Dalam perjalanan pulang setelah obrolan singkat tersebut, saya pun berpikir, apakah hanya saya yang tidak kepikiran untuk mencari pasangan atau menikah ya.. Nyatanya teman saya yang usianya di bawah saya ternyata lagi galau memikirkan jodohnya yang tak kunjung datang.. To be honest, jangankan menikah ya, untuk pacaran saja tidak pernah terlintas di pikiran saya.. Biasanya pikiran untuk ingin punya pacar hanya muncul ketika Valentines Day.. Alasannya karena saya ingin dapat kiriman bunga & coklat ke kantor.. Biar dilihat oleh team saya, Ibu-nya ini punya pacar.. Karena sering kali saya disindir "Bu, pacarnya jangan disembunyikan, sesekali disuruh main ke kantor dan dikenalkan".. hahaha.. Sebenarnya kalau dipikir lagi, mungkin bukan tidak ingin punya pasangan ya.. Tapi hal tersebut bukanlah prioritas saya untuk saat ini.. Dan saya merasa fine-fine saja sendirian.. Mungkin benar kata sahabat saya, terlalu lama sendiri, jadi sudah merasa terlalu nyaman sendiri..
Seiring dengan bertambahnya usia saya, semakin sering pertanyaan yang satu ini, "kapan nikah???", mampir ke telinga saya.. Semenjak memasuki usia 30 tahun, semakin banyak orang yang bertanya kapan nikah dan sering kali saya bingung harus menjawab apa.. Jawaban yang paling sering saya gunakan adalah "yang diajak nikah belum ada" atau kalau lagi sensitif, saya jawab dengan "kapan-kapan".. hahaha.. Lucunya, pertanyaan ini bukan datang dari orang tua saya, tapi justru dari saudara/keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan orang yang baru pertama kali berjumpa dengan saya.. Mungkin benar kalau ada jokes yang mengatakan Indonesia memang negara "KEPO-lauan".. hahaha.. Orang tua saya justru dari dulu sama sekali tidak memaksa anaknya (saya dan adik saya) untuk cari pasangan.. Palingan hanya sebatas curhat, misalkan kalau mama saya habis reuni-an sama teman SMA-nya dan ditanya sudah punya cucu berapa..
Yang buat sedih adalah ketika pertanyaan "kapan nikah???" ini kemudian diikuti dengan sindiran dan comment seperti :
"jangan terlalu memilih"
"standard-nya jangan ketinggian"
"jangan keasyikan cari duit"
"nanti semakin tua, ga ada yang mau"
"kalau ga menikah, bukan wanita sempurna"
"siapa yang mau ngurus nanti kalau sudah tua"
and so on
Kalau dibilang memilih, menurut saya namanya cari pasangan ya memang harus memilih.. Apalagi untuk ke jenjang pernikahan, which is sekali untuk seumur hidup.. To be honest, saya tidak ada kriteria khusus, malah sejujurnya saya suka yang biasa-biasa saja.. Ga perlu yang putih dan ganteng karena nanti skin care-nya lebih banyak dari saya dan ga bisa diajak jalan-jalan ke pantai.. Ga perlu yang six-pack, karena nanti ga bisa diajak makan nasi padang malam-malam.. hahaha.. #justjoking
Kalau boleh memilih, physically saya prefer yang lebih tinggi dan lebih tua (age gap > 5 tahun) dari saya.. Dari personality-nya, seiman, takut akan Tuhan, sayang orang tua, dan bisa bikin nyaman sudah cukup untuk saya.. Pengennya sih seseorang yang childish enough untuk nemenin saya main basket di Timezone, but mature & wise enough to have a meaningful conversation with.. Seseorang yang adventurous enough untuk diajak hiking atau backpacker-an, but religious enough untuk pergi misa harian dan doa bareng.. Seseorang yang mau diajak makan di warung tenda pinggir jalan, tetapi bisa juga menikmati ketika makan di fine-dining restaurant.. Seseorang yang bisa diajak masak bareng, kemudian cuddling di sofa sambil nonton Netflix.. Kok jadi banyak kriterianya ya.. hahaha.. Ini kan kalau boleh memilih.. Seringkali yang didapat malah jauh dari kriteria.. Sometimes we fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time..
Masalah cari duit, saya rasa sah-sah saja.. Malah saya tidak mau jadi wanita yang bergantung pada pasangan saya.. Tetapi tentu prioritas akan berubah ketika sudah memutuskan untuk menikah dan berkeluarga.. Masalah semakin tua, tidak ada yang mau lagi, saya pikir jodoh tidak mengenal usia.. Banyak orang yang menikah di usia yang sudah tidak muda lagi dan bisa bahagia..
Selain sindiran dan comment, biasanya akan berujung pada niat baik untuk mencarikan jodoh buat kita.. Kadang ini yang sulit.. Ditolak nanti dikira sombong, diiyakan tapi membuat kita tidak nyaman.. Bahkan ada customer saya, yang sampai mengenalkan saudara dan teman-temannya yang masih single ke saya.. hahaha.. Ironis memang.. Niatnya baik tetapi mereka tidak sadar, terkadang ada beberapa orang yang memang menikmati kesendirian mereka dan belum berpikir untuk settle down.. Walaupun banyak yang dapat pasangan karena dijodohkan, saya prefer cara yang konvensional.. Makanya kalau ada yang dikenalkan atau ngajak kenalan atau PDKT, biasanya tidak saya ladeni.. Saya bukan orang yang gampang jatuh cinta dan kalau dari awal memang tidak ada chemistry atau sparks-nya, mau dikejar bagaimana pun, saya tidak akan luluh.. On the contrary, once in a while saya bisa tertarik kepada seseorang yang baru pertama kali saya temui.. Di awal mungkin lebih ke attraction, being intrigued and drawn to that person.. Feels like you've known him forever.. Sayangnya, ketika saya suka atau tertarik dengan seseorang, saya bukan orang yang bisa mengekspresikan perasaan saya.. Jadi
ketika saya bisa dekat atau bercandaan dengan seorang pria, it means I
don't have any special feelings for him.. Tapi justru dengan pria
yang saya suka, saya akan bersikap cuek, dingin, dan menghindar.. Don't ask why, it's just my personality.. hahaha..
Back to our topic.. Single doesn't mean being lonely or alone.. Apalagi dalam case saya, saya ga pernah kesepian karena saya punya orang tua dan adik, dimana kami berempat dekat banget.. Kemudian ada sahabat dan rekan kerja juga.. Justru as an introvert, saya enjoy being alone.. Ada saatnya ketika saya ingin sendirian atau istilah sekarang "me time".. Biasanya saya jalan-jalan ke mall sendirian atau nonton bioskop sendirian atau naik mobil tanpa tujuan sambil mendengarkan musik..
Satu hal yang membuat saya tidak menjadikan mencari pasangan sebagai prioritas hidup saya adalah karena ada prioritas lain yang lebih urgent di dalam hidup saya.. Misalkan orang tua dan pekerjaan saya.. Semakin bertambahnya usia orang tua, maka semakin banyak perhatian yang perlu kita berikan untuk mereka.. Saya bersyukur karena saya belum berkeluarga, jadi saya masih ada waktu untuk merawat dan memperhatikan kedua orang tua saya.. Bukan berarti ketika sudah berkeluarga tidak bisa merawat orang tua ya.. Tetapi prioritas kita akan berbeda dan salah satunya suatu saat harus kita korbankan.. Honestly, untuk saat ini bahkan saya merasa 24 jam itu kurang.. Jadi boro-boro mau meluangkan waktu untuk cari pasangan, saya sudah kehabisan waktu untuk juggling 24 jam saya untuk keluarga, pekerjaan, dan kegiatan lainnya..
Kembali lagi ke soal pernikahan, karena bukan prioritas saya saat ini, maka bukan berarti saya tidak mau menikah.. Mau, tapi tidak saat ini.. Mungkin beberapa tahun lagi, di saat saya sudah siap dan memang sudah waktu-Nya.. Menikah menurut saya bukanlah target yang harus kita capai dalam hidup ini.. Menikah juga bukan perlombaan.. Menikah juga bukan jaminan akan kebahagiaan.. Banyak orang yang saya kenal, yang menikah hanya karena usianya sudah melebihi standard usia menikah pada umumnya.. Ada yang menikah dalam waktu yang singkat, kemudian bercerai.. Ada yang baru beberapa tahun menikah, tetapi suaminya meninggal.. Ada yang menikah, tetapi menyesal karena merasa tidak bahagia ..
Jadi jangan pernah memutuskan untuk menikah hanya karena dikejar usia.. Jangan ingin menikah hanya karena didesak orang tua atau karena omongan orang lain.. Jangan menikah hanya karena cinta sesaat.. Dan jangan menikah hanya karena merasa kesepian.. Menikahlah ketika kita sudah benar-benar siap, dengan niat dan tujuan yang baik pula..
Buat yang lagi galau menunggu jodoh atau mungkin bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan pasangan hidup, tidak usah galau or desperate.. Tetap berusaha dan bertekun di dalam doa.. Lebih baik menunggu, tetapi menunggu untuk orang yang tepat.. Yang belum berkeinginan untuk mencari pasangan hidup, tidak perlu mendengarkan omongan orang lain.. You can not please everyone and that's ok.. It's your life not theirs.. Menikah atau tidak menikah, sama-sama bisa bahagia kok.. Pilihlah prioritas yang benar dalam hidup ini dan serahkan segala sesuatunya ke tangan Tuhan, biarlah Dia yang bekerja dalam hidup kita..
hahaha,, ditunggu ya.. nanti tgl 13 Feb sy share alamat kantor saya.. hehehe..
ReplyDeletesy sdh hampir 40 tahun tapi masih betah sendiri hehehehe
ReplyDeletewah.. yg penting tetap bahagia ya.. hehehe..
Deletehahaha.. ketahuan dong saya.. kalau jenis makanan, semua saya suka asalkan jgn dikasih kambing or bebek aja.. hehehe..
ReplyDelete