Monday, October 17, 2022

Nat's Curhatan ~ Kapan Nikah???

Tulisan ini terinpirasi dari obrolan singkat saya dengan seorang teman beberapa waktu yang lalu.. Jadi teman saya ini, sebut saja si A, tiba-tiba curhat kenapa sampai sekarang belum menemukan pasangan hidup.. Padahal sudah lama menanti-nanti.. Saat itu saya bilang ke teman saya,"berarti memang belum waktunya, karena jodoh di tangan Tuhan, datangnya di saat yang tepat dan kadang tidak terduga"..

Dalam perjalanan pulang setelah obrolan singkat tersebut, saya pun berpikir, apakah hanya saya yang tidak kepikiran untuk mencari pasangan atau menikah ya.. Nyatanya teman saya yang usianya di bawah saya ternyata lagi galau memikirkan jodohnya yang tak kunjung datang.. To be honest, jangankan menikah ya, untuk pacaran saja tidak pernah terlintas di pikiran saya.. Biasanya pikiran untuk ingin punya pacar hanya muncul ketika Valentines Day.. Alasannya karena saya ingin dapat kiriman bunga & coklat ke kantor.. Biar dilihat oleh team saya, Ibu-nya ini punya pacar.. Karena sering kali saya disindir "Bu, pacarnya jangan disembunyikan, sesekali disuruh main ke kantor dan dikenalkan".. hahaha.. Sebenarnya kalau dipikir lagi, mungkin bukan tidak ingin punya pasangan ya.. Tapi hal tersebut bukanlah prioritas saya untuk saat ini.. Dan saya merasa fine-fine saja sendirian.. Mungkin benar kata sahabat saya, terlalu lama sendiri, jadi sudah merasa terlalu nyaman sendiri..

Seiring dengan bertambahnya usia saya, semakin sering pertanyaan yang satu ini, "kapan nikah???", mampir ke telinga saya.. Semenjak memasuki usia 30 tahun, semakin banyak orang yang bertanya kapan nikah dan sering kali saya bingung harus menjawab apa.. Jawaban yang paling sering saya gunakan adalah "yang diajak nikah belum ada" atau kalau lagi sensitif, saya jawab dengan "kapan-kapan".. hahaha.. Lucunya, pertanyaan ini bukan datang dari orang tua saya, tapi justru dari saudara/keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan orang yang baru pertama kali berjumpa dengan saya.. Mungkin benar kalau ada jokes yang mengatakan Indonesia memang negara "KEPO-lauan".. hahaha.. Orang tua saya justru dari dulu sama sekali tidak memaksa anaknya (saya dan adik saya) untuk cari pasangan.. Palingan hanya sebatas curhat, misalkan kalau mama saya habis reuni-an sama teman SMA-nya dan ditanya sudah punya cucu berapa..

Yang buat sedih adalah ketika pertanyaan "kapan nikah???" ini kemudian diikuti dengan sindiran dan comment seperti :

"jangan terlalu memilih"

"standard-nya jangan ketinggian"

"jangan keasyikan cari duit"

"nanti semakin tua, ga ada yang mau"

"kalau ga menikah, bukan wanita sempurna"

"siapa yang mau ngurus nanti kalau sudah tua"

and so on

 

Kalau dibilang memilih, menurut saya namanya cari pasangan ya memang harus memilih.. Apalagi untuk ke jenjang pernikahan, which is sekali untuk seumur hidup.. To be honest, saya tidak ada kriteria khusus, malah sejujurnya saya suka yang biasa-biasa saja.. Ga perlu yang putih dan ganteng karena nanti skin care-nya lebih banyak dari saya dan ga bisa diajak jalan-jalan ke pantai.. Ga perlu yang six-pack, karena nanti ga bisa diajak makan nasi padang malam-malam.. hahaha.. #justjoking 

Kalau boleh memilih, physically saya prefer yang lebih tinggi dan lebih tua (age gap > 5 tahun) dari saya.. Dari personality-nya, seiman, takut akan Tuhan, sayang orang tua, dan bisa bikin nyaman sudah cukup untuk saya.. Pengennya sih seseorang yang childish enough untuk nemenin saya main basket di Timezone, but mature & wise enough to have a meaningful conversation with.. Seseorang yang adventurous enough untuk diajak hiking atau backpacker-an, but religious enough untuk pergi misa harian dan doa bareng.. Seseorang yang mau diajak makan di warung tenda pinggir jalan, tetapi bisa juga menikmati ketika makan di fine-dining restaurant.. Seseorang yang bisa diajak masak bareng, kemudian cuddling di sofa sambil nonton Netflix.. Kok jadi banyak kriterianya ya.. hahaha.. Ini kan kalau boleh memilih.. Seringkali yang didapat malah jauh dari kriteria.. Sometimes we fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time..

Masalah cari duit, saya rasa sah-sah saja.. Malah saya tidak mau jadi wanita yang bergantung pada pasangan saya.. Tetapi tentu prioritas akan berubah ketika sudah memutuskan untuk menikah dan berkeluarga.. Masalah semakin tua, tidak ada yang mau lagi, saya pikir jodoh tidak mengenal usia.. Banyak orang yang menikah di usia yang sudah tidak muda lagi dan bisa bahagia..

Selain sindiran dan comment, biasanya akan berujung pada niat baik untuk mencarikan jodoh buat kita.. Kadang ini yang sulit.. Ditolak nanti dikira sombong, diiyakan tapi membuat kita tidak nyaman.. Bahkan ada customer saya, yang sampai mengenalkan saudara dan teman-temannya yang masih single ke saya.. hahaha.. Ironis memang.. Niatnya baik tetapi mereka tidak sadar, terkadang ada beberapa orang yang memang menikmati kesendirian mereka dan belum berpikir untuk settle down.. Walaupun banyak yang dapat pasangan karena dijodohkan, saya prefer cara yang konvensional.. Makanya kalau ada yang dikenalkan atau ngajak kenalan atau PDKT, biasanya tidak saya ladeni.. Saya bukan orang yang gampang jatuh cinta dan kalau dari awal memang tidak ada chemistry atau sparks-nya, mau dikejar bagaimana pun, saya tidak akan luluh.. On the contrary, once in a while saya bisa tertarik kepada seseorang yang baru pertama kali saya temui.. Di awal mungkin lebih ke attraction, being intrigued and drawn to that person.. Feels like you've known him forever.. Sayangnya, ketika saya suka atau tertarik dengan seseorang, saya bukan orang yang bisa mengekspresikan perasaan saya.. Jadi ketika saya bisa dekat atau bercandaan dengan seorang pria, it means I don't have any special feelings for him.. Tapi justru dengan pria yang saya suka, saya akan bersikap cuek, dingin, dan menghindar.. Don't ask why, it's just my personality.. hahaha..

Back to our topic.. Single doesn't mean being lonely or alone.. Apalagi dalam case saya, saya ga pernah kesepian karena saya punya orang tua dan adik, dimana kami berempat dekat banget.. Kemudian ada sahabat dan rekan kerja juga.. Justru as an introvert, saya enjoy being alone.. Ada saatnya ketika saya ingin sendirian atau istilah sekarang "me time".. Biasanya saya jalan-jalan ke mall sendirian atau nonton bioskop sendirian atau naik mobil tanpa tujuan sambil mendengarkan musik.. 

Satu hal yang membuat saya tidak menjadikan mencari pasangan sebagai prioritas hidup saya adalah karena ada prioritas lain yang lebih urgent di dalam hidup saya.. Misalkan orang tua dan pekerjaan saya.. Semakin bertambahnya usia orang tua, maka semakin banyak perhatian yang perlu kita berikan untuk mereka.. Saya bersyukur karena saya belum berkeluarga, jadi saya masih ada waktu untuk merawat dan memperhatikan kedua orang tua saya.. Bukan berarti ketika sudah berkeluarga tidak bisa merawat orang tua ya.. Tetapi prioritas kita akan berbeda dan salah satunya suatu saat harus kita korbankan.. Honestly, untuk saat ini bahkan saya merasa 24 jam itu kurang.. Jadi boro-boro mau meluangkan waktu untuk cari pasangan, saya sudah kehabisan waktu untuk juggling 24 jam saya untuk keluarga, pekerjaan, dan kegiatan lainnya.. 

Kembali lagi ke soal pernikahan, karena bukan prioritas saya saat ini, maka bukan berarti saya tidak mau menikah.. Mau, tapi tidak saat ini.. Mungkin beberapa tahun lagi, di saat saya sudah siap dan memang sudah waktu-Nya.. Menikah menurut saya bukanlah target yang harus kita capai dalam hidup ini.. Menikah juga bukan perlombaan.. Menikah juga bukan jaminan akan kebahagiaan.. Banyak orang yang saya kenal, yang menikah hanya karena usianya sudah melebihi standard usia menikah pada umumnya.. Ada yang menikah dalam waktu yang singkat, kemudian bercerai.. Ada yang baru beberapa tahun menikah, tetapi suaminya meninggal.. Ada yang menikah, tetapi menyesal karena merasa tidak bahagia ..

Jadi jangan pernah memutuskan untuk menikah hanya karena dikejar usia.. Jangan ingin menikah hanya karena didesak orang tua atau karena omongan orang lain.. Jangan menikah hanya karena cinta sesaat.. Dan jangan menikah hanya karena merasa kesepian.. Menikahlah ketika kita sudah benar-benar siap, dengan niat dan tujuan yang baik pula.. 

Buat yang lagi galau menunggu jodoh atau mungkin bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan pasangan hidup, tidak usah galau or desperate.. Tetap berusaha dan bertekun di dalam doa.. Lebih baik menunggu, tetapi menunggu untuk orang yang tepat.. Yang belum berkeinginan untuk mencari pasangan hidup, tidak perlu mendengarkan omongan orang lain.. You can not please everyone and that's ok.. It's your life not theirs.. Menikah atau tidak menikah, sama-sama bisa bahagia kok.. Pilihlah prioritas yang benar dalam hidup ini dan serahkan segala sesuatunya ke tangan Tuhan, biarlah Dia yang bekerja dalam hidup kita.. 


Just writing my random thoughts and sending my love to all of you from this beautiful place..
 

Sunday, October 16, 2022

Litchi Cafe Malang

Sewaktu saya share foto cafe ini di Instagram story saya, banyak teman-teman saya yang mengira saya lagi pulang ke Bali.. Cafe ini memang vibes-nya "Bali" banget, padahal lokasinya masih di Jawa Timur lho, tepatnya di kota Malang.. 

Sesuai namanya, Litchi Cafe ini berlokasi di Jalan Leci.. Dari segi size, sebenarnya cafe ini tidak terlalu besar.. Tapi memang design-nya oke sih.. Sayang banget saya datang ke cafe ini di saat hujan.. Jadi hanya bisa duduk di area indoor-nya.. Btw, per October ini, Litchi Cafe sudah membuka cabang mereka yang kedua, yaitu di Jalan Kalpataru..


 

 

 

 

 

 
 
Karena sebelumnya sudah lunch di tempat lain, saya hanya pesan minum dan beberapa snack.. Overall, minuman dan makanannya dari segi rasa ternyata standard saja.. Bukan yang enak banget, tapi bukan yang tidak enak juga.. Kalau untuk minuman, bisa cobain Mocktails-nya mereka yang variansnya cukup banyak.. Dari segi harga, masih reasonable.. Tapi memang cafenya Instagram-able banget, jadi buat cocok buat hang-out atau cafe-hopping..  
 

 

 

 
 



Litchi Americano (26k) & Butterfly Peach Tea (28k) 
 

Litchi Tortilla (33k)



 
 
Litchi Cafe
Jalan Leci No 1, Malang
Phone  :  +62 812 3822 170
Instagram  :  @litchimlg
Opening Hours  : 10.00 - 22.00 (weekdays) & 08.00 - 22.00 (weekend)

Taste  : 

Price  :  ✮✮✮
Service : ✮✮✮
Place  :  ✮✮✮
Recommended  : Mocktails

Sunday, October 9, 2022

Bali Buda

Bali Buda merupakan salah satu resto/cafe favorit saya di Bali.. Sudah beroperasi lebih dari 25 tahun, Bali Buda menawarkan aneka makanan sehat dengan konsep delicious yet nourishing.. Terdapat banyak pilihan menu vegan dan gluten-free juga di sini.. Outletnya Bali Buda sendiri sudah tersebar di beberapa lokasi di Pulau Bali, seperti di Ubud, Kerobokan, Batubulan, Denpasar, Canggu, dan Uluwatu.. Kalau saya pribadi, lebih sering ke store-nya yang di Renon, karena lokasinya memang paling dekat dari rumah..

 

 

Selain cafe/resto, di Bali Buda juga ada store-nya.. Untuk produk dari store-nya, yang paling sering saya beli adalah aneka nuts & seeds seperti Almond, Pistachio, Walnut, Cashew, Pumpkin Seeds, etc.. Kalau dari menu restaurantnya, unfortunately not my favorite karena terlalu "healthy" for my taste.. hahaha.. Dari resto-nya, saya justru lebih suka beli spreads-nya seperti Hummus, Salsa, Guacamole, etc.. Di rumah tinggal di makan sama roti atau chips.. Lucunya kalau kita beli spread-nya take away, bakalan dibungkus di daun pisang, karena Bali Buda ini menerapkan eco-friendly concept.. Bahkan bag-nya pun dari kertas daur ulang.. 

 

 

 

Kalau menu dari restonya kurang cocok di lidah saya, kebalikannya product Bakery mereka, hampir semuanya cocok di lidah saya.. Untuk olahan bakery-nya, my all time favorite is theis Sundried Tomato Quiche.. Sebagai penggemar quiche & pie, quiche-nya Bali Buda ini salah satu yang terenak yang pernah saya makan.. Ada juga Spinach & Cheese Muffin yang tidak kalah enaknya.. Pretzel-nya juga oke.. Yang suka energy ball, bisa cobain Spirulina Ball & Goji Ball..

 

 

Tapi best of the best-nya Bali Buda, for me is their DESSERTS.. Sebenarnya saya bukan penggemar dessert, tetapi ada kalanya saya pengen yang manis-manis dan Bali Buda ini literally my go-to-place.. Karena konsepnya yang "sehat", jadinya pas makan berasa less-guilty.. hahaha.. But trust me, biarpun ada embel-embel sehat tapi dari segi rasa tetap enak.. My recommendation would be Chocolate Mud Cake, Vegan Lemon Tart, Carrot Cake, dan Apple Crumble Pie..


 

 

 

 

 


Bali Buda Renon
Jalan Raya Puputan No 108 Renon, Denpasar, Bali
Phone  :  +62 812 3822 170
Instagram  :  @balibuda
Opening Hours  :  07.00 - 22.00

Taste  : 

Price  :  ✮✮✮
Service : ✮✮✮
Place  :  ✮✮✮
Recommended  : Quiche & Cakes