Warga kota Surabaya pasti sudah tidak asing lagi dengan bus yang satu ini.. Si merah ini kerap kali kita temui di sepanjang jalanan kota Surabaya.. Suroboyo Bus secara resmi mulai beroperasi pada tahun 2018 dan secara bertahap menambah rute layanannya.. Saya sendiri jujur memiliki love-hate relationship dengan Suroboyo Bus ini.. Di satu sisi saya senang dengan kehadiran layanan transportasi publik ini.. Di satu sisi saya kesal karena beberapa kali dikagetkan dan hampir tertabrak bus ini saat lari pagi di bundaran Pakuwon.. Salah saya juga sih, karena volume music saya yang terlalu keras.. Setiap kali lewat di depan halte depan Pakuwon Mall, saya jadi tidak sadar di belakang saya sudah ada bus besar.. Kalau drivernya sabar, maka busnya dengan sabar ngikut di belakang saya, kalau drivernya ga sabaran, bakalan diklakson keras-keras.. hahaha..
Karena selalu penasaran dengan Suroboyo Bus ini, akhirnya saya meniatkan diri untuk coba naik bus ini.. Sengaja saya pilih hari Sabtu dengan harapan supaya tidak ramai.. Rute-rute yang dilayani oleh Suroboyo Bus ini bisa dilihat di aplikasi GoBis Suroboyo Bus dan Teman Bus (saya pakai GoBis).. Saat ini ada 5 rute bus yang tersedia.. Ada Purabaya-Rajawali (vv), Unesa-ITS (vv), GunungAnyar-Kenpark (vv) TIJ-JonoSoewojo (vv), dan Purabaya-Tembaan (vv).. Beberapa halte dan rute juga dilengkapi fasilitas GPS, jadi kita bisa tahu posisi bus sedang berada dimana atau next bus bakalan datang lagi berapa menit..
Setelah mempelajari rutenya, akhirnya saya pilih rute Unesa-ITS dan saya mencari bus stop yang untuk arah baliknya, lokasi bus stopnya berlokasi tidak jauh dari tempat saya turun.. Hari Sabtu pagi setelah olahraga sekitar pukul 06.00, saya naik mobil ke Unesa dan parkir di depan National Hospital.. Tepat di sebelah jalan masuk ke Unesa, ada halte-nya Suroboyo Bus.. Waktu itu saya hanya perlu menunggu tidak sampai 5 menit dan bus-nya sudah datang.. Karena baru pertama kali naik, saya bertanya ke drivernya untuk cara pembayarannya.. Saya sendiri sudah menyiapkan uang tunai, e-money, dan pembayaran digital lainnya, untuk antisipasi masalah pembayaran.. Ternyata kata drivernya "masih gratis".. #langsunghappy
Bus-nya sendiri super duper bersih.. AC-nya pun dingin.. Mengingatkan saya dengan bus-bus di negara tetangga.. Bedanya di sini bus-nya sepi, ga ada penumpangnya.. Waktu itu penumpangnya hanya ada 4 orang, termasuk saya dan mama saya.. Padahal gratis lho.. Bandingkan saja dengan GoKL Bus di Kuala Lumpur yang juga gratis itu.. Busnya ga pernah sepi penumpang, apalagi pas weekend, bakalan dempet-dempetan..
Oh ya di dalam Suroboyo Bus juga ada area khusus untuk wanita.. Disediakan juga kursi khusus untuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil.. Informasi di dalam bus juga jelas.. Jadi next bus stop itu akan di-announced.. Jadi kita yang awam atau jarang-jarang naik bus ini ga bakalan kelewatan turunnya.. Satu hal yang saya notice sewaktu naik Suroboyo Bus ini, kebanyakan orang-orang sewaktu naik pasti bilang ke drivernya mau turun dimana.. Kemudian saat mau turun, pasti pada bilang terima kasih ke drivernya.. Padahal turunnya kan dari pintu tengah, jadi kayak teriak bilang terima kasih gitu ke drivernya.. Saya dan mama saya akhirnya ngikut juga dong ya.. hehehe..
skrg infonya sdh berbayar yah?
ReplyDeleteberita yg saya baca seperti itu.. tapi saya belum sempat naik Suroboyo Bus lg, jadi kurang tahu apakah sekarang sudah berbayar atau masih free..
Delete