Showing posts with label Chocolate. Show all posts
Showing posts with label Chocolate. Show all posts

Friday, December 2, 2022

Venchi Chocolate & % Arabica Coffee @ Beachwalk Kuta Bali

Sewaktu pulang ke Bali awal November kemarin, saya berkesempatan mampir ke Beachwalk.. Jadi setelah seharian meeting di kantor, malamnya refreshing ke Kuta dulu.. hehehe.. Ada 2 stores yang baru opening yang jadi incaran saya.. Yang pertama adalah Venchi Chocolate dan yang kedua adalah % Arabica Coffee.. Keduanya brand luar sih, Venchi dari Italy dan % Arabica dari Jepang.. Kemarin pas liburan ke luar negeri, sempat melewati outletnya beberapa kali.. Tapi saya ga mampir karena toh di Indonesia ada.. Jadi space di perut dipakai untuk nyobain makanan dan minuman yang belum masuk ke Indonesia.. hehehe..

Pertama-tama saya mampir ke Venchi Chocolate.. Begitu masuk ke store-nya, saya langsung kalap lihat aneka coklat yang bisa kita Pick & Mix.. Jadi kita bisa pilih coklat yang mana saja dan nanti bakalan ditimbang.. Per 100 gram harganya IDR 255,000.. Lumayan pricey, tapi ini approved kok.. Saya suka dark chocolatenya yang beneran ga manis.. Much better than Godiva yang menurut saya over-rated.. 

 

 

 

 

 

 

 





Tapi tujuan saya ke sini bukan untuk beli chocolatenya, tapi justru nyobain ice cream atau gelato-nya.. Di sini ada sekitar 16 varians rasa yang bisa kita pilih.. Bisa pakai cup atau cone juga.. Ada 3 pilihan ukuran, yaitu Small (2 scoops), Medium (3 scoops) dan Large (4 scoops).. Kemarin saya pilih yang medium dan pilihan saya jatuh ke Dark Chocolate 75%, Coffee, dan Pistachio.. Dark Chocolate-nya to die for kalau menurut saya.. Pahitnya pas, creamy-nya juga pas, enak banget pokoknya.. Satu cone yang medium dibandrol seharga 85k.. Tapi menurut saya masih worth it dibandingkan Haagen Dazs atau Coldstone.. Anyway, kalau beli Gelato di sini harus extra sabar ya.. Karena untuk ngambil 1 scoop gelato itu lama banget di sini.. Jadi ga heran kalau di weekend, antriannya cukup panjang..

 

 

Medium Cone (85k)
 

Next, setelah makan di Kitchenette yang rasanya beda dengan Kitchenette di Surabaya (jauh lebih enak di Bali), saya mampir ke % Arabica Coffee.. Di Thailand setiap kali melewati outletnya, pasti antriannya panjang., Lucky me, pas masuk ke store-nya, ga perlu ngantri sama sekali.. Waktu itu saya direkomendasikan oleh baristanya untuk nyobain Kyoto Latte.. Jadi di sini mereka ada yang Espresso Based dan Drip Based.. Yang Espresso Based pilihannya ada Espresso, Espresso Macchiato, Cafe Latte, Americano, Kyoto Latte, Spanish Latte dan Dark Latte.. Yang ga suka kopi, pilihannya ada Matcha Latte dan Lemonade.. Sebagai orang awam yang bukan ahli per-kopi-an, Kyoto Latte pesanan saya oke sih.. Coffee-nya tidak terlalu strong, campuran susu dan manisnya juga pas.. Tapi bukan yang special banget sampai membuat saya ingin re-purchase.. Kopi terenak buat saya masih dipegang kopi Vietnam.. hehehe.. Oh ya, untuk range harga, starts from 35k.. Yang paling mahal di kisaran 69k per cup-nya..


 

 
 

Kyoto Latte (63k)


Venchi Chocolate - LI#F
% Arabica Coffee - LI#F-18B Alfresco
Beachwalk Kuta Bali
Jalan Pantai Kuta Bali
Instagram  :  @venchi_id  &  @arabica.indonesia
Opening Hours  : 10.00 - 22.00

Taste  : 

Price  :  ✮✮✮
Service : ✮✮✮
Place  :  ✮✮✮
Recommended  : Gelato @ Venchi & Kyoto Latte @ %Arabica

Sunday, October 8, 2017

Pod Bali Chocolate


Kalau Jogja punya Coklat Monggo, Bali juga punya coklat produksi asli Bali, yaitu Pod Bali Chocolate.. Coklat Pod ini pertama kali diproduksi di tahun 2012 dan saat ini memiliki beberapa outlet, termasuk di Ngurah Rai Airport.. Coklat Pod ini juga dapat ditemukan di supermarket2 di Bali, seperti Carrefour & Pepito, serta di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart..

Selama ini saya kalau beli Coklat Pod ya di supermarket.. Sampai akhirnya saya mengunjungi salah satu outlet Pod.. Kunjungan ini benar2 tidak direncanakan.. Jadi setelah pulang dari daerah Bedugul bareng teman2, kami ga sengaja lihat papan petunjuknya ketika melintas di area Sangeh.. Jadi ternyata Pod punya Chocolate Factory & Cafe di daerah Carangsari (Petang), tak jauh dari Sangeh Monkey Forest.. Karena salah satu teman saya penggemar Coklat Pod, akhirnya kami bela2in menuju Pod Chocolate Factory & Cafe ini.. 

Akses masuk menuju Pod Chocolate Factory & Cafe ini typical jalan pedesaan.. Untungnya papan petunjuknya banyak jadi ga takut nyasar.. Sampai akhirnya papan petunjuk mengarah ke satu jalan kecil yang hanya muat untuk satu mobil.. Saya dan teman2 agak ragu karena di depan jalan ada tulisan Bali Elephant Camp, bukan Pod Chocolate.. Tanya sama orang local, dibilang benar jalannya.. Ya sudah deh nekat masuk.. Jalannya itu pas satu mobil, dan yang di aspal itu hanya pas seukuran ban mobil kanan kiri, sisanya rerumputan dan bebatuan.. Mana jalanannya semakin lama semakin mengecil dan naik turun.. Semua yang ada di mobil langsung pasang muka tegang.. Bisa dibayangkan saya yang nyetir.. hahaha.. Yang paling parah, saat lagi tanjakan terjal, tiba2 di ujung atas saya lihat dua ekor gajah lagi nyebrang jalan..Untung gajah2 itu tidak mengarah ke mobil kami.. Gimana coba jalan sudah kecil dan harus papasan dengan gajah.. hahaha.. Tapi sekarang kalau dibayangin lagi, seru sih.. wkwkwk..

Setelah beberapa menit stress di dalam mobil, akhirnya kami sampai di Chocolate Factory & Cafe.. Dan karena kami sudah kesorean, jadi tempatnya sudah sepi banget.. Hanya ada beberapa trainer yang lagi melatih gajah2.. Tempat latihannya persis di samping cafe-nya.. Jadi ternyata Pod Chocolate Factory & Cafe ini berada di satu area yang sama dengan Bali Elephant Camp.. Karena kami datang kesorean (16.00), jadi tempatnya sudah mau tutup.. Kami langsung menuju shop-nya untuk membeli coklat.. Sebenarnya selain membeli coklat kita juga bisa lunch atau snacking di cafe-nya atau mengikuti aneka tour yang disediakan pihak Pod Bali.. Untuk jenis tour dan biayanya bisa dilihat di sini ya.. 
 

Bali Elephant Camp




Pod Chocolate Factory & Cafe


Keuntungan kalau beli coklat langsung di factory-nya adalah kita bisa icip-icip.. Tester-nya banyak banget.. Dan akhirnya bingung mau beli yang mana.. Sama seperti coklat2 pada umumnya, ada beberapa jenis coklat yang ditawarkan, seperti 44% Dark Milk Chocolate, 29% Creamy White Chocolate, 64% Dark Chocolate, 80% Extra Dark Chocolate, dll.. Favorit saya coklat yang jenis 64% Dark Chocolate (sweetened with organic nectar), jadi ga terlalu manis dan ada pahit2nya.. Saya memang kurang suka dengan coklat yang manis seperti jenis milk chocolate atau white chocolate.. Untuk varians-nya juga banyak, mulai dari yang normal sampai yang abnormal macam Chili, Ginger & Lemongrass, Sea Salt, dll.. Pilihan saya jatuh ke Cranberry, Rosella Flower & Cashew, dan Cafe Mocha..








Cranberry


Rosella Flower & Cashew


Buat teman2 yang penasaran dengan cara pembuatan coklat Pod ini bisa berkunjung ke Pod Chocolate Factory & Cafe.. Selain bisa melihat proses pembuatan coklat, kita juga bisa mengikuti Elephant Trekking dan Ayung River Rafting.. Kalau waktunya terbatas atau mau yang simple2 mending langsung beli di supermarket atau ke shops-nya yang di Jalan Sunset Road.. hehehe..



Pod Bali Chocolate
Jalan Tukad Ayung Desa Carangsari
Petang, Badung, Bali
Telp  :  081 3373 88778

HO : Jalan Sunset Road 89
Kuta, Bali
Telp  :  0361 849 6228
Email  :  info@podchocolate.com

http://podbali.com/



Thursday, December 1, 2016

Thailand & Malaysia Trip 2016 ~ #11 Pavilion, Central Market, dan Petaling Street


Setelah sebelum2nya selalu bangun pagi2 buta karena itinerary padat merayap, di hari ke-7 ini kami bisa bangun agak siangan.. wkwkwk.. Sekitar jam 10 kami baru keluar hotel dan langsung berjalan kaki menuju Pavilion Mall.. Sebelumnya kami mampir dulu ke Tous Les Jours yang berada persis di sudut persimpangan jalan antara Jalan Bukit Bintang dan Jalan Sultan Ismail, serta jadi satu building dengan Wolo Bukit Bintang Hotel.. Niatnya pengen brunch, tapi setelah masuk, ternyata tempatnya full.. Ga ada satupun meja yang tersisa.. Tapi entah kenapa, ga begitu lapar juga.. Padahal kalau di Bali, telat breakfast beberapa menit aja cacing2 di perut sudah demo semua.. wkwkwk.. Jadilah kami lanjut jalan ke Pavilion Mall yang pagi itu masih sepi banget.. Sebelum masuk ke dalam mall, kami foto2 dulu di fountain-nya yang iconic itu.. Next time ke KL pengen foto di depan Pavilion pas malam hari ah.. hehehe..




 Fahrenheit Mall


 Starhill Gallery




 Pavilion




Tujuan kami ke Pavilion, sebenarnya ada 3.. Yang pertama dan kedua adalah kunjungan rutin kami ke Etude House dan Daiso.. Dan yang terakhir adalah makan di Suki-Ya.. Karena Suki-Ya baru buka jam 11.30, maka kami melipir dulu ke Etude House.. Etude House sebenarnya punya outlet hampir di setiap shopping mall di KL.. Di Bali juga ada.. Cuma entah kenapa, saya dan adik saya selalu paling sreg beli yang di Pavilion ini.. hahaha.. Mba2-nya ramah2.. Sayang kemarin lagi ga ada promo dan dikasi free product-nya sedikit.. Anyway, untuk perbandingan harga.. Setidaknya untuk produk2 yang saya pakai, harga normal di KL itu sama dengan harga pas lagi discount di Indonesia.. Jadi kalau di KL pas discount bisa jauh lebih murah dibandingkan beli di Indonesia.. Sekali waktu, pernah discount 50%, jadi dapatnya murah banget.. Saya bahkan pernah dapat eyeshadow cuma RM 10 atau IDR 31k.. hehehe.. 


 Etude House @ Pavilion


Oh ya, bagi yang berencana shopping2 atau borong2 di Pavilion, ada baiknya meminta Tourist Reward Card yang bisa didapatkan di Fashion Avenue Concierge di Level 2 atau Concierge Desk di Level 3 (more info : click here).. Dengan Tourist Reward Card  ini kita bisa mendapatkan special offer, discount, dan gifts.. Kalau belanja di store yang tax free shopping (Global Blue Approved Store), jangan lupa klaim GST juga.. Lumayan dapat refund, apalagi kalau belanjanya banyak.. wkwkwk.. Mengenai proses refund GST dan syarat2nya bisa dilihat di sini..

Dari Etude House, kami sempat mampir ke Cotton On, tapi ga ada yang menarik hati, jadi kami langsung menuju ke Tokyo Street yang berada di lantai 6 (6th floor)..  Di Daiso seperti biasa borong, terutama adik saya.. Daiso ini memang tempat yang paling pas untuk cari printilan2 kecil yang kadang ga kepikiran sebelumnya.. Belum lagi alat2 masak yang unik2 itu.. Bumbu2 Jepang, peralatan kantor, peralatan rumah tangga, semuanya dijual seharga RM 5.30 atau IDR 16k.. Kalau ga ingat ransel yang udah full, pengen semuanya dibeli.. Adik saya beli egg beater (whisks atau pengocok telur) 2 biji, karena takut rusak, ditaruh lah di tas jinjing yang kami bawa ke kabin.. Ketika kami di KLIA2, pas di x-ray scanner diketawain sama petugasnya.. Pasti petugasnya keheranan.. Ga salah ya naik pesawat tapi bawanya pengocok telur.. hahaha.. 


 Daiso @ Pavilion




 bumbu2 Jepang di Daiso


Ketika kami lagi antri bayar di kasir, papi saya sempat intip2 ke Suki-ya yang berada persis di samping Daiso.. Kata papi saya udah banyak yang makan.. Saya lihat jam, baru 11.35 yang artinya Suki-Ya-nya baru buka 5 menit yang lalu.. Pas kami masuk ke Suki-Ya, ternyata beneran sudah ramai.. Hanya tersisa beberapa meja kosong..

Suki-Ya adalah restaurant yang menawarkan menu hot pot, shabu2, dan sukiyaki dengan konsep All You Can Eat (AYCE).. Selain di Pavilion Mall, ada juga outlet Suki-Ya di Paradigm Mall, Mont Kiara, Klang Parade, Setapak Sentral, dan 3 outlet di Singapore (Tampines Mall, Katong Mall, dan Marina Square).. Beberapa kali ke Daiso dan melewati Suki-Ya ini, kami selalu penasaran dengan antriannya yang panjangnya mengalahkan antrian sembako.. wkwkwk.. Jadi di kunjungan kami ke KL kali ini kami sudah bertekad mau nyobain Suki-Ya, no matter what.. hahaha.. Per orang kenanya RM 31.90 (children disc 50%) untuk lunch time (11.30 – 17.00) dan RM 39.80 untuk dinner time (17.00 – 22.00).. Kalau weekend dan public holidays kena additional charge RM 2..


 Suki-Ya @ Pavilion


Begitu duduk, waiter-nya langsung datang dan menanyakan berapa orang, soup base-nya mau yang mana, minum apa, dan mau daging (meat) apa saja.. Untuk soup base-nya ada 4 pilihan, yaitu Shabu2, Sukiyaki, Miso, dan Kimuchi.. Kami memilih Shabu2 dan Kimuchi.. Soup base-nya hadir dengan 2 pilihan sauce yang jujur saya ga tahu itu apa, sekilas seperti spicy miso, tapi yang jelas rasanya enak.. hahaha.. Untuk free flow meat-nya, ada 3 pilihan, yaitu daging sapi, ayam, dan kambing.. Oh ya, Suki-Ya ini pork free dan meat suppliers-nya semua halal-certified.. Kami memilih daging sapi, yang hadir dengan kualitas bagus dan freshly paper thin sliced.. Untuk minuman, yang termasuk di paket atau free adalah Green Tea (Ocha).. Kalau mau pesan aneka juice atau minuman lainnya juga bisa, tapi harus bayar lagi.. Ada menu ala carte juga yang bisa dipesan (tapi bayar), seperti Gyoza, Sashimi, Tempura, dll..








Setelah semua soup base, sauce, daging, dan minuman dihidangkan, saatnya menuju Healthy Bar.. Di dekat pintu masuk sudah disediakan 1 meja panjang yang diberi nama Healthy Bar.. Isinya segala macam sayur2an, tofu, jamur2an, seafood, dan aneka bakso yang bisa diambil sepuasnya.. Di sebelahnya juga terdapat aneka condiment, termasuk potongan cabe, kecap, mayo, telur (pasteurized egg), dan not to forget, assorted sushi yang biasanya langsung ludes dalam hitungan detik.. wkwkwk.. Di sebelah Healthy Bar, juga ada dessert table yang isinya mesin ice cream (Vanilla & Green Tea), lengkap dengan cone, cup, dan topping-nya.. Ah lengkap banget ya.. hehehe..














Setelah suapan pertama, kami langsung tahu kenapa orang rela antri demi makan di Suki-Ya ini.. Soup base-nya enak, sauce-nya enak, bahan2-nya fresh dan kualitasnya bagus, service-nya jempolan, dan harganya juga ga mahal2 amat.. Top banget.. Saya pribadi paling doyan dengan soup base-nya yang Kimchi yang kemudian dipadu-padankan dengan dipping sauce-nya.. Aneka bakso dari Healthy Bar juga enak2 dan bukan yang kualitasnya abal2 seperti salah satu restaurant AYCE di Bali yang pernah saya coba.. Daging sapi-nya juga enak banget.. Kami berempat hanya sanggup menghabiskan 6 porsi / plates daging sapi.. Meja2 sebelah malah tumpukan plates-nya tinggi2.. hahaha.. Selesai makan, kami juga nyobain Matcha Ice Cream-nya yang ternyata enak banget.. Yang niatnya cuma pengen nyobain, malah sampai nambah.. hahaha.. Mami saya tentunya kegirangan karena bisa makan ice cream cone sepuasnya.. Tiap cone diisi sedikit ice cream, jadi bisa makan cone-nya banyak.. Mami saya memang penggila cone-nya ice cream.. Kalau beli ice cream pasti rebutan bagian cone-nya.. hahaha..












Sebenarnya kita diberi waktu 2 jam (120 menit) untuk bersantap di Suki-Ya ini.. Kalau lebih dari 2 jam, kena charge RM 3.50 per 15 menit per orang.. Kalau ada wastage, juga harus bayar 20% dari total bill.. Kami sendiri ga begitu lama menghabiskan waktu di Suki-Ya.. Selain karena kapasitas perut yang sudah full, kami juga kurang nyaman berlama2 di dalam karena kami duduk di dekat barisan orang2 yang lagi antri.. Belum juga 1 jam berlalu, antriannya sudah panjang banget.. Hats off lah buat Suki-Ya ini.. Recommended buat kalian yang suka makan dengan konsep AYCE.. wkwkwk..

Dengan perut kekenyangan, kami keluar dari Pavilion Mall dan mampir lagi ke hotel karena belanjaan kami yang sudah banyak.. Tak lama kemudian, kami langsung menuju bus stop di depan Jalan Berangan.. Kali ini kami menunggu GoKL Bus yang Purple Line karena kami akan menuju Central Market dan Petaling Street (Chinatown)..     


 bus stop @ Bukit Bintang


Tujuan kami ke Central Market bukan untuk cari souvenir.. Masa sudah berkali2 ke KL masih ngeborong gantungan kunci & t-shirt (bukan sombong).. hahaha.. Tujuan kami hanya satu, mau beli coklat di Choc Boutique yang berada di dalam Central Market.. Walaupun kemarin sudah mampir ke outlet-nya yang di Berjaya Times Square, tetap lebih sreg borong coklat di Choc Boutique yang di Central Market.. hehehe.. Sayang kemarin coklat Camior-nya lagi sedikit stock-nya.. Kalau mau belipun harus per paket.. Satu paket isinya 5 pcs coklat bar, yang terdiri dari 3 bar Camior dan 2 bar coklat merk lain.. Coklat yang merk-nya saya lupa ini ternyata kurang enak.. Kemanisan menurut saya dan Camior jauh lebih enak.. Sudah ngidam2 Andes yang rasa mints, eh out of stock.. Hiks.. Good part-nya kali ini Ringgit masih aman di dompet karena kagak banyak yang bisa dibeli.. wkwkwk..


 Central Market


 Choc Boutique @ Central Market




Dari Central Market, kami berjalan menuju Petaling Street, yang juga dikenal sebagai Chinatown-nya KL.. Rencana awal menurut itinerary adalah kami bakalan late lunch di Shin Kee Beef Noodles.. Apa daya perut kami masih terlalu full akibat menggila di Suki-Ya.. Beneran lho, sampai malam ga lapar sama sekali.. hahaha..


 Petaling Street / Chinatown


Awalnya kami mencari ahma2 penjual Mua Chi yang terkenal itu.. Too bad beliau ga jualan hari itu.. Akhirnya kami melipir ke penjual Air Mata Kucing (AMK / Longan Drink @ RM 2) favorit kami dan kemudian lanjut borong di Bee Cheng Hiang.. Bee Cheng Hiang ini salah satu makanan wajib yang harus dibeli kalau lagi di Singapore atau Malaysia.. Kayaknya beli berapa pun ga pernah cukup… Beli 3kg, belum berapa bulan sudah habis aja.. Pahadal kan per ½ kg-nya RM 65.. wkwkwk.. Selain bakkwa, di Bee Cheng Hiang juga terdapat snack2 enak lainnya seperti abon (floss), fish crackers, Chinese sausage, dan masih banyak lagi..  Sayang setelah kami keluar dari Bee Cheng Hiang, hujan tiba2 turun sehingga kami yang ga bawa payung ini harus berlarian menuju halte bus-nya GoKL Bus untuk naik bus yang sama (seperti berangkat tadi) untuk balik ke hotel..


 Air Mata Kucing


 Bee Cheng Hiang









To be continued...



Pavilion Kuala Lumpur
68, Jalan Bukit Bintang, Bukit Bintang
50000 Kuala Lumpur, Malaysia
Opening Hours  :  10.00 - 22.00


Etude House @ Pavilion
P4.13.00, Level 4


Cotton On @ Pavilion
4.25.01 & 4.25.02, Level 4


Daiso @ Pavilion
6.24.05 & 6.24.06B, Level 6


Suki-Ya @ Pavilion
168 Jalan Bukit Bintang,
55100 Kuala Lumpur, Malaysia
Lot No  :  6.24.04, Level 6


Bus GoKL


Central Market
Jalan Hang Kasturi, City Centre
50050 Kuala Lumpur, Malaysia


Petaling Street (Chinatown)
47, Jalan Petaling, City Centre, 
50000 Kuala Lumpur, Malaysia