Wednesday, March 27, 2019

2019 China 中国 Trip ~ Pearl River (珠江) Night Cruise in Guangzhou (广州)



Dari sekian banyak “top activities to do in Guangzhou”, salah satu activity yang menurut saya wajib dan tidak boleh dilewatkan adalah Pearl River Night Cruise.. Night Cruise sendiri memang bukan hal yang baru dan istimewa.. Banyak destinasi wisata lainnya yang juga menawarkan night cruise serupa, misalnya saja di Thailand, Vietnam, Cambodia, dan termasuk di Bali juga ada.. hehehe.. Saya biasanya tidak terlalu tertarik untuk ikut night cruise.. Alasan pertama adalah karena harganya yang cukup mahal untuk ukuran kantong saya dan yang kedua kami lebih senang jalan-jalan dan makan-makan di night market dibandingkan dinner di dalam kapal.. Tapi kali ini berbeda.. Berhubung papa-mama saya saat itu sedang merayakan anniversary yang ke-30 tahun atau sering juga disebut sebagai Pearl Anniversary, jadi tidak ada salahnya kalau dirayakan di Pearl River juga.. Kebetulan banget kan, sama-sama ada embel-embel “pearl”-nya.. hehehe.. 

Sekilas tentang Pearl River.. Pearl River, atau dalam bahasa Chinese disebut Zhūjiāng, adalah sungai terpanjang ketiga di China dengan panjangnya yang mencapai 2000km..  Nama Pearl River ini diberikan karena di dasar sungai terdapat banyak batu besar.. Batu-batu ini begitu bulat dan halus sehingga menyerupai mutiara besar yang bersinar.. Seiring dengan berkembangnya kota Guangzhou, terdapat sekitar 10 jembatan yang melintasi Pearl River serta gedung-gedung tinggi yang berjejer di sepanjang tepi sungai.. Tapi justru ini yang menambah daya tarik Pearl River, apalagi ketika malam hari.. Lampu berwarna-warni beradu dengan arsitektur modern yang juga tidak kalah menariknya.. Pantas saja banyak yang mengatakan, “one can not be considered to have visited Guangzhou if he hasn't cruised the scenic Pearl River”.. Saking populernya Pearl River Night Cruise, di Guangzhou ada banyak wharfs atau ports yang bisa dituju kalau ingin naik night cruise.. Ada Tianzi Wharf, Xidi Wharf, Dashatou Wharf, Canton Tower Wharf, Fangcun Wharf, Zhongda Wharf, dll.. Yang paling populer di kalangan tourist adalah Tianzi Wharf dan Dashatou Wharf.. 

Untuk tiketnya sendiri, saya memilih booking via KLook.. KLook memang akhir-akhir ini sering saya andalkan untuk urusan booking tiket atraksi, sewa transportasi, sampai urusan beli sim card local.. Harga yang ditawarkan tergolong lebih murah dibandingkan website serupa lainnya, belum lagi kalau ada promo.. Service-nya juga sangat memuaskan.. Pernah juga lho, tour yang sudah saya booked terpaksa saya cancel karena saya tidak jadi ke Phuket.. Uang saya dikembalikan full tanpa dipotong biaya apapun..

Untuk Pearl River Night Cruise sendiri, di KLook juga ada banyak pilihannya.. Ada 4 wharfs yang bisa dituju yaitu Dashatou Wharf, Haixinsha Wharf, Tianzi Wharf, dan Canton Tower Wharf.. Dari keempat wharfs tersebut, saya memilih naik di Tianzi Wharf.. Alasannya karena review-nya yang bagus di KLook.. Jadi kebanyakan yang naik di Tianzi Wharf bilang kalau proses redemption-nya gampang banget.. Berbeda dengan review-nya Dashatou Wharf, ada yang bilang counter untuk redemption-nya susah ditemukan.. Ada juga yang ditolak saat mau menukarkan voucher KLook mereka.. Alasan kedua adalah lokasi Tianzi Wharf yang strategis banget.. Tianzi Wharf ini berada tak jauh dari Beijing Road Pedestrian Street.. Kalau naik Metro, bisa turun di Beijing Lu Metro Station, ambil Exit A dan jalan sekitar 500 meter..


jalanan menuju Tianzi Wharf




Tianzi Wharf


senja di kota Guangzhou




Di Tianzi Wharf sendiri ada 3 pilihan kapal atau cruise, yaitu Guangzhou Caifu, GIMP, dan Nanhaishen.. Yang paling mahal Guangzhou Caifu dengan harga tiket mulai 346k IDR dan yang paling murah GIMP dengan harga tiket mulai 140k IDR.. Harga tiket masing-masing cruise ini juga bervariasi, tergantung lokasi meja dan paket yang diambil.. Ada yang di first floor, second floor, third floor, ada yang include buffet dan ada yang tidak.. 

Saya sendiri memilih Nanhaishen Cruise.. Pengennya sih naik Guangzhou Caifu, tapi dipikir-pikir uangnya lebih baik digunakan untuk makan dan belanja.. Apalagi Nanhaishen Cruise juga tidak kalah bagusnya kok.. Ada 3 pilihan jadwal keberangkatan untuk Nanhaishen Cruise, yaitu 18.55, 20.15, dan 21.35.. Saya tentu memilih jadwal keberangkatan pukul 18.55 supaya pulangnya bisa langsung jalan-jalan di Beijing Road.. hehehe.. Untuk kategori First Floor, harga tiket yang harus saya bayar adalah 182k IDR per orangnya.. Tips dari saya, tidak perlu membeli tiket yang mahal.. Karena nantinya seluruh penumpang juga diperbolehkan naik ke bagian atas (deck) kapal.. #tipshematalanatinbali

Kami tiba di Tianzi Wharf sekitar pukul 18.00 dan langsung menuju counter ticket.. Tidak sampai 5 menit, ticket cruise sudah berhasil kami dapatkan.. Di counter kami hanya perlu menunjukkan voucher KLook dan passport.. Setelah itu kami melewati security check dan menuju waiting room.. Di waiting room juga ada penjual makanan & minuman serta toilet.. Tapi tidak saya sarankan untuk ke toilet di sini ya.. Joroknya minta ampun.. Kata mama saya, ada tiga toilet di sana dan semuanya belum disiram.. hahaha.. Toilet di sini sukses menjadi toilet terjorok yang kami temukan selama 4 hari di China.. Mending ke toiletnya sewaktu di dalam kapal karena toilet di kapalnya bersih banget..  


ticket counter @ Tianzi Wharf




Waiting Room




Kami sedikit kepagian sih sampai di Tianzi Wharf.. Di sini tempat duduknya juga terbatas, jadi kami memilih ngemil Curry Fish Balls dulu.. Curry fish balls ini sepertinya salah satu snack favorite di China.. Di mall-mall juga banyak yang jual.. Rasanya memang enak sih.. Jadi bakso ikan yang soft dan fluffy itu dicampur dengan saus curry yang light.. Seporsi Curry Fish Balls di Tianzi Wharf ini dibandrol seharga 10 RMB..

Sekitar pukul 18.45, para penumpang Nanhaishen Cruise dipersilakan untuk naik ke kapal.. Kami hampir saja salah masuk kapal.. Maklum secara announcement-nya semua dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Canton.. Untung saja kami dicegat oleh petugasnya.. Ternyata antrian untuk Nanhaishen Cruise ada di sebelah kiri.. wkwkwk.. Jadi saat itu kebetulan ada 2 cruise yang sama-sama akan berangkat..


beberapa cruises yang berangkat dari Tianzi Wharf




Nanhaishen Cruise


Pertama kali lihat Nanhaishen Cruise, saya langsung suka.. Design-nya bagus dan meriah banget..  Antique style dan bentuknya menyerupai dragon.. Very Chinese (lol) dan sangat unik dibandingkan dengan kapal-kapal lain yang design-nya lebih modern.. Nanhaishen Cruise ini terdiri dari 3 floors.. First floor-nya berupa ruangan tertutup dengan deretan meja + kursi seperti di restaurant.. Sedangkan 2 floors lainnya berupa open-air.. Memang sih kalau mau menikmati pemandangan, lebih enak di second floor dan third floor.. Tapi berhubung selisih harganya lumayan dan khawatir papa-mama saya bakalan kedinginan, jadi saya memilih first floor..

Malam itu kebetulan kapalnya tidak terlalu ramai.. Jumlah penumpang malam itu tidak sampai 50 orang.. Berbeda dengan kapal lainnya, seperti GIMP Cruise yang penumpangnya berjubel dan didominasi oleh orang local.. Begitu kapal mulai bergerak, kami diberi segelas teh hangat yang terasa sangat nikmat karena diminumnya di atas kapal di saat cuaca Guangzhou lagi dingin-dinginnya.. Beberapa menit kemudian, seluruh penumpang di first floor dipersilakan naik ke second floor.. Makanya saya sebutkan tadi, tidak perlu beli tiket yang mahal, karena toh semuanya boleh naik ke atas.. hahaha..


Nanhaishen Cruise - first floor






Setibanya di second floor, kami langsung dibuat terpukau melihat pemandangan di sepanjang Pearl River.. Sepertinya kata cantik tidak cukup menggambarkan keindahan yang kami lihat saat itu.. Apalagi saat kapal mulai mendekati area Canton Tower dan Zhujiang New Town.. Duh, bagus banget.. Foto-foto yang saya ambil ini hanya menggunakan camera smartphone lho.. Kalau pakai camera mahal pasti bakalan lebih bagus.. hehehe..


Nanhaishen Cruise - Second Floor










Di tengah perjalanan juga ada pertunjukan seni Bian Liǎn atau Face Changing (tari topeng China).. Setelah itu dilanjutkan dengan pertunjukan Chinese Paintings.. 


pertunjukan Bian Liǎn


pertunjukan Chinese Paintings


Tapi yang menjadi favorit saya tetap si icon kota Guangzhou, apalagi kalau bukan Canton Tower.. Dari atas kapal kita bisa melihat langsung keindahan Canton Tower dengan lampunya yang cantik dan berubah-ubah warnanya.. One of moments in my life that I will never forget.. Bisa menikmati pemandangan kota Guangzhou yang begitu indah dengan keluarga tersayang.. #beyondgrateful










the famous Canton Tower








beautiful Guangzhou




my most favorite photo of Guangzhou <3


Karena kedinginan, kami akhirnya kembali ke first floor.. Saat melewati meja penumpang lain, saya melihat mereka sedang asyik makan nasi kotak.. Wah mereka sampai bawa bekal segala pikir saya.. hahaha.. Eh ternyata setelah sampai di meja kami, sudah tersedia 4 kotak nasi plus 4 gelas teh hangat.. Jadi ternyata tiket kami sudah include makanan.. Surprise banget kan, secara di KLook tidak disebutkan bakalan dapat makanan.. Menunya sederhana sih, hanya nasi putih dengan tumis ayam + sayuran, dan setengah butir telur asin.. Tapi walaupun sederhana, rasanya enak banget.. Makanannya disajikan hangat, tumis ayam + sayurannya juga wangi dan gurih, dan telur asinnya juga enak.. Benar-benar happy dan puas malam itu.. hahaha.. Anyway, Nanhaishen Cruise ini juga mampir ke Canton Tower Wharf lho, jadi penumpang juga bisa naik dari wharf ini..


complimentary food & beverage


Nanhaishen Cruise versi full body (lol)


Tianzi Wharf @ night




Kini saya tahu kenapa Pearl River Night Cruise ini menjadi salah satu “must-do” ketika di Guangzhou.. What a memorable experience.. Definitely the highlight of our trip to Guangzhou.. Jadi kalau teman-teman sedang berlibur ke Guangzhou, jangan melewatkan night cruise ini ya.. Dijamin tidak bakalan menyesal deh.. Harga tiketnya juga masih terjangkau, mulai dari 100rb IDR saja.. hehehe.. 



Tianzi Wharf (天字码头)
No 200, Yanjiangzhong Road, Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China
Closest Metro  :  Beijing Lu Metro Station (Exit A)
Recommended Cruise :  Nanhaishen Cruise

Wednesday, March 20, 2019

2019 China 中国 Trip ~ Shopping in Guangzhou 广州 (Tianhe District 天河区 & Beijing Road Pedestrian Street 北京路步行街)




It’s our second day in Guangzhou.. Hari ini rencananya kami akan meng-explore beberapa tempat shopping di Tianhe District dan di malam harinya mengunjungi Beijing Road (Beijing Lu) Pedestrian Street.. Berhubung saya memesan kamar hotel tanpa breakfast, jadi pagi itu kami mampir dulu ke Subway yang lokasinya tidak jauh dari Aloft Guangzhou Tianhe, hotel tempat kami menginap.. 


 gloomy & cold day in Guangzhou


 Subway @ Tiyu Donglu


Lagi-lagi karena kendala bahasa, jadi kami hanya tunjuk-tunjuk gambar di menu, yang untungnya dimengerti oleh mas-masnya.. hehehe.. Harganya berkisar antara 20 RMB untuk ala carte-nya dan sekitar 30-40 RMB untuk menu paketnya.. Dari segi rasa, Subway di China rasanya sama saja seperti Subway di negara lain.. Saya lebih prefer nyobain fast food restaurant seperti KFC dan McDonalds, karena setiap negara pasti punya menu tambahan yang berbeda-beda..




 paket Subway yang include minum + chicken wings


Setelah sarapan Subway, kami lanjut jalan kaki menuju Sports Center Metro Station.. Kali ini kami naik Metro Line 1 (Yellow) dan turun di Tiyu Xilu Metro Station dan keluar via Exit E.. Exit E di Tiyu Xilu Metro Station ini akan tembus langsung ke Tianhe Festival Walk atau dalam bahasa local disebut Tiānhé Yòu Yī Chéng.. 


 Tiyu Xilu Metro Station


Jadi Tianhe Festival Walk ini adalah underground shopping center dimana isinya didominasi oleh toko-toko kecil yang menjual baju, accessories, kosmetik, dan makanan.. Anyway, saya dan adik saya sudah penasaran banget pengen shopping-shopping di Tianhe Festival Walk ini, secara lihat fotonya di Instagram, barangnya banyak yang discount dan pengunjungnya ramai banget.. Eh pas sampai di sana lha kok ya sepi-sepi wae.. Barang-barangnya juga kurang menarik.. Kami lho sampe muterin Tianhe Festival Walk ini berkali-kali, takutnya kami salah tempat.. hahaha..


 Tianhe Festival Walk






Gagal shopping tidak jadi masalah sih, yang penting kami masih bisa kuliner-an.. Pokoknya kalau ada stall yang ramai, pasti kami mampirin.. hehehe.. Pertama-tama, kami mampir beli sosis setelah melihat beberapa remaja lagi asyik jalan sambil makan sosis.. Sosisnya enak lho, harganya murah meriah tapi berasa dagingya..  Kemudian lanjut beli snack seafood.. Jadi ada satu toko yang namanya Zì Yóu Rén dan apparently cabangnya juga banyak di Guangzhou (termasuk di Beijing Road).. Jualannya aneka seafood yang diolah menjadi cemilan, seperti kripik, dendeng, abon, dll.. Favorit saya adalah cumi yang dikeringkan yang mirip juhi kalau di Indonesia, kepala cumi yang dibumbui manis pedas, dan tulang ikan yang digoreng crispy.. Enak-enak semua walapun harganya sedikit pricey.. Tulang ikan saja seplastik harganya hampir 150k IDR.. hahaha.. Sedangkan yang lainnya, harganya mulai dari 10 RMB per 100 gram-nya..


 sosisnya enak


 Zì Yóu Rén @ Tianhe Festival Walk




Walaupun lagi di China, bukan di Jepang, kami tetap tergoda untuk mencoba Takoyaki di Tianhe Festival Walk.. Takoyaki di sini ukurannya besar-besar, isian tako (gurita)-nya dan katsuobushi-nya juga banyak.. Kagak pelit seperti di Indonesia.. hahaha.. Seporsi isinya 6 pcs dan dibandrol seharga 16 RMB.. Kemudian papa saya kepincut dengan aneka sate (skewers) yang banyak banget dijual di seantero Guangzhou.. Pilihan jenis satenya sendiri ada banyak banget pilihannya.. Ada sayuran, daging, seafood, bakso, dll.. Sate-sate ini nantinya akan diberi chili oil yang dari bau dan warnanya saja sudah bisa ketebak pedasnya.. Anehnya sate ini disajikan dalam keadaan dingin, bukannya panas, jadi rasanya agak aneh buat lidah orang Indonesia.. Belum lagi bumbunya yang banyak mengandung Szechuan Peppercorn yang terkenal akan sensasi numbing dan tingling-nya.. Jadi setelah makan, yang terasa itu lidah menjadi sedikit kebas atau mati rasa.. Saya hanya mampu makan satu tusuk dan semenjak itu kami suka heran kalau melihat orang-orang makan sate ini dengan lahap.. hahaha..




 Takoyaki (16 RMB)






 aneka skewers (25 RMB)


Dari Tianhe Festival Walk kami lanjut menuju Victory Plaza.. Hebatnya Tianhe Festival Walk ini langsung connect ke beberapa shopping mall di sekitarnya termasuk Victory Plaza dan Tee Mall.. Di Victory Plaza kami hanya mampir ke Uniqlo secara saya penasaran dong ya dengan Uniqlo di Victory Plaza yang luasnya 6 lantai ini.. Sayangnya saya keluar dari Uniqlo dengan tangan hampa.. Di sini harganya mirip seperti di Indonesia, 299, 399, 599, dll, tapi di belakangnya bukan “k” atau ribuan Rupiah, tapi RMB which is 1 RMB sama dengan 2.150 IDR (kurs Jan 2019).. Bisa dibayangkan kan harganya jadi 2x lipat.. Kalau begini sih masih enakan belanja di Indonesia.. hahaha..
 



 Victory Plaza




 Uniqlo @ Victory Plaza








Dari Victory Plaza kami lanjut ke Tee Mall.. Tee Mall ini merupakan salah satu mall terbesar dan ter-modern di kota Guangzhou.. Sekilas isinya sama saja dengan shopping mall pada umumnya dan didominasi oleh brand-brand high-end dan terkenal.. Saya lebih tertarik main ke Aeon Department Store-nya.. Berhubung Chinese New Year was around the corner, jadinya banyak barang-barang keperluan CNY yang dijual di sini.. Banyak pernak-pernik lucu berbentuk babi juga lho.. Bahkan untuk underwear saja, semuanya serba warna merah menyala.. hahaha..


 Tee Mall




Yang sudah sering membaca #NatTravelDiaries sudah pasti tahu dong kalau saya tidak akan melewatkan acara belanja di supermarket.. Kebetulan di AEON ini ada supermarket-nya juga, jadi sekalian deh belanja.. Salah satu yang menggiurkan kalau belanja di supermarket di China adalah fruit section-nya.. Buah-buahan di China itu besar-besar dan beberapa juga tidak ada di Indonesia.. Apel saja di sini lebih banyak varians-nya.. Harganya mulai dari 8 RMB per 500 gram-nya.. Tapi mungkin kalau beli di pasar tradisional bakalan lebih murah.. Durian di sini juga jumbo-jumbo lho ukurannya.. Penggemar durian pasti bakalan doyan.. 


 AEON Supermarket @ Tee Mall




 durian vs apple


 ada yang tahu tiga jenis buah ini???


Selain buah-buahan, saya juga membeli beberapa makanan untuk dibawa pulang ke Bali dan dijadikan oleh-oleh.. Beberapa yang saya rekomendasikan adalah kacang-kacangan yang super besar dan empuk, kuaci (di China disebut Guā Zǐ) aneka rasa, permen & manisan buah, dan masih banyak lagi.. Oh ya, satu makanan yang wajib banget saya beli adalah sosis.. Jadi sosis di China itu ada yang dijual dalam kemasan satuan dan bisa langsung dimakan.. Mirip seperti yang di Indonesia, tapi dengan rasa yang jauh lebih enak.. Sepupu saya yang sekolah di China saja bahkan cerita kalau sehari-hari dia suka makan sosis ini dengan mie instant.. hehehe.. Variansnya juga banyak, mulai dari yang terbuat dari daging babi, sapi, ayam, ikan, dan ada juga yang dicampur dengan jagung manis dan bumbu pedas.. Kalau ke China, wajib cobain dan borong yang banyak ya.. hehehe.. Anyway, saking banyaknya belanjaan kami, kasirnya sampai bingung dan nyeletuk “kalian kok banyak sekali beli makanan”.. hahaha.. Kayaknya tangannya pegel deh, scan-in barang satu per satu, belum lagi setiap barang harus ditempel sticker AEON.. wkwkwk..






sosis favorit (lol)
(pict taken from alibaba.com)


Kelar belanja di AEON Supermarket, kami baru sadar kalau kami belum makan siang.. Paginya pun kami hanya makan Subway yang satu porsinya dibagi berdua.. hahaha.. Berhubung sudah di Tiyu Xilu Metro Station yang connect langsung dengan Tee Mall, kami memutuskan makan di sekitar hotel saja.. Kebetulan kemarin malamnya kami melewati satu gedung yang isinya beberapa restaurant gitu.. Sayangnya saya lupa dimana letak persis gedung tersebut, jadi yang harusnya kami belok kiri ketika keluar dari Sports Center Metro Station, kami malah belok kanan ke arah hotel.. Makanya kami heran sendiri, sudah mau dekat hotel, tapi gedungnya tidak ketemu-ketemu.. hahaha.. Akhirnya papa saya bertanya ke salah satu orang local dimana tempat makan terdekat, dan kami disuruh berjalan ke arah belakang gedung perkantoran.. Kebetulan dari kejauhan, tempat makan yang pertama kali kami lihat adalah Jīn Zhāng Barbeque.. Bisa dibayangkan kan perasaan kami saat itu, kami lagi kelaparan berat tiba-tiba melihat rak kaca yang isinya full dengan aneka bbq meat.. hahaha.. 


 Jīn Zhāng Barbeque




Sekarang kalau dipikir-pikir, kami beruntung menemukan Jīn Zhāng Barbeque ini.. Lăobăn-nya ramah banget.. Jadi kata auntie-nya kami boleh pilih 2 macam meat.. Satu porsi harganya 16 RMB dan itu sudah include nasi, sayuran, dan sambal.. Ada juga yang harganya 13 RMB, tapi mungkin cuma dapat 1 macam meat.. Dan yang buat amazed adalah si sambal..  Sambalnya itu mirip dengan sambal di Indonesia.. Enak banget lah pokoknya.. Kami saja sampai berkali-kali nambah.. Maklum lama tidak ketemu nasi dan sambal.. hahaha.. Pilihan dagingnya juga banyak, mulai dari ayam, bebek, angsa (goose), dan babi.. Selain rasanya yang enak, porsinya juga jumbo banget.. Dijamin bakalan kenyang sampai malam.. hahaha.. Kalau saya perhatikan, kebanyakan orang local pada take away gitu.. Bahkan ada yang tidak turun dari sepedanya, jadi mirip drive-thru.. hahaha.. Tapi berhubung kami mau makan di tempat, laoban-nya berbaik hati menyiapkan meja + kursi buat kami.. Oh ya, menu favorit saya dan adik saya adalah iga panggangnya.. Belinya boleh berapa saja, misalnya 10 RMB atau 20 RMB.. Kemarin 20 RMB dapat iga satu kotak full lho.. hahaha.. Next time kalau ke Guangzhou lagi, saya pasti bakalan balik ke Jīn Zhāng Barbeque ini.. Oh ya, Jīn Zhāng Barbeque ini berlokasi di Huasheng Street, tak jauh dari Ping’an Mansion di Huayang Street dan Subway tempat kami sarapan tadi pagi..


 Rice + BBQ Meat (16 RMB)


 #recommended


Sehabis makan, kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan baru keluar hotel lagi setelah hari mulai gelap.. Agenda kami malam itu adalah Pearl River Night Cruise dan Beijing Road (Beijing Lu) Pedestrian Street.. Untuk Pearl River Night Cruise akan saya ceritakan di post selanjutnya ya.. Lets now talk about Beijing Road Pedestrian Street, the most famous shopping area in Guangzhou..

Jadi selama di Guangzhou, kami sempat dua kali jalan-jalan di Beijing Road ini, malam itu dan keesokan harinya sebelum pulang.. Beijing Road ini lokasinya pas banget di tengah kota Guangzhou, jadi tak heran menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan dan orang local.. Di sekitar Beijing Road juga terdapat beberapa hotel yang bisa dijadikan referensi kalau memang ingin menginap di seputaran Beijing Road, salah satunya adalah Guangzhou Lido.. Kalau dari Aloft Hotel Tianhe sendiri, bisa naik Metro atau naik taxi yang tarifnya sekitar 35 RMB.. Kalau naik Metro menuju Beijing Road, ada dua stations yang bisa dituju, yaitu Gongyuanqian Metro Station atau Beijing Lu Metro Station.. Ini nih yang menjadi kesalahan saya.. Berhubung kami selalu ke Beijing Road dari arah Beijing Lu Metro Station, jadinya kami selalu meng-explore kawasan Beijing Road di satu sisinya saja.. Beijing Road ini panjang banget, jadi perlu betis yang kuat untuk bisa jalan dari ujung ke ujung.. Padahal Beijing Road yang diakses dari Gongyuanqian Metro Station dan Zhongshan Lu itu tidak kalah ramai lho, malahan ada beberapa shopping mall yang bisa sekaligus dikunjungi.. 


 Beijing Road Pedestrian Street








Beijing Road ini sebenarnya sama saja dengan pedestrian street dan shopping area lainnya.. 11-12 lah dengan Dongmen Pedestrian Street dan Shangxiajiu Pedestrian Street.. Isinya shopping mall, cafe & restaurant, serta toko-toko yang menjual baju, tas, accessories, dan makanan.. Untuk harga, ada beberapa yang murah, contohnya jaket winter tebal yang harganya hanya 100k IDR.. Tapi kalau saya beli, kapan dipakainya kan ya.. hahaha.. Papa saya beli kemeja di salah satu toko.. Dari segi bahan cukup bagus sih, tapi dari segi harga sama saja dengan kalau beli di shopping mall di Indonesia.. 
















Anyway, ada yang tahu brand Dusto ga?? Jadi ceritanya saya dan adik saya tidak sengaja masuk ke store-nya Dusto sewaktu kami pergi ke Sanming (read here).. Awalnya kami hanya menemani sepupu kami yang tidak bawa sepatu dan terpaksa harus beli sepatu di Sanming.. Eh keesokan harinya kami balik lagi ke store-nya yang dekat banget dengan hotel tempat kami menginap, dan sukses borong tas-tas Dusto yang lagi discount.. Ternyata menurut Lǎoshī (dosen) yang menemani kami pergi ke Sanming, brand Dusto itu lumayan terkenal kalau di China.. Turned out, kualitasnya juga bagus banget mengingat harganya yang murah meriah.. Sepatu-nya Dusto juga nyaman banget lho dipakai.. Jadi kali ini pergi ke China, kami juga punya misi untuk borong lagi di Dusto.. hahaha.. Begitu tahu di Dongmen Pedestrian Street di Shenzhen juga ada store-nya Dusto, kami langsung semangat mencari store-nya yang awalnya tidak ketemu-ketemu itu.. Sudah pakai Google Maps dan hasilnya nihil.. Alhasil kami malah mampir ke Minisoo dan pas di kasir saya tidak sengaja melihat seorang cewek yang lagi nenteng kotak sepatunya Dusto yang berwarna pink itu.. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya, walaupun bertanyanya pun dengan Bahasa Mandarin seadanya dicampur dengan bahasa tubuh.. Kira-kira saya bilang seperti ini, bù hǎoyìsi, qǐngwèn, (tunjuk-tunjuk box sepatu), nǐ mǎi zhège zài nǎlǐ?”..  Kalau “bù hǎoyìsi”, qǐngwèn” artinya permisi.. Kalau “nǐ mǎi zhège zài nǎlǐ” artinya kamu beli ini dimana.. Yang penting sih bagian tunjuk-tunjuk kotak sepatunya.. hahaha.. Untungnya sih ceweknya ngerti dan langsung nunjukin letak store-nya dimana..

Nah di Beijing Road ini tidak beda jauh.. Kebetulan saya lagi duduk-duduk di bangku yang memang banyak disediakan di sepanjang Beijing Road, sedangkan yang lainnya pada asyik milih-milih baju.. Nah saya tidak sengaja melihat emak (nenek) yang lagi nenteng kotak sepatunya Dusto.. Si emak juga kebetulan masuk ke toko yang sama dimana papa saya lagi pilih-pilih baju.. Langsung deh saya paksa papa saya bertanya dimana lokasi store-nya Dusto ke emak itu.. Ternyata hanya selang beberapa toko dari tempat saya duduk dan store Dusto di Beijing Road ini juga besar banget, tidak kecil seperti yang di Dongmen.. Kami beruntung saat itu sedang ada sale besar-besaran.. Alhasil borong lagi deh.. hahaha.. 


 Dusto @ Beijing Lu








Di Beijing Lu ini juga ada toko makanan yang mirip seperti Ban Heang kalau di Malaysia atau Kartika Sari kalau di Bandung.. Nama tokonya Lián Xiāng Lóu dan selain toko makanan, mereka juga ada restaurant-nya.. Brand “Lián Xiāng Lóu” ini sangat terkenal lho karena sudah memproduksi Chinese pastries & biscuits sejak tahun 1889.. Cabangnya sudah banyak tersebar di kota Guangzhou dan di Beijing Road sendiri, ada 2 stores Lián Xiāng Lóu.. Di Lián Xiāng Lóu dijual aneka makanan yang sudah dikemas dengan cantik sehingga pas banget kalau dijadikan oleh-oleh.. Ada aneka cookies seperti Xing Ren Bing (almond cookies), mooncake, lotus-seed biscuits, egg-rolls, rice cakes, dll..


 Lián Xiāng Lóu @ Beijing Road




Di Beijing Road ini juga terdapat banyak tempat jajan lho.. Beberapa bahkan sangat terkenal dilihat dari antriannya yang panjang mengular.. Salah satu yang menjadi favorit saya dan keluarga adalah Mihimihi.. Jadi Mihimihi ini adalah sejenis French pastry, dimana crispy puff dengan taburan almond dipadukan dengan mascarpone custard.. Crunchy yet melts in our mouths.. Filling custard-nya sendiri ada 6 macam, yaitu Original, Strawberry, Chocolate, Green Tea, Mango, dan Durian.. Mihimihi ini kalau menurut saya must-try lah.. Rasanya enak banget.. Custard-nya juga homemade dan memakai natural ingredients sehingga terasa light dan tidak terlalu manis.. Dijamin makan satu ga bakalan cukup.. hahaha.. 



 The Alley @ Beijing Lu


 Mihimihi @ I-Club


  Mihimihi @ Beijing Lu






Mihimihi (@ 12 RMB)

Oh ya, kalau ke Beijing Road, kami juga selalu mampir ke Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì (I-Club).. Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì ini adalah sebuah shopping mall yang berada persis di seberang Beijing Lu Metro Station & Beijing Road Pedestrian Street.. Di mall ini biasanya kami numpang ke toilet karena toiletnya bersih.. hahaha.. Kami juga sempat duduk-duduk sambil minum Gong Cha dan mampir belanja ke Minisoo-nya.. Anyway, yang rada parno urusan per-toilet-an, tips dari saya adalah mencari toilet di dalam mall yang besar dan modern.. Dijamin bakalan lebih bersih dibandingkan di tempat-tempat wisata.. So far sih saya belum menemukan yang kotornya kebangetan, kecuali mama saya dan itupun hanya di satu tempat kok.. wkwkwk..


 Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì (I-Club)




 Gong Cha


Setelah keluar dari Dusto, kami mulai kelaparan.. Akhirnya kami berjalan ke arah McDonalds di dekat Guangzhou Lido Hotel.. Di sana memang ada beberapa tempat makan.. Pilihan akhirnya jatuh ke Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì.. Restaurant-nya kecil saja, tapi walaupun sudah malam, pengunjungnya masih ramai lho.. Untungnya buku menu di Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì ini dilengkapi dengan foto dan terjemahan dalam Bahasa Inggris-nya, jadi urusan pesan-memesan aman terkendali.. hehehe.. Dari segi menu pun, makanan di sini banyak banget varians-nya, tidak hanya Chinese Food, tapi ada Western Food juga.. Untuk harga masih reasonable mengingat lokasinya yang berada di Beijing Road.. Makan berempat dengan menu berlimpah, total bill-nya berkisar antara 150-200 RMB saja.. 


 Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì












Semua makanan yang kami coba, rasanya enak-enak lho.. Cocok banget di lidah Indonesia kami.. hahaha.. Yang paling enak adalah Bite Size Toast-nya.. Kayaknya hampir semua meja pasti pesan menu yang satu ini.. Jadi ini roti biasa yang dipanggang.. Tapi butter-nya wangi banget, di luarnya crispy, dan di dalamnya super lembut.. Dimakannya hanya dengan susu kental manis (condensed milk).. Saking enaknya, di hari terakhir kami take away Bite Size Toast ini untuk dimakan di airport.. hahaha.. Harganya sih lumayan ya, 20 RMB per porsi, tapi kalau enak begini dijamin tidak bakalan menyesal sewaktu bayar bill-nya..


 Bite Sized Toast (20 RMB)


Lychee Tea & Broccoli w/ Garlic (20 RMB)


Selain Bite Sized Toast, yang menjadi favorit kami adalah Black Pepper Beef-nya.. Menu yang satu ini sebenarnya sama saja dengan Black Pepper Beef di restaurant Chinese Food di Indonesia.. Tapi yang buat enak itu adalah tambahan batang  jamur King Oyster.. Duh dimakan hangat-hangat dengan nasi putih, rasanya top banget.. Last but not least, adalah si Sweet & Sour Ribs.. Iganya super empuk dan bumbunya juga enak.. Menu yang satu ini juga banyak yang pesan lho.. Fried Rice-nya juga enak, begitu juga dengan menu lainnya yang kami pesan..


 Shrimp Wonton w/ Noodle Soup (23 RMB)


 Seafood Fried Rice (38 RMB)


 Fried Rice w/ Roasted Pork & Shrimp (32 RMB)


 Fried Spaghetti with Beef (28 RMB)


 Black Pepper Beef


 Sweet & Sour Ribs


Dikarenakan malam sudah larut ketika kami selesai makan, jadi kami memilih naik taxi untuk pulang ke hotel.. Tarif yang harus kami bayar sekitar 35 RMB dengan lama perjalanan sekitar 20 menit.. Malam itu adalah pertama kalinya kami mencoba naik taxi di Guangzhou.. Ini sih gara-gara cerita adik saya.. Katanya taxi di China itu mirip taxi di Vietnam, banyak yang “nakal” dan harus bayar pakai uang pas karena mereka tidak mau memberikan uang kembaliannya.. Turned out, beberapa taxi driver yang kami temui malah baik-baik lho.. Ketika saya sengaja melebihkan uang tarif taxi, mereka malah sibuk mau memberikan uang kembalian.. hahaha.. Beberapa juga super ramah dan baik seperti taxi driver yang mengantar kami ke Guangzhou Baiyun Airport.. Untuk mempermudah proses komunikasi, biasanya saya langsung menunjukkan map atau nama tempat berserta alamatnya dalam Chinese character kepada taxi driver.. Eh, tapi kami sempat ketemu dengan satu taxi driver yang super menyebalkan.. Jadi sebelum ke airport, kami sempat jalan-jalan lagi ke Beijing Road dan makan di Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì lagi.. Seperti biasa kami langsung menyetop taxi di depan restaurant dan langsung saya tunjukkan alamat hotel di handphone saya.. Drivernya pertamanya bilang “oke” dan langsung mengaktifkan GPS-nya.. Setelah itu dia ngomong sesuatu ke kami sambil menunjukkan layar handphone-nya.. Saya mengerti maksudnya, dia bilang jalan ke hotel itu ada yang macet.. Terus dia ketik di layar handphone-nya, angka 70, yang maksudnya dia minta 70 RMB.. Saya waktu itu sudah mau keluar dari taxi saja.. Bayangkan kemarin bayar 35 RMB, sekarang dia minta 70 RMB.. Tapi adik saya bilang, sudah nanti dia yang bayar 70 RMB-nya.. Terpaksa deh saya bilang “ok” ke taxi driver-nya.. Memang sih sempat macet sebentar, bukan macet model di Jakarta yang tidak gerak ya.. Ini mah jalan tapi pelan gitu, dan macetnya pun hanya berapa ratus meter.. Memang sore itu bertepatan dengan jam orang pulang kantor, jadi di sepanjang perjalanan banyak yang nunggu taxi di pinggir jalan.. Tapi yang buat sebal, selain tarifnya yang dua kali lipat, si taxi driver ini menggerutu dan ngomel sepanjang perjalanan.. Sebenarnya kalau dia tidak mau ngangkut kami, ya ditolak dari awal dong.. Lagian kami sudah bayar tarif double.. Untungnya kami hanya sekali doang ketemu sama taxi driver model begini..hahaha..



To be continued..



Tianhe Festival Walk
Tiānhé Yòu Yī Chéng (天河又一城)
Tiyu Xilu Metro Station
Guangzhou, Guangdong, China
Opening Hours  :  10.00  -  22.00 
Closest Metro Station  :  Tiyu Xilu (Exit E)


Zì Yóu Rén (自鱿人)
@ Tianhe Festival Walk
@ Beijing Road Pedestrian Street 


Victory Plaza
101 Tiyu Xilu, Tianhe
Guangzhou, Guangdong, China
Opening Hours  :  10.00  -  22.00
Closest Metro Station  :  Tiyu Xilu


Tee Mall
208 Tiyu Xilu, Tianhe
Guangzhou, Guangdong, China 
Opening Hours  :  10.00  -  22.00
Closest Metro Station  :  Tiyu Xilu


Jīn Zhāng Barbeque
Huasheng Street, Tiyu Dong Road, Tianhe
Guangzhou, Guangdong, China


Beijing Road Pedestrian Street
Běijīng Lù (北京路
Beijing Road, Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China
Closest Metro Station  :  Gongyuanqian /  Beijing Lu


Lián Xiāng Lóu (莲香楼)
@ Beijing Road / Beijing Lu
@ 67 Shipu Road, Liwan
Guangzhou, Guangdong, China


Yuèhǎi Yǎngzhōnghuì (I-Club)
102 - 168 Beijing Road , Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China
Opening Hours  :  10.00  -  22.00


Tài Xìng Jiǔlóng Bīng Shì ( 兴九龙冰室)
(beside McDonalds & Guangzhou Lido Hotel)
Wenming Road, Beijing Road, Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China