang besar banget.. Jadi ada ruangan khusus toilet, shower, dan outdoor bathtub yang buat betah berendam berlama-lama.. Serunya dari kamar itu kita bisa mendengar deburan ombak.. Buat saya dan adik saya, ini sih keren banget dan buat kita jadi cepat terlelap.. Kecuali untuk mama saya, yang justru kesulitan tidur karena takut ombaknya masuk ke kamar.. Well ini sih dianya saja yang parno, masih ada jarak sekitar 15 meter dari kamar dengan pantai.. hehehe..


 

 

 

 

 

 

Kalau kamarnya oke, service oke, ternyata F&B di sini juga oke.. Untuk breakfast, mereka konsepnya bukan buffet tetapi ala carte.. Kita bisa memilih mau makan di restaurant atau room service.. Kami waktu itu pilih room service saja... Untuk pilihan menu breakfastnya cukup lengkap mulai dari yang Western sampai yang Indonesian.. My favorite was their Egg Benedict.. 

 

 

 

 


 

Sudamala Resort Senggigi
Jl. Raya Mangsit Senggigi Lombok
Phone  :  +62 370 693 111
Instagram  :  @sudamalaresorts
Website  :   Sudamala Senggigi
 

Location  :  ✮✮✮✮☆
Room  :  ✮✮✮✮
Service  :  ✮✮✮
Value  :  ✮✮✮
Cleanliness  :  ✮✮✮
 

Monday, December 12, 2022

Shijima Raw

Dikarenakan saya dan keluarga ke Gereja setiap Sabtu sore dan Gereja kami ada di Kapel St John Paul II di Pakuwon Mall, jadi sehabis Misa biasanya kami langsung dinner.. Awalnya seru sih, bisa nyobain resto dan tempat makan di Supermall & Pakuwon Trade Center satu per satu.. Tapi setelah hampir 1.5 tahun, lama-lama bosan juga dan mulai kehabisan ide mau makan dimana lagi.. hahaha.. Salah satu resto favorit kami di Pakuwon Mall dan yang biasanya kami datangi kalau lagi craving for Japanese food adalah Shijima Raw.. Lokasinya ada di Level 2M di area Little Tokyo.. Selain di Pakuwon Mall, mereka juga hadir di Galaxy Mall (GM 2 Lt 3)..

 

 

Awal nyobain Shijima Raw ini sebenarnya tidak sengaja.. Berawal dari tempat makan incaran kami semuanya sudah full.. Maklum jam selesai Misa itu pas jam 19.00, jadi pas jam dinner juga.. Karena di Shijima Raw masih ada 1 meja kosong, akhirnya masuk dan nyobain.. Awalnya skeptis, secara saya terlalu sering dikecewakan dengan Japanese resto yang ada di Surabaya.. Bahkan sekelas S*shi T*i saja, kualitasnya bisa beda jauh dengan di Bali.. Pernah satu kali pesan Sashimi, dan ikannya kurang fresh atau at least bukan Sashimi-grade.. Di Shijima pun kami awalnya belum berani pesan Sashimi.. Hanya pesan sushi satu porsi dan ternyata ikannya fresh.. Baru deh berani pesan menu yang lain.. 

Dari segi menu, pilihan makanannya cukup lengkap.. Mulai dari Appetizers, Salad, Sushi, Sashimi, dan main course seperti Steak, Curry Rice, Udon, Donburi, dan masih banyak lagi.. Untuk range harga, menurut saya masih reasonable untuk sekelas Japanese resto di mall.. Starts from 12k and below 99k.. Mereka juga no pork, no lard ya..


 

 

 

 

 

Untuk rasa makanannya, overall belum pernah dapat yang ga enak.. Semuanya enak, fresh, dan pas saja dari segi rasa dan kualitas.. Kalau saya pribadi, saya punya menu wajib yang pasti saya pesan setiap kali ke Shijima Raw.. Untuk appetizer, pesanan wajib saya Konyaku Steak dan Chuka Idako.. Konyaku Steak ini adalah konyaku yang dipotong-potong dan dibumbui dengan steak saucenya Sihijma yang enak banget.. Jarang banget kan menemukan Konyaku yang diolah sekreatif ini.. Jadi kalorinya rendah, tapi rasanya enak.. hehehe.. Saya juga penggemar Chuka Idako.. Di sini not the best quality sih, tapi masih okelah.. Atau bisa juga pesan yang versi mix antara Chuka Idako, Wakame (seaweed), dan Kurage (jelly fish).. Kemudian ada Avocado Salad.. Ini enak dan mama saya bisa makan (penting, lol).. Untuk main course, saya selalu pesan Sashimi Salad.. Isinya ada sayuran, Salmon, Tuna, dan Scallop.. Tapi Scallop-nya lebih sering out of stock.. Dressing-nya saya suka.. Mirip-mirip Ponzu tapi bukan.. Yang jelas saya paling anti dengan sesame dressing.. Selain bosan, sesame dressing beli di supermarket merk Kewpie juga bisa.. hehehe..

 

Condiments & Ocha
 

Mix Salad (45k)
 

Chuka Idako (35k)
 

Avocado Salad (36k)
 

Konyaku Steak (23k)
 
 
Sashimi Salad (53k)
 

Next untuk sushi-nya, karena kebanyakan pilihan menu sushi-nya ada diberi topping mayonaise atau mentai-nya, saya selalu pilih yang versi Gunkan.. Favorit saya tentu si Tobiko Gunkan.. Untuk papa saya, biasanya dia selalu pesan daging-dagingan, seperti Beef Teriyaki, Gyudon, Gyukatsu, dll.. Last but not least, untuk mama saya, selalu dipesankan Ten Don, alias nasi dengan aneka tempura.. Jadi tempura adalah satu-satunya menu yang bisa dipesan mama saya setiap kali diajak ke Japanese restaurant.. hahaha.. 

 

Unagi Nigiri (26k) & Tobiko Gunkan (23k)


Chirasi (75k)
 
 
Tuna Moriwase (63k)
 

Sakari Gyudon (99k)
 

Ten Don (53k)
 
 
Beef Teriyaki (61k)


 
Shijima Raw
Level 2M, Pakuwon Mall, Surabaya
Phone  :  +631 9914 1749
Instagram  :  @shijima_id
Opening Hours  :  10.00  -  22.00

Taste  : 

Price  :  ✮✮✮
Service : ✮✮✮
Place  :  ✮✮✮
Recommended  :  Sashimi Salad, Konyaku Steak, Avocado Salad, etc