Showing posts with label Nature. Show all posts
Showing posts with label Nature. Show all posts

Wednesday, March 27, 2019

2019 China 中国 Trip ~ Pearl River (珠江) Night Cruise in Guangzhou (广州)



Dari sekian banyak “top activities to do in Guangzhou”, salah satu activity yang menurut saya wajib dan tidak boleh dilewatkan adalah Pearl River Night Cruise.. Night Cruise sendiri memang bukan hal yang baru dan istimewa.. Banyak destinasi wisata lainnya yang juga menawarkan night cruise serupa, misalnya saja di Thailand, Vietnam, Cambodia, dan termasuk di Bali juga ada.. hehehe.. Saya biasanya tidak terlalu tertarik untuk ikut night cruise.. Alasan pertama adalah karena harganya yang cukup mahal untuk ukuran kantong saya dan yang kedua kami lebih senang jalan-jalan dan makan-makan di night market dibandingkan dinner di dalam kapal.. Tapi kali ini berbeda.. Berhubung papa-mama saya saat itu sedang merayakan anniversary yang ke-30 tahun atau sering juga disebut sebagai Pearl Anniversary, jadi tidak ada salahnya kalau dirayakan di Pearl River juga.. Kebetulan banget kan, sama-sama ada embel-embel “pearl”-nya.. hehehe.. 

Sekilas tentang Pearl River.. Pearl River, atau dalam bahasa Chinese disebut Zhūjiāng, adalah sungai terpanjang ketiga di China dengan panjangnya yang mencapai 2000km..  Nama Pearl River ini diberikan karena di dasar sungai terdapat banyak batu besar.. Batu-batu ini begitu bulat dan halus sehingga menyerupai mutiara besar yang bersinar.. Seiring dengan berkembangnya kota Guangzhou, terdapat sekitar 10 jembatan yang melintasi Pearl River serta gedung-gedung tinggi yang berjejer di sepanjang tepi sungai.. Tapi justru ini yang menambah daya tarik Pearl River, apalagi ketika malam hari.. Lampu berwarna-warni beradu dengan arsitektur modern yang juga tidak kalah menariknya.. Pantas saja banyak yang mengatakan, “one can not be considered to have visited Guangzhou if he hasn't cruised the scenic Pearl River”.. Saking populernya Pearl River Night Cruise, di Guangzhou ada banyak wharfs atau ports yang bisa dituju kalau ingin naik night cruise.. Ada Tianzi Wharf, Xidi Wharf, Dashatou Wharf, Canton Tower Wharf, Fangcun Wharf, Zhongda Wharf, dll.. Yang paling populer di kalangan tourist adalah Tianzi Wharf dan Dashatou Wharf.. 

Untuk tiketnya sendiri, saya memilih booking via KLook.. KLook memang akhir-akhir ini sering saya andalkan untuk urusan booking tiket atraksi, sewa transportasi, sampai urusan beli sim card local.. Harga yang ditawarkan tergolong lebih murah dibandingkan website serupa lainnya, belum lagi kalau ada promo.. Service-nya juga sangat memuaskan.. Pernah juga lho, tour yang sudah saya booked terpaksa saya cancel karena saya tidak jadi ke Phuket.. Uang saya dikembalikan full tanpa dipotong biaya apapun..

Untuk Pearl River Night Cruise sendiri, di KLook juga ada banyak pilihannya.. Ada 4 wharfs yang bisa dituju yaitu Dashatou Wharf, Haixinsha Wharf, Tianzi Wharf, dan Canton Tower Wharf.. Dari keempat wharfs tersebut, saya memilih naik di Tianzi Wharf.. Alasannya karena review-nya yang bagus di KLook.. Jadi kebanyakan yang naik di Tianzi Wharf bilang kalau proses redemption-nya gampang banget.. Berbeda dengan review-nya Dashatou Wharf, ada yang bilang counter untuk redemption-nya susah ditemukan.. Ada juga yang ditolak saat mau menukarkan voucher KLook mereka.. Alasan kedua adalah lokasi Tianzi Wharf yang strategis banget.. Tianzi Wharf ini berada tak jauh dari Beijing Road Pedestrian Street.. Kalau naik Metro, bisa turun di Beijing Lu Metro Station, ambil Exit A dan jalan sekitar 500 meter..


jalanan menuju Tianzi Wharf




Tianzi Wharf


senja di kota Guangzhou




Di Tianzi Wharf sendiri ada 3 pilihan kapal atau cruise, yaitu Guangzhou Caifu, GIMP, dan Nanhaishen.. Yang paling mahal Guangzhou Caifu dengan harga tiket mulai 346k IDR dan yang paling murah GIMP dengan harga tiket mulai 140k IDR.. Harga tiket masing-masing cruise ini juga bervariasi, tergantung lokasi meja dan paket yang diambil.. Ada yang di first floor, second floor, third floor, ada yang include buffet dan ada yang tidak.. 

Saya sendiri memilih Nanhaishen Cruise.. Pengennya sih naik Guangzhou Caifu, tapi dipikir-pikir uangnya lebih baik digunakan untuk makan dan belanja.. Apalagi Nanhaishen Cruise juga tidak kalah bagusnya kok.. Ada 3 pilihan jadwal keberangkatan untuk Nanhaishen Cruise, yaitu 18.55, 20.15, dan 21.35.. Saya tentu memilih jadwal keberangkatan pukul 18.55 supaya pulangnya bisa langsung jalan-jalan di Beijing Road.. hehehe.. Untuk kategori First Floor, harga tiket yang harus saya bayar adalah 182k IDR per orangnya.. Tips dari saya, tidak perlu membeli tiket yang mahal.. Karena nantinya seluruh penumpang juga diperbolehkan naik ke bagian atas (deck) kapal.. #tipshematalanatinbali

Kami tiba di Tianzi Wharf sekitar pukul 18.00 dan langsung menuju counter ticket.. Tidak sampai 5 menit, ticket cruise sudah berhasil kami dapatkan.. Di counter kami hanya perlu menunjukkan voucher KLook dan passport.. Setelah itu kami melewati security check dan menuju waiting room.. Di waiting room juga ada penjual makanan & minuman serta toilet.. Tapi tidak saya sarankan untuk ke toilet di sini ya.. Joroknya minta ampun.. Kata mama saya, ada tiga toilet di sana dan semuanya belum disiram.. hahaha.. Toilet di sini sukses menjadi toilet terjorok yang kami temukan selama 4 hari di China.. Mending ke toiletnya sewaktu di dalam kapal karena toilet di kapalnya bersih banget..  


ticket counter @ Tianzi Wharf




Waiting Room




Kami sedikit kepagian sih sampai di Tianzi Wharf.. Di sini tempat duduknya juga terbatas, jadi kami memilih ngemil Curry Fish Balls dulu.. Curry fish balls ini sepertinya salah satu snack favorite di China.. Di mall-mall juga banyak yang jual.. Rasanya memang enak sih.. Jadi bakso ikan yang soft dan fluffy itu dicampur dengan saus curry yang light.. Seporsi Curry Fish Balls di Tianzi Wharf ini dibandrol seharga 10 RMB..

Sekitar pukul 18.45, para penumpang Nanhaishen Cruise dipersilakan untuk naik ke kapal.. Kami hampir saja salah masuk kapal.. Maklum secara announcement-nya semua dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Canton.. Untung saja kami dicegat oleh petugasnya.. Ternyata antrian untuk Nanhaishen Cruise ada di sebelah kiri.. wkwkwk.. Jadi saat itu kebetulan ada 2 cruise yang sama-sama akan berangkat..


beberapa cruises yang berangkat dari Tianzi Wharf




Nanhaishen Cruise


Pertama kali lihat Nanhaishen Cruise, saya langsung suka.. Design-nya bagus dan meriah banget..  Antique style dan bentuknya menyerupai dragon.. Very Chinese (lol) dan sangat unik dibandingkan dengan kapal-kapal lain yang design-nya lebih modern.. Nanhaishen Cruise ini terdiri dari 3 floors.. First floor-nya berupa ruangan tertutup dengan deretan meja + kursi seperti di restaurant.. Sedangkan 2 floors lainnya berupa open-air.. Memang sih kalau mau menikmati pemandangan, lebih enak di second floor dan third floor.. Tapi berhubung selisih harganya lumayan dan khawatir papa-mama saya bakalan kedinginan, jadi saya memilih first floor..

Malam itu kebetulan kapalnya tidak terlalu ramai.. Jumlah penumpang malam itu tidak sampai 50 orang.. Berbeda dengan kapal lainnya, seperti GIMP Cruise yang penumpangnya berjubel dan didominasi oleh orang local.. Begitu kapal mulai bergerak, kami diberi segelas teh hangat yang terasa sangat nikmat karena diminumnya di atas kapal di saat cuaca Guangzhou lagi dingin-dinginnya.. Beberapa menit kemudian, seluruh penumpang di first floor dipersilakan naik ke second floor.. Makanya saya sebutkan tadi, tidak perlu beli tiket yang mahal, karena toh semuanya boleh naik ke atas.. hahaha..


Nanhaishen Cruise - first floor






Setibanya di second floor, kami langsung dibuat terpukau melihat pemandangan di sepanjang Pearl River.. Sepertinya kata cantik tidak cukup menggambarkan keindahan yang kami lihat saat itu.. Apalagi saat kapal mulai mendekati area Canton Tower dan Zhujiang New Town.. Duh, bagus banget.. Foto-foto yang saya ambil ini hanya menggunakan camera smartphone lho.. Kalau pakai camera mahal pasti bakalan lebih bagus.. hehehe..


Nanhaishen Cruise - Second Floor










Di tengah perjalanan juga ada pertunjukan seni Bian Liǎn atau Face Changing (tari topeng China).. Setelah itu dilanjutkan dengan pertunjukan Chinese Paintings.. 


pertunjukan Bian Liǎn


pertunjukan Chinese Paintings


Tapi yang menjadi favorit saya tetap si icon kota Guangzhou, apalagi kalau bukan Canton Tower.. Dari atas kapal kita bisa melihat langsung keindahan Canton Tower dengan lampunya yang cantik dan berubah-ubah warnanya.. One of moments in my life that I will never forget.. Bisa menikmati pemandangan kota Guangzhou yang begitu indah dengan keluarga tersayang.. #beyondgrateful










the famous Canton Tower








beautiful Guangzhou




my most favorite photo of Guangzhou <3


Karena kedinginan, kami akhirnya kembali ke first floor.. Saat melewati meja penumpang lain, saya melihat mereka sedang asyik makan nasi kotak.. Wah mereka sampai bawa bekal segala pikir saya.. hahaha.. Eh ternyata setelah sampai di meja kami, sudah tersedia 4 kotak nasi plus 4 gelas teh hangat.. Jadi ternyata tiket kami sudah include makanan.. Surprise banget kan, secara di KLook tidak disebutkan bakalan dapat makanan.. Menunya sederhana sih, hanya nasi putih dengan tumis ayam + sayuran, dan setengah butir telur asin.. Tapi walaupun sederhana, rasanya enak banget.. Makanannya disajikan hangat, tumis ayam + sayurannya juga wangi dan gurih, dan telur asinnya juga enak.. Benar-benar happy dan puas malam itu.. hahaha.. Anyway, Nanhaishen Cruise ini juga mampir ke Canton Tower Wharf lho, jadi penumpang juga bisa naik dari wharf ini..


complimentary food & beverage


Nanhaishen Cruise versi full body (lol)


Tianzi Wharf @ night




Kini saya tahu kenapa Pearl River Night Cruise ini menjadi salah satu “must-do” ketika di Guangzhou.. What a memorable experience.. Definitely the highlight of our trip to Guangzhou.. Jadi kalau teman-teman sedang berlibur ke Guangzhou, jangan melewatkan night cruise ini ya.. Dijamin tidak bakalan menyesal deh.. Harga tiketnya juga masih terjangkau, mulai dari 100rb IDR saja.. hehehe.. 



Tianzi Wharf (天字码头)
No 200, Yanjiangzhong Road, Yuexiu
Guangzhou, Guangdong, China
Closest Metro  :  Beijing Lu Metro Station (Exit A)
Recommended Cruise :  Nanhaishen Cruise

Tuesday, October 31, 2017

Solo / Surakarta Jilid IV ~ Part 2




Hari kedua di Solo kami awali dengan breakfast di hotel.. Tak lama setelah itu, sebuah sms masuk ke hp saya.. Ternyata dari driver Ixo Transport.. Jadi sama seperti tahun lalu, saya kembali menggunakan jasa sewa mobil dari Ixo Transport.. Dua minggu sebelum keberangkatan, saya contact Pak Titus dari Ixo Transport.. Oleh Pak Titus saya diberi harga sama persis dengan tahun lalu dan tidak perlu transfer DP terlebih dahulu.. Katanya karena sudah langganan.. hehehe.. Sehari sebelumnya, Pak Titus juga menginformasikan nama driver plus no hp-nya.. Si driver malahan sudah stand-by di hotel 30 menit sebelum jadwal.. Dan ternyata, kami dapat driver yang sama dengan tahun lalu.. Jadi Pak Eko ini juga yang mengantarkan kami ke Ambarawa tahun 2016 kemarin..  Overall, puas banget dengan service dari Ixo Transport ini.. Mobilnya bersih, wangi, dan AC-nya juga dingin.. Driver-nya sabar, sopan, dan nyetirnya juga enak.. #recommended

Kami start dari hotel sekitar pukul 07.00 dan langsung menuju Ambarawa.. Perjalanan dari kota Solo menuju Ambarawa memakan waktu sekitar 1,5 jam.. Di perjalanan kami sempat melewati pintu tol Bawen-Salatiga yang beberapa hari sebelumnya baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi.. Jadi kalau mau ke Semarang bisa lewat tol ini, jauh lebih cepat dibandingkan dengan rute yang lama.. Jadi ga sabar menunggu tol ini nyambung sampai ke Solo.. Pasti keren ya kalau Solo-Semarang bisa ditempuh dalam waktu yang singkat.. Jadi nanti pas ke Solo, bisa sekalian main ke Semarang.. hehehe.. 


Sebelum menuju Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA), kami mampir dulu di Nasi Pecel Mbok Kami yang berada persis di depan jalan masuk menuju GMKA.. Karena masih kenyang setelah breakfast di hotel, jadi kami hanya memesan beberapa porsi untuk di-shared.. Nasi Pecel Mbok Kami ini enak lho, jadi jangan tertipu dengan tampilan luarnya yang ga meyakinkan (hanya seperti warung).. hehehe.. Selain pecelnya yang enak, side dish atau makanan pendamping si pecel juga banyak banget macamnya.. Ada aneka gorengan, sate2an, dan yang menjadi favorit kami adalah Sate Kerang dan Sate Kakul-nya..  Harganya sudah pasti murah meriah.. Seporsi nasi pecel harganya ga sampai 10k, kalau aneka sate dan gorengannya hanya 2k..



Nasi Pecel Mbok Kami











Our next stop is the one and only Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA).. GMKA ini adalah tujuan utama kami ke Solo.. GMKA, sesuai namanya, terletak di Ambarawa yang sebenarnya akan lebih dekat bila bertolak dari Semarang.. Sayangnya penerbangan rute Bali-Semarang sangat terbatas dan harganya muahalll, jadinya kami memilih rute Bali-Solo-Ambarawa.. Karena kami datang saat hari Jumat dan pagi2, jadi suasana GMKA masih sangat sepi.. Setelah membeli bunga dan lilin, kami langsung menuju Gua Maria untuk berdoa.. Selain Gua Maria, di GMKA juga terdapat Kapel, Jalan Salib, Taman Doa, dan Patung Bunda Maria Assumpta.. Patung ini konon adalah patung Bunda Maria tertinggi di dunia dengan ketinggiannya yang mencapai 42 meter.. Selain itu, Taman Doa juga wajib untuk dikunjungi.. Selain bisa menikmati tamannya yang tertata cantik, kita juga bisa bernarsis ria.. hehehe.. Sayang karena terbentur waktu, kami hanya sebentar di GMKA.. Bagi yang ingin membaca pengalaman saya berkunjung ke GMKA tahun 2016 kemarin, bisa dibaca di http://natinbali.blogspot.co.id/2016/03/solo-pancen-ngangeni-to-ambarawa-bawen.html ya..


Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA)


Per Mariam Ad Jesum emans
Through Mary, to Jesus




the sacred Gua Maria


Patung Bunda Maria Assumpta





Kunjungan ke Ambarawa kali ini bisa dikatakan cukup singkat karena target saya harus kembali ke kota Solo sebelum pukul 11.30.. Alasannya supaya driver kami bisa Sholat Jumat.. Nah karena masih ada sedikit waktu tersisa, mampirlah kami ke Eling Bening.. Eling Bening ini merupakan satu tempat wisata baru di Ambarawa.. Saya tahu tentang Eling Bening ini dari Instagram.. Driver kami malah belum tahu tentang Eling Bening ini.. Tapi jaman sekarang, tinggal buka Google Maps, dijamin sampai dengan selamat di tempat tujuan.. hehehe.. Untuk dapat masuk ke kawasan Eling Bening, pengunjung harus membeli tiket seharga 15k per orangnya.. Tiket ini dapat ditukarkan dengan sebotol air mineral di bagian resto-nya.. 



Wisata Eling Bening









To be honest, ga banyak sih yang bisa dilakukan di Eling Bening ini.. Atau mungkin karena belum 100% jadi ya.. Jadi di Eling Bening ini masih ada proyek dan bangunan yang masih dalam tahap pembangunan.. Selain bisa bersantap di resto-nya, pengunjung juga bisa nongkrong sambil menikmati pemandangan yang mengarah ke Rawa Pening dan pegunungan.. Selain itu, ada juga swimming pool, area playground, dan outbond (flying fox, dll).. Tapi yang pasti, tempat ini memang cocok untuk dipakai foto2 dan bernarsis ria.. Kapan lagi bisa foto2 dengan background secantik ini.. hehehe..

















Dikarenakan kondisi lalu lintas yang cukup padat, kami tiba di kota Solo sekitar pukul 12.30.. Kami minta di-drop di depan hotel dan mempersilahkan driver kami untuk ke Masjid dan beristirahat.. Sebelum masuk hotel, kami mampir dulu ke RM Padang Sari Bundo yang berada persis di seberang hotel.. Ceritanya ini sesi makan2 untuk yang ketiga kalinya, padahal masih siang hari lho.. hahaha.. Tapi siapa sih yang bisa menahan diri untuk tidak tergoda masuk ke rumah makan padang ini.. Makanannya enak2, apalagi ada pahe alias paket hemat yang murah meriah itu.. Pilihan lauknya ada banyak lho, mulai dari telur, perkedel, ayam, ikan, rendang, semuanya ada.. Dan paket ini sudah include teh (hot/cold) juga.. Menu favorit kami di sini adalah Kikil & Ayam Bakar/Gulai-nya..


RM Padang Sari Bundo




Menu Pahe (Paket Hemat) @ RM Padang Sari Bundo


Pahe Ayam Bakar (22k)


Pahe Ayam Gulai (22k)


Pahe Rendang (23k)



Setelah beristirahat sebentar di hotel, kami dijemput oleh Pak Eko dan langsung menuju Pasar Gading.. Sudah tiba saatnya untuk belanja oleh2.. Kebetulan beberapa waktu yang lalu, saya menemukan IG-nya Bu Jayus ini.. Bu Jayus ini adalah nama toko oleh2 yang menjual aneka makanan khas Solo.. Produknya yang paling terkenal adalah bumbu pecel.. Bumbu Pecel di Bu Jayus ini hadir dengan berbagai tingkat kepedasan dan jenis kemasan.. Kemasannya ada yang berupa plastik biasa, cup, sampai yang berbentuk kalengan.. Tentu kemasan2 ini akan mempengaruhi masa kadaluarsa bumbu pecelnya.. Semisal yang dalam bentuk kaleng, bumbu pecelnya bisa bertahan sampai 1 tahun.. Sedangkan yang dikemas dalam plastik, bisa bertahan 2-3 bulan.. 



Bu Jayus @ Pasar Gading





Selain bumbu pecel, di toko Bu Jayus ini juga banyak banget makanan yang pastinya akan membuat kalap.. Ada abon (turned out abonnya enak banget), aneka kripik & krupuk, lanting, intip, aneka bakpia, wedang, dan masih banyak lagi.. Biarpun kiosnya di pasar dan masih tradisional, tapi Bu Jayus ini cukup profesional.. Belanjaan kami langsung di-packing-kan  dan ternyata jadi 1 dus besar.. hahaha.. Mereka juga menerima order secara online lho dan terakhir saya check, mereka juga ada di Shopee.. Keren ya.. Oh ya, bumbu pecelnya Bu Jayus ini enak lho.. Rasanya memang cenderung ke manis, seperti kebanyakan makanan di Jawa Tengah.. Buat yang ga suka makanan manis, mungkin harus di-adjust dengan bumbu2 lain lagi ya.. Di Pasar Gede, banyak juga yang jualan bumbu pecel, tapi saya ga sreg beli karena dijual tanpa wadah yang tertutup.. Mana sebelah2nya ada penjual daging segar dan sayur2.. Ya begitulah.. hehehe..









Dari Bu Jayus, kami langsung menuju Sate Kambing Mbok Galak.. Yang satu ini tentu request-nya papa dan adik saya.. hehehe.. Beberapa kali ke Solo, saya selalu menolak mengajak mereka ke sate kambing ini.. Alasannya karena lokasinya yang jauh.. Jadi mumpung ada mobil sewaan, supaya kesampaian mereka nyicipin sate kambing yang katanya menjadi favorit orang2 terkenal, termasuk Pak De Jokowi..Lokasi Sate Kambing Mbok Galak ini memang sedikit berada di luar pusat kota Solo, jadi untuk mencapai lokasi ini saya sarankan menggunakan taxi atau mobil sewaan seperti kami.. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 15.00.. Walaupun sudah sore dan bukan jam makan, tempatnya masih ramai lho.. Berhubung bukan pemakan kambing, jadinya saya dan mama saya hanya menonton papa dan adik saya.. hahaha.. Kata driver kami, menu yang favorit itu Tengkleng  dan Sate Buntel-nya.. Sayangnya karena sudah sore, jadi banyak menu yang sudah sold out, termasuk Tengkleng dan Sate Buntel-nya..



Sate Kambing Mbok Galak





Papa dan adik saya memesan 1 porsi Sate Kambing dan 1 porsi Gule untuk di-share.. Pertama kali Gule-nya diantar ke meja kami, saya sedikit shock melihat isi Gule-nya yang 90% berupa jeroan kambing.. Belum lagi aromanya yang sangat2 “kambing” menurut saya.. Berbeda ketika kami makan di Sate Tambaksegaran atau Sate Bu Hj Bejo, biarpun kambing tapi ga ada tercium aroma2 kambingnya.. Alhasil si gule akhirnya tersisa cukup banyak secara keluarga kami memang ga doyan makan jeroan.. Kemudian giliran si Sate yang penampilannya masih lebih baik daripada si Gule..  Sayangnya walaupun kami sudah request daging saja, yang datang tetap campuran daging, lemak, dan jeroan.. Kata adik saya malah banyak bagian yang belum matang dengan sempurna.. Soal rasa bagaimana?? Kalau menurut mereka, rasanya biasa saja.. Tapi herannya, saya perhatikan meja2 sebelah, semua pada makan dengan lahap.. Kalau dari segi harga, memang  masih tergolong murah untuk ukuran sate kambing.. 



Gule Kambing


 Sate Kambing



Sayangnya ada kejadian yang kurang menyenangkan.. Boleh ya kalau diceritain di blog ini.. Saya sih ga bermaksud menjelekkan atau menjatuhkan reputasi pihak mana pun.. Jadi tengah malamnya, adik saya terbangun terus dan ke toilet sampai lebih dari 5x.. Dan kejadian ini berulang terus sampai saat kami menuju airport.. Papa saya ternyata juga mengalami hal yang sama persis dengan adik saya.. Sedangkan saya dan mama saya fine2 saja.. Makanan yang hanya dimakan papa dan adik saya, yang tidak saya dan mama saya makan, ya sate ini.. Jadi kesimpulannya apa ya?? Hahaha.. Saking parahnya, sesampainya di Bali, kami langsung mampir ke Klinik Kimia Farma.. Kata dokternya, kena semacam bakteri.. wkwkwk..

Dari Sate Kambing Mbok Galak, kami menuju Gua Maria Mojosongo.. Semenjak tahu bahwa di tengah kota Solo juga terdapat Gua Maria, saya sudah penasaran ingin berkunjung ke Gua Maria Mojosongo ini.. Sesuai namanya, Gua Maria ini terletak di Kelurahan Mojosongo, di daerah Jebres atau sekitar 15 menit dari pusat kota Solo.. Gua Maria-nya memang tidak seluas GMKA, tapi tetap worth-a-visit.. Takjub juga melihat di tengah pemukiman padat, bisa dibangun Gua Maria seindah ini..


Gua Maria Mojosongo











Hari sudah semakin senja dan kini saatnya kami menuju Pasar Singosaren atau yang dikenal juga sebagai Singosaren Plaza dan Matahari Mall Singosaren.. Selain terdapat Matahari Department Store yang cukup besar, Singosaren Plaza ini juga dikenal sebagai gudangnya toko handphone di kota Solo.. Segala merk dan tipe handphone, beserta aksesoris-nya, sepertinya bisa ditemukan di Singosaren Plaza ini..  Kebetulan papa saya baru beli handphone dan kami sudah keliling kota Denpasar, tapi ga nemu aksesoris-nya (casing, screen-guard, dll).. Dan ternyata dapat di Singosaren Plaza ini.. Ya Bali kalah update lagi sama Solo.. hahaha.. Tujuan sebenarnya kami mampir ke Singosaren Plaza ini adalah karena adik saya ingin membeli kain di toko Sera Peni yang berada persis di seberang Singosaren Plaza.. Selain BTC, toko Serba Peni ini cukup recommended buat teman2 yang ingin berburu kain atau tekstile, mereka juga punya IG dan menerima order via online..



Pasar Singosaren atau Singosaren Plaza


Toko Serba Peni



Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 dan durasi 12 jam sewa mobil kami sudah hampir habis, jadi kami meminta Pak Eko untuk mengantar kami menuju destinasi terakhir kami, Harjo Bestik yang terletak tak jauh dari Singosaren Plaza.. Salah satu kuliner kota Solo yang terkenal dan sayang untuk dilewatkan adalah Bestik.. Kalau berdasarkan hasil browsing di internet, ada dua tempat makan bestik yang recommended di kota Solo.. Ada Harjo Bestik dan Sumber Bestik Pak Darmo.. Dikarenakan Sumber Bestik Pak Darmo ini sudah buka cabang di Bali, jadi saya memilih mencoba Harjo Bestik.. Di Instagram mereka, tertulis opening hours-nya dari pukul 17.30-23.30.. Nyatanya, saat kami tiba di sana pukul 17.45 dan mereka belum buka, jangankan buka wong tendanya saja belum dipasang.. Sambil menunggu mereka buka, akhirnya kami melipir menuju New Ice Cream Tentrem yang sudah saya ceritakan di part 1 (read here)..


Sekitar pukul 18.15., kami kembali ke Harjo Bestik dan ternyata sudah ada beberapa orang yang lagi antri.. Padahal lampunya saja belum dinyalakan.. Tempatnya memang amigos, tapi untungnya kondisi meja, tenda, dll cukup bersih.. Selain kami, ada 3 meja yang sudah terisi.. Karena mereka masih tahap preparation, jadi nunggunya itu luaaamaaa banget.. Dari yang lapar sampai rasa lapar itu hilang entah kemana.. Setelah lebih dari 30 menit menunggu, pesanan kami akhirnya datang juga.. Menu pertama adalah Bestik Daging yang menurut saya cukup enak rasanya.. Sayang porsinya sedikit dan rasa micin-nya terlalu kentara.. Menu kedua adalah Kamar Bola yang penampilannya sama sekali berbeda dengan ekspektasi saya.. Rasanya sebelas duabelas sama si Bestik, tapi masih enakan si Bestik.. Menu ketiga adalah Bakmie Goreng yang dari segi rasa cukup enak.. Sayangnya si Kamar Bola dan si Bakmie Goreng ini menggunakan daging ayam cincang.. Daging ayamnya ini sorry to say, agak amis.. Entah karena kurang fresh atau kualitas ayamnya.. A big no no.. Jadi dari ketiga menu yang kami pesan, hanya si Bestik yang bisa kami nikmati.. Kalau soal harga, ya standard-lah.. Ga murah dan ga mahal juga.. Kalau boleh memilih, saya lebih prefer Sumber Bestik Pak Darmo.. 



Harjo Bestik








Bestik Daging (26k)


Kamar Bola (32k)


Bakmi Goreng Ayam (21k)



Sesampainya di hotel, karena dua makanan terakhir cukup mengecewakan, akhirnya kami meminta bantuan mas2 gojek untuk membelikan kami makanan enak.. hahaha.. Makanan pertama yang kami order adalah mie dari Warunk Gacoan.. Jadi ceritanya kami berkali2 melewati Warunk Gacoan ini dan tempatnya selalu ramai.. Penasaran dong ya.. Ternyata menu andalan mereka adalah Mie ala2 Mie Kober yang ada level2 pedasnya itu.. Saya memesan 2 porsi Mie Devil dan 1 porsi Mie Angel.. Untuk Mie Devil, tersedia pilihan tingkat kepedasan mulai dari level 1 sampai level 8.. Karena ga kuat pedas, saya memilih level 2.. Turned out rasanya enak lho.. Padahal harganya cuma 10k.. Itu sudah include krupuk pangsit dan 2pcs siomay yang rasanya juga enak.. Kalau dibandingin Mie Kober, saya justru lebih suka Mie Devil-nya Warunk Gacoan ini.. Ya pantes aja ramai terus, makanannya enak dan harganya murmer..  Siapa yang ga suka.. hahaha.. Oh ya, dikarenakan kasihan melihat adik saya yang gagal makan sate kambing enak, jadinya saya juga memesankan Sate Kambing Tambaksegaran untuk adik dan papa saya.. Kalau sate yang satu ini, ga usah ditanya lagi.. Rasanya maknyus.. Hanya di tempat ini saya berani nyicipin daging kambing, karena dagingnya itu ga berbau sama sekali.. Bumbunya juga enak, sayang lupa difoto.. wkwkwk.. 



Mie Angel (10k)


Mie Devil Level 2 (10k)



Esok harinya setelah breakfast, kami sudah harus check-out dari hotel karena kami akan terbang kembali ke Bali pukul 12.00.. Sebelum menuju Adi Soemarmo Airport, kami sedikit berkeliling membeli makanan untuk dibawa pulang ke Bali.. First stop adalah Bakso Alex di Jalan Gajah Mada.. Kami penasaran dengan Bakso Alex ini, jadi memutuskan mampir dan pesan 2 porsi untuk di-share.. Baksonya enak karena komposisi dagingnya yang jauh lebih banyak dibandingkan tepungnya.. Kuah-nya juga light dan tidak berlebihan rasa gurihnya.. Setelah membungkus beberapa porsi untuk dibawa pulang, kami berjalan menuju Gudeg Ayu yang berada persis di seberang Bakso Alex.. Kalau Gudeg Ayu ini, saya pernah dibawakan oleh sahabat saya yang asli Solo.. Karena ayam opor-nya out of stock dan bukan penggemar gudeg, jadi kami hanya membeli beberapa porsi Sambal Krecek & Telur, plus 1 paket Gudeg komplit yang saya jadikan oleh2 untuk sahabat saya..



Bakso Alex




Bakso Halus+Kasar (\17k)

Bakso Super Komplit (22k)


Gudeg Ayu






Dari Gudeg Ayu, kami menuju Resto Adem Ayem untuk mengambil pesanan kami.. Ga mungkin dong kami pulang ke Bali tanpa membawa Ayam Goreng dan Gudeg-nya Adem Ayem yang super enak ini.. hahaha.. Untungnya kami sudah pesan via telepon, jadi pesanan sudah ready saat kami datang.. Dari Adem Ayem, masih ada satu tempat yang harus kami kunjungi, yaitu Serabi Notosuman Ny. Lidia.. Makanan yang satu ini pastinya wajib dong dibeli saat ke Solo.. Serabi ini juga cocok untuk dijadikan oleh2.. Sayang karena menggunakan santan, jadi serabi ini tidak tahan lama dan memang lebih enak dimakan saat fresh.. Saya sendiri hanya membeli beberapa kotak dan ujung2nya menyesal karena serabinya ternyata tetap enak walaupun sempat dimasukin ke kulkas.. Harganya juga sangat terjangaku..Ga heran di airport banyak banget yang menenteng dus Serabi Notosuman ini.. Btw, yang pernah ke Solo pasti tahu kalau ada dua toko Serabi Notosuman yang letaknya berdekatan di Jalan Moh Yamin. Perbedaan yang paling mencolok bisa dilihat dari warna kemasannya.. Serabi Notosuman Ny. Lidia itu yang warnanya hijau, sedangkan Serabi Notosuman Ny. Handayani itu yang berwarna oranye.. Kalau menurut supir taxi yang kami temui tahun lalu, konon kedua nyonya ini masih keluarga (ibu & anak), correct me if I am wrong.. Saya sendiri sudah pernah mencoba kedua2nya… Kesimpulan saya, untuk rasa, keduanya enak dan rasanya tidak bisa saya bedakan.. Tapi untuk oleh2, saya lebih suka membeli Serabi Notosuman Ny. Lidia karena kemasannya yang lebih cantik.. Serabi Notosuman Ny. Lidia ini dikemas dengan cara digulung dan dilapisi dengan daun pisang.. Tahun lalu saya membeli Serabi Notosuman Ny. Handayani, serabinya tidak digulung dan karena masih panas, jadinya bentuk serabinya tidak cantik ketika akan dimakan… Tapi ada satu hal yang membuat saya selalu mampir ke Serabi Notosuman Ny. Handayani, tak lain adalah karena tokonya  yang juga menjual aneka snack dan makanan khas Solo yang enak2.. Di Serabi Notosuman Ny. Lidia ada juga sih, hanya saja tidak sebanyak dan seenak di Serabi Notosuman Ny. Handayani.. Ada yang punya serabi favorit juga?? Please let me know in comment section below.. hehehe..


Serabi Notosuman Ny. Lidia


harga per Sep 2017 : 
10 pcs putih 23k, 10 pcs coklat 25k, 10 pcs mix 24k





Kami tiba di Adi Soemarmo Airport sekitar pukul 11.00.. Adi Soemarmo Airport ini sebenarnya tidak terlalu luas, tapi sangat modern dan BERSIH.. Counter check-in tersedia cukup banyak, jadi tidak ada antrian yang panjang.. Petugasnya juga profesional.. Ruang tunggu juga oke.. Tempat duduk tersedia banyak, tidak seperti Bali dan Jogja dimana penumpang harus berdiri atau duduk di lantai karena tidak kebagian tempat duduk.. Dan yang paling saya suka, toiletnya banyak dan bersih.. Dua airport yang saya sebutkan tadi mah kalah jauh.. hehehe.. Proses boarding juga berjalan dengan lancar dan tertib.. Beberapa menit sebelum boarding, di gate sudah terpampang no flight dan kota tujuan, sehingga para penumpang tahu bahwa mereka menunggu di gate yang benar.. Buat yang sering naik Air Asia pasti tahu kan kalau proses boarding-nya Air Asia dibagi menjadi 3 zones.. Kemarin itu sudah langsung dipasangi line dan langsung diatur oleh petugasnya.. Sama seperti Air Asia di luar negeri.. Di Bali, jangan dibandingin deh.. Petugasnya teriak2 kayak di terminal bus, berusaha memanggil para penumpang.. Antrian masing2 zone?? Kagak ada.. Jadi siapa yang duluan ngantri, duluan masuk pesawat..hahaha.. Bukan bermaksud membandingkan, hanya amazed aja karena tidak menyangka bahwa Adi Soemarmo Airport bagus juga ya.. hehehe..



Adi Soemarmo Airport






waiting room


our gate


the runway


the same PK-AZG yang juga membawa kami dari Bali ke Solo


si merah kesayangan



Sekian NatTravelDiaries edisi Solo Jilid IV ini.. Sebenarnya ga banyak yang bisa diceritakan karena durasi liburannya yang singkat dan kota Solo / Surakarta yang notabene sudah seringkali dibahas di blog ini.. hahaha.. Akhir kata, semoga TravelDiaries ini bisa bermanfaat dan menginspirasi ya.. Sampai jumpa di NatTravelDiaries berikutnya.. Salam sayang dari Bali.. ^_^







Ibis Styles Solo
Jl. Gajah Mada No 23
57131, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +62271 724555
Website  :   click here
Tripadvisor  :  click here
Accor  :  click here
Booking.com  :  click here
Traveloka  :  click here
Agoda  :  click here




Ixo Transport
Jl. Dr. Supomo No. 78
Solo - 57132 
Telp :0822 33378910 / 0857 78910777
support@ixotransport.com
http://www.ixotransport.com




Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA)
Jl. Tentara Pelajar, Kerep, Ambarawa
(Jl. Gua Maria Kerep - depan Terminal Ambarawa)
Kab. Semarang - Jawa Tengah
Telp : +62298 592085
http://www.guamariakerep.org/



Eling Bening
Jalan Sarjono, Bawen
Semarang - Jawa Tengah
Opening Hours  :  08.00 - 18.30
http://elingbening.com/




RM Padang Sari Bundo
Jl. Gajah Mada No 36 Solo
(depan Ibis Styles Solo Hotel)
Telp  :  +62271 6376991
Opening Hours  :  07.00 - 23.00


Toko Oleh-Oleh Bu Jayus
Jl. Veteran, Pasar Gading Kios No 11-12
57118, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +62271 641926 / +6281 228634 621
IG  :  @oleh_oleh_khas_solo 


Sate Kambing Mbok Galak
Jl. Ki Mangun Sarkoro No 112
57137, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6271 730042
Opening Hours  :  08.00 - 19.00


Gua Maria Mojosongo
Kampung Debegan RT.04 / RW.05 Mojosongo
57127, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6271 856203 



Pasar Singosaren / Singosaren Plaza
Jl. Gatot Subroto No. 27-28 Singosaren
Solo - Jawa Tengah

Opening Hours  :  09.00 - 21.00


Harjo Bestik
Jl. Dr. Rajiman 
(dekat perempatan Pasar Kembang)
57152, Solo, Jawa Tengah
Opening Hours  :  17.30 - 23.30 
Cabang Lain  :  Perempatan Gemblekan, Pasar Gading, dan Nonongan


Warunk Gacoan
Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No 29
(belakang Solo Paragon)
57141, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6271 7452909
Opening Hours  :  10.00 - 21.45
 


Sate Tambak Segaran Putra
Jl. Gajah Mada No. 93
Solo - Jawa Tengah
Telp : 081 802500110



Bakso Alex
Jl. Gajah Mada No 127
57132, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6285 729 524 573
Opening Hours  :  08.00 - 20.00


Gudeg Ayu
Jl. Gajah Mada No 152
57132, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6271 647176 / +6281 393 257 500
Opening Hours  :  06.00 - 21.00
Cabang Lain  :  Jl. Dr. Moewardi, Sumber Jetis, Jl. Solo-Wonogiri


Adem Ayem
Jl. Slamet Riyadi No 342
57141, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6271 712891 / 716992
Opening Hours  :  06.00 - 21.30
 
 
Serabi Notosuman Ny. Lidia
Jl. Moh Yamin No 28
57152, Solo, Jawa Tengah
Telp  :  +6271 651852
Opening Hours  :  06.00 - 17.00
 
 
Adi Soemarmo Airport
Jl. Bandara Adi Soemarmo - Solo
http://adisumarmo-airport.com/