Showing posts with label Airport. Show all posts
Showing posts with label Airport. Show all posts

Monday, February 13, 2023

Thailand Trip 2022 ~ Part 1 ~ From Surabaya to Krabi (finally)

Setelah hiatus traveling selama hampir 2.5 tahun dikarenakan pandemi, akhirnya saya dan keluarga memberanikan diri untuk traveling lagi.. Destinasi kami kali ini masih ke negara tetangga saja, Thailand, yang juga merupakan salah satu negara favorit kami.. Alasan kenapa Thailand jadi destinasi favorit kami sekeluarga adalah karena kulinernya yang enak-enak dan pilihan destinasi wisatanya yang banyak dan lengkap.. Thailang tidak hanya seputaran Bangkok saja, atau yang sekarang berubah nama menjadi Krung Thep Maha Nakhon.. Saya sendiri biasanya menyebutnya Krung Thep kalau lagi berkomunikasi dengan orang local.. Masih banyak destinasi selain Bangkok yang bagus banget dan recommended.. Kalau prefer destinasi yang ada pantainya, cobain deh visit Hua Hin, Phuket, dan Krabi.. Kalau prefer yang pegunungan, bisa cobain Khao Yai, Chiang Mai, dan Kanchanaburi.. Ada tiga kota yang kami kunjungi dalam trip kali ini.. Total kami menghabiskan sekitar 11 hari di Thailand.. Our first destination was Krabi.. Tahun 2019 kemarin sebenarnya sudah berencana pergi ke Krabi.. Tiket pesawat sudah dibeli dan hotel sudah dibooked, tapi last minutes akhirnya kami memutuskan pergi ke China saja.. Untung saja tiketnya beli promo jadi ga sampai nangis karena tiketnya hangus.. hehehe..

Sekilas tentang Krabi..  Krabi adalah satu provinsi di daerah selatan Thailand.. Berbeda dengan Phuket yang terletak di pulau terpisah, Krabi masih terletak di mainland, hanya saja lokasinya memang di daerah pesisir.. Phuket dan Krabi itu ibarat Bali dan Lombok. Kalau prefer yang lebih ramai dan happening, please go to Phuket.. Kalau seperti saya suka yang lebih laid-back, lebih baik ke Krabi.. Krabi terkenal akan keindahan wisata bawah lautnya yang cantik banget.. Kemudian terkenal juga akan limestone cliff dan gua-guanya yang dipenuhi stalaktit dan stalagmit.. The famous Phi Phi Island bisa juga diakses dari Krabi.. Beberapa famous places di Krabi, antara lain Railay Beach, Tiger Cave Temple, Phi Phi Island, Koh Poda, Thung Teao Forest Natural Park, etc.. Dikarenakan traveling bareng orang tua saya yang kurang doyan water activities, tujuan kami ke Krabi lebih ke healing dan relaxing saja.. Jadi pulau-pulau dan Tiger Cave Temple terpaksa di-skip.. Ga mungkin kan mama saya naik ke Tiger Cave Temple yang anak tangganya saja jumlahya hampir 1300 anak tangga saja.. hahaha..

Kami berangkat dari Surabaya dengan Air Asia dan harus transit di KLIA di Kuala Lumpur terlebih dahulu.. Saat ini belum tersedia rute direct ke Krabi dari Indonesia.. Tapi menurut saya flight-nya Air Asia ini sudah yang paling oke dan dengan transit time paling singkat (sekitar 4 jam).. Kami mengambil first flight SUB-KUL yang mana berangkat pukul 05.00 dari Juanda International Airport.. Ini pertama kalinya kami terbang rute internasional dari Surabaya.. Kaget juga lihat kondisi Terminal 2 Juanda Airport.. Kalau dulu sering mengeluh dengan kondisi Ngurah Rai International Airport, sekarang dikasih Tuhan merasakan yang lebih buruk supaya ingat untuk bersyukur dan ga terus mengeluh.. hahaha.. Seriously T2 ini parah banget.. Kamar mandi kotor dan jumlahnya sedikit banget.. Cuma ada 1 store seperti minimarket.. Padahal pagi itu hanya ada 2 flights.. Kebayang bagimana kalau siang hari sewaktu banyak flight yang mau berangkat ya.. 

 


 



Sekitar pukul 08.00 kami touched-down di KLIA2.. Pertama kali menginjakkan kaki di airport ini setelah 2.5 tahun rasanya sedikit terharu.. Buat yang sering membaca traveling diary saya, pasti tahu kalau KLIA2 ini ibarat markas besar-nya saya dan keluarga, karena saking seringnya kami transit di airport ini.. Bahkan sering kali sampai menginap alias ngemper juga.. Jadi dulu ketika masih kuat-kuatnya (sekarang sudah tua, lol), kami suka ambil last flight dari Bali, yang mana tiba di KLIA2 itu sekitar pukul 23.00.. Connecting fligthnya kami ambil yang paling pagi sekitar jam 05.00 atau jam 06.00 gitu.. Ini menghemat waktu sih, tapi otomatis kami jadi tidur di transit area.. Ga heran kalau kami sampai hafal layout-nya KLIA2 ini.. Bahkan kami tahu toilet mana yang bersih dan sepi atau cafe yang buka 24 jam.. hahaha.. 

Kali ini karena ada spare waktu cukup banyak, kami memilih untuk keluar dari transit area.. Kalau ga mau repot, sebenarnya lebih baik tetap di transit area.. Sewaktu booking flight, pilihnya yang connecting, jadi jangan beli terpisah antara SUB-KUL dan KUL-KBV-nya.. Kalau anti main-stream seperti saya, lebih baik keluar karena lumayan nambah cap imigrasi di passport.. hahaha.. Ga sih, alasan utamanya karena bisa melipir ke mall Gateway @ KLIA2 untuk beli Auntie Anne's yang somehow lebih enak di luar dibandingkan yang di Surabaya atau beli Garrett Popcorn.. Untungnya pagi itu antrian imigrasi tidak panjang dan kami bisa langsung menuju Gateway @ KLIA2.. Kondisi Gateway @ KLIA2 saat ini masih banyak store dan resto yang tutup, jadi tidak seramai sebelum pandemi.. Tapi untuk tempat makan, masih banyak pilihannya.. Pagi itu kami mencoba breakfast di salah satu resto yang belum pernah kami coba sebelumnya, Nanyang Cafe.. Kami pesan Fish Noodle Soup, Fish & Chip, Half-Boiled Egg, Coffee and Soy Milk.. Fish & Chip of course untuk si mami yang picky-eater.. hahaha.. Overall rasanya enak, cocok untuk tempat breakfast.. Papa saya bahkan request pulangnya makan di sini lagi.. hehehe.. 


 

 

 

 

 

 

 

    

 



Setelah breakfast, kami langsung menuju Departure Hall untuk berangkat menuju Krabi.. Karena tanpa check-in baggage, kami bisa langsung menuju Imigrasi dan langsung ke Gate.. Lama perjalanan dari KUL menuju KBV ditempuh sekitar 1 jam saja..

 

 


Flight kami AK 868 landing dengan sempurna di Krabi International Airport sekitar pukul 13.45 waktu setempat.. Krabi International Airport ini sekilas cukup modern walaupun dari segi size memang kecil.. Airport paling kecil dan berkesan yang pernah saya datangi masih dipegang U-Tapao International Airport di Rayong, Thailand.. Airportnya kecil dan tua.. Plus airport militer juga, jadi petugasnya super galak dan strict banget.. Kayaknya di airport ini saya baru melihat banyak barang yang disita sama petugas.. Setelah lolos dari Imigrasi, saya langsung menuju counter Payless Krabi.. Jadi selama 3 hari di Krabi, saya dan keluarga memutuskan untuk sewa mobil saja.. Di Krabi, Grab dan public transport seperti bus itu belum available.. Jadi tourist benar-benar harus mengandalkan mobil sewaan dan taxi.. Kalau saya lebih memilih sewa mobil dan nyetir sendiri.. Tenang saja, di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, SIM Indonesia berlaku kok.. Untuk mobil sewaan, saya booking via Traveloka dan operatornya Payless Krabi.. Untuk mobil tipe Toyota Yaris jenis automatic, rate-nya sekitar IDR 300 ribuan per harinya.. Ini untuk pick-up dan drop-off di airport ya.. Payless Krabi ini recommended banget.. Ratenya termasuk murah dan kondisi mobilnya juga bagus dan bersih.. Mereka juga ada branch di Phuket, Bangkok, dan kota lainnya di Thailand.. Sewaktu serah terima kunci jangan lupa tanya jenis bensin yang dipakai ya.. Karena di Thailand ada beberapa jenis.. Untuk mobil saya ini, memakai tipe 95.. Jadi setiap ke SPBU, saya hanya menyebutkan "kao sip ha" (artinya 95) dan kata "full".. Works everytime.. hahaha.. Harga bensin di Thailand juga super affordable.. Untuk pemakaian 3 hari dan seharian dipakai keliling dengan jarak yang cukup jauh, hanya habis sekitar 200 ribu saja kalau dirupiahkan.. 

 

 

 

 



Dengan mobil sewaan, kami langsung menuju hotel.. Jalanan di Krabi sendiri cukup "friendly" buat tourist seperti kami.. Jalannya lebar dan lurus saja.. Sayang kalau malam, lampu jalan sangat kurang.. Jadi harus extra hati-hati, apalagi kanan kiri full hutan dan perbukitan.. Lama perjalanan dari airport yang terletak di Krabi Town menuju hotel kami di daerah Ao Nang sekitar 45 menit.. Untuk hotel akan saya review secara terpisah ya.. 

 


 

Setelah check-in, kami langsung menuju 7-Eleven yang kebetulan ada di samping hotel.. Kalau ditanya makanan apa yang paling saya kangenin di Thailand, jawabannya adalah makanannya 7-Eleven.. Minimarket di Thailand adalah salah satu yang terbaik yang ada di dunia.. Bisa disandingkan dengan minimarket di Jepang dan Korea.. Pilihannya banyak banget.. Dan walaupun makanan minimarket atau dalam keadaan frozen/dingin, tapi dari segi rasa tetap enak.. Bahkan kalau saya dan adik saya bercanda, ke Thailand bisa tuh setiap hari makan pagi, makan siang, dan makan malam di 7-Eleven.. Jadi hemat biaya makan.. hahaha.. Makanan 7-Eleven yang wajib dicoba versi saya adalah Grilled Pork Sticky Rice Burger, Pad Kra Pao, Sausages, Sandwiches, Rujak Buah, dan masih banyak lagi.. One thing I also noticed, di Thailand banyak banget dijual minuman kesehatan dan kecantikan.. Kalau di sini minuman suplemen vitamin C hanya sampai 1000mg, di Thailand sampai 2000mg.. Kemudian banyak minuman yang mengandung collagen dan vitamin yang bagus untuk kulit.. Ga heran ya cewek Thailand cantik-cantik bahkan transgendernya juga bening-bening.. hehehe..

 

 

 

 

 

Setelah beristirahat, malam harinya kami menuju Ao Nang Beach untuk makan malam di salah satu restaurant yang direkomendasikan banyak orang.. Nama resto-nya Kodam Kitchen.. Karena bukan weekend, jadi saya pede saja datang tanpa reservasi.. Ternyata resto-nya ramai banget dan kami beruntung masih mendapatkan meja kosong.. Setelah kami, banyak orang yang sudah harus mengantri.. Kodam Kitchen ini famous karena makanannya yang enak dan authentic.. Menunya didominasi oleh olahan seafood dan makanan khas Thailand.. Saya memesan beberapa menu favorit di sini seperti Pineapple Fried Rice, Chicken Satay, Shrimp Paste Vegetable Dip, Pad Thai, Raw Shrimp with Nam Pla, Ground Pork Salad, dan Mango Sticky Rice.. Turnerd out semua menu yang kami pesan enak-enak.. Ga heran sih kenapa orang rela antri.. Seafoodnya fresh, herbs dan spices-nya juga pas.. Authentic tapi masih bisa dinikmati oleh lidah tourists seperti kami.. Dari segi harga juga masih reasonable.. Menu sebanyak ini plus kelapa mudah utuh dan beer Singha, total bill sekitar 500 ribuan rupiah saja.. 

 

 

 

 


 

Sehabis makan, kami jalan kaki di seputaran Ao Nang Beach.. Ao Nang at night memang ga se-crowded Pattaya atau Phuket.. Tapi saya justru suka yang seperti ini.. Calm and relaxing.. Di sini kami beli beberapa souvenirs sebagai kenang-kenangan.. Another fun facts about me, saya selalu membeli tempelan kulkas setiap kali saya mengunjungi tempat baru.. Jadi kalau buka kulkas, bisa teringat sudah pernah kemana saja selama ini.. Oh ya, kalau ke Thailand saja juga puas-puasin minum Coconut Smoothie yang entah kenapa di Indonesia ga pernah ada yang rasanya bisa menyamai yang di Thailand ini.. Kemudian beli Banana Roti khas Thailand.. Ini menu kesukaan mama saya.. Kalau saya cuma bisa ngiler saja dan save the calories for other food.. hahaha.. Sebelum balik hotel, kami mampir ke KFC di Ao Nang Landmark.. Ke KFC cuma untuk beli Shrimp Donut-nya yang ngangenin.. Entah kenapa KFC di negara lain tidak ada yang menjual menu yang satu ini.. Kalau ke Thailand dan melewati KFC, you guys can try this one.. #recommended

 

 

 

 

Paginya setelah breakfast, kami berangkat menuju salah satu cafe di daerah Khao Thong.. Nama cafenya Into The Forest.. Sesuai namanya cafe ini memang letaknya di tengah-tengah hutan.. Tapi justru ini yang membuat cafe ini special dan bagus banget.. Sayang Krabi pagi itu sedang diguyur hujan.. Kalau ga bakalan cantik banget pemandangan dari cafe ini.. Jadi selain di tengah hutan, background cafe ini adalah bukit bebatuan yang mana Krabi memang terkenal akan keindahan limestone cliff-nya..

Di Into The Forest, selain memesan cake-nya yang kata orang recommended, kami juga memesan beberapa menu untuk di-shared.. Overall, rasanya sama sekali ga mengecewakan.. Kadang saya suka heran dengan cafe-cafe di Thailand.. Mereka benar-benar all-out dari segi design, rasa makanan, service, tapi harganya masih reasonable.. Bandingkan dengan cafe-cafe di Surabaya yang harganya mahal tapi kualitas makanannya masih di bawah standard.. Nicoise Salad, walaupun saya kurang suka dengan dressing Dijon Mustard versi mereka (too sweet).. Juaranya adalah Pork Knuckle.. Dagingnya lembut dan kulitnya crispy.. Side-dish-nya juga berlimpah.. Porsinya jumbo, tapi herannya kami berempat bisa menghabiskan juga.. hahaha.. Untuk cake kami pilih Blueberry Cheese Cake dan Chocolate Mousse Cake.. Keduanya oke, tapi bukan yang wow banget..  Servicenya di sini juga oke banget, walaupun kami harus beberapa kali pakai Google Translate.. hehehe.. Buat yang suka foto-foto, Into The Forest ini juga Instagram-able banget.. Sayang kemarin lagi hujan, jadi ga bisa banyak explore cafe-nya.. 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Next dari Into The Forest, kami menuju another tempat makan yang saya temukan tanpa sengaja di Google Maps.. Nama tempatnya Hnum Nairai dan awalnya kami kayak skeptis gitu.. Lha gimana ga skeptis, pas sampai tempatnya kayak kebun gitu, bukan kayak resto.. hahaha.. Mana akses jalan masuknya juga belum beraspal, masih tanah..  Ternyata setelah turun dan disambut staff-nya, memang konsepnya mereka yang ala-ala pedesaan dan alam gitu.. Menu yang ditawarkan juga menu tradisional Thailand.. Makanannya simple tapi semuanya top-notch.. Ownernya juga baik banget.. Jadi kami diajak keliling kebunnya dan disuruh nyobain buah markisa Thailand, jahe muda, cabai warna ungu, sampai disuruh makan daun jambu yang dijadikan lalapan.. hahaha.. My favorite menu di Hnum Nairai ini adalah Yum Kanom Jeen (salad noodle) dan Khao Niao Gai Thod (sticky rice with fried chicken).. Ada juga seperti nasi campur yang isinya shredded fish, irisan sayuran mentah, irisan daun jeruk dan saus khas Thailand.. Lebih kaget lagi pas terima bill-nya.. Makanan sebanyak ini hanya dibandrol  THB 300 atau sekitar IDR 120,000.. Saya speechless dong.. Ownernya ini surprisingly Englishnya juga oke dan ternyata beliau dulu pernah kerja di hotel dan pernah ke Indonesia juga.. Btw, mereka juga buka stand di Ao Nang Night Market, tapi menu yang dijual lebih ke Western food.. Enak juga, tapi saya lebih prefer traditional food mereka di Hnum Nairai.. Btw, Hnum Nairai ini pork-free ya karena Ibunya yang masak Muslim dan berhijab juga.. Another place worth to visit while in Krabi.. 

 






 

To be continued..

 

Nanyang Cafe @ KLIA2

L2- 94-95 Gateway @ KLIA2

Opening Hours  :  08.00 - 20.00

Instagram  :  @nanyang.cafe

 

Payless Krabi

Arrival Terminal Krabi International Airport

Website  :  https://payless-thailand.com/

 

Kodam Kitchen

155/7 Khlong Hang Road, Ao Nang, Krabi

Phone  :  +66 62 723 1234

Opening Hours  :  11.00  -  22.00

Website  :  https://kodamkitchen.com/


 

Into The Forest

1 359 Khao Thong, Mueang Krabi

Phone  :  +66 82 669 6662

Opening Hours  :  09.00  -  18.00

Website  :  https://kodamkitchen.com/

Instagram  :  @into_the_forest_krabi

 

Hnum Nairai

หนำในไร่ - บ้านในไร่ ถนน หนองทะเล

Tambon Nong Thale, Krabi (better use Google Map)

Phone  :  +66 83 770 8849

Opening Hours  :  06.00  -  17.00 (closed on Friday)


Saturday, November 5, 2022

Lombok Short Getaway

Perjalanan kali ini bisa dibilang special karena ini pertama kalinya kami traveling semenjak pandemi.. Kalau pulang pergi Bali-Surabaya ga perlu dihitung kan ya.. hehehe.. Sebenarnya perjalanan ke Lombok ini sama sekali tidak direncanakan sebelumnya.. Awalnya itu saya, adik saya, dan orang tua saya lagi ngobrol-ngobrol dan tiba-tiba mengenang masa-masa kami sering liburan ke Lombok.. Jadi papa saya itu kalau lagi doyan satu destinasi liburan, pasti perginya ke sana terus.. Ada tahun-tahun sewaktu saya masih sekolah, dimana kami setiap liburan ya perginya ke Lombok dan nyobain satu per satu hotel yang ada di sepanjang Pantai Senggigi.. Kalau dihitung-hitung mungkin sudah ada belasan tahun kami tidak pernah ke Lombok lagi..

Kebetulan banget saya ada credit account di Air Asia karena tidak jadi berangkat ke China di tahun 2020.. Daripada credit accountnya expired jadi mending kami gunakan dan kebetulan Air Asia juga sekarang punya rute Surabaya-Lombok direct.. Karena tidak ada tanggal merah, jadi kami pergi di weekdays selama 4 hari 3 malam.. 

Karena tujuan kami ke Lombok itu untuk refreshing, jadi saya tidak buat itinerary.. Pengennya santai di hotel saja, kemudian berenang dan main di pantai.. Saking banyaknya hotel-hotel bagus di Lombok, jadi akhirnya saya book di 2 hotel yang berbeda supaya bisa nyobain banyak hotel.. Untuk hotel di Lombok tempat kami stay, akan saya review secara terpisah ya..

Perjalanan dari Surabaya menuju ke Lombok ditempuh sekitar 1 jam.. Di Pulau Lombok kami mendarat di Lombok Iternational Airport di Praya, Lombok Tengah.. Ini pertama kalinya saya landing di Praya, sebelumnya masih di Selaparang Airport di kota Mataram.. Untuk transportasi ke Pantai Senggigi saya book mobil di Golden Bird via Traveloka.. Biayanya IDR 390,000 untuk tipe mobil Innova.. 


 

 


Untuk malam yang pertama, saya dan keluarga menginap di Sudamala Resort Senggigi.. Di perjalanan menuju hotel, saya sudah pesan Ayam Taliwang Irama 3 via ojol.. Biaya kirimnya 68k saja.. Jadi harga ayam dan biaya kirimnya, mahalan biaya kirimnya.. hahaha.. Tapi worth it sih karena rasanya memang enak.. Oh ya di Surabaya saya belum menemukan tempat makan yang jual menu Ayam Taliwang.. Kalau di Bali, lumayan banyak yang jual walaupun dari segi rasa, yang dimakan langsung di Lombok tetap lebih enak.. 



Sore harinya kami habiskan dengan berenang dan main di pantai.. Pantai Senggigi memang bukan yang paling indah di Pulau Lombok.. Pasirnya saja berwarna kehitaman.. Tapi bisa kembali ke pantai ini, sungguh membahagiakan dan membawa kembali kenangan indah akan masa kecil saya.. Kalau dulu, papa dan mama saya yang mengajak saya dan adik saya liburan ke Lombok, nyobain hotel satu per satu di Senggigi, kali ini giliran saya dan adik saya yang membahagiakan kedua orang tua kami.. 

Malamnya kami dinner di restaurant hotel.. Nama restaurantnya Olah-Olah Restaurant.. Turned out, resto ini jadi resto favorit kami selama 4 hari di Lombok.. Bahkan setelah kami pindah hotel, kami bela2in balik ke resto ini untuk makan siang.. hehehe.. Dari segi menu, sebenarnya pilihannya ga banyak, tapi setiap menu yang kami pesan itu rasanya enak-enak.. Dari segi presentasi pun oke banget.. Biasanya makanan hotel kan so-so ya, tapi ini beneran enak.. Dari segi rasa very tasty, dan kualitas bahannya juga oke.. Menu favorit kami di sini adalah Grilled Fish Fillet, Pizza, dan Sudamala Garden Salad.. 


 

 

 

 

 


Keesokan harinya, setelah breakfas,t kami pun check out dari Sudamala Resort.. Hari ini mendadak saya sewa mobil karena mau kuliner-an di kota Mataram-nya.. Saya sewa di Golden Bird juga dan dapat promo rate di IDR 650rb untuk pemakaian 8 jam.. Rute pertama kami pagi itu adalah Ayam Taliwang Dua -Em Bersaudara.. Kalau ngomongin ayam taliwang yang enak di Lombok, biasanya yang disebut antara Ayam Taliwang Irama 3 atau Ayam Taliwang Dua Em ini.. Setelah mencoba keduanya, menurut saya lebih enak Ayam Taliwang Irama 3.. Tapi kembali lagi soal selera..Tapi dari segi tempat, jauh lebih oke dan nyaman Ayam Taliwang Irama 3..


 

 

 

 


Dari Ayam Taliwang, kami lanjut kuliner-an mencari Sate Rembiga Ibu Sinnaseh.. Sate Rembiga juga merupakan makanan khas-nya Lombok.. Overall enak sih, perpaduan antara pedas dan manis.. Untungnya waktu ke sana, ga terlalu ramai jadi ga perlu ngantri.. Orang Indonesia kalau liburan ga beli oleh-oleh kayaknya ada yang kurang kan ya.. hehehe.. Jadinya kami minta berhenti di Sasaku di Batu Layar.. Sasaku ini kalau di Bali seperti Krisna Oleh-Oleh.. Surprisingly produk-nya oke-oke lho.. Saya yang awalnya skeptis malah beli t-shirt dan dress di sini.. Secara kualitas barang, jauh lebih bagus daripada di Bali.. Oh ya, Lombok terkenal dengan budi daya mutiara-nya.. Sayangnya saya bukan penggemar mutiara.. Dari kami berempat, yang beli mutiara justru papa saya.. hahaha..

 

 

 
 



Karena waktu sewa mobil masih tersisa banyak, bapak driver berbaik hati mengajak kami ke cafe yang katanya lagi kekinian atau happening di Lombok.. Jadi ada satu area di dekat Pantai Senggigi yang namanya Bengkaung, Lembah Sari.. Akses jalannya sih lumayan challenging ya karena Bengkaung ini letaknya di atas bukit.. Tapi pejalanan ke atas ternyata sebanding dengan pemandangannya yang cantik banget.. Sebenarnya di atas bukit ini banyak terdapat cafe-cafe.. Kami diajak ke cafe yang paling besar yang bernama Benhill.. Cafenya sendiri lucu dan instagramable banget.. Ada banyak spot foto yang disiapkan untuk mereka yang doyan berfoto ria.. Untuk makanan dan minuman, masih okelah dari segi rasa maupun harga.. Idealnya sih berkunjung ke sini sewaktu sunset.. Tapi karena takut kemalaman check-in di hotel kedua, jadi kami tidak menunggu sampai sunset..

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Hotel kedua yang kami pilih adalah Katamaran Resort Senggigi dan di sini kami menginap selama 2 malam.. Malam harinya kami makan di restaurant hotel yang bernama The Kliff.. The Kliff ini salah satu resto yang lagi naik daun di seputaran Senggigi.. Restonya sendiri open for public, jadi bukan hanya untuk tamu yang menginap di Katamaran.. Karena lokasi restonya yang berada di atas bukit, jadi kita harus naik buggy dulu.. Kami sampai di resto sekitar pukul 17.00 dan meja yang lokasinya strategis sudah terisi semua.. Jadi kalau mau ke sini pas sunset time, lebih baik reserve dulu.. 

Untuk makanan di The Kliff ini kebanyakan menu Western.. Dari segi rasa, so-so saja menurut saya.. Tapi memang view-nya keren banget.. Sayang kurang live music saja.. Seingat saya dulu di Lombok itu setiap malam, pasti ada live music di resto atau bar hotel.. Sekarang kagak ada.. Kata staff hotel sih karena tingkat occupancy-nya yang masih rendah banget.. Setelah makan, kami coba keluar hotel, maksudnya mau jalan-jalan.. Ternyata di sekitar hotel ga ada apa-apa.. Hanya ada 1 warung tradisional yang kalau sore sudah tutup dan sisanya tanah kosong.. Bahkan minimarket saja tidak ada.. Mungkin memang kami disuruh benar-benar refreshing dan healing di sini.. hahaha..

 

 

 

 

 

 

 


Keesokan harinya kami habiskan dengan berenang, pergi ke pantai dan sore harinya test antigen karena waktu itu test antigen masih menjadi persyaratan untuk perjalanan dalam negeri.. Malam harinya kami memilih dinner di Kayangan Restaurant di Holiday Resort Lombok.. Dulu kami pernah menginap di sini juga.. Kayangan Restaurant ini suasananya super romantis.. Apalagi kami datang pas waktu sunset.. Menu di Kayangan Restaurant ini didominasi oleh masakan Western walaupun ada menu local juga seperti Sop Bebalung.. Dari segi rasa, much better daripada hotel tempat kami menginap sih (Katamaran).. 

 

 

 

 

 

 


Pulangnya sebenarnya bisa jalan kaki, tapi saya akhirnya order Grab karena harus cari dus dan teman-temannya.. Jadi ceritanya ransel kami sudah overaload alias ga muat.. Soalnya ekspektasi pas berangkat, di Lombok ga bakalan beli apa-apa.. Ternyata malah borong kacang mete dan dodol rumput laut.. hahaha.. Anyway, oleh-oleh wajib kalau ke Lombok versi saya adalah Kacang Mete dan Dodol Rumput Laut.. Yang enak merk Phoenix.. Sebenarnya beli di marketplace juga ada.. Tapi kalau bisa beli langsung di Lombok, why not.. Yang doyan telur asin, telur asinnya Lombok itu enak lho.. Ada telur asin bakar juga.. Kemudian kalau punya jatah bagasi lebih, bisa beli Tahu Lombok yang memang terkenal enak itu.. Ayam Taliwang Irama 3 juga sekarang sudah bisa dibeli dalam versi frozen-nya.. 

Besoknya setelah breakfast, kami sudah harus check-out dan berangkat menuju airport.. Liburan selama 4 hari memang terasa singkat.. Yang kenal saya pasti paham karena saya kalau liburan itu minimal seminggu.. Bahkan pernah 2 minggu hanya untuk keliling Malaysia.. hahaha.. Yang pengen healing atau rehat sejenak dari kesibukan sehari-hari, Lombok bisa dijadikan pilihan destinasi.. Lokasinya masih dekat dari Bali dan sekarang sudah banyak penerbangan yang direct langsung ke Lombok tanpa harus transit di Bali.. Suasananya juga mirip Bali tapi less crowded dan belum terlalu touristy..