Friday, February 1, 2019

Samasta Jimbaran Bali (House of Trap & Dough Darlings)


Berhubung lagi staycation di Bali Paragon Resort Hotel (read here), malam harinya kami jalan-jalan di Samasta Jimbaran Bali.. Sebenarnya saya sudah lama penasaran dengan Samasta ini, tapi belum kesampaian berkunjung karena lokasinya yang nun jauh di Jimbaran..

Nama resminya Samasta ini adalah Samasta Lifestyle Village, jadi seperti mall kecil dengan konsep open-air.. Isinya sendiri lebih didominasi oleh restaurant-restaurant dan beberapa stores seperti Krisna Oleh-Oleh dan Periplus.. Walaupun kecil, tapi Samasta ini well-designed banget lho.. Saya saja betah berlama-lama nongkrong di Samasta.. hehehe.. Paling pas berkunjung di saat sore hari, jadi bisa menikmati Samasta versi malam harinya juga, which is very beautiful.. Apalagi kemarin saat weekend, ada live music, traditional dance, dan salsa lesson juga.. Saking senangnya di Samasta, saya sampai ke Samasta lagi keesokan harinya.. hahaha..

Beberapa restaurants terkenal yang ada di Samasta antara lain Bebek Bengil, Gaya Gelato, Fish & Co, Magal Korean BBQ, Pat Bing Soo, Movenpick Cafe, Waroeng Wahaha, dll.. Kemarin kebetulan saya lagi doyan makan di Pat Bing Soo, jadi belum sempat mencoba restaurant lainnya..






















Saya juga sempat mampir ke Dough Darlings.. Doughnut atau donat-nya memang enak sih, selaras dengan harganya yang juga berkali-kali lipat dari Dunkin Donuts atau J.Co (di Bali tidak ada Krispy Kreme).. hahaha.. Red Velvet Cheesecake-nya wajib dicoba sedangkan Cinnamon Sugar-nya not bad (karena saya tidak suka cinnamon, lol).. Selain dua varians ini, ada juga Triple Belgian Chocolate, New York Cheesecake, Strawberry Mojito, Salted Caramel & Milky Almond, dll.. Mereka punya sekitar 20 varians donat lho.. Selain di Samasta, Dough Darlings ini juga membuka outlet di Jalan Petitenget dan Seminyak Village..


Dough Darlings @ Samasta




Red Velvet Cheesecake (27.5k)




Malam itu setelah dinner di Pat Bing Soo bareng adik dan sahabat saya, kami memutuskan untuk mencoba House of Trap.. House of Trap ini adalah physical adventure game, dimana para pemain akan ditempatkan di ruangan tertutup dan mereka harus menemukan petunjuk untuk memecahkan puzzle atau misi yang diberikan sehingga bisa keluar dari ruangan tersebut dalam waktu 45 menit.. House of Trap ini mainnya memang harus dalam group dengan jumlah orang mulai dari 4 orang sampai 12 orang.. Untuk harga ticket-nya, 100k for weekdays dan 125k for weekend.. Ada 5 games atau stories yang bisa dipilih pengunjung, yaitu Magical Forest, The Forgotten City, Tale of Pandavas, Lost Tribe of El Dorado, dan The Mystery of Indonesian Legacy.. 



House of Trap @ Samasta








Awalnya kami sepakat memilih Magical Forest, tapi kata staff House of Trap-nya, ada bagian dimana kita harus memanjat dengan ketinggian beberapa meter.. Nah kebetulan waktu itu kaki sahabat saya sedang sakit, untuk naik turun tangga saja dia kesulitan.. Saya dan adik saya juga waktu itu kebetulan pakai dress.. Akhirnya demi kenyamanan bersama, kami request ke mas staff-nya untuk dipilihkan satu game yang tidak ada naik-turun + panjat-memanjat dan terpilihlah The Mystery of Indonesian Legacy.. Tips dari saya, kalau memang berniat main House of Trap ini, lebih baik menggunakan outfit yang nyaman.. Oh ya, semua barang bawaan kita termasuk handphone harus dimasukkan ke dalam locker yang telah disediakan.. Kita hanya diberikan 1 walkie-talkie yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan staff House of Trap..

Saya sebenarnya suka dengan konsep games yang memaksa kita memutar otak seperti ini.. Sayang saya orangnya penakut.. Jadi nyali seakan-akan langsung ciut begitu dijelaskan bahwa story yang kami pilih adalah pembunuhan seorang kolektor seni dan kami harus memecahkan misteri tentang barang seni apa yang dicuri oleh si pembunuh, serta tentu saja keluar dari ruangan tersebut dalam waktu 45 menit..
  
Untuk games The Mystery of Indonesian Legacy ini ada 6 rooms yang harus kami lewati.. Dan untuk menuju room selanjutnya, kita harus membuka gembok (lock) angka.. Kombinasi angkanya sendiri akan didapat dari petunjuk atau clue yang ada di masing-masing ruangan.. Ternyata oh ternyata, menjadi detektif itu tidak semudah yang kita tonton di film-film atau baca di komik Detective Conan.. hahaha.. Menemukan clue atau petunjuk untuk mendapatkan kombinasi angka untuk membuka gembok itu tidak semudah yang saya bayangkan.. Petunjuknya yang kurang atau logika dan otak kami yang sudah "karatan" ya?? hahaha.. 

Contohnya saja di ruangan pertama.. Di dalam ruangan ada kursi, lukisan, frame yang berisi 3 foto, kaca pembesar, mobil kayu, dan meteran.. Puluhan kali kami mencoba membuka gembok, tapi tidak berhasil.. Dasar kami empat-empatnya bukan orang penyabar, via walkie-talkie kami todong mas staff-nya untuk memberikan clue.. wkwkwk.. Lha ternyata kami harus mematikan lampu terlebih dahulu, nanti di lukisan akan ada angka yang hanya terlihat ketika ruangan gelap.. Kemudian di frame terdapat 3 foto yang tercantum tahun yang berbeda-beda.. Jadi kalau misalkan di lukisan angka pertamanya 2, berarti kode pertama adalah angka ke 2 di tahun yang tercantum di foto pertama.. Begitu juga selanjutnya dan kami pun sukses masuk ke ruangan kedua.. 

Ruangan kedua pun kejadiannya hampir sama.. Harus menodong mas staff-nya untuk memberikan clue karena kami sudah desperate.. Ternyata di dekat pintu ada jam dinding yang menunjukkan jam tertentu, misalkan jam 12.15.. Nah di dalam ruangan tersebut ada banyak benda-benda dimana di masing-masing benda tertempel angka tahun tertentu.. Tugas kami adalah menghitung ada berapa banyak angka 1, angka 2, angka 1 lagi, dan angka 5 di benda-benda tersebut.. Jumlah angka tersebut yang menjadi kode untuk membuka gembok menuju ruangan ketiga..

Masuk ruangan selanjutnya kami semakin desperate.. Ini mah namanya puzzle dan teka-teki tingkat tinggi.. Kadang clue-nya itu sama sekali tidak bisa ditebak.. Contoh di ruangan kelima, kami disuruh mengukur panjang dan lebar posisi mayat yang dikombinasikan dengan ukuran baju korban yang tergeletak di lantai.. Duh pokoknya kami berempat sudah seperti orang stupid dan hopeless yang mengemis-ngemis clue ke mas staff-nya.. wkwkwk.. Baru saja kami berhasil masuk ke ruangan keenam, kami diberi tahu bahwa waktu kami hampir habis.. Wah, 45 menit sungguh tidak terasa akibat asyik mencari clue dan memecahkan kode untuk membuka gembok.. Walaupun gagal, tapi kami cukup happy mendapatkan pengalaman baru seperti ini.. Sekarang malah kami penasaran ingin mencoba keempat games lainnya.. hehehe.. Anyway, selain di Samasta, House of Trap ini juga punya cabang di Mall Kelapa Gading dan Summarecon Mall Serpong.. Jadi buat yang penasaran atau doyan games yang model begini, bisa mencoba ya..




Samasta Lifestyle Village
Samasta Lifestyle Village
Jl. Wanagiri, Jimbaran, Bali
Phone  :  +62361 446 8600
Opening Hours  :  10.00  -  23.00


Dough Darlings
Samasta, Jimbaran, Bali
Phone  :  +62878 6279 0904
Opening Hours  :  10.00  -  22.00
Other Outlets  :  Jl. Petitenget 22 & Seminyak Village
Instagram  :  @doughdarlings


House of Trap
Samasta, Jimbaran, Bali
Opening Hours  :  10.00  -  22.00

1 comment:

  1. hahaha.. justru yg sy kasih clue-nya adl ruangan di awal-awal games.. makin ke belakang, makin susah lho..
    tp jujur sy lebih tertarik dgn games lainnya selain The Mystery of INdonesian Legacy ini.. penasaran dgn Magical Forest dan Lost Tribe of El Dorado.. pasti bakalan keren.. hehehe..

    ReplyDelete