Showing posts with label Life. Show all posts
Showing posts with label Life. Show all posts

Wednesday, December 28, 2022

Pengalaman Kerja di Perusahaan Freight Forwarding

Ada yang familiar dengan istilah "freight forwarding"?? To be honest, selama ini kalau saya ditanya kerja di perusahaan apa, saya lebih prefer menjawab bekerja di perusahaan logistik.. Ga salah sih, tapi sebenarnya istilah yang lebih tepat adalah freight forwarding.. Tapi sayangnya banyak yang kurang paham dengan istilah ini.. Jadi daripada harus menjelaskan panjang lebar, lebih baik saya pakai istilah logistik, cargo, atau ekspedisi.. hehehe..

Tidak terasa sudah lebih dari 7 tahun saya bekerja di bidang freight forwarding ini.. Dulu sama sekali ga kebayang bakal kerja di industri ini.. Apalagi kalau melihat background pendidikan dan pengalaman kerja saya sebelumnya yang sangat jauh dari bidang ini.. Terakhir sebelum masuk ke perusahaan ini, saya justru bekerja di perusahaan FMCG (fast moving consumer goods).. Jadi benar-benar berbeda 180 derajat dari segi industri, main business, budaya dan cara kerja, dll.. 

Sekilas tentang freight forwarding buat yang masih awam dengan istilah ini.. Freight forwarding dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Perusahaan Pengurusan Jasa Transportasi.. Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan, PPJT diartikan sebagai "kegiatan yang ditujukan untuk semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui angkutan darat, kereta api, laut, dan udara'.. Jadi kami adalah perusahaan yang mengatur pengiriman dan penerimaan barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan berbagai mode transportasi, baik untuk domestik, maupun internasional..

Secara khusus untuk perusahaan tempat saya bekerja, kami lebih banyak meng-handle shipment atau pengiriman ekspor dan impor.. Untuk mode transportasinya didominasi oleh via udara dan laut.. Ketika mengajar atau training karyawan baru, saya suka mengkategorikan scope pekerjaan perusahaan freight forwarding itu ke 3 sub-bagian.. Yang pertama adalah Freight Forwarder, kedua PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan), dan EMKL/EMKU (Ekspedisi Muatan Kapal Laut/Udara).. Perusahaan freight forwarder secara global dapat diartikan sebagai perusahaan yang menyambungkan antara pemilik atau penerima barang dengan pihak pengangkut (airlines atau shipping lines).. Misalkan seorang eksportir, dia tidak akan bisa langsung booking ke airlines untuk pengiriman barang miliknya.. Booking harus dilakukan oleh perusahaan freight forwarder yang sudah terdaftar sebagai agent dari airlines tersebut..

Berbeda dengan PPJK.. PPJK adalah perusahaan yang sudah memiliki ijin khusus untuk mengurus dokumen-dokumen kepabeanan yang berkaitan dengan Bea Cukai (Customs).. Secara resmi, definisi PPJK adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan kewajiban pabean untuk dan atas kuasa Eksportir atau Importir.. 

Terakhir adalah EMKL/EMKU, dimana ini adalah perusahaan di bidang logistik yang memiliki ijin legalitas dari pemerintah untuk melakukan layanan pengiriman barang melalui kapal laut atau kapal udara.. 

Jadi kalau mau dikaitkan, sebenarnya tiga hal ini adalah suatu kesatuan rangkaian kegiatan yang kembali lagi ke definisi apa itu perusahaan freight forwarding.. Tidak semua perusahaan freight forwarding bisa atau memiliki legalitas untuk menjalankan ketiga peran ini.. Perusahaan tempat saya bekerja, kebetulan sudah lengkap legalitasnya dan bisa menawarkan tiga jasa ini.. Tapi justru hal ini yang membuat pekerjaan saya challenging..

Selama 7 tahun berkarya, pasti banyak suka dukanya, ups and downs-nya, tantangan, dan permasalahannya.. Dulu awal-awal yang masuk ke industri ini, saya benar-benar blank dan ga ngerti apa-apa.. Paling yang saya paham hanya kode-kode airlines dan kode-kode airport.. Itupun karena sering traveling saja.. Makanya materi pertama kalau saya lagi training staff baru, pasti soal IATA code ini.. Karena walaupun simple, tapi crucial.. Ada yang familiar dengan airlines code seperti GA, SQ, CX, TG, LH, EK, dll?? Atau kode-kode airport seperti KUL, SIN, BKK, DXB, HAM, AMS, dll?? Kenapa crucial, karena kode ini yang akan dicantumkan sebagai airport asal dan airport tujuan di dokumen AWB.. Salah memasukkan kode, maka cargo akan dibawa ke airport tujuan yang salah.. Pernah sekali kejadian, AOD (airport of destination) seharusnya CGK (Soekarno Hatta / Cengkareng).. Tapi oleh agent di luar negeri, diinput CKG (Chongqing / China).. Cargo akhirnya terbang ke China bukan ke Jakarta.. Dan itu prosesnya ribet dan lama banget untuk mengeluarkan barang dari China dan akhirnya dikirim ke Jakarta.. 

Salah satu "suka"-nya kerja di dunia freight forwarding itu adalah industri dan ruang lingkup pekerjaannya yang dinamis dan challenging.. Jadi ga ada yang namanya bosan atau kerjanya itu-itu saja.. Setiap barang atau komoditas memiliki aturan yang berbeda-beda dan kita juga dituntut untuk mengikuti peraturan yang selalu di-update, baik peraturan dari Carrier maupun dari Bea Cukai.. Misalkan kalau mau kirim binatang hidup atau abu jenazah, dokumen yang diperlukan apa saja dan treatmentnya ketika di origin dan di destinasi seperti apa.. Bekerja di dunia freight forwarding juga seru karena bisa menjalin relasi dengan banyak pihak.. Tidak hanya customer kita yang didominasi oleh importir dan eksportir, tetapi juga dari pihak Airlines, Shipping Lines (pelyaran), Bea Cukai, Agent atau Forwarder dari banyak negara.. Dulu sebelum pandemi, rutin diadakan conference-conferenceantar sesama perusahaan forwarder.. Conference ini seru karena bisa ketemu banyak orang di industri yang sama dari berbagai negara.. Hal positif lainnya adalah bisa "jalan-jalan".. Karena saya in-charge di cabang Surabaya, jadi kalau saya market atau visit customer, tidak hanya di dalam kota Surabaya.. Tapi bisa sampai ke Pasuruan, Malang, Gresik, Mojokerto, dll.. Selain itu karena Head Office perusahaan tempat saya bekerja ada di Bali, jadi otomatis kalau ada meeting, pasti diadakan di Bali..

Kalau "suka"-nya sudah, sekarang giliran "duka"-nya.. To be honest, dukanya kerja di dunia freight forwarding itu tidak sedikit.. Yang pertama, harus siap dicomplain.. Dulu awal-awal in-charge sebagai Branh Manager, saya stress karena menerima complain-an dari sana sini.. Tapi saya ingat kata-kata seorang staff saya yang sudah senior.. Kata beliau, kalau kerja di dunia freight forwarding, complain-an dari customer jangan diambil hati.. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.. hehehe.. Complain-an akan selalu ada karena kita sebagai freight forwarder merupakan "perantara" antara eksportir / importir dan carrier (airlines & shipping lines).. Kalau flight delayed atau cargo offload (tidak terangkut), yang dicomplain customer adalah freight forwarder-nya.. Padahal yang delay airlines atau shipping lines-nya dan ini semua di luar kendali kami.. Apalagi kalau kaitannya sudah dengan cuaca yang bukan sesuatu yang bisa kami control atau prediksi.. Contoh misalkan kapal Inessa seharusnya berangkat dari port Surabaya (Tanjung Perak) tanggal 25 Des, tapi ternyata karena congestion (antri sandar & bongkar) di port sebelumnya, maka baru berangkat dari Surabaya tanggal 28 Des.. Otomatis tanggal tiba di port tujuan akan mundur juga.. Ketika cargonya urgent atau ada deadline, pasti kami sebagai freight forwarder yang kena caci maki customer.. Pernah juga flightnya cancel karena bad weather di China.. Tapi customer ga mau tahu, dan minta cargo harus berangkat juga hari itu.. Sedangkan cargo sudah melewati customs.. Berbeda dnegan penumpang yang bisa pindah pesawat hanya dengan membeli tiket baru.. Tidak semua customer seperti ini sih, tapi banyak juga yang seperti ini dan dari sekian ribuan shipment, tidak mungkin lancar-lancar saja kan.. Sesekali pasti saja ada yang bermasalah.. Jadi mau kerja di dunia freight forwarder, harus siap mental dulu.. hahaha..

"Duka" lainnya adalah harus stand-by 24 jam.. Jadi jangan heran kalau saya bawa laptop kemana-mana.. Bahkan ketika liburan 2 minggu ke Thailand pun, laptop saya tenteng kemana-mana.. Kerjanya bisa dimana saja, di airport, di hotel, di bus, dll.. hahaha.. Kalau shipment by sea ritme kerjanya masih tidak secepat by air.. Karena traveling timenya yang berhari-hari bahkan berbulan-bulan.. Kalau by air kan cepat ya, hanya hitungan jam atau hari.. Jadi kita juga kejar-kejaran waktu dan harus memonitor terus apakah shipment sudah berangkat atau tiba sesuai dengan fight schedulenya.. Lalai atau tidak bisa mengejar deadline atau memenuhi peraturan Bea Cukai, tentu kita dihadapkan pada potensi denda yang nilainya bisa puluhan bahkan ratusan juta.. Ketelitian sangat diperlukan di industri ini, apalagi yang kaitannya dengan dokumen kepabeanan.. Salah satu huruf saja, bisa mengakibatkan denda pajak yang nilainya bisa fantastis karena mengikuti nilai barang.. 

Kemudian karena kita kerja samanya dengan sesama forwarder dari berbagai negara, kadang kendalanya ada di zona waktu.. Kalau komunikasi dengan agent di Europe sih masih oke ya.. Masih bisa sore atau malam harinya.. Nah kalau sama agent di US, siap-siap saja begadang.. Apalagi kalau ada shipment yang urgent, saya bisa pasang alarm sampai berlapis-lapis, misal jam 23.00, 00.00, 01.00, 02.00, dst.. hahaha.. Karena untuk mempersingkat waktu dan mengejar deadline, jadi satu-satunya cara agar efektif dalam komunikasi, ya kita kerjanya mengikuti jam kerja di US..  Sebagai seorang Branch Manager, saya juga dituntut untuk memonitor dan bertanggung jawab mulai dari sales, operasional, dan finance + accounting.. Sayangnya karena customer kebanyakan contactnya dengan saya, jadi terkadang saya keteteran juga menghadapi berbagai macam request, pertanyaaan, dan complain-an customer.. Dari urusan posisi trucking sekarang ada dimana, kapalnya sudah berangkat belum, invoicenya sudah dikirim belum, sampai permintaan rate, semuanya ke saya.. Ada hari-hari dimana Whatsapp saya ada puluhan message belum terbaca atau saya sedang online di telepon kantor dan handphone saya juga bunyi ada telepon masuk.. Jadi terkadang overwhelming juga.. hahaha..

Semoga apa yang saya sharingkan bisa sedikit menambah pengetahuan dan memberikan sedikit gambaran tentang industri freight forwarding ini.. Siapa tahu setelah membaca tulisan ini jadi banyak yang tertarik untuk terjun dan berkarier di industri ini.. hahaha..

Monday, October 17, 2022

Nat's Curhatan ~ Kapan Nikah???

Tulisan ini terinpirasi dari obrolan singkat saya dengan seorang teman beberapa waktu yang lalu.. Jadi teman saya ini, sebut saja si A, tiba-tiba curhat kenapa sampai sekarang belum menemukan pasangan hidup.. Padahal sudah lama menanti-nanti.. Saat itu saya bilang ke teman saya,"berarti memang belum waktunya, karena jodoh di tangan Tuhan, datangnya di saat yang tepat dan kadang tidak terduga"..

Dalam perjalanan pulang setelah obrolan singkat tersebut, saya pun berpikir, apakah hanya saya yang tidak kepikiran untuk mencari pasangan atau menikah ya.. Nyatanya teman saya yang usianya di bawah saya ternyata lagi galau memikirkan jodohnya yang tak kunjung datang.. To be honest, jangankan menikah ya, untuk pacaran saja tidak pernah terlintas di pikiran saya.. Biasanya pikiran untuk ingin punya pacar hanya muncul ketika Valentines Day.. Alasannya karena saya ingin dapat kiriman bunga & coklat ke kantor.. Biar dilihat oleh team saya, Ibu-nya ini punya pacar.. Karena sering kali saya disindir "Bu, pacarnya jangan disembunyikan, sesekali disuruh main ke kantor dan dikenalkan".. hahaha.. Sebenarnya kalau dipikir lagi, mungkin bukan tidak ingin punya pasangan ya.. Tapi hal tersebut bukanlah prioritas saya untuk saat ini.. Dan saya merasa fine-fine saja sendirian.. Mungkin benar kata sahabat saya, terlalu lama sendiri, jadi sudah merasa terlalu nyaman sendiri..

Seiring dengan bertambahnya usia saya, semakin sering pertanyaan yang satu ini, "kapan nikah???", mampir ke telinga saya.. Semenjak memasuki usia 30 tahun, semakin banyak orang yang bertanya kapan nikah dan sering kali saya bingung harus menjawab apa.. Jawaban yang paling sering saya gunakan adalah "yang diajak nikah belum ada" atau kalau lagi sensitif, saya jawab dengan "kapan-kapan".. hahaha.. Lucunya, pertanyaan ini bukan datang dari orang tua saya, tapi justru dari saudara/keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan orang yang baru pertama kali berjumpa dengan saya.. Mungkin benar kalau ada jokes yang mengatakan Indonesia memang negara "KEPO-lauan".. hahaha.. Orang tua saya justru dari dulu sama sekali tidak memaksa anaknya (saya dan adik saya) untuk cari pasangan.. Palingan hanya sebatas curhat, misalkan kalau mama saya habis reuni-an sama teman SMA-nya dan ditanya sudah punya cucu berapa..

Yang buat sedih adalah ketika pertanyaan "kapan nikah???" ini kemudian diikuti dengan sindiran dan comment seperti :

"jangan terlalu memilih"

"standard-nya jangan ketinggian"

"jangan keasyikan cari duit"

"nanti semakin tua, ga ada yang mau"

"kalau ga menikah, bukan wanita sempurna"

"siapa yang mau ngurus nanti kalau sudah tua"

and so on

 

Kalau dibilang memilih, menurut saya namanya cari pasangan ya memang harus memilih.. Apalagi untuk ke jenjang pernikahan, which is sekali untuk seumur hidup.. To be honest, saya tidak ada kriteria khusus, malah sejujurnya saya suka yang biasa-biasa saja.. Ga perlu yang putih dan ganteng karena nanti skin care-nya lebih banyak dari saya dan ga bisa diajak jalan-jalan ke pantai.. Ga perlu yang six-pack, karena nanti ga bisa diajak makan nasi padang malam-malam.. hahaha.. #justjoking 

Kalau boleh memilih, physically saya prefer yang lebih tinggi dan lebih tua (age gap > 5 tahun) dari saya.. Dari personality-nya, seiman, takut akan Tuhan, sayang orang tua, dan bisa bikin nyaman sudah cukup untuk saya.. Pengennya sih seseorang yang childish enough untuk nemenin saya main basket di Timezone, but mature & wise enough to have a meaningful conversation with.. Seseorang yang adventurous enough untuk diajak hiking atau backpacker-an, but religious enough untuk pergi misa harian dan doa bareng.. Seseorang yang mau diajak makan di warung tenda pinggir jalan, tetapi bisa juga menikmati ketika makan di fine-dining restaurant.. Seseorang yang bisa diajak masak bareng, kemudian cuddling di sofa sambil nonton Netflix.. Kok jadi banyak kriterianya ya.. hahaha.. Ini kan kalau boleh memilih.. Seringkali yang didapat malah jauh dari kriteria.. Sometimes we fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time..

Masalah cari duit, saya rasa sah-sah saja.. Malah saya tidak mau jadi wanita yang bergantung pada pasangan saya.. Tetapi tentu prioritas akan berubah ketika sudah memutuskan untuk menikah dan berkeluarga.. Masalah semakin tua, tidak ada yang mau lagi, saya pikir jodoh tidak mengenal usia.. Banyak orang yang menikah di usia yang sudah tidak muda lagi dan bisa bahagia..

Selain sindiran dan comment, biasanya akan berujung pada niat baik untuk mencarikan jodoh buat kita.. Kadang ini yang sulit.. Ditolak nanti dikira sombong, diiyakan tapi membuat kita tidak nyaman.. Bahkan ada customer saya, yang sampai mengenalkan saudara dan teman-temannya yang masih single ke saya.. hahaha.. Ironis memang.. Niatnya baik tetapi mereka tidak sadar, terkadang ada beberapa orang yang memang menikmati kesendirian mereka dan belum berpikir untuk settle down.. Walaupun banyak yang dapat pasangan karena dijodohkan, saya prefer cara yang konvensional.. Makanya kalau ada yang dikenalkan atau ngajak kenalan atau PDKT, biasanya tidak saya ladeni.. Saya bukan orang yang gampang jatuh cinta dan kalau dari awal memang tidak ada chemistry atau sparks-nya, mau dikejar bagaimana pun, saya tidak akan luluh.. On the contrary, once in a while saya bisa tertarik kepada seseorang yang baru pertama kali saya temui.. Di awal mungkin lebih ke attraction, being intrigued and drawn to that person.. Feels like you've known him forever.. Sayangnya, ketika saya suka atau tertarik dengan seseorang, saya bukan orang yang bisa mengekspresikan perasaan saya.. Jadi ketika saya bisa dekat atau bercandaan dengan seorang pria, it means I don't have any special feelings for him.. Tapi justru dengan pria yang saya suka, saya akan bersikap cuek, dingin, dan menghindar.. Don't ask why, it's just my personality.. hahaha..

Back to our topic.. Single doesn't mean being lonely or alone.. Apalagi dalam case saya, saya ga pernah kesepian karena saya punya orang tua dan adik, dimana kami berempat dekat banget.. Kemudian ada sahabat dan rekan kerja juga.. Justru as an introvert, saya enjoy being alone.. Ada saatnya ketika saya ingin sendirian atau istilah sekarang "me time".. Biasanya saya jalan-jalan ke mall sendirian atau nonton bioskop sendirian atau naik mobil tanpa tujuan sambil mendengarkan musik.. 

Satu hal yang membuat saya tidak menjadikan mencari pasangan sebagai prioritas hidup saya adalah karena ada prioritas lain yang lebih urgent di dalam hidup saya.. Misalkan orang tua dan pekerjaan saya.. Semakin bertambahnya usia orang tua, maka semakin banyak perhatian yang perlu kita berikan untuk mereka.. Saya bersyukur karena saya belum berkeluarga, jadi saya masih ada waktu untuk merawat dan memperhatikan kedua orang tua saya.. Bukan berarti ketika sudah berkeluarga tidak bisa merawat orang tua ya.. Tetapi prioritas kita akan berbeda dan salah satunya suatu saat harus kita korbankan.. Honestly, untuk saat ini bahkan saya merasa 24 jam itu kurang.. Jadi boro-boro mau meluangkan waktu untuk cari pasangan, saya sudah kehabisan waktu untuk juggling 24 jam saya untuk keluarga, pekerjaan, dan kegiatan lainnya.. 

Kembali lagi ke soal pernikahan, karena bukan prioritas saya saat ini, maka bukan berarti saya tidak mau menikah.. Mau, tapi tidak saat ini.. Mungkin beberapa tahun lagi, di saat saya sudah siap dan memang sudah waktu-Nya.. Menikah menurut saya bukanlah target yang harus kita capai dalam hidup ini.. Menikah juga bukan perlombaan.. Menikah juga bukan jaminan akan kebahagiaan.. Banyak orang yang saya kenal, yang menikah hanya karena usianya sudah melebihi standard usia menikah pada umumnya.. Ada yang menikah dalam waktu yang singkat, kemudian bercerai.. Ada yang baru beberapa tahun menikah, tetapi suaminya meninggal.. Ada yang menikah, tetapi menyesal karena merasa tidak bahagia ..

Jadi jangan pernah memutuskan untuk menikah hanya karena dikejar usia.. Jangan ingin menikah hanya karena didesak orang tua atau karena omongan orang lain.. Jangan menikah hanya karena cinta sesaat.. Dan jangan menikah hanya karena merasa kesepian.. Menikahlah ketika kita sudah benar-benar siap, dengan niat dan tujuan yang baik pula.. 

Buat yang lagi galau menunggu jodoh atau mungkin bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan pasangan hidup, tidak usah galau or desperate.. Tetap berusaha dan bertekun di dalam doa.. Lebih baik menunggu, tetapi menunggu untuk orang yang tepat.. Yang belum berkeinginan untuk mencari pasangan hidup, tidak perlu mendengarkan omongan orang lain.. You can not please everyone and that's ok.. It's your life not theirs.. Menikah atau tidak menikah, sama-sama bisa bahagia kok.. Pilihlah prioritas yang benar dalam hidup ini dan serahkan segala sesuatunya ke tangan Tuhan, biarlah Dia yang bekerja dalam hidup kita.. 


Just writing my random thoughts and sending my love to all of you from this beautiful place..
 

Wednesday, September 21, 2022

Happy 10th Blog Anniversary

Siapa yang menyangka blog Natinbali ini usianya ternyata sudah melewati angka 10 tahun.. Saya bahkan lupa, seharusnya anniversary ke-10 itu jatuh di tanggal 15 Januari 2022 kemarin.. Sadarnya ketika iseng lihat-lihat daftar postingan dan baru sadar 10 tahun telah berlalu semenjak tulisan pertama saya ter-posting di blog ini.. 

Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat dan blog ini secara tidak langsung telah menjadi bagian dari hidup saya.. Tempat saya membagikan pengalaman dan pemikiran saya lewat tulisan-tulisan yang terkadang topic-nya random banget.. hahaha.. Harapan saya adalah apa yang saya bagikan bisa menjadi referensi dan inspirasi buat teman-teman yang membaca blog ini.. 

Banyak suka dan duka yang saya alami selama 10 tahun menulis lebih dari 690 posts.. Mood untuk menulis itu tidak serta merta selalu ada, terkadang banyak postingan yang lama diam di folder draft karena saya kehilangan mood untuk menulis.. Yang paling sulit tentu soal konsistensi.. Konsisten misalnya untuk update setiap 1-2 minggu sekali.. Konsisten untuk tidak menerima endorsement.. Karena menurut saya ketika menerima endorsement, ada beban dan obligation yang juga kita terima sehingga kita tidak bisa lagi memberikan 100% honest review.. 

Blog Natinbali ini dari awal memang saya tulis dengan konsep anonymously.. Jadi kalian tidak akan menemukan 1 foto pun di blog ini yang menampilkan wajah saya.. Kalau pun ada yang terjepret kamera, pasti sudah saya blur atau tutup dengan sticker/emoticon.. hehehe.. Alasannya tentu soal privacy.. Hanya beberapa orang keluarga dan teman dekat saya yang tahu tentang blog ini.. Tapi dari blog ini, saya justru mendapatkan banyak kenalan baru, baik sesama blogger maupun pembaca blog ini.. Walaupun sudah anonymous, ada lho beberapa yang berhasil menemukan saya di Instagram, LinkedIn, medsos lainnya and that's fine.. Justru saya salut kalian bisa menemukan saya.. hehehe.. Downside-nya dari blogging anonymously adalah saya kerap dipanggil "Mas" dan "Pak" di kolom comment.. Padahal di bagian profile sudah jelas-jelas tertulis saya ini wanita.. hahaha.. Panggil Nat saja sudah oke.. Ada yang panggil "Kak Natin" juga, padahal blog ini seharusnya bernama "Nat-In-Bali" atau Nat di Bali.. Jadi nama saya bukan Natin ya, tetapi Nat.. Saya pernah juga beberapa kali menerima email dan comment, yang isinya mereka penasaran dengan sosok di balik blog ini.. hahaha..  Padahal saya merasa I'm not interesting enough to be curious about.. hahaha..

Buat yang baru pertama kali mampir di blog ini, nama saya Nat.. Saya berasal dari Bali dan sekarang tinggal di Surabaya.. Saya bekerja di perusahaan freight forwarding.. Hobby saya traveling dan memasak.. An introvert and a Capricorn.. Blue is my favorite color.. A dog person (i have 3 dogs).. Prefer tea to coffee, beer to wine, savory to sweet, text to call, and sunrise to sunset.. Di blog ini saya lebih banyak menulis dan me-review tentang kuliner, travel, dan beberapa hal random lainnya.. Untuk kuliner, kebanyakan yang saya review di seputaran Surabaya & Bali.. Untuk travel, tergantung destinasi liburan saya dan saya sebenarnya masih ada 1 pending travel diary tahun 2020 kemarin yang terhenti di kota Hua Hin dan belum saya lanjutkan lagi.. Semenjak pandemi, saya belum traveling lagi kecuali mondar-mandir Surabaya-Bali dan sempat ke pulau sebelah, Lombok (ditunggu ya travel diary-nya).. My current travel bucket lists are Xiamen and Kanchanaburi..  Dikarenakan China's border belum sepenuhnya dibuka, maka destinasi yang ingin saya kunjungi dalam waktu dekat adalah Kanchanburi di Thailand.. Kanchanaburi memang namanya tidak se-famous Krung Thep (Bangkok), Pattaya, dan Phuket.. Tapi saya justru suka dengan kota-kota kecil seperti ini yang suasananya laid-back, tidak crowded, dan jauh dari hustle-bustle kota besar.. Semoga bisa terwujud dalam waktu dekat.. Sudah terbayang bakalan menyenangkan jalan-jalan sore bersama orang-orang tercinta di tepi sungai Khwae Yai dan mengunjungi taman bunga matahari di Baan Rai Nai Rung..


Happy belated 10th Blog Anniversary to NatInBali

Here's to many more years of blogging

 

With Love ~ Nat


Sunday, January 3, 2021

Nat's Curhatan ~ Life Updates & Moving to Surabaya



First of all, I would like to say Happy New Year 2021 to each and everyone of you.. May 2021  bring good health, happiness, and prosperity..

Jadi seperti judul post kali ini, yupp, I'm moving to Surabaya.. Salah satu hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.. Apalagi timing-nya itu mendadak banget dan tiba-tiba saja saya sudah hidup di Surabaya.. Hari ini adalah hari ke-52 saya hidup di Surabaya.. Terkadang kalau saya lagi merenung, kayaknya masih antara percaya dan tidak percaya saya tidak lagi di Bali.. Tempat dimana saya menghabiskan 30 tahun hidup saya..

Alasan saya pindah ke Surabaya adalah karena tuntutan pekerjaan.. Jadi flashback sedikit, di bulan September lalu, saya mulai jenuh dengan pekerjaan saya.. Covid-19 sangat berdampak terhadap performance perusahaan tempat saya bekerja.. Jadi sudah beberapa bulan, saya dan rekan kerja lainnya mendapatkan gaji 50%.. Setelah beberapa bulan, saya pun mulai jenuh dan capek.. Gaji 50%, sedangkan tanggung jawab dan tugas bertambah.. Akhirnya di bulan September, saya mulai mencari pekerjaan baru.. Tuhan sungguh baik, karena di waktu orang lain banyak yang di-PHK, saya malah berhasil mendapatkan pekerjaan baru.. Tidak tanggung-tanggung, di perusahaan besar, yang kebetulan dari dulu saya memang sudah berkali-kali melamar, tapi tidak pernah dipanggil.. hahaha.. Jadi ini adalah perusahaan semen nasional.. Kayaknya setiap mereka buka lowongan di Jobstreet, saya pasti apply.. Dan baru kali ini dipanggil.. Setelah melewati proses interview sebanyak 2x dan test 1x, akhirnya saya dinyatakan diterima.. Dari segi gaji, naik sedikit dari gaji saya sebelumnya, dengan jabatan yang cukup oke yaitu Tax Supervisor.. Akhirnya disepakati saya akan mulai masuk di tempat yang baru per tanggal 2 Nov 2020.. Seperti quote favorit saya dari film While You Were Sleeping, "life doesn't always turn out the way you plan".. It happened in my life..

Selang 1 hari setelah saya menerima kabar bahagia bahwa saya diterima, datang kabar duka dari keluarga saya di Surabaya.. Om saya meninggal dunia.. Om saya ini, adalah salah satu keluarga yang cukup dekat bagi saya, karena dulu sewaktu saya SD & SMP, setiap liburan kenaikan kelas, saya pasti "dikirim" papa saya ke rumah Om saya ini.. Ya untuk bantu-bantu karena Om dan Tante saya punya usaha dan supaya saya lebih mandiri.. Jadi saya dari SD sudah terbiasa naik bus malam dan pesawat sendirian.. hehehe.. Bayangkan di masa pandemi, kami harus berangkat ke Surabaya.. Dari kami yang ke tempat keramaian saja masih takut, tiba-tiba harus naik pesawat.. Akhirnya dengan penuh kekhawatiran, kami pun berangkat ke Surabaya untuk mengantar Om saya ke tempat peristirahatan terakhirnya.. Sewaktu di Surabaya, saya juga mampir ke Gua Maria Poh Sarang di Kediri.. Di sana saya berdoa, memohon dilancarkan proses perpindahan saya ke kantor yang baru..
 
Setelah 3 hari di Surabaya, saya pun kembali ke Bali.. Di hari pertama saya bekerja setelah cuti 3 hari, saya dipanggil oleh boss saya, intinya saya ditawari naik gaji dengan nominal yang lebih tinggi daripada gaji yang saya dapatkan di tempat yang baru.. Waktu itu saya diberi waktu untuk berpikir.. Saat itu sebenarnya saya sudah mantap pindah ke kantor baru.. Gaji buat saya penting, tapi lebih penting lagi karier dan masa depan.. Saya sudah 5 tahun di perusahaan ini dan tidak ada jenjang karier yang bisa saya harapkan.. Ternyata Tuhan punya rencana lain untuk saya, keesokan harinya saya dipanggil lagi dan ditawari posisi Branch Manager di Surabaya..
 
Yang lama mengenal saya pasti tahu kalau saya tidak pernah mau menerima tawaran pekerjaan yang lokasinya di luar Bali.. Prinsip saya dari dulu, lebih baik dapat gaji kecil, tapi bisa berkumpul dengan orang tua dan adik saya.. Daripada harus pindah ke luar kota dan berpisah dengan mereka.. Kami sekeluarga memang sangat dekat.. Jangankan kerja di luar kota, kalau misalkan saya lagi liburan bareng teman, dalam sehari bisa telepon-an sama orang tua saya berkali-kali.. hahaha..
 
Saya diberikan waktu 3 hari untuk berpikir.. Jujur, saat itu saya masih 50:50.. Bimbang antara ingin mengambil tawaran tersebut, tetapi harus berpisah dengan keluarga saya.. Ternyata keluarga saya, semuanya mendukung saya untuk mengambil tawaran tersebut.. Menurut mereka, ini adalah kesempatan yang belum tentu bisa datang 2 kali.. Awalnya saya masih ragu, tapi ternyata adik saya bilang, bahwa dia akan ikut pindah ke Surabaya awal tahun 2021.. Orang tua saya juga akan menyusul 1-2 tahun setelahnya..
 
Setelah confirm menerima tawaran tersebut, saya hanya punya waktu sekitar 2 minggu untuk mempersiapkan semuanya.. Yang paling membuat stress adalah masalah akomodasi.. Akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di apartemen saja.. Lokasinya ada di Surabaya Barat, supaya dekat dengan rumah tante dan sepupu saya.. Mendekati hari keberangkatan, saya semakin galau.. Nangisnya jangan ditanya berapa kali, kayaknya hampir setiap hari.. hahaha.. Tanggal 13 Nov 2020, saya berangkat ke Surabaya diantar papa, mama, dan adik saya.. Saya mengambil cuti 3 hari untuk jalan-jalan sekaligus untuk pindahan ke apartemen.. Apartemen-nya jangan ditanya deh.. Jauh dari ekspektasi.. Lebih tepatnya, saya salah pilih agen.. Foto di internet dan realitanya jauh banget bedanya.. Saya sampai harus panggil go-clean saking kotornya.. Padahal slogan mereka, masuk apartemen hanya perlu geret koper.. hahaha.. 
 
Hari pertama setelah ditinggal keluarga saya kembali ke Bali, saya nangis sejadi-jadinya.. Saya pulang dari kantor, masuk ke apartemen kosong.. Tidak ada yang bisa saya ajak bicara.. Biasanya pulang ke rumah, ada yang menyambut, bahkan makanan sudah siap di atas meja makan.. Untungnya kegalauan saya hanya di beberapa minggu di awal saja.. Saya berusaha menyemangati diri saya sendiri dan bilang ke diri saya, hidup saya sekarang ini ibarat jalanan satu arah (one way).. Jadi tidak bisa mundur atau putar balik, hanya bisa tetap jalan maju.. Mau pulang ke Bali, tawaran di tempat baru sudah saya tolak.. Tidak mungkin juga saya kembali ke posisi saya sebelumnya.. Apartemen juga sudah dibayar dan harganya tidak murah.. Saya juga menyemangati diri saya dengan membayangkan dalam waktu 1-2 tahun saya bisa berkumpul dengan keluarga saya di Surabaya.. Somehow, it worked.. Saya jadi lebih bersemangat dan termotivasi.. 

Hari demi hari berlalu, tak terasa saya sudah sampai di hari ke-52.. Sepertinya baru kemarin, saya masih naik motor berangkat kerja ke daerah Kerobokan.. Sekarang saya harus menempuh perjalanan cukup jauh setiap hari dari Surabaya Barat ke kantor saya di Sidoarjo.. Sekarang saya sudah terbiasa kemana-mana sendiri, makan sendiri, melakukan apa-apa sendiri.. Thanks to the technology, saya sama sekali tidak merasa kesepian.. Dalam sehari saya bisa berkali-kali voice call & video call dengan kedua orang tua dan adik saya di Bali.. Jadi jauh di mata, tetap dekat di hati.. hahaha..
 
Banyak hal baru yang saya pelajari dalam 52 hari ini.. Makanya banyak orang bilang, the power of "kepepet".. hahaha.. Saya belajar nyetir mobil matic hanya dalam waktu 10 menit.. Karena masih asing dengan tuas transmisi di mobil matic, saya buat note kecil dan saya tempel di dashboard mobil.. Jadi P misalkan untuk Parkir, R untuk mundur, dan seterusnya.. hahaha.. Sekarang mah jadi keenakan nyetir mobil matic.. hehehe.. Dulu saya mana bisa pasang or ganti gas elpiji.. Sekarang jadi bisa dong.. Soalnya kalau keterusan ga bisa ganti, nanti mau makan apa saya.. hahaha..
 
So far, life in Surabaya is not as hard as I think before.. Kalau ditanya happy atau tidak, I'm happy.. I'm super blessed to be surrounded by many good people.. Keluarga di Bali, keluarga di Surabaya, dan rekan kerja yang baik dan supportive.. Palingan hanya kangen dengan keluarga dan anjing saya di Bali.. Sama satu hal yang masih sering bikin bete adalah sewaktu dine-in.. Saya orang yang oke-oke saja makan sendirian.. Saya dulu kalau liburan di Surabaya, sudah terbiasa naik bemo sendirian, terus makan sendirian dan nonton bioskop juga sendirian.. Tapi saya jadi "sensi" kalau ada mbak waitress yang tanya "berapa orang?" dan saya jawab "satu", terus mbak-nya langsung bengong dan menatap heran.. Dan kalau lagi apes, bakalan ada om-om dan tante-tante yang menatap saya dengan tatapan iba karena saya makan sendirian.. hahaha.. 
 
Anyway, karena sekarang saya hidup di Surabaya, jadi bakalan lebih banyak review tempat makan di Surabaya ya..  Thanks for reading another Nat's Curhatan.. 
 
 
Surabaya ~ 03 Jan 2021 

Lots of Love ~ Nat

Tuesday, November 19, 2019

Nat's Weight Loss Journey ~ How To Lose 30kg In A Year


Jangan kaget lihat judul post ini ya.. Seorang foodie seperti NatInBali sekarang malah posting tentang weight-loss.. hahaha.. To be honest, awalnya saya sedikit ragu untuk share pengalaman saya ini di blog.. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ini adalah one of my greatest achievement and I’m so proud of myself.. So kenapa tidak di-share di blog ini.. Siapa tahu apa yang saya share bisa berguna dan menginspirasi kan ya.. Sedikit disclaimer, ini adalah “how to lose weight” versi NatInBali ya.. Saya bukan ahli gizi atau trainer atau whatsoever.. Yang jelas dengan cara ini saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 30 kilogram dalam waktu setahun.. hehehe..

So let’s going back to 23 years ago.. Jadi 23 tahun yang lalu, saat saya berusia sekitar 7 tahun, saya harus menjalani operasi amandel.. Entah kenapa pasca operasi, nafsu makan saya langsung meningkat tajam.. Mama saya bahkan bercerita, dalam setahun saya sampai ganti seragam sekolah 3x saking terus-terusan ga muat.. hahaha.. Semenjak itu, tanpa saya sadari, tiba-tiba saya sudah menjadi seorang anak yang overweight dan obesitas.. Dan hal ini berlangsung sampai saya kuliah dan bekerja.. Puncaknya adalah di tahun 2012-2015 kemarin.. Waktu itu angka timbangan sudah melewati angka 130 kilogram.. Dengan tinggi badan yang hanya 168cm, sudah bisa dibayangkan kan bagaimana besarnya saya saat itu.. hahaha..

Keluarga saya sebenarnya tidak diam saja melihat saya overweight selama berpuluh-puluh tahun.. Saya yang selalu marah setiap kali “issue” ini mulai dibicarakan.. Alasan saya selalu sama ke mereka, “siapa sih yang pengen jadi orang gendut, kalau diet itu gampang, tidak ada orang gendut di dunia ini”.. hahaha.. Tapi bukan berarti saya tidak pernah mencoba diet ya.. Sewaktu di SMA, saya pernah mencoba tidak makan karbohidrat.. Eh ujung-ujungnya lemas dan jatuh sakit.. Pernah juga minum obat diet yang akhirnya membuat siklus menstruasi saya bermasalah.. Akhirnya semenjak itu, saya seakan-akan sudah “menerima nasib” menjadi orang yang overweight dan obesitas.. hehehe..

Seiring dengan berat badan yang semakin bertambah dan usia yang semakin tua, efek dari obesitas itu semakin terasa.. Saya bahkan tidak berani memeriksa kadar gula darah, kolestrol, dll.. Bahkan timbangan badan saat itu menjadi satu benda yang mengerikan buat saya.. hahaha.. Tapi yang paling terasa saat itu adalah badan sering pegal-pegal dan sakit.. Mungkin karena tubuh saya tidak kuat menopang berat badan saya ya.. Sampai akhirnya di bulan Agustus 2015, dari yang awalnya sakit pinggang biasa, saya tiba-tiba tidak bisa bangun dari tempat tidur.. Bahkan untuk sekedar memakai celana atau turun dari mobil saja, saya sudah merasa sangat kesakitan.. Dokter pun hanya bilang kalau ini adalah efek dari kebanyakan duduk di kantor, kurang minum, dan obesitas.. Saya sampai harus bed-rest di rumah selama 1 minggu dan akhirnya saya putuskan untuk resign dari pekerjaan saya saat itu.. Memang waktu itu pekerjaan saya benar-benar membuat saya capek dan stress.. Setiap hari harus lembur sampai malam, jadi pelariannya ya lagi-lagi ke makanan.. Setelah resign, setiap pagi saya rajin bangun pagi dan jalan kaki ke pasar di dekat rumah sambil menemani mama saya berbelanja.. Perlahan-lahan sakit di pinggang saya pun hilang.. Desember 2015 saya kembali bekerja, dan lifestyle saya pun kembali seperti sebelumnya which is tidak berolahraga.. Sampai akhirnya di penghujung tahun 2017, saya mulai kenal yang namanya zumba.. Jadi setiap sore sepulang kerja, saya menyempatkan diri untuk zumba di rumah.. Tiga puluh menit saja dan bareng mama + adik saya.. Di Youtube kan banyak banget tuh video-video Zumba, jadi dipilih dan disesuaikan saja.. Semenjak rajin zumba, badan saya jauh lebih sehat sih, sudah tidak pernah sakit dan pegal-pegal lagi.. Tapi karena makannya juga masih buaanyakk, jadi berat badannya pun turunnya tidak signifikan..

Weight loss journey yang sebenarnya akhirnya dimulai pada bulan Oktober 2018 kemarin.. Sebenarnya ini semua tidak saya rencanakan sebelumnya.. Kan ceritanya sudah menerima nasib, jadi tidak kepikiran sama sekali untuk diet.. wkwkwk.. Jadi pada bulan October 2018 itu, saya kebetulan mendapatkan kesempatan untuk berangkat ke China.. Selama tiga hari di China, saya tidak ketemu dengan yang namanya nasi.. Belum lagi karena saya traveling bareng rombongan dan jadwalnya padat, saya makan sedikit banget selama di sana.. Daripada pusing urusan per-toilet-an kan ya.. Tahu sendiri bagaimana kondisi toilet di China.. hahaha.. Nah pulang dari China, kok tiba-tiba saya jadi tidak kepengen makan nasi.. Padahal dulu dapat nasi sebakul pun, bisa saya habiskan.. hahaha.. Memang penyumbang lemak terbesar di tubuh saya itu adalah nasi.. Saya memang pecinta nasi.. Jadi makan nasi seporsi itu tidak bakalan cukup.. wkwkwk.. 

Dikarenakan sudah tidak berselera dengan nasi, jadinya saya memutuskan untuk sekalian diet saja.. Diet yang saya pilih adalah dengan mengurangi asupan karbohidrat.. Jadi sebenarnya saya itu tidak mengikuti metode diet apa pun.. Sekarang kan lagi booming diet Keto dan DEBM ya.. Tapi menurut saya, diet itu cocok-cocokan.. Jadi diet X yang cocok dan berhasil untuk si A, belum tentu cocok dan berhasil juga untuk si B.. Diet versi NatInBali itu super simple kok.. Jadi saya tidak makan karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, roti, kentang, pasta, dll saat weekdays (Senin – Sabtu).. Minggu adalah cheating day saya.. Tapi tetap harus dikontrol saya.. Bukan berarti hari Minggu boleh makan nasi sebakul.. hahaha.. Anyway, cheating day juga penting lho, supaya tubuh tidak jenuh dan kitanya juga tidak stress..

Selain karbohidrat yang saya sebutkan tadi, semuanya saya makan seperti biasa.. Jadi saya masih makan yang namanya ayam KFC, tempe penyet, siomay, bakso, gado-gado, dll..  Tapi kembali lagi, semuanya harus “in moderation”.. Bukan berarti boleh makan bakso setiap hari, dan porsinya juga bukan 2 mangkok.. hahaha.. Enaknya kalau diet seperti ini, setiap hari saya tidak perlu prepare makanan khusus.. Misalkan yang harus direbus atau dibakar lah, belum lagi no salt no sugar.. hehehe.. Pokoknya apa yang dimasak mama saya di rumah, ya itu yang saya makan.. wkwkwk.. Tapi memang saya usahakan untuk selalu bawa bekal dari rumah.. Karena makanan yang dimasak di rumah tentu jauh lebih sehat dibandingkan beli di luar, misalnya dari segi kadar minyak, kualitas bahan makanan, kebersihan, MSG, dll..


 Tumis Bayam, Ikan Goreng, Perkedel Tahu


 Capcay, Sarden, Tempe Balado


 Sop Sayur, Ayam KFC, Telur


Bekal dari rumah itu saya jadikan makan siang di kantor.. Untuk breakfast, saya mengkonsumsi ½ gelas kecil atau ½ cup oats yang saya campur dengan air.. Si oats memang sengaja tidak saya campur dengan susu karena untuk mengurangi jumlah kalori.. Yang belum terbiasa, mungkin bisa dicampur dengan susu atau oats-nya diolah menjadi overnight oats yang dicampur dengan almond milk / yoghurt dan buah-buahan.. Untuk snack antara breakfast dan lunch, serta antara lunch dan dinner, biasanya saya memakan buah-buahan dan raw nuts.. Untuk buah, yang paling sering saya konsumsi adalah pisang.. Alasannya karena lebih praktis, jadi tidak usah dikupas dan dipotong-potong.. Kalau bosan makan pisang, saya beralih ke apel, pear, melon, dan semangka.. Untuk raw nuts, biasanya saya mengkonsumsi almond dan pumpkin seeds.. Jadi semuanya ini masih raw alias mentah alias belum diolah ya.. Yang belum terbiasa, rasanya memang agak aneh.. Tapi kalau sudah terbiasa, jadi enak rasanya.. hehehe..


 Pisang


Apel & Melon


 Raw Almond & Pumpkin Seeds


Untuk dinner, pada dasarnya sama seperti lunch alias no karbohidrat.. Biasanya menu dinner saya seputar capcay, salad, soup, gado-gado, rujak cingur, lalapan, dll.. Oh ya, untuk makanan yang berbumbu kacang seperti gado-gado, rujak cingur, dll, bumbu kacangnya harus dibatasi ya.. Biasanya saya makan maksimal ½ porsi bumbunya.. Jadi minta sama penjualnya untuk bumbunya dipisah.. Setelah makan malam, saya lanjut ke segelas juice buah-buahan.. Kalau juice buah ini memang sudah menjadi kewajiban di rumah saya.. Buahnya campur-campur, yang wajib ada adalah tomat, semangka, dan papaya.. Sisanya bisa dicampur apel, buah naga, mix berries, pear, dll.. 


 Cacpay


Kunci dari weight-loss itu sebenarnya adalah defisit kalori.. Jadi kalau dalam sehari kita memerlukan 2000 kkal, kalau kalori yang masuk ke dalam tubuh kita di atas 2000, otomatis berat badan kita akan bertambah.. Supaya berat badan bisa turun, jadi jumlah kalori yang masuk harus di bawah 2000 kkal.. Untuk mencapai defisit kalori, maka perlu diimbangi dengan olahraga juga.. Selain untuk defisit kalori, olahraga juga membantu tubuh kita supaya tetap kencang walaupun berat badan turun banyak.. Dengan berolahraga, tubuh juga akan membakar lemak dan mengubahnya menjadi otot.. Jadi kalau banyak yang bertanya lebih penting dan efektif mana sih olahraga dan diet, jawabannya adalah dua-duanya sama pentingnya.. Kalau untuk weight-loss, memang harus mengkombinasikan antara diet (mengatur pola makan) dan berolahraga.. 

Untuk olahraga, saya tetap melanjutkan zumba harian saya di rumah seperti sebelum-belumnya.. Saya orangnya memang anti-ribet dan pemalas, jadi ogah kalau disuruh ke gym setiap hari.. hahaha.. Tapi kali ini, porsi zumba-nya saya banyakin.. Biasanya saya zumba bareng mama dan adik saya sekitar 1 jam gitu.. Untuk warming up, biasanya saya lari selama 20 menit.. Di bawah ini adalah beberapa Youtube channel favorit saya yang sering saya jadikan acuan untuk berolahraga :





Satu tahun berlalu, berat badan saya pun turun sebanyak 30 kilogram.. Total angka yang cukup fantastis buat saya, secara cita-cita awal saya, saya hanya ingin berat badan saya itu menjadi 2 digit alias di bawah 100 kilogram.. wkwkwk.. Kalau melihat lagi perbandingan foto saya antara October 2018 dan October 2019, rasanya masih seperti mimpi saja.. Apalagi ketika melihat diri saya di cermin, rasanya terbayar lunas semua perjuangan, keringat, dan air mata selama 365 hari yang sudah saya lewati itu.. Kadang masih sering berpikir, is this really me?? Tidak menyangka bisa melihat “the new me”, saya dalam versi yang lebih kurus dan lebih sehat (tentunya lebih cantik juga, lol).. Weight loss journey is definitely not an overnight process.. The struggle wasn’t easy and I’ve had many ups & downs throughout the year.. Fortunately, I have an endless support from my family and friends.. Still half way to go, still have many kilograms to lose, so FIGHTING, SEMANGAT, JIAYOU.. 


  
Again, I don’t share this to boast about my achievement.. I just want to show that it is possible.. If I can do it, so can you.. Cheers ~ Nat

Thursday, July 4, 2019

Traveling Mandiri (tanpa paket tour / travel agent) ke China / Tiongkok?? Siapa Takut!!



Berhubung banyak yang bertanya kenapa saya berani traveling ke China / Tiongkok tanpa ikut tour (paket tour), jadi saya kepikiran untuk menulis post ini.. Tapi beneran lho, setiap kali cerita ke saudara atau teman, comment atau pertanyaan yang sering saya dapatkan adalah “beneran ga pakai tour?”, “kok berani sih??”, “ga takut nyasar??”, “memang bisa Bahasa Mandarin?”, dan seterusnya.. Saya bingung juga harus menjawab apa.. hahaha.. Lha wong memang dari pertama kali traveling, saya tidak pernah ikut tour.. Traveling bareng rombongan saja baru sekali sewaktu ikut acara kampus.. Sisanya ya traveling mandiri alias semua diurus sendiri.. hahaha..

Buat saya, traveling ke China sama saja dengan traveling ke negara lain yang non-English-speaking countries, seperti Thailand, Vietnam, dan Cambodia.. Destinasi-destinasi ini terlihat lebih “menantang” karena permasalahan bahasa saja.. Apalagi orang China memang terkenal tidak bisa ber-bahasa Inggris.. Makanya banyak orang memutuskan untuk ikut paket tour.. Semua sudah diatur dan disiapkan, jadi hanya perlu duduk manis saja.. Tapi buat saya, keseruan traveling itu justru dimulai saat menyusun itinerary.. Browsing-browsing mengenai tempat wisata yang mau dikunjungi, kuliner lokal apa saja yang ingin dicicipi, sampai mempelajari peta dan rute MRT, semuanya buat saya adalah hal yang seru dan menantang banget.. Lagian saya juga merasa wasting time banget kalau harus ikut agenda wajib ke toko-toko yang selalu disisipkan di sela-sela jadwal tour.. Belum lagi harus “terpaksa” mengikuti schedule yang terkedang melelahkan itu.. Enakan jalan sendiri, bisa mengatur sendiri mau bangun jam berapa dan mau kemana saja.. hehehe..

Selain persoalan bahasa, hal lain yang menyebabkan orang lebih banyak memilih ikut tour adalah wilayah negara China yang luas banget itu.. Selain wilayahnya yang luas, tempat wisatanya juga banyak.. Kalau mau dikunjungi semua, tentu memerlukan transportasi yang memadai.. Sedangkan kalau ikut tour kan semua sudah disiapkan, mulai dari bus, kereta, dan penerbangan domestic antar kota di China.. Seperti teman kantor saya yang baru pulang berlibur ke China.. Dia ikut paket tour dan diajak berkeliling 4 kota di China, yaitu Beijing, Shanghai, Hangzhou, dan Suzhou..

Tapi di balik semua alasan yang saya sebutkan di atas, tetap memungkinkan kok traveling ke China tanpa ikut tour.. Malahan justru lebih seru dan menantang kalau menurut saya.. Memang sih bakalan lebih “repot” dibandingkan dengan ikut tour.. Tapi menurut saya masih sebanding kok, apalagi sisa budget-nya kan bisa kita gunakan untuk shopping-shopping.. hahaha..

Beberapa tips yang bisa saya bagikan buat teman-teman yang mau traveling ke China tanpa ikut tour : 

       1.   Apply Visa China
Berhubung traveling-nya tanpa ikut tour, jadi kita punya 2 opsi untuk pengurusan Visa China.. Kita bisa apply sendiri ke CVASC (Chinese Visa Application Service Centre) atau menggunakan jasa travel agent.. Buat teman-teman yang berdomisili di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali, saya sarankan langsung apply ke CVASC saja.. Dikarenakan di empat kota tersebut sudah dibuka CVASC.. Pengalaman saya apply Visa China di CVASC Bali sudah pernah saya post di sini ya.. Yang jelas tidak pakai ribet dan ngantri sama sekali.. Untuk teman-teman yang berdomisili di luar empat kota yang saya sebutkan tadi, terpaksa harus menggunakan jasa travel agent.. Sebagai perbandingan, selisih biaya pengurusan Visa China antara apply sendiri dan menggunakan jasa travel agent berkisar antara 100k – 450k..


 CVASC Bali (Jl. Bypass Ngurah Rai Sanur)


            2.   Internet Connection is a Must
Kalau traveling ke China tanpa ikut tour, koneksi internet adalah hal yang wajib ya.. Mau beli paket roaming boleh.. Bawa pocket WIFI juga boleh.. Kalau beli sim card local sih tidak saya sarankan ya.. Karena selain harganya mahal, prosesnya juga ribet.. Saya pribadi lebih suka beli paket roaming.. Memang lebih mahal, tapi jauh lebih simple karena tidak perlu pakai VPN segala.. As we all know, beberapa aplikasi dan situs tertentu itu diblokir di China.. Celakanya yang diblokir itu kebanyakan yang bakalan kita pakai selama traveling, seperti Google Translate, Google Maps, Gmail, Instagram, Whatsapp, dll.. Untuk pengguna Telkomsel seperti saya, tersedia paket roaming mulai dari 120k (3 hari – 1GB)..


Paket Roaming Tekomsel 7 Hari



       3.   Plan Your Trip and Make Itinerary
Merencanakan perjalanan dan membuat itinerary itu sangatlah penting ketika kita traveling mandiri alias tanpa ikut tour.. Apalagi kalau liburannya ke China yang kota-kotanya itu besar dan luas banget.. Kalau tidak direncanakan dengan baik, bisa-bisa wasting time dan ujung-ujungnya tidak banyak tempat yang bisa dikunjungi atau malah melewatkan tempat keren yang seharusnya dikunjungi.. Berbekal itinerary yang di-planning dengan baik, kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik.. Beberapa tempat wisata yang letaknya berdekatan, bisa sekalian dikunjungi dan kalau punya waktu lebih bisa juga mampir ke kota lain yang jaraknya berdekatan.. Pengalaman saya ketika berkunjung ke Guangzhou awal tahun ini, waktu 3 hari itu sangat kurang.. Padahal saya selalu keluar hotel pagi hari dan baru kembali saat malam hari.. Tapi tetap saja selalu kejar-kejaran dengan waktu karena begitu banyak tempat yang ingin dikunjungi.. Selain itu, lokasi tempat wisata yang berjauhan juga harus diperhitungkan karena otomatis akan banyak menghabiskan waktu di jalan.. Kalau berlibur ke China pun saya sarankan langsung dalam waktu yang cukup lama, misalkan seminggu.. Karena kalau 3 hari, tidak bakalan cukup.. Seperti di Guangzhou, kalau mau mengunjungi semua pusat perbelanjaan seperti Baima dan kawan-kawannya itu, kayaknya perlu waktu berminggu-minggu.. hahaha..


       4.   Public Transport in China
Untungnya public transport di China itu sangat bisa diandalkan, termasuk untuk para wisatawan.. Sebagian besar kota di China sudah di-support oleh Metro atau Subway yang mirip dengan MRT kalau di Jakarta, Singapore, dan KL.. Semua petunjuk, termasuk map, tersedia dalam versi Bahasa Inggris-nya juga.. Jadi no worries at all.. Di website resmi Metro masing-masing kota juga sudah tersedia menu “journey planner”.. Jadi kita bisa tahu kalau dari tempat A mau ke tempat B harus naik Metro line apa dan turun di station mana, lengkap dengan exit yang harus dipilih dan tarifnya.. Kalau bakalan sering naik Metro, saya sarankan membeli tiket jenis one-day-pass atau three-day-pass.. Berbekal tiket harian seperti ini, kita bisa sepuasnya naik Metro dan yang terpenting tidak perlu antri di machine ticket setiap kali ingin naik Metro..

Kondisi Metro-nya juga bersih dan nyaman kok.. Walaupun peak hours, Metro-nya tidak penuh-penuh banget seperti di Singapore dan Bangkok yang sampai berdesak-desakan itu.. Hanya saja, untuk yang traveling dengan orang tua, harus dipertimbangkan kalau mau naik Metro.. Alasan pertama, tidak di semua exit tersedia escalator atau lift.. Jadi harus naik atau turun tangga manual.. Alasan kedua, untuk menuju Metro itu terkadang harus jalan lumayan jauh karena melewati lorong-lorong yang panjang.. Saya yang muda begini saja kadang merasa hopeless melihat lorong-lorong panjang itu, terutama ketika malam hari di saat betis saya sudah menyerah dipakai jalan seharian.. hahaha..


 Metro in Shenzhen


Ada yang penasaran dengan Grab di China?? Di China ada yang namanya DiDi.. DiDi ini ya bisa dibilang Grab versi China.. Sayangnya kita sebagai tourists belum bisa menggunakan DiDi karena DiDi hanya menerima pembayaran menggunakan AliPay atau WeChatPay (atau platform digital payment lainnya).. Sedangkan salah satu syarat untuk memiliki account di AliPay dan WeChatPay adalah memiliki account bank China.. Jadi kesimpulannya ya kita tidak bisa menggunakan DiDi ini.. Opsi lainnya adalah taxi.. Awalnya saya ragu untuk naik taxi karena takut tarifnya mahal atau kena scam.. Ternyata setelah dicoba, tidak semahal yang saya bayangkan.. Sama saja dengan tarif taksi di Indonesia.. Driver-nya juga baik-baik kok, walaupun sempat ketemu satu driver yang tidak mau menggunakan argo.. Semenjak itu, saya jadi sering naik taxi karena kalau keseringan naik Metro, kasihan papa-mama saya yang usianya sudah tidak muda lagi.. hahaha..

Bus kota sebenarnya juga bisa diandalkan.. Sayang buat yang tidak bisa berbahasa Mandarin seperti saya ini, kesulitannya adalah membaca rute dan nomer bus yang melayani rute yang ingin kita naiki.. Padahal tarif bus di China itu murah meriah lho.. Di kota besar biasanya 2 RMB atau sekitar IDR 4k dan di kota kecil biasanya 1 RMB atau sekitar IDR 2k saja..


Public Bus in Sanming


       5.   China's High Speed Trains
Sudah sampai di China, rugi banget kalau tidak mampir ke banyak kota.. Apalagi kini di China tersedia high speed trains (bullet trains) yang melayani berbagai rute antar kota dan daerah.. High speed trains kebanggaan China ini adalah salah satu yang tercepat di dunia, dengan kecepatannya yang bisa mencapai 350 km/h.. Ada sekitar 2800 pairs trains yang beroperasi setiap hari, menghubungkan 550 kota yang ada di China.. 

Naik high speed trains menurut saya jauh lebih convenient dibandingkan pesawat, tentunya dengan harga yang jauh lebih murah.. Misalkan untuk rute Xiamen – Guangzhou, harga tiket kereta kelas First Class sekitar IDR 800k dengan waktu tempuh 4 jam.. Sedangkan harga tiket pesawat mulai dari IDR 1.5juta dengan waktu penerbangan 1 jam plus 2 jam waktu tunggu di airport..

Kereta-kereta ini tersedia dalam 3 pilihan kelas, yaitu Second Class, First Class, dan Business Class.. Kalau untuk durasi yang singkat sekitar 1-2 jam, Second Class sudah cukup nyaman.. Untuk perjalanan dengan durasi di atas 2 jam, mungkin bisa memilih First Class yang seat-nya lebih lebar sehingga lebih nyaman.. Kalau kelas Business Class-nya, sudah mirip dengan Business Class di pesawat, dengan seats yang bisa diubah menjadi 3 posisi, yaitu seated, reclining, dan lie-flat..


 Train C7074 - Shenzhen to Guangzhou


Beberapa rute favorit yang bisa ditempuh menggunakan high speed trains, antara lain Beijing–Shanghai–Hangzhou, Shenzhen-Guangzhou, Xiamen–Fuzhou, dan masih banyak lagi.. Untuk booking tiket kereta, tidak saya sarankan beli on-the-spot ya.. Apalagi untuk rute-rute sibuk dan favorit seperti Beijing – Shanghai.. Penjualan tiket kereta akan dibuka 14 hari sebelum keberangkatan.. Untuk pembelian online sebenarnya bisa dilakukan di website resmi China Railway di 12306.cn.. Sayangnya untuk melakukan pembelian di website ini, kita harus memiliki nomer telepon local, jadi sebagai tourists otomatis kita tidak bisa melakukan pembelian di website ini.. Hal ini yang kemudian menyebabkan banyak situs di internet yang menawarkan “jasa” untuk membelikan tiket kereta, tentunya dengan sejumlah fee yang harus kita bayar.. Dari sekian banyak situs yang ada, yang paling saya rekomendasikan adalah Trip.com.. Trip.com ini ibarat Traveloka atau Tiket.com versi China.. Jadi ada aplikasi yang bisa di-install di smartphone juga.. Untuk booking fee-nya, nominalnya bervariasi tergantung pada harga tiketnya.. Biasanya berkisar antara 2 – 5 USD per tiketnya.. Jadi setelah booking, kita hanya perlu membawa bukti & kode booking ke railway station atau ticket office terdekat untuk ditukarkan dengan tiket kereta.. Pembayarannya pun bisa menggunakan credit card jadi tidak perlu repot-repot bawa CNY dan beli langsung di railway station..

   
6.   Learning Chinese Language
Walaupun mata saya sipit, sayangnya saya tidak bisa berbahasa Mandarin.. hahaha.. Berhubung orang China dikenal dengan kemampuan Bahasa Inggris-nya yang kurang, jadi satu-satunya cara ya kita yang belajar Bahasa Mandarin.. hahaha.. Walaupun ada Google Translate, sekedar belajar cara mengucapkan "terima kasih", "halo", "harganya berapa", kan tidak ada salahnya.. Berdasarkan pengalaman saya, orang-orang lokal yang saya temui akan lebih respect dan ramah ketika kita bertanya menggunakan Bahasa Mandarin dibandingkan Bahasa Inggris.. Jadi selama di China, saya belum pernah bertemu dengan orang local yang judes atau cuek ketika ditanyai sesuatu.. Padahal Bahasa Mandarin saya juga ala kadarnya kok.. Sebagai contoh kalau saya kebingungan mencari suatu tempat, biasanya saya menunjukkan foto tempat tersebut, sambil menambahkan kalimat “zài nǎlǐ?" yang artinya "dimana?".. Surprisingly it works all the time.. hahaha..

Beberapa kata yang bisa dihafalkan sebelum traveling ke China antara lain :
·         Hello   :  Nǐ hǎo        
·         Good Morning   :  Zǎoshang hǎo
·         Thank you   :   Xièxiè
·         How are you?   :   Nǐ hǎo ma?
·         How much is this?   :   Zhège duōshǎo qián?
·         What is this?   :   Zhè shì shénme?
·         I want to go to…   :   Wǒ yào qù...
·         Where is …?   :   ...zài nǎlǐ?
·         I’m sorry   :   Duìbùqǐ
·         Where is toilet?   :   Cèsuǒ zài nǎlǐ?


7.   Bring Cash & ATM
Saat ini di China, orang local kebanyakan menggunakan platform digital payment untuk transaksi jual-beli sehari-hari, entah itu AliPay, WeChatPay, dll.. Sayangnya kita sebagai travelers, belum bisa menikmati kemudahan ini.. Satu-satunya cara ya menggunakan uang cash.. Lucunya kadang saya menemukan penjual yang kesulitan mencari uang kembalian saat saya membayar belanjaan saya dengan uang cash.. Jadi sepertinya pembeli lain hampir semuanya membayar menggunakan AliPay atau WeChatPay.. Kalau uang cash saja sudah jarang digunakan, apa kabar kartu kredit?? Saya hanya pernah menggunakan kartu kredit di hotel tempat saya menginap untuk membayar deposit.. Kalau saya lihat di toko-toko dan supermarket, sudah tidak ada jejeran mesin kartu kredit seperti di Indonesia.. Dikarenakan uang cash sebagai satu-satunya pilihan pembayaran yang bisa kita gunakan, jadi pastikan membawa uang dalam RMB atau CNY dalam jumlah yang cukup ya.. Money changer sendiri tidak banyak saya temukan di China, kecuali di airport.. Kalau kepepet, bisa mengambil uang tunai di ATM.. Jadi pastikan membawa kartu ATM yang berlogo Visa, MasterCard, UnionPay, dll..


 RMB / CNY


8.   Toilet in China (prepare yourself, lol)
Banyak orang Indonesia, at least yang saya temui, berpikir 2 kali ketika mau traveling ke China.. Kebanyakan alasannya adalah karena cerita dan isu yang berkembang, terutama mengenai joroknya toilet di China.. hahaha.. Saya sendiri termasuk yang sudah parno duluan ketika mau pertama kali berangkat ke China.. Duh pokoknya cerita-cerita yang saya dengar itu seram-seram banget.. Apalagi saya orangnya memang agak rewel urusan per-toilet-an.. Turned out, saya berhasil kok survived selama 3 hari di China walaupun setiap hari harus menemukan aneka kondisi toilet, mulai dari yang bersih banget sampai yang kotor banget.. hahaha..

Kalau dipikir-pikir sih, tidak seseram yang dibayangkan kok.. Sama saja seperti di Indonesia.. Ada yang kotor, ada juga yang bersih.. Berdasarkan pengalaman saya, semakin modern kota yang dikunjungi, maka toiletnya akan semakin bersih.. Semakin ke pedesaan, maka toiletnya juga cenderung lebih kotor.. Saya pernah kok masuk ke toilet di SPBU di China.. Kondisinya sama saja seperti toilet di SPBU di Indonesia.. Kebanyakan toilet yang kotor itu, selain tidak disiram, baunya juga "semerbak" banget.. Saya sampai bercanda dengan adik saya, jangan-jangan Harpic dan Porstex itu tidak laku di China.. hahaha..

Beberapa tips dari saya untuk masalah per-toilet-an di China.. Tips pertama, bring your own tissue.. Hampir semua toilet di China itu tidak menyediakan tissue (kecuali di hotel dan tempat eksklusif), jadi lebih baik bawa sendiri.. Hampir semua toilet di China juga tidak ada bidet atau hand shower-nya, jadi tissue basah juga wajib dibawa ya.. hahaha.. Tips lainnya adalah menghindari toilet-toilet di tempat wisata yang biasanya lebih ramai dan kotor.. Biasanya saya mencari toilet di mall-mall, yang tentu saja lebih modern dan lebih bersih.. Untuk toilet terkotor yang pernah saya temukan di China, rekornya masih dipegang oleh Ninghua di Sanming dan Tianzi Wharf di Guangzhou.. hahaha..



Semoga dari beberapa tips yang saya bagikan di atas, bisa berguna buat teman-teman yang mau traveling ke China ya.. Kalau beberapa orang yang saya kenal, mengaku kapok ke China dan tidak mau balik lagi, saya termasuk kelompok yang tidak kapok.. hahaha.. China has so much to offer.. Thanks to its size, China offers limitless places to explore, great variety food to taste, thousand years of culture, numerous places to shop (from shopping streets to large-scale modern shopping malls), and many more.. China is also a safe country to travel.. Destinasi-nya pun banyak banget.. Yang doyan belanja, bisa pergi ke Shenzhen dan Guangzhou.. Yang doyan alam, bisa pergi ke Guilin dan Zhangjiajie .. Yang doyan sejarah dan kepengen melihat Great Wall, bisa pergi ke Beijing.. Yang doyan ke Disneyland dan kota metropolitan, bisa pergi ke Shanghai.. hehehe..

I ended up falling in love and can't wait to go back to China.. So, let's visit China..