Tuesday, April 24, 2018

Goemerot


First of all, saya mau mengaku dosa karena sudah negative thinking terhadap restaurant yang satu ini.. hahaha.. Awalnya saya berpikir bahwa Goemerot ini adalah salah satu resto yang hanya menjual "tempat" dan "konsep" tapi rasa makanannya so-so saja.. Jadi setiap kali melewati resto ini, saya ngedumel dalam hati karena resto-nya selalu ramai.. Padahal ada beberapa teman saya yang bilang bahwa makanannya memang beneran enak, tapi saya tetap ga percaya.. Salah apa ya si Goemerot ini, sampai2 saya segitunya.. hahaha..

Sampai pada suatu malam, saya baru saja pulang belanja bareng papa-mama dan adik saya.. Karena sudah malam dan hujan cukup deras, kami harus cepat mencari tempat makan yang satu rute dengan arah pulang ke rumah.. Karena kebetulan lagi berada di daerah Renon, akhirnya kami sepakat untuk bersantap di Goemerot.. Akhirnya ya, kesampaian juga mencoba si Goemerot.. hahaha.. 












Karena hari itu weekdays plus kondisinya hujan, jadi pengunjung tidak terlalu ramai.. Saat membuka menu, dahi saya berkerut melihat menu makanannya yang bervariasi.. Mulai dari Tahu Gejrot, Ayam Betutu, sampai Steak dan Pasta, ada semua.. hahaha.. Akhirnya juga makanan2 yang kami pesan rada kurang nyambung.. hehehe.. Pesanan kami malam itu antara lain Tahu Gejrot, Wedges Bolognese, Spaghetti Meatball, Ayam Goreng Pejantan, dan Buntut Bakar.. Untuk minumannya kami memesan Hot Chocolate dan Hot Green Tea Latte untuk di-share.. Dua minuman yang kami pesan hadir dengan compliments 2 pcs chocolate + pineapple cookies yang sorry to say rasanya seperti cookies kemasan yang bisa dibeli di supermarket.. Tapi mengingat harganya yang masih di bawah 25k, ya boleh lah, apalagi rasanya juga enak.. hehehe.. 














 Hot Chocolate (22k)


 Hot Green Tea Latte (22k)


Makanan2 pesanan kami hadir dalam waktu yang cukup singkat.. Mari kita mulai dari duo appetizers yang kami pesan, Tahu Gejrot dan Wedges Bolognese.. Tahu Gejrot-nya enak walaupun sayang si tahu digorengnya kelamaan jadi rada keras.. Kalau Wedges Bolognese-nya so-so saja.. Spaghetti Meatball pesanan adik saya, rasanya lumayan, meatball-nya enak, tapi saya kurang suka dengan bolognese sauce versi mereka.. 


 Tahu Gejrot (20k)


 Wedges Bolognese (25k)


 Spaghetti Meatball (44k)


Untungnya dua main course pesanan kami lainnya, rasanya enakkkk.. Ayam Goreng Pejantan pesanan papa mama saya hadir dengan nasi uduk + sayur plecing + sambal yang semuanya enak.. Ayamnya empuk dan gurih.. Buntut Bakar pesanan saya juga ga kalah enaknya.. Buntutnya empuk dan bumbunya juga enak banget.. Soup atau kuah buntutnya juga enak walaupun saat disajikan sudah tidak panas lagi.. Dua menu ini recommended banget..


 Ayam Goreng Pejantan (52k)


 Buntut Bakar (67k)


Kalau dari segi rasa, makanan2 di Goemerot ini sangat bisa dinikmati.. Tapi dari segi penyajian, saya kurang suka.. Alih2 penyajiannya seperti di resto2 lain, di Goemerot semuanya disajikan berbarengan dengan makanannya.. Termasuk cutleries dan condiment-nya.. Bayangkan saja, Wedges Bolognese pesanan kami hadir di dalam bowl stainless besar, dan saus tomat + sambal yang diletakkan di piring kecil, diletakkan persis di tengah2 si kentang.. Seharusnya bisa kan kalau disajikan terpisah atau langsung diletakkan di meja.. Begitu juga dengan Buntut Bakar pesanan saya.. Sudah sendok+garpu-nya diletakkan langsung di piring, eh mangkok soup dan lepek kecil berisikan sambal+jeruk+kecap juga disajikan di sebelah buntut.. Sayang banget ya, padahal plating & penyajiannya bisa lebih bagus..

Overall, makanan2 di Goemerot ini cukup membuat saya jatuh hati dan suatu saat pasti akan kembali untuk mencicipi menu2 lainnya plus gelato yang kemarin terpaksa saya lewatkan karena sedang batuk.. hahaha..



Goemerot
Jl. Tukad Gangga No 8 Panjer
Denpasar - Bali
Telp  :  0859 5417 8788
Opening Hours  :  09.00- 21.30 (till 22.00 on Fri-Sun)
Coffee Shop opens @ 07.30 AM
Facebook  :  Goemerot
Instagram  :  @goemerot



Taste  :  ✮✮✮✮☆
Price  :  ✮✮✮✮☆
Service  :  ✮✮✮✮☆
Place  :  ✮✮✮✮☆
Recommended  :  Ayam Goreng, Buntut Bakar, etc


Thursday, April 19, 2018

KDrama ~ Should We Kiss First? & Good Witch


Setelah selesai menonton "I Am Not A Robot" secara marathon (selesai dalam beberapa hari saja, lol), saya sebenarnya ingin rehat sejenak dari "dunia" Korean Drama (KDrama).. Apalagi Maret-April itu bulan2 rawan untuk orang-orang seperti saya yang bekerja di bagian accounting dan perpajakan.. Tapi apa daya, saya malah "kepincut" dengan dua KDrama yang statusnya masih ongoing (sedang tayang).. Padahal selama ini saya selalu menghindari drama ongoing karena saya orangnya paling gregetan kalau dibuat penasaran dan harus menunggu episode selanjutnya.. hahaha.. Alhasil saya bela2in lho nonton streaming langsung yang tentu saja tanpa subtitle Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.. Jadi biasanya hanya 50% saja yang dimengerti.. Keesokan harinya, ketika di VIU sudah update, baru deh nonton ulang.. hahaha..

Drama pertama yang sedang saya tonton adalah "Should We Kiss First?".. Nonton drama ini gara2 "racun" dari teman kantor saya.. hehehe.. Awalnya saya kurang tertarik dengan drama yang satu ini.. Apalagi pemeran utamanya sudah senior2.. Apa serunya sih nonton drama percintaan Ahjussi dan Ahjumma, pikir saya.. hahaha.. Tapi benar banget lho kalau kita tidak boleh judge the book by its cover.. Buktinya setelah beberapa episode, saya jatuh cinta dengan drama yang satu ini, terutama dengan lead actor+actress-nya.. Benar banget ya kalau sekarang ini lagi jamannya Ahjussi rasa Oppa.. hahaha.. 

Genre-nya yang melodrama sukses membuat saya menangis tersedu-sedu dari episode pertama sampai episode akhir.. Bahkan ada hari2 dimana saya bangun dengan mata bengkak akibat menangis semalaman menonton drama ini.. hahaha.. Drama ini juga penuh dengan kata-kata puitis dan scene-scene romantis yang tidak selalu bisa kita temukan di drama lain.. Bagaimana sang writer merangkai kejadian2 di masa lalu dan di masa sekarang untuk perlahan2 mengungkap kisah cinta antara Moo-Han dan Soon-Jin.. Thumbs up buat Bae Yoo-Mi yang baru saja saya sadari kalau beliau juga merupakan penulis naskah drama favorit saya "I Have A Lover".. Chemistry-nya Kim Sun-A dan Kam Woo-Sung pun surprisingly oke banget.. Mereka itu somehow cocok banget dan saya dibuat terpingkal2 menonton BTS mereka.. hahaha.. Buat kalian penggemar melodrama dan yang tipenya hopeless-romantic seperti saya, this drama is very recommended and worth watching.. So beautiful and heartwarming with best performance from the lead actor & actress.. 

Drama kedua yang sedang saya ikuti adalah "Good Witch / Nice Witch".. Awalnya saya tertarik dengan drama ini karena plot-nya yang mirip dengan "I Have A Lover" dimana Lee Da-Hae memerankan dua karakter sekaligus, yaitu Cha Do-Hee dan Cha Sun-Hee.. Dari segi cerita, "Good Witch" ini menghadirkan cerita yang sedikit kompleks bila dibandingkan dengan drama lainnya.. Tokoh antagonis-nya saja banyak banget.. Kalau biasanya plotnya seputar cinta segitiga, ini mah cinta segi berapa ya.. hahaha.. 

Tapi di balik ceritanya yang kompleks, ada beberapa hal yang membuat saya tidak pernah absen menonton drama ini.. Alasan utama saya adalah chemistry antara dua pemeran utama drama ini, Lee Da-Hae dan Ryu Soo-Young.. Walaupun adegan romantis di drama ini tidak banyak, tapi menonton mereka berdua saja bisa membuat saya tersenyum2 sendiri.. hehehe.. Andai Ryu Soo-Young belum menikah, pasti saya sudah menjadi "shipper" mereka.. hahaha.. Drama ini juga banyak menghadirkan scene2 yang membuat kita para penonton ikut tertawa di saat melihat ulah Cha Sun-Hee yang kebingungan ketika harus menyamar menjadi saudaranya yang berprofesi sebagai pramugari atau melihat Captain Song Woo-Jin yang menjaga "kesucian"-nya dengan yoga untuk menghilangkan gairah dan ketertarikan terhadap wanita.. hahaha.. Recommended and must-watch..

Pilihan saya kali ini tepat sekali ya.. "Should We Kiss First" berhasil membuat saya menangis setiap hari Senin & Selasa malam.. Sedangkan "Good Witch" berhasil membuat saya tertawa setiap hari Sabtu malam.. hehehe.. Let's just hope, both of these dramas will have happy endings.. So kalian lagi mengikuti KDrama on-going yang mana saja? Also let me know what dramas you think I should watch by commenting below.. ^_^



SHOULD WE KISS FIRST?




Drama  :  Should We Kiss First? (Kiseu Meonjeo Halggayo?)
Hangul  :  키스 먼저 할까요
Director  :  Son Jung-Hyun
Writer   :  Bae Yoo-Mi
Network  :  SBS
Runtime  :  Monday & Tuesday 22.00 KST
Episodes  :  40
Release Date  :  20 Februari 2018 - 24 April 2018

Cast  :  
Kam Woo-Sung as Son Moo-Han
Kim Sun-A as An Soon-Jin
Oh Ji-Ho as Eun Kyung-Soo
Park Si-Yeon as Baek Ji-Min
Kim Sung-Su as Hwang In-Woo
Ye Ji-Won as Lee Mi-Ra
etc.  

Plot :
Story follows the love lives of four adults who have lost their faith in love.
Son Moo-Han (Kam Woo-Sung) works as a managing director of an advertising company. An Soon-Jin (Kim Sun-A) lost her daughter unexpectedly and she works as a flight attendant. Eun Kyung-Soo (Oh Ji-Ho) is An Soon-Jin’s ex-husband and he is now married to Baek Ji-Min (Park Si-Yeon). 

More info  :  AsianWiki  or  Wikipedia


Synopsis  & Watch Online :  DrakorIndo  (also available on VIU)














````````````````````````````````````````````

GOOD WITCH









Drama  :  Good Witch / Nice Witch (Chakhanmanyeojeon)
Hangul  :  착한마녀전
Director  :  Oh Se-Gang
Writer   :  Yoon Young-Mi
Network  :  SBS
Runtime  :  Saturday 20.55 KST
Episodes  :  40
Release Date  :  3 Maret 2018 - 5 Mei 2018

Cast  :  
Lee Da-Hae as Cha Sun-Hee / Cha Do-Hee
Ryu Soo-Young as Song Woo-Jin
Bae Soo-Bin as Bong Cheon-Dae
An Woo-Yeon as Oh Tae-Yang  
Ahn Sol-Bin as Bong Cheon-Ji
Lee Han-Seo as Bong Cho-Rong
etc. 
Plot :
Cha Sun-Hee (Lee Da-Hae) is a housewife and she is married to Bong Cheon-Dae (Bae Soo-Bin). Her husband is currently unemployed. She has a twin sister, Cha Do-Hee (Lee Da-Hae), who works as a flight attendant. Although they are identical twins, they have completely opposite personalities. Cha Do-Hee becomes involved in a situation which leads to Cha Sun-Hee pretending to be her flight attendant sister. She then meets co-pilot Song Woo-Jin (Ryu Soo-Young).  

 
More info  :  AsianWiki or  Wikipedia

Synopsis  & Watch Online :  :  DrakorIndo  (also available on VIU)












 

Sunday, April 8, 2018

Masakan Rumah Etnik




Setelah me-review Warung Mina (read here), kini giliran “saudara”-nya yang sama-sama berada di bawah naungan Mina Group, Masakan Rumah Etnik.. Konsepnya kalau menurut saya mirip seperti Ikan Bakar Cianjur dan Pondok Tempo Doeloe.. Jadi di Masakan Rumah Etnik, kita bisa menemukan menu2 andalan Warung Mina dan tambahan beberapa menu baru yang tidak kita temukan di Warung Mina.. Masakan Rumah Etnik ini berlokasi di Jalan Dewi Sri.. Konsepnya open-space, tapi tetap nyaman walaupun tanpa AC.. Resto-nya memang tidak seluas Warung Mina, tapi di-design dengan apik sehingga tidak mengurangi kenyamanan pengunjung.. Di Masakan Rumah Etnik juga ada Accoustic Night setiap hari Jumat & Sabtu (19.00 - 23.00).. Selain itu, service di Masakan Rumah Etnik ini juga perlu saya acungi jempol.. Mbak2 waitress-nya helpful dan ramah.. Kami pesan beberapa minuman dan request supaya gulanya dikurangi.. Dan minuman2 tersebut disajikan dengan gula/syrup dan susu kental manis terpisah.. Resto lain belum tentu seperti itu, kadang sudah request less sugar pun, datangnya masih manis buangett.. hehehe.. Oh ya, apalagi saat itu hujan deras, mereka dengan sigap memayungi kami menuju mobil (padahal kami tidak meminta)..















Untuk menu makanannya, seperti yang sebutkan sebelumnya, terdapat beberapa menu andalan Warung Mina.. Dan tentu saja tambahan berbagai menu baru, baik Indonesian maupun Western food.. Saking banyaknya menu yang ditawarkan, saya jadi bingung sendiri menentukan menu yang akan dipesan.. Dari aneka olahan gurami, seafood bakar, pizza, sampai rawon + soto ayam, ada semua.. hahaha..
















Di kunjungan pertama saya ke Masakan Rumah Etnik, menu-menu yang saya pesan antara lain Tempe Mendoan, Sup Iga Sapi, Ayam Goreng, Tumis Kangkung, Gurami Sambal Dabu-Dabu, dan Gurami Santan Kemangi.. Karena saya sekeluarga penggemar pizza-nya Warung Mina, jadi saya berniat memesan pizza, tapi sayang pizza-nya belum ready (padahal saya datang saat lunch time).. Untungnya semua menu yang saya pesan, ENAKKK.. Tempe Mendoan-nya favorit banget, apalagi di Bali jarang2 saya menemukan Tempe Mendoan (tempe mendoan beda ya dengan tempe goreng tepung biasa).. Sup Iga Sapi-nya juga enak.. Kuahnya enak dan tidak berlemak.. Ayam Goreng-nya hadir dalam 1 paket yang terdiri dari ½ ekor Ayam Goreng, Tempe, Tahu, Lalapan, dan 2 macam sambal.. Ayamnya gurih dan sambalnya juga enak.. Tumis Kangkung-nya ga special sih, tapi cukup oke.. Untuk dua menu gurami yang saya pesan, saya lebih suka Gurami Santan Kemangi-nya.. Ini sih memang menu favorit saya kalau di Warung Mina.. hehehe..  Untuk Gurami Sambal Dabu-Dabu-nya, menurut saya so-so saja.. Apa karena saya memang kurang suka sambal dabu-dabu ya?? Wkwkwk..


Es Teler (19k)


Es Buah (19k)


Tempe Mendoan (10k)


Tumis Kangkung (15k)


Sup Iga Sapi (45k)


Ayam Goreng (55k)


Gurami Sambal Dabu-Dabu (59k)


Gurami Santan Kemangi (59k)


Overall, saya dan keluarga benar2 puas dengan makanan dan service di Masakan Rumah Etnik ini.. Oleh karena itu, selang 1 minggu kemudian saya kembali lagi ke Masakan Rumah Etnik.. Kali ini menu2 yang dipesan antara lain Bakso Gurami, Tempe Mendoan (kali ini langsung pesan 2 porsi, lol), Mie Goreng Ayam, Tumis Sayur Hijau, Gurami Goreng Terbang, Gurami Bakar Oles, dan Savoury Italiana Salami Pizza.. 


Sayangnya kunjungan kali ini tidak memuaskan seperti kunjungan sebelumnya.. Makanannya disajikan dalam waktu yang cukup lama, padahal saat itu kami pengunjung satu2nya plus satu mas2 gojek yang hanya memesan 2 porsi makanan.. Yang sebelumnya kami diberi 2 piring kecil kacang goreng, kali ini tidak.. Saya dan keluarga sampai bercanda, jangan2 kacangnya belum digoreng.. wkwkwk.. Makanan-nya pun setelah dicicipi, tidak seenak sebelumnya.. Si bakso gurami yang paling parah, bau tanah dari ikan guraminya kentara sekali.. Tempe Mendoan-nya tetap enak.. Mie Goreng Ayam dan Tumis Sayur Hijau-nya so-so saja.. Gurami Goreng Terbang-nya masih bisa dinikmati.. Gurami Bakar Oles, dari look-nya saja sudah tidak appealing.. Beberapa bagiannya juga terasa pahit saking gosongnya.. Rasa excitement karena berhasil memesan pizza setelah sebelumnya menu pizza belum ready, langsung drop ketika melihat si pizza disajikan.. Jelas2 di menu tertulis, untuk Savoury Italiana Salami Pizza topping-nya terdiri dari tomato sauce, beef salami, black olive, basil dan mozzarella cheese..  Yang hadir di meja, pizza dengan topping salami plus 3 lembar daun basil.. Lha, black olive-nya ketinggalan dimana ya?? Lagian kalau out of stock kan harusnya diinfokan terlebih dahulu ke customer.. 



Es Campur (19k)


Es Sarang Burung (19k)


 
 Bakso Gurami (30k)


Tumis Sayur Hijau (15k)


Mie Goreng Ayam (30k)


Gurami Goreng Terbang (59k)


Gurami Bakar Oles (59k)


Savoury Italiana Salami Pizza (60k)


Duh kalau food quality, taste, dan service-nya naik-turun atau sebentar bagus sebentar kurang seperti ini, susah juga ya.. Mau revisit pun jadi mikir2 dulu.. hehehe.. Or maybe I should stick to Warung Mina instead.. wkwkwk..



Masakan Rumah Etnik
Jalan Dewi Sri No 58
Kuta - Bali
Telp  :  +62818 585 058
Opening Hours  : 
09.00-23.00 (Mon-Thu + Sun)
09.00-01.00 (Fri & Sat)
Facebook  :  Masakan Rumah Etnik Dewi Sri
Instagram  :  @MasakanRumahEtnik
http://warungminagroup.com/resto/rumahetnik


Taste  :  ✮✮✮☆☆
Price  :  ✮✮✮☆☆
Service  :  ✮✮✮✮☆
Place  :  ✮✮✮✮☆
Recommended  :  Gurami Santan Kemangi, Tempe Mendoan, etc