Saturday, November 10, 2018

Trip to Sanming 三明 (Fujian - China) ~ Part 2


Hari kedua di Sanming kami awali dengan breakfast bareng di restaurant hotel.. Sesuai schedule, pukul 08.00 pagi kami sudah duduk manis di dalam bus dan bersiap menuju Youxi County..  Youxi County adalah sebuah county (semacam kabupaten) yang terletak sekitar 120km dari Sanming City.. Salah satu spot terkenal di Youxi County adalah Zhuxi Cultural Park (Zhuxi Dansheng Chu) yang menjadi tujuan kami pagi itu..


zao shang hao Sanming






Youxi County




Ada yang pernah mendengar tentang Zhuxi?? Saya sendiri baru pertama kali mendengar tentang Zhuxi.. hehehe.. Itupun setelah tahu akan berkunjung ke Zhuxi Cultural Park, saya langsung browsing-browsing mengenai Zhuxi.. hehehe.. Zhuxi atau Zhu Xi atau 朱熹 adalah seorang filsuf, politisi, dan penulis pada masa Dinasti Song (960-1279).. Nama Zhuxi memang tidak setenar Confucius (Kong Hu Cu), tapi Zhuxi banyak memberikan kontribusi yang berpengaruh terhadap filsafat China dan pemerintahan China saat itu.. Zhuxi juga dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh kedua dalam sejarah China setelah Confucius.. More information about Zhuxi, please read here.. 

Tiba di Zhuxi Cultural Park, kami diajak berkeliling sambil mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guide.. Luas Zhuxi Cultural Park ini secara keseluruhan mencapai 44.000m2.. Termasuk di dalamnya beberapa spot menarik yang wajib dikunjungi seperti Shenlang Camphor Tree, Wengong Shrine, Weizhai Shrine, Half Acre Pool, Guanshu Academy, Museum, Zhuxi Gallery Embossment, dll.. Yang saya kagumi dari Zhuxi Cultural Park ini adalah, tempatnya yang luas banget dan benar-benar well-preserved.. Selain rumah asli Zhuxi dan segala isinya, ada juga taman luas yang di tengahnya terdapat patung Zhuxi dan museum yang isinya tidak hanya tentang Zhuxi tapi Youxi County secara keseluruhan.. 


Zhuxi Cultural Park
























































marga-marga Tionghoa








Tepat jam 12 siang, kami diajak menuju Youxi Hotel untuk lunch.. Tidak di Sanming, tidak di Youxi, kami selalu dijamu makanan berlimpah di restaurant hotel berbintang lho.. Terharu juga karena diperlakukan sebegitu istimewanya oleh Sanming University.. hehehe.. Kali ini kami makan per meja dengan menu makanan yang seolah-olah tidak ada habisnya.. Ya walaupun tidak semuanya bisa diterima oleh lidah saya, at least ada beberapa yang enak.. Ada kejadian lucu sewaktu kami makan di sini.. Jadi di meja kami itu disajikan satu piring besar yang berisikan 2 jenis daging panggang.. Yang satu sudah jelas kelihatan dari bentuknya kalau itu daging bebek.. Nah yang lagi satu itu mirip dengan bagian telinga babi (non-halal) yang biasa kami temui di beberapa makanan Chinese di Indonesia.. Makanlah saya sepotong, teman-teman yang lain juga pada nyobain.. Tibalah giliran sepupu saya nyobain.. Nah kebetulan dia dapat bagian ekor yang jelas-jelas tidak mirip sama sekali dengan telinga babi.. Kami langsung parno dong, apalagi mengingat Sanming terkenal akan olahan tikusnya.. wkwkwk.. Akhirnya daripada penasaran, bertanyalah sepupu saya ke salah satu auntie waitress-nya.. Dan ternyata itu daging kelinci.. OMG.. Dulu saya keukeuh menolak makan sate kelinci ketika di Batu, Malang.. Eh sekarang malah tanpa sengaja makan daging kelinci juga.. hahaha.. Tapi bersyukur sih yang kami makan itu bukan daging tikus.. hehehe..


Youxi Hotel


our lunch




Setelah makan siang, kami dan rombongan kembali menuju Sanming City.. Tujuan kami siang itu adalah Sanming University.. Jadi selain untuk menghadiri forum academic (keynote speech), akan diadakan juga penandatanganan kerja sama (MOU) antara Universitas Udayana Bali dengan Sanming University.. Begitu bus yang kami tumpangi memasuki area Sanming University, saya dan adik saya langsung dibuat terkagum-kagum.. Ini mah bukan universitas lagi, tapi lebih mirip kota mandiri.. Bayangkan saja, luas Sanming University ini mencapai 67.5 hektar lho.. Ada 15 fakultas, 42 jurusan, 750 dosen, dan 14.000 mahasiswa aktif di Sanming University ini.. Bank, supermarket, gym, lapangan sepak bola, lapangan basket, hospital, dll semuanya lengkap tersedia di sini.. Belum lagi asrama mahasiswa-nya yang mirip gedung apartemen saking banyaknya.. Lingkungan sekitarnya juga asri banget.. Ah bagus lah pokoknya.. hehehe..


Sanming University / 三明学院








Pertama-tama kami dinaikkan buggy untuk menuju lapangan basket.. Tenang, kami bukan mau diajak main basket kok.. hahaha.. Kebetulan aja sesi foto-fotonya diadakan di lapangan basket.. Di sini kami diajak berfoto dengan para pejabat Sanming University dan para tamu undangan dari negara lain.. Setelahnya kami diajak melihat beberapa area di Sanming University, salah satunya adalah tempat yang menampilkan koleksi karya seni dan produk-produk hasil karya para dosen dan mahasiswa Sanming University.. More information about Sanming University, please read here and here.. 




 


Sekitar pukul 15.00, kami diajak menuju Library Auditorium of Sanming University, tempat diadakannya forum academic.. Auditorium-nya sendiri cukup luas & modern.. Lokasinya juga jadi satu dengan perpustakaan kampus yang tidak kalah luasnya.. Begitu tiba kami langsung diarahkan ke kursi masing-masing dimana sudah tertempel nama masing-masing peserta rombongan.. Ada coffee & tea break juga, plus disediakan audio set sehingga kami yang tidak mengerti Bahasa Mandarin bisa mendengarkan versi English-nya..


Library @ Sanming University


Sanming University's Auditorium


Forum dimulai dengan opening ceremony berupa kata sambutan dari President Sanming University, perwakilan dari pemerintah Sanming, perwakilan dari Universitas Udayana, dll.. Setelah itu dilakukan penandatanganan kerja sama (MOU) antara Fakultas Pariwisata Universitas Udayana dengan Sanming University.. Dan sesi terakhir (yang paling lama, lol) adalah sesi keynote speech.. Untuk sesi ini, ada 3 speakers dari Indonesia dan 5 speakers dari China & Taiwan yang mempresentasikan materi dengan tema “Hakka Roots and Win-Win Development”..

Hari sudah gelap ketika acara berakhir.. Kami langsung diajak kembali ke Plum Garden International Hotel dan menuju ballroom untuk mengikuti acara dinner yang merupakan acara jamuan dari Sanming University.. Makan besar lagi ceritanya.. hahaha.. Tapi dinner kali ini beneran super mewah.. Ada kepiting dan udang yang walaupun hanya direbus, tapi enaknya luar biasa.. Ada juga appetizer yang isinya baby octopus (gurita), babat, jamur, dan hati (entah hati apa).. Soup-nya semeriah acara malam itu karena warnanya juga merah.. hehehe.. Ada mie kerang, bebek panggang, steak sapi yang super enak, ikan panggang, dan masih banyak lagi.. Yang jelas ini adalah makanan paling enak yang kami makan selama di Sanming.. hehehe.. Satu hal lagi yang saya noticed, untuk teman-teman satu rombongan kami yang vegetarian dan Muslim, disediakan menu khusus lho.. Jadi no worry at all..


dinner @ Plum Garden International Hotel










Acara dinner ini berlangsung sampai pukul 21.00.. Untungnya hanya ada sedikit kata sambutan dari President Sanming University, pemberian souvenirs dari Universitas Udayana, dan acara ganbei (toast / cheers).. Sorry to say, malam itu kami tidak fokus lagi dengan acara dinner yang berlangsung.. Yang ada di pikiran kami adalah bagaimana caranya supaya kami bisa keluar dari ballroom dan pergi ke mall di dekat hotel.. Besok kami sudah pulang ke Bali, jadi malam ini adalah kesempatan terakhir kami jalan-jalan dan belanja-belanja di Sanming.. hahaha.. 

Akhirnya dengan pertimbangan waktu yang sudah menunjukkan pukul 21.00, kami hanya bisa mampir ke mall di dekat hotel yang saya datangi kemarin sore.. Itupun kami harus cepat-cepat belanja karena toko-toko-nya sudah mau tutup.. Keluar dari supermarket, benar saja lampu mall sudah mati semua.. Wah padahal saya masih harus beli tas karena koper saya sudah tidak muat lagi.. Beruntung toko tas yang saya incar masih buka.. Akhirnya setelah sedikit tawar-menawar, saya berhasil mendapatkan satu tas besar seharga 90 RMB saja.. Itupun kami sudah diteriakin sama security mall lho.. Beliau ngomel-ngomel ga jelas dan hanya satu kata yang saya mengerti.. Kami dikatain shen jing bing alias gila.. wkwkwk.. 








Pulang dari mall, kami mampir ke KFC dekat hotel yang buka 24 jam.. Sudah kenyang sih tapi penasaran dengan menu KFC China yang kata sepupu saya jauh lebih enak dari KFC Indonesia.. Kami memesan beberapa menu untuk di-sharing dengan teman-teman yang lain.. Ayamnya lebih enak memang dan mereka punya versi spicy-nya juga (beneran spicy).. Yang juara adalah Blueberry Pie-nya yang super yummy.. Tapi satu hal yang tidak terkalahkan dari KFC Indonesia, yaitu saus sambalnya.. Saus sambal di Indonesia itu entah kenapa masih yang terenak dibandingkan negara lain.. Saus sambal di China ini lebih mirip saus asam manis yang sama sekali tidak cocok kalau dimakan bareng ayam atau kentang..


KFC




Malam itu kami hanya tidur selama 2 jam.. Bagaimana tidak, sehabis nongkrong dari KFC kami masih harus packing.. Sedangkan alarm sudah harus terpasang pukul 03.30 karena kami sudah harus check-out dan berangkat pukul 05.30.. Agenda kami di hari ketiga adalah mengikuti acara Ancestor Worship Activities of World Hakka Shibi Ancestral Land di Ninghua County.. Ninghua County ini lokasinya sekitar 2 jam perjalanan dari Sanming City.. Sepanjang jalan kami hanya disuguhi pemandangan pegunungan yang membuat kami lebih memilih untuk melanjutkan tidur.. hehehe..

Sekilas tentang Hakka Ancestral Land.. Hakka Ancestral Land ini terletak di Shi Bi Village di Ninghua County.. Orang Shi Bi awalnya adalah orang Han yang bermigrasi ke Selatan akibat perang, kelaparan, dll pada masa Dinasti Eastern Jin.. Oleh karena itu, Shi Bi Village ini kemudian dikenal sebagai tanah leluhur orang Hakka (kejia ren).. 

Setibanya di Hakka Ancestral Land, kami dibagikan satu bag berisikan topi dan rompi berwarna kuning ditambah dengan name card untuk bisa memasuki kawasan acara.. Ketika masuk ke tempat acara, pengunjung sudah ramai banget.. Dengar-dengar sih pengunjung hari itu mencapai 4000 orang yang terdiri dari orang keturunan Hakka seluruh Asia Tenggara.. Pertama-tama kami diajak berkeliling Hakka Ancestral Land sambil menyaksikan beberapa atraksi seperti barongsai dan beberapa tarian tradisional.. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama di tempat ini.. Acara baru sampai ke kata sambutan tapi kami sudah harus meninggalkan tempat acara karena mengejar flight kami balik ke Bali.. Dari Ninghua County ke Xiamen memerlukan waktu sekitar 4 jam.. Jadi hari ketiga kami ini lebih banyak dihabiskan di bus dan perjalanan.. Bahkan untuk breakfast dan lunch saja, harus kami lakukan di dalam bus.. Jadi panitia sudah menyiapkan menu kotakan untuk peserta rombongan.. 


Shibi Ancestral Land @ Ninghua County
































lunch di dalam bus (lol)


Oh ya, ada kejadian seru yang kami alami di Ninghua County.. hehehe.. Teman-teman pasti sudah pernah dengar atau melihat langsung kondisi toilet di China kan.. Terutama yang berlokasi di daerah pinggiran dan bukan kota besar.. Tidak seburuk yang saya dengar dari cerita orang atau baca di internet sih.. Yang bikin heran adalah selama di Sanming, saya belum pernah menemukan toilet yang tidak berbau, kecuali di kamar hotel.. Lha wong toilet di lobby hotel saja bisa bau kok.. Bayangkan saja bagaimana toilet yang di mall atau di pedesaan.. hahaha.. Waktu di Wanda Plaza, karena kebelet saya dan adik saya memutuskan untuk ke toilet.. Belum masuk area toiletnya saja, bau pesing-nya sudah kecium lho.. Pas masuk ke toiletnya, saya langsung mual dan seketika rasa kebelet itu hilang.. hahaha.. Belum lagi ada beberapa toilet di China yang posisinya kebalik, jadi alih-alih menghadap pintu, kita malah membelakangi pintu.. Hal ini yang membuat saya akhirnya malas makan dan minum selama di China.. Walaupun begitu, namanya pergi seharian pastilah saya mau ga mau tetap harus ke toilet kan.. hehehe..

Nah, kejadian yang paling parah untuk urusan per-toilet-an selama 3 hari di Sanming adalah di Ninghua County ini.. Bayangkan saja dengan jumlah pengunjung mencapai 4000 orang, tapi toilet untuk wanita yang tersedia jumlahnya hanya 4.. Kami harus antri di dalam satu ruangan pengap tanpa ventilasi dan exhaust-fan, sedangkan bilik-bilik toilet hanya berupa sekat-sekat pendek setinggi orang dewasa.. Jadi bagian bawah dan atasnya masih terbuka lebar.. Memang sih masih ada pintunya.. Sepupu saya malahan pernah dapat yang tidak ada pintunya.. hahaha.. Bisa dibayangkan bagaimana suasana di sana.. Semua bau campur aduk.. Kalau ada yang sakit perut, semua langsung refleks tutup hidung dan kalau bau-nya kebangetan, yang lagi ngantri pada ngomel semua.. hahaha.. Keadaan juga semakin diperparah karena toilet di sana menggunakan air sungai yang berwarna kecoklatan.. Pengunjung yang kebanyakan nenek-nenek itu juga ga tanggung-tanggung lho.. Mereka seenaknya keluar toilet tanpa menaikkan celana terlebih dahulu.. Atau keluar toilet tanpa memencet flush terlebih dahulu.. Parah deh pokoknya.. wkwkwk.. Kondisi toilet ini semakin parah ketika siang hari.. Baunya sudah tidak karuan, mirip campuran antara bau kandang ternak dan bau sungai kotor.. hahaha.. Bahkan sampai sekarang, kalau teringat kejadian di Ninghua County ini, saya langsung merasa mual lho.. wkwkwk.. Tapi dengar-dengar sih di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai, kondisi toiletnya sudah jauh lebih bersih dan modern..

Sekitar pukul 16.00, kami pun sampai di Xiamen Gaoqi International Airport.. Kami bertemu sebentar dengan keluarga yang tinggal di Xiamen yang sudah berbaik hati membawakan kami oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Bali.. Akibat waktu boarding yang mepet, kami tidak bisa jalan-jalan di Xiamen Gaoqi International Airport.. Itu pun kami harus setengah berlari ke gate.. Di last minutes, kami hanya bisa mampir ke toilet dan membeli magnet kulkas yang memang saya koleksi.. Setelah 5 jam mengudara, pesawat Xiamen Air yang kami tumpangi akhirnya landed dengan selamat di Ngurah Rai International Airport.. Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 dan kami masih harus melewati antrian imigrasi dan custom yang super panjang.. hehehe..


Xiamen Gaoqi International Airport












Sebelum mengakhiri #NatTravelDiaries kali ini, saya ingin menyampaikan betapa bersyukurnya saya bisa menjadi bagian dari program “Southeast Asian Hakka Culture and One Belt One Road International Youth Academic Forum” ini.. Ya siapa tahu ada pihak terkait yang nyasar ke blog ini kan ya.. hehehe.. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Udayana, Laoshi-Laoshi di Lab Bahasa Unud, dan Sanming University untuk kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga ini.. Untuk para panitia acara dari Sanming University yang sudah meng-escort dan menjamu kami secara special selama 3 hari di Sanming, xie xie da jia.. Another thanks goes to tante dan sepupu saya yang memberikan informasi tentang program ini.. Dan terakhir untuk para peserta program ini, Bapak Dekan, Wakil Dekan, para Dosen & Staff, serta teman-teman mahasiwa Unud, thank you for wonderful and fun days in Sanming..

Perjalanan kali ini menjadi pengalaman dan memory yang sangat indah, yang tentunya akan selalu saya kenang sepanjang hidup saya.. Pertama kali menginjakkan kaki di China atau Tiongkok, pertama kali traveling bareng rombongan, dan pertama kali berkunjung ke kota Sanming, kota yang berhasil membuat saya jatuh cinta.. Suatu saat, entah kapan, saya pasti akan kembali ke Sanming.. Entah untuk liburan atau untuk menggapai impian baru saya, yaitu sekolah Bahasa Mandarin (Chinese) di negara aslinya.. hehehe.. #nothingisimpossible


See you on another #NatTravelDiaries.. Till then.. ~Nat


3 comments:

  1. Hai.. terima kasih ya.. saya skrg memang mahasiswa UT, tapi saya alumni Universitas Udayana kok.. hehehe..

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas ulasannya. Pengalaman yang persis sama saya alami ketika mengajak 3 rekan lain ke sini atas Undangan SanMing University pada 10-13 Oktober 2019

    ReplyDelete