Flashback ke dua
tahun yang lalu, saat dimana saya ingin sekali pergi ke Vietnam, terutama Ho
Chi Minh City (HCMC) atau Saigon.. Saking kepengennya pergi, tiket belum dapat,
tapi sudah cari-cari info mengenai tempat wisata di HCMC.. hahaha.. Dari hasil blog-walking
pula, saya akhirnya tahu tentang Vung Tau, sebuah daerah di Vietnam yang
mungkin belum diketahui oleh banyak orang.. Semenjak itu, saya pun bertekad,
jika suatu hari berhasil melangkahkan kaki ke HCMC, maka Vung Tau juga tidak
boleh saya lewatkan.. hehehe..
Vung Tau adalah
sebuah kota yang terletak di Vietnam Selatan, tepatnya di Ba Ria-Vung Tau
Province.. Nama Vung Tau memang belum setenar kota-kota lainnya di Vietnam
seperti Phu Quoc, Da Nang, Nha Trang, Ha Noi, Hoi An, dll.. Vung Tau lebih dikenal
sebagai weekend-escape yang populer bagi warga Vietnam yang berdomisili di
HCMC.. Maklum saja, Vung Tau hanya berjarak sekitar 125km dari pusat HCMC, atau
sekitar 2 jam perjalanan.. Vung Tau juga terkenal akan wisata pantainya..
Beberapa atraksi atau tempat wisata yang bisa dikunjungi di Vung Tau, antara
lain Back Beach, Front Beach, Con Dao, Thich Ca Phat Dai, Ho May Park, The
Robert Taylor Museum, Vung Tau Light House, dan masih banyak lagi.. Untuk bisa
menikmati Vung Tau secara maksimal, idealnya kita bisa menginap semalam di
hotel dan resort yang berada di sepanjang pantai.. Sayangnya karena
keterbatasan waktu, kami hanya punya waktu ½ hari untuk dihabiskan di Vung
Tau.. Ah Vietnam, terlalu banyak kota atau tempat wisata yang bisa di-explore..
Mungkin perlu waktu berminggu-minggu untuk traveling mengelilingi Vietnam, dari
Hanoi sampai ke HCMC.. wkwkwk..
Untuk menuju Vung
Tau, travelers dari HCMC bisa memilih berbagai jenis transportasi.. Untuk
durasi perjalanan yang paling singkat adalah dengan menggunakan fast boat
(high-speed catamaran).. Dengan fast boat, waktu tempuh perjalanan dari HCMC
menuju Vung Tau (dan sebaliknya) adalah sekitar 1,5-2 jam.. Ada beberapa fast
boat company yang melayani rute HCMC-Vung Tau vv ini dan salah satu yang recommended
adalah Greenlines DP.. Harga tiketnya adalah 199k VND atau sekitar 125k IDR
(one way) dan tersedia empat pilihan jam keberangkatan setiap harinya..
Greenlines DP
Opsi lainnya
selain fast boat adalah transportasi via darat seperti taxi, sewa mobil, bus,
dan minivan.. Untuk bus dan minivan, pilihannya banyak banget, mulai dari yang
termurah sampai yang termahal.. hehehe.. Kita juga bisa memilih pick-up dan drop-off
point yang sesuai karena pilihannya banyak, mulai dari District I, bus station,
sampai Tan Son Nhat Airport..
Rencana awal saya
adalah naik fast boat dari HCMC dan pulangnya naik bus/minivan..
Pertimbangannya adalah kalau naik fast boat akan lebih cepat sampai di Vung Tau
dibandingkan via jalur darat.. Tapi mendekati hari H, rencana jadi berubah.. To
be honest, saya dan keluarga bukan penggemar transportasi air/laut.. Alasannya
sederhana, kami gampang mabuk laut.. hahaha.. Naik big boat ke Nusa Lembongan
saja, pulangnya langsung keluar semua isi perut.. wkwkwk.. Nah ini ke Vung Tau
bakalan lebih lama lagi perjalanannya.. Setelah dipikir-pikir pula, sepertinya transportasi
darat itu sedikit lebih aman, mengingat cuaca akhir-akhir ini sering tidak bisa
diprediksi..
Setelah membaca
beberapa review di TripAdvisor, ada beberapa bus/minivan company yang reputasinya
baik dan recommended, dua di antaranya adalah Futa Bus dan Hoa Mai.. Dari HCMC saya
memilih naik Futa Bus (locally known as Phuong Trang).. Futa Bus ini adalah bus
company yang bisa dibilang paling terkenal dan reliable di Vietnam.. Futa Bus
melayani berbagai rute dari dan menuju HCMC, termasuk Vung Tau.. Agar lebih
efisien, tiket bus sudah saya pesan beberapa hari sebelum keberangkatan.. Saya
memesan langsung di official website Futa Bus (click here).. Saya
memilih bus yang berangkat pukul 06.00 pagi dan harga tiket yang harus saya
bayar sebesar 95k VND per orangnya..
Futa Bus menawarkan beberapa fasilitas tambahan bagi para penumpang
seperti WIFI, mineral water, wet tissue, dan free shuttle (within 10 km)..
Pick-up atau
boarding point yang terdekat dari hotel tempat kami menginap adalah di daerah
De Tham – Pham Ngu Lao.. Nah kebetulan kemarinnya saat kami tiba di HCMC,
office Giant Ibis juga berada di daerah yang sama.. Malah hanya berjarak 50
meter.. Maka dari itu, kemarin saya sengaja mampir untuk menukar email
konfirmasi dengan tiket fisik.. Ini sih optional ya, karena bisa dilakukan saat
hari H juga.. Kami tiba di VP De Tham-nya Futa Bus sekitar pukul 05.25.. Kata
petugasnya kemarin, kami memang harus sudah stand-by pukul 05.30.. Walaupun
office-nya mungil, di seberang jalan mereka menyediakan waiting room lengkap
dengan toilet bagi para penumpang yang menunggu jam keberangkatan.. Kami
menunggu sekitar 15 menit sampai akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam
minivan.. Awalnya saya mengira minivan ini akan membawa kami ke bus station,
ternyata tidak pemirsa.. Lima menit perjalanan, kami diturunkan di pinggir
jalan tol (highway).. hahaha.. Tapi biarpun di pinggir jalan, kami masih
diperlakukan secara manusiawi karena tersedia tempat duduk yang cukup nyaman..
Lima menit kemudian, beberapa minivan berdatangan dan disusul oleh dua bus
berwarna orange khas Futa Bus.. Jadi ternyata, tempat ini semacam meeting point
bagi para penumpang dari berbagai boarding/pick-up point..
Futa Bus @ De Tham – Pham Ngu Lao
HCMC - Vung Tau (@ 95k VND)
minivan Futa Bus
Futa Bus
Bus berangkat
sekitar pukul 06.15 dan ternyata hampir 100% jalanan yang kami lalui berupa
highway atau jalan tol.. Mungkin karena masih pagi, kami tidak terkena macet
sama sekali dan driver-nya juga menyetir dengan baik.. No complain at all.. Di
tengah perjalanan, bus akan berhenti satu kali di semacam rumah makan untuk
memberikan kesempatan bagi penumpang yang ingin ke toilet atau membeli makanan
dan minuman..
Waktu menunjukkan
pukul 08.00 pagi ketika bus yang kami tumpangi mulai memasuki kota Vung Tau..
Sekilas saya langsung jatuh cinta dengan kota yang satu ini.. Walaupun termasuk
di pesisir, kotanya sangat asri dan sama sekali tidak gersang.. Apalagi taman
kotanya, sangat terawat.. Sesampainya di Vung Tau Bus Terminal, kami bergegas
menuju luar terminal dan memesan Grab.. Sebenarnya bisa saja kami memanfaatkan
fasilitas free shuttle dari Futa Bus.. Tapi demi efisiensi waktu, kami memilih
naik Grab.. Untungnya, layanan Grab sudah tersedia di Vung Tau, walaupun
pilihannya hanya GrabTaxi.. Sebenarnya tarif GrabTaxi sama saja seperti taxi
konvensional karena toh fare yang harus kita bayar ya yang tertera di
argo/meter.. Kelebihan GrabTaxi ini adalah kita bisa mendapatkan taxi yang
lokasinya paling dekat sehingga waktu tunggu juga akan lebih singkat.. Di
aplikasi Grab juga sudah tertera perkiraan tarif yang harus kita bayar,
misalnya 50k-65k VND.. Beberapa kali mencoba naik GrabTaxi malah seringkali
yang harus dibayar justru lebih rendah daripada tarif/fare di aplikasi.. Selain
itu, dengan GrabTaxi kita juga tidak perlu berurusan dengan supir taxi “nakal”
yang tidak mau pakai argo dan tidak perlu juga capek-capek menjelaskan
destinasi atau tujuan kita karena semuanya sudah tertera di aplikasi.. Selama
naik GrabTaxi di VungTau kebanyakan kami mendapatkan taxi Vinasun dan Mai Linh
yang memang direkomendasikan untuk para travelers.. Ya ibarat BlueBird-nya
Vietnam.. hahaha..
Xin Chao Vung Tau
Destinasi pertama
kami di Vung Tau adalah salah satu attraction paling terkenal di Vung Tau,
Christ of Vung Tau atau dalam Bahasa Vietnam “Tuong Dai Chua Kito Vua”.. Christ
of Vung Tau ini bisa dibilang merupakan versi mini atau replica-nya Christ The
Redeemer di Rio de Janeiro-Brazil.. Jadi di Christ of Vung Tau ini terdapat
patung Yesus dengan tinggi mencapai 32 meter, menjadikannya sebagai salah satu patung
Yesus tertinggi di dunia.. Kompleks Christ of Vung Tau ini dibangun pada tahun
1974 dan selesai pada tahun 1993.. Untuk bisa mencapai patung Yesus, pengunjung
harus menaiki tangga sebanyak 811 anak tangga.. Biarpun jumlahnya tidak sedikit,
jangan khawatir.. Saya saja berhasil kok sampai di atas.. Bahkan banyak opa-oma
yang juga ikutan naik ke atas.. hehehe..
Christ of Vung Tau
ready for 811 staircases
ada souvenir shop-nya juga
Kami beruntung
tiba di Christ of Vung Tau saat hari masih pagi, itupun panasnya sudah luar
biasa.. hahaha.. Dengan penuh semangat dan keringat yang bercucuran, kami pun
melewati anak tangga demi anak tangga.. Karena Christ of Vung Tau ini adalah
salah satu travel bucket list saya, jadi dengan semangat 45 saya menaiki
tangga.. Untungnya anak tangga di Christ of Vung Tau ini tidak curam, tidak
tinggi, dan lebar-lebar.. Jadi masih manusiawi.. hahaha.. Di sepanjang jalan
juga disediakan kursi-kursi, jadi yang kecapekan bisa duduk-duduk dulu sembari
menikmati pemandangan laut Vung Tau yang bagus banget..#seriously
Dua puluh menit
kemudian, sampailah kami di atas bukit, tempat dimana patung Yesus berada..
Perasaan saya saat itu sungguh sulit untuk dideskripsikan dengan kata-kata..
Perpaduan antara excited dan terharu.. It was really a “dream-come-true” moment
for me.. Tapi perjuangan kami belum selesai.. Ada anak tangga lagi yang
menunggu kami di dalam patung Yesus.. Jadi pengunjung bisa naik ke bagian
lengan (arms) patung Yesus dari tangga spiral yang berada di dalam patung..
Very cool, isn’t it?? Ada sekitar 130 anak tangga di dalam patung Yesus yang
akan membawa kita menuju lengan patung.. Masing-masing lengan hanya bisa diisi
oleh maksimal 6 orang, jadi kalau ramai harus siap-siap untuk antri dan
menunggu giliran.. Karena tangganya yang super sempit, jadi pengunjung dilarang
membawa barang bawaan, kalau sekedar hp, camera, dan dompet masih boleh sih..
Untuk bisa masuk ke dalam patung Yesus, pengunjung harus menaati dress code
yang juga berlaku di tempat ibadah pada umumnya.. Yang jelas harus memakai baju
yang berlengan dan celana di bawah lutut.. Dress code ini hanya berlaku ketika
akan masuk ke dalam patung Yesus.. Kalau sebelum memasuki patung Yesus,
pakaiannnya bebas kok.. Jadi bagi yang malas pakai celana panjang, bisa bawa
kain atau sarung pantai dan digunakan ketika akan memasuki patung Yesus.. Sekarang saya tahu kenapa Christ of Vung Tau ini menjadi salah satu atraksi wisata di Vung Tau yang digemari oleh para wisatawan.. Yang berkunjung juga tidak hanya yang beragama Katolik atau Kristen saja.. Berkunjung ke Christ of Vung Tau menurut saya paling pas saat pagi hari dan sore hari, karena kalau siang pasti panasnya kebangetan, dan mereka juga punya ketentuan visiting hours yang berlaku ya..
811 staircases
Mission Accomplished
inside Jesus Statue
view from the arms of the statue
Dari Christ of
Vung Tau, kami memesan GrabTaxi untuk menuju destinasi kami selanjutnya..
Sebelumnya tentu kami tak lupa untuk berfoto ria di depan “Vung Tau 2018” sign yang berada persis
di samping pintu masuk Christ of Vung Tau.. Perjalanan menuju Duc Me Bai Dau,
ditempuh sekitar 15 menit dan tarif GrabTaxi yang harus kami bayar sekitar 100k
VND..
Duc Me Bai Dau
memang tidak setenar Christ of Vung Tau.. Saya saja tahunya belakangan kok..
hehehe.. Duc Me Bai Dau adalah Catholic-complex yang berada di Tran Phu – Tuong
Ky Mountain.. Di Duc Me Bai Dau terdapat Gereja, Kapel, dan patung Bunda Maria
yang menjulang tinggi dan berada di atas bukit.. Duc Mei Bai Dau ini didirikan
di tahun 1969 dan perlahan mulai dikenal sebagai atraksi wisata yang wajib
dikunjungi di Vung Tau.. Buktinya saja tourist dari Bali ini dengan semangat
ingin berkunjung.. hehehe..
Duc Me Bai Dau
giant Mother Mary & Jesus Child Statue
Karena tenaga kami
baru saja terkuras setelah menaiki 900 anak tangga di Christ of Vung Tau, kami
terpaksa menikmati keindahan Duc Me Bai Dau dari bawah saja.. hehehe.. Yang
saya suka dari Duc Mei Bai Dau ini adalah suasananya yang peaceful.. Rasanya
betah kalau duduk berlama-lama di tempat ini sambil mengelilingi kompleks..
Bai Dau Church
peaceful yet beautiful Duc Me Bai Dau
Niat untuk
berlama-lama di Duc Me Bai Dau akhirnya dikalahkan oleh cacing-cacing di perut
kami yang sudah demo karena tidak diberi asupan sejak pagi hari.. hahaha.. Kami
pun kembali memesan GrabTaxi dan dapat taxi yang sama dengan yang mengantar
kami.. Lucky us, jadi tidak perlu menunggu lama secara Duc Me Bai Dau ini tidak
seramai Christ of Vung Tau.. Ada beberapa tempat makan yang recommended di Vung
Tau.. Tapi berdasarkan hasil "investigasi+penelitian" saya (lol),
yang paling wajib untuk dicoba ketika di Vung Tau adalah Banh Khot.. Banh Khot ini
adalah mini pancake versi Vietnam.. Dari sekian banyak restaurant Banh Khot di
Vung Tau, salah satu yang paling terkenal adalah Banh Khot Goc Vu Sua..
Banh Khot Goc Vu Sua
Karena kami datang
sebelum lunch time dan saat itu bukan weekend, jadi tempatnya tidak terlalu
ramai.. Padahal saya pernah nonton di Youtube, orang-orang pada antri demi
seporsi banh khot di Banh Khot Goc Vu Sua.. Karena Bahasa Vietnam yang sudah
saya pelajari berbulan-bulan sepertinya tidak cukup berarti untuk dipraktekkan
(lol), jadinya kami memesan makanan dengan cara tunjuk-tunjuk menu.. Untungnya
di tembok ada ditempel beberapa foto menu makanan.. Jadinya kami berhasil
memesan Banh Khot, Com Chien Hai San (seafood fried rice), dan Mi Xao Hai San
(seafood fried noodle).. Tidak seperti di HCMC, di Vung Tau masih ada beberapa
orang yang kami temui yang tidak bisa berbahasa Inggris, bahkan untuk kata yang
paling dasar seperti "water".. Adik saya mau pesan mineral water saja
mereka tidak mengerti.. Terpaksa deh ambil sendiri di kulkasnya.. hahaha..
the process of making Banh Khot
Seporsi Banh Khot
berisi sektiar 8-10pcs mini pancake.. Yang paling menggoda tentu topping
udangnya.. Udangnya benar-benar fresh dan juicy karena tidak overcooked..
Seporsi Banh Khot juga hadir dengan sepiring kecil papaya muda dan sepiring
besar aneka sayuran+dedaunan.. hehehe.. Cara makannnya adalah mencampur papaya
muda ke dalam saus celupan yang sudah diberi sambal/cabai sesuai selera kita..
Selanjutnya ambil selembar sayuran+dedaunan, ambil banh khot-nya, dan tambahkan
papaya muda yang sudah bercampur sausnya.. Terakhir, semua di-wrap (dibungkus),
dicelupkan ke dalam saus, dan dimakan deh.. Panjang ya prosesnya.. hahaha.. Kalau
kami sih, Banh Khot-nya digadoin aja.. Gitu saja sudah enak kok.. Akibatnya
sayuran+dedaunan-nya sisa banyak.. Meja sebelah hebat lho, mereka sampai minta
tambah sepiring sayuran lagi.. Kalau hidup di Vietnam kayaknya saya bisa kurus
deh.. Bagaimana tidak, dagingnya seuprit, sayurannya yang banyak.. hahaha.. Com
Chien Hai San dan Mi Xao Hai San yang kami pesan, semuanya juga enak.. Apalagi
kami sedang kelaparan berat, jadi semua makanan ludes tak bersisa.. hehehe..
Total kerusakan sekitar 380.000 VND sudah termasuk minum dan kelapa muda..
Masih reasonable menurut saya.. Di dekat Banh Khot Goc Vu Sua, juga banyak
terdapat restaurant Banh Khot lainnya.. Entah yang mana yang palinge enak..
hehehe.. Jadi kalau mampir ke Vung Tau, jangan lupa cobain Banh Khot-nya ya..
Banh Khot (55k VND)
Com
Chien Hai San (70k VND)
Mi Xao Hai San (70k VND)
Dikarenakan kami
masih punya waktu sekitar 1 jam sebelum balik ke HCMC, jadi kami memilih
nongkrong di Highlands Coffee di Tran Hung Dao.. Ngomongin soal kopi, yang
pernah mencoba kopi Vietnam pasti mengerti dan setuju kenapa kopi Vietnam
dinobatkan menjadi salah satu kopi terenak & terbaik di dunia.. And it is
true.. Semenjak mencoba kopi Vietnam, kami selalu merasa kopi-kopi lain tidak
ada yang seenak kopi Vietnam.. Pantas saja ada yang bilang kalau sudah
mencicipi kopi Vietnam, ga bakalan mampir ke Starbucks lagi.. hehehe..
Di Vietnam sendiri, ada beberapa local
coffee-chain yang terkenal.. Dua yang menjadi incaran saya adalah Trung Nguyen
dan Highlands Coffee.. Jadi mumpung di Vietnam, alih-alih ke Starbucks, mending
puas-puasin nyobain kedua local coffee-chain ini.. hehehe.. Karena habis
berpanas-panas ria jalan kaki dari Banh Khot Goc Vu Sua, saya sengaja memesan
minuman yang segar-segar.. Sekarang kalau dipikir-pikir, menyesal juga tidak
pesan kopinya.. Tapi di HCMC, saya sempat beli Highlands Coffee dalam botol
kemasan di supermarket.. Kopinya enak kok.. hehehe.. Kami memesan Lime Juice,
Freeze Tra Xanh (Green Tea), dan Tra Thach Dao (Peach Jelly Tea).. Semua
minuman yang kami coba, ternyata enak-enak semua dan surprisingly harganya
termasuk murah lho bila dibandingkan dengan di Indonesia.. Tempatnya full AC,
nyaman, dan bersih.. Pantas saja tempatnya selalu ramai.. Kami pun senang
karena bisa duduk santai di sofa, ngadem, dan pinjam toilet (penting)..
hahaha..
Vung Tau Catholic Church
Highlands Coffee @ Tran Hung Dao
Freeze Tra Xanh
(59k VND)
L : Tra Thach Dao (39k
VND)
R : Lime Juice (39k
VND)
Waktu sudah
menunjukkan pukul 13.00, sudah saatnya kami menuju office-nya Hoa Mai.. Jadi
kalau sebelumnya kami memilih naik Futa Bus, sekarang kami mencoba Hoa Mai..
Untuk rute Vung Tau-HCMC dan sebaliknya, Hoa Mai menawarkan jam keberangkatan
setiap 30 menit sekali.. Jadi penumpang bisa dengan mudah menentukan pilihan..
Untuk pick-up dan drop-off point-nya juga tersedia banyak opsi,.. Penumpang
bisa naik/turun di office Hoa Mai, bus station, maupun di Tan Son Nhat
Airport.. Pilihan minivan-nya juga ada dua, yaitu yang 16-seats dan
9-seats (VIP).. Berbeda dengan Futa Bus yang bisa dipesan secara online melalui
website resmi mereka, untuk Hoa Mai mereka belum melayani pemesanan secara
online.. Tapi tenang saja, tiket Hoa Mai bisa dipesan secara online melalui
situs Vexere.. Vexere ini adalah situs booking tiket bus terbesar dan
most-trusted di Vietnam.. Di Vexere kita bisa memesan berbagai tiket bus dan
minivan dari beberapa company (tidak hanya Hoa Mai).. Pembayarannya sendiri
bisa dilakukan dengan kartu kredit.. Karena saya memesan saat masih di
Indonesia dan belum memiliki sim card Vietnam, Customer Service-nya Vexere
beberapa kali mengirim email ke saya, intinya mengingatkan untuk email nomer
handphone yang bisa dihubungi saat hari H.. Jadi memudahkan proses penjemputan
dan konfirmasi.. Untuk tiket Hoa Mai rute Vung Tau - HCMC kelas VIP, saya
membayar sebesar 140.000 VND atau sekitar 87.000 IDR.. Sedangkan untuk minivan
biasa harganya 95.000 VND..
Hoa Mai office @ Vung Tau
minivan 16-seats
Kami menunggu
sekitar 15 menit di office Hoa Mai dan akhrinya minivan yang akan mengantar
kami datang juga.. Wah, saya langsung terkesima dengan interior minivan-nya..
Satu minivan hanya berisi 9 seats.. Kursinya super empuk dan besar.. Disediakan
juga air mineral dan tissue basah.. Selain kami berempat, ada 3 pemuda lokal
yang duduk di belakang kami, jadi isinya hanya 7 orang.. Perjalanan menuju HCMC
terasa lebih cepat karena kami semua ketiduran akibat kelelahan menaiki 811
anak tangga di Christ of Vung Tau.. hehehe.. Di tengah perjalanan, minivan akan
berhenti satu kali di office Hoa Mai untuk toilet stop..
minivan 9-seats (VIP)
pict taken from dcar.com.vn
Everything was
perfect, not until we entered District 1 area.. Berdasarkan tiket yang saya
pesan, drop-off point kami adalah di office Hoa Mai di Nguyen Thai Binh.. Tapi
setelah keluar dari highway dan memasuki area District 1, minivan berhenti di
pinggir jalan.. Saya melongok keluar jendela, ini sih bukan office Hoa Mai..
Apalagi saya tahu persis office Hoa Mai letaknya dimana karena sebelum
berangkat sudah ratusan kali buka Google Maps.. hehehe.. Si driver mengatakan
sesuatu yang tentunya tidak kami mengerti.. Saya menoleh ke belakang, ketiga
pemuda sudah siap-siap mau turun.. Saya pun bertanya, "district 1??" dan
salah satu pemuda mengiyakan pertanyaan saya.. Otak saya masih loading, si
driver meneriaki kami.. Intinya kami disuruh cepat-cepat turun.. Terpaksalah
kami turun dari minivan..
Saya pun membuka
Google Maps dan melihat posisi kami dimana saat itu.. Dan ternyata, kami
diturunkan di dekat Dan Sinh Market, yang notabene masih jauh dari lokasi
dimana seharusnya kami turun.. Ingin rasanya complain dan ngomelin si driver,
tapi sayangnya si driver dan minivan-nya sudah hilang entah kemana.. Di
saat-saat seperti ini, bersyukur sekali rasanya memutuskan membeli sim card
local.. Kalau tidak, bisa-bisa saya nangis di pinggir jalan.. hahaha.. Daripada
mood rusak karena driver Hoa Mai, saya pun memesan Grab untuk menuju Co.Op
Mart.. It's time for one of my favorite things to do when traveling, going to
supermarket.. wkwkwk..
To be continued..
Greenlines DP
Website : https://greenlines-dp.com/
Futa Bus (Phuong Trang)
272 De Tham, Pham Ngu Lao,
District 1, HCMC, Vietnam
Phone : 028 3838 6852 / 1900 6067
Email : hotro@futabus.vn
Website : https://futabus.vn/en-US
Vexere
Website : https://vexere.com/en-US
Christ of Vung Tau
(Tuong Dai Chua Kito Vua)
Thùy Vân, Phường 2
Vung Tau, Vietnam
Visiting Hours :
07.15 - 11.30 (last visitor 11.15)
13.30 - 16.30 (last visitor 16.15)
(on Friday closed at 16.00)
Duc Me Bai Dau
Tran Phu, Tuong Ky Mountain, Phường 5
Vung Tau, Vietnam
Banh Khot Goc Vu Sua
14 Nguyễn Trường Tộ, Phường 2
Vung Tau, Vietnam
Phone : +84 90 307 3304
Opening Hours : 07.00 - 20.00
Highlands Coffee
54 Trần Hưng Đạo, Phường 1
Vung Tau, Vietnam
Phone : +84 254 3810 988
Opening Hours : 07.00 - 22.00
Website : https://www.highlandscoffee.com.vn/
terima kasih masih bersedia bikin CatPer ditengah suasana Bali yang sedang terkena bencana, semoga anda sekeluarga selalu sehat dan dalam lindungan Yang Maha Kuasa.
ReplyDeleteReview yang nongol saat weekdays biasanya menarik, saya 'simpan' buat hiburan weekend ;)
Hai.. terima kasih untuk doanya.. Semoga Bali dan Lombok tetap aman ya.. Review ini seharusnya tayang hari Minggu, tapi karena di Bali gempa malam itu, jadi posting-nya tertunda.. hehehe..
DeleteSalam dari Bali..