Thursday, August 23, 2018

2018 Trip ~ Vietnam : Notre-Dame Cathedral, Saigon Central Post Office, Independence Palace, and War Remnants Museum


Kamis - 31 Mei 2018 adalah hari ketiga kami di HCMC.. Vung Tau  : checked, shopping : checked, saatnya meng-explore District 1 di Ho Chi Minh City (Saigon).. Sebenarnya banyak atraksi wisata dan paket tour yang bisa diambil ketika berkunjung ke HCMC.. Beberapa yang menjadi favorit para wisatawan adalah Mekong Delta Tour dan Cu Chi Tunnels Tour.. To be honest, saya dan keluarga kurang tertarik untuk mengikuti kedua tour tersebut setelah membaca review dan menonton video-nya di Youtube.. Maka dari itu, kedua tour tersebut kami skip dan kami memilih mengunjungi beberapa tourist attractions yang berada di District 1, tak jauh dari hotel tempat kami menginap.. Dari sekian banyak tourist attractions yang ada di District 1, ada empat tempat yang menurut kami menarik untuk dikunjungi.. Kebetulan juga, empat tempat tersebut lokasinya berdekatan, jadi bisa jalan kaki dan hemat ongkos transportasi.. hahaha.. 


Dari Avanti Hotel Saigon, kami berjalan kaki menuju Ho Chi Minh City Hall yang sudah kami kunjungi kemarin malam (read here).. Maksud hati ingin melihat Ho Chi Minh City Hall versi pagi harinya.. Ternyata jauh lebih bagus saat malam hari.. hehehe..


Nguyen Hue Street




Vincom Center


keren ya, ini dipasang di sepanjang trotoar di depan Vincom Center






Dari Ho Chi Minh City Hall, jalan sedikit lagi sudah sampai di depan Vincom Center, tempat kami dinner semalam.. Lanjut beberapa meter lagi, sampailah kami di destinasi pertama kami pagi itu, the one and only, Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon.. Yayy, another mission accomplished.. Selain Christ of Vung Tau dan Ho Chi Minh City Hall, Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon ini juga merupakan alasan kenapa saya ingin sekali ke HCMC.. hehehe..


Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon ini memiliki nama resmi Cathedral Basilica of Our Lady of The Immaculate Conception dan Vương cung thánh đường Chính tòa Đc Bà Sài Gòn or Nhà th Đc Bà Sài Gòn dalam bahasa Vietnamese (panjang ya, lol).. Notre-Dame Cathedral ini merupakan sebuah Cathedral atau Gereja yang dibangun pada era kolonial Prancis.. Notre-Dame Cathedral ini dibangun pada tahun 1863-1880 dengan dua bell-towers yang tingginya mencapai 58 meter.. 




Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon






Sayang saat kami berkunjung, Notre-Dame Cathedral ini sedang di-renovasi.. Proses renovasi ini rencananya akan berlangsung hingga tahun 2020.. Jadinya kami hanya bisa mengagumi kemegahan Notre-Dame Cathedral ini dari luar, karena pengunjung sama sekali tidak diperbolehkan masuk ke dalam Cathedral.. After all, saya tetap bahagia kok bisa melihat langsung Notre-Dame Cathedral dengan kedua mata saya ini.. wkwkwk..







pict taken from Vietnam-Guide.com



More information about Notre-Dame Cathedral : Wikipedia  atau  Vietnam-Guide.com


Tepat di samping Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon, terdapat satu tempat wisata yang juga populer di kalangan wisatawan yaitu Saigon Central Post Office.. Saigon Central Post Office dari namanya memang merupakan kantor pos.. Yang membedakan Saigon Central Post Office ini dengan kantor pos biasa adalah dari nilai sejarahnya.. Saigon Central Post Office ini mulai dibangun pada tahun 1886 saat Vietnam masih menjadi bagian dari French Indochina.. Hebatnya lagi, walaupun usianya sudah 132 tahun, Saigon Central Post Office ini masih beroperasi sampai detik ini..




Saigon Central Post Office


Hal lainnya yang membuat Saigon Central Post Office ini terkenal di kalangan wisatawan adalah karena nama Gustave Eiffel, arsitek / insiyur ternama Prancis yang merancang the famous Eiffel Tower.. Ada beberapa versi cerita di balik siapa yang sebenarnya merancang Saigon Central Post Office.. Selain nama Gustave Eiffel, ada juga nama Alfred Foulhoux dan Auguste Henri Vildieu yang juga diduga ikut ambil bagian di dalam merancang pembangunan Saigon Central Post Office..






Selain bisa mengagumi keindahan arsitektur yang masih dijaga originalitas sampai saat ini, para pengunjung juga bisa mengirim surat dan kartu pos yang bisa dijadikan kenang-kenangan yang berharga.. Di bagian samping bangunan juga terdapat toko souvenirs dimana pengunjung bisa membeli kartu pos dan souvenir lainnya.. 




pict taken from Vietnam-Guide.com


More information about Saigon Central Post OfficeWikipedia  atau  Vietnam-Guide.com



Dari Saigon Central Post Office, kami berjalan kaki menuju destinasi kami yang ketiga pagi itu, yaitu Independence Palace, also known as Reunification Palace.. For those who know me well, pasti tahu kalau saya bukan penggemar museum dan sejenisnya.. hehehe.. Mau tahu kegemaran saya apa?? Kuliner-an, blusukan ke pasar, dan belanja ke supermarket.. hahaha.. Awalnya ragu juga, mau mampir ke Independence Palace atau tidak.. Tapi setelah dipikir-pikir, sudah sampai HCMC masa tidak mengunjungi tempat bersejarah ini.. Apalagi harga tiket masuknya juga sangat terjangkau.. hehehe..



Independence Palace atau Reunification Palace atau dalam Bahasa Vietnam-nya, Dinh Đc Lp atau Dinh Thng Nht, merupakan salah satu landmark paling terkenal di HCMC.. Independence Palace ini di-design oleh Ngô Viết Th dan dibangun pada tahun 1962-1966.. Istana ini merupakan tempat kediaman dan dinas Presiden Vietnam Selatan selama Vietnam War.. Independence Palace ini juga merupakan tempat atau lokasi berakhirnya Vietnam War yang ditandai dengan peristiwa “Fall of Saigon” pada tanggal 30 April 1975, dimana sebuah tank tentara Vietnam Utara berhasil menerobos gerbang utama istana.. 


Independence Palace atau Reunification Palace



Kalau di dua tempat sebelumnya kami tidak perlu membeli tiket masuk (alias gratis), di Independence Palace pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu untuk dapat memasuki area istana.. Ada beberapa jenis tiket yang ditawarkan, dari yang paling murah sampai yang paling mahal karena include tambahan tour guide, audio, exhibition, dll.. Saya memilih yang murah meriah saja (40k VND), toh zaman now semua informasi bisa diperoleh melalui Om Google dan Tante Wiki kan ya.. hahaha.. 



tiket masuk Independence Palace (@ 40k VND)



Di Independence Palace, para pengunjung bisa melihat bagian-bagian istana yang sampai saat ini memang dipertahankan originalitas-nya.. Istana ini ibarat time-capsule dimana kita seolah-olah dibawa kembali ke tahun 1975.. Semua furniture, bunker, ruang rahasia, terowongan, bahkan tank asli dari zaman perang dulu masih ada dan dipertahankan di istana ini..




The Banquet Chamber


The Cabinet Room


The Conference Hall










More information about Independence Palace  :  Wikipedia  atau  Vietnam-Guide.com



Dari Independence Palace, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir yaitu War Remnants Museum.. Sama seperti Independence Palace, awalnya saya ragu juga untuk berkunjung ke museum ini.. Sudah museum, isinya peninggalan sisa perang pula.. hahaha.. Saya sebenarnya suka hal-hal yang berbau sejarah, tapi saya lebih suka membaca dibandingkan mengunjungi museum.. Tapi berhubung papa saya penggemar film yang berbau perang atau militer, saya pikir papa saya pasti bakalan suka ke War Remnants Museum.. hehehe..



War Remnants Museum atau dalam Bahasa Vietnam Bảo Tàng Chứng Tích Chiến Tran adalah sebuah museum yang menampilkan sisa atau peninggalan dari Vietnam War.. Tak heran museum ini dipenuhi oleh berbagai senjata, tank, dan pesawat perang yang digunakan saat perang..War Remnants Museum ini dibuka pertama kali pada tahun 1975 dan bertujuan untuk mengenang jiwa kepahlawanan penduduk Vietnam di masa perang.. Kini museum ini berada di bawah naungan Department of Culture, Sports, and Tourism HCMC.. Hebatnya lagi, TripAdvisor menempatkan War Remnants Museum ini sebagai "Top Things To Do in HCMC" di peringkat kedua (setelah Cu Chi Tunnels)..
 


War Remnants Museum


Sama seperti Independence Palace, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga 40k VND per orangnya.. Tepat setelah melewati loket pembelian tiket, pengunjung langsung dapat melihat tank, helicopter, dan pesawat perang milik tentara Amerika Serikat yang digunakan pada saat Vietnam War.. 
 
















Di dalam gedung museum (lantai dasar dan lantai atas), terdapat koleksi poster dan foto yang diambil saat perang berlangsung, termasuk foto yang menampilkan tentara dan korban perang dalam kondisi yang mengenaskan.. Tidak cukup sampai di situ, di bagian samping gedung, terdapat diaroma (replica) penjara Prancis dan Vietnam Selatan, lengkap dengan aneka alat yang digunakan untuk menyiksa para tawanan.. Beberapa di antaranya adalah "tiger-cage"("kandang" sempit penuh kawat duri) dan alat pemenggal kepala.. hhiiii.. 


















More information about War Remnants Museum : Wikipedia  atau  Vietnam-Guide.com



Tepat sekitar pukul 11.45 kami menyudahi kunjungan kami di War Remnants Museum.. Kurang lebih kami hanya membutuhkan sekitar 3 jam untuk berkeliling mengunjungi empat tempat wisata yang sarat akan history di District 1 HCMC ini.. Untuk lunch siang itu, kami memilih untuk lunch di salah satu restaurant paling keren di seantero HCMC.. Ada yang tahu dimana?? hehehe..


rute kami



To be continued..



Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon
01 Công xã Paris, Bến Nghé

Qun 1 H Chí Minh, Vietnam
Opening Hours  :  08.00 – 17.00

(since it’s currently under renovation, you can visit outside area 24 hours)

Ticket Price  :  free
 
Saigon Central Post Office
S 125 Công xã Paris, Bến Nghé
Qun 1, H Chí Minh 710009, Vietnam
Opening Hours  :  07.00 – 19.00 (08.00 – 18.00 on Sun)
Ticket Price  :  free


Independence Palace
35 Nam Kỳ Khi Nghĩa, Phường Bến Thành
Qun 1, H Chí Minh 700000, Vietnam
Opening Hours  :  07.30 – 11.00 & 13.00 – 16.00
Ticket Price  :  40.000 VND (May 2018)


War Remnants Museum
28 Võ Văn Tn, Phường 6
Qun 3, H Chí Minh 700000, Vietnam
Opening Hours  :  07.30 – 12.00 & 13.30 – 17.00
Ticket Price  :  40.000 VND (May 2018)

  



2 comments:

  1. Dibedain nggak tiket masuk untuk wisatwan asing dengan lokal di Vietnam? Soalnya di Bali kan sering dibedain gitu tiket masuk di tempat wisata berbeda antara asing dan lokal.
    Nggak ngeri mbak lihat poster orang yang tewas bergelimpangan di museum perang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibedain mbak.. untuk orang local harga tiketnya lebih murah (hampir setengah dr harga tiket untuk orang asing).. ngeri Mbak.. hehehe.. tapi yang paling ngeri justru melihat alat yang dipakai untuk memenggal kepala orang.. hehehe..

      Delete