First of all, I would like to express my deepest condolences to the people of Thailand on the passing of King Bhumibol Adulyadej.. Bulan lalu saat berada di Thailand, saya menyaksikan sendiri bagaimana Raja Bhumibol ini begitu dicintai rakyatnya.. Di MRT Station, di hotel, di pasar, di mall, seringkali saya temui foto Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit.. Ga heran kalau Thailand benar2 berduka saat ini.. Bersyukur juga kemarin saya pilih berangkatnya pas bulan September, bukan Oktober.. Padahal tiketnya sudah dibeli dari tahun 2015 kemarin.. hehehe.. Sekarang mari kita lanjutkan NatTravelDiaries edisi Thailand ini.. Masih akan ada banyak part setelah ini, jadi jangan bosan dulu ya.. hehehe..
------
Setelah beristirahat sejenak di kamar hotel kami yang
nyaman, kami pun kembali melanjutkan petualangan kami di kota Bangkok.. Bangkok
adalah kota yang terkenal dengan wisata kuil atau temple-ya.. Jumlah kuil atau temple di
Bangkok sangat banyak dan tidak memungkinkan untuk semuanya dikunjungi
mengingat saya hanya punya waktu 2 hari di Bangkok.. Untuk first-timer macam
kami, maka temple yang wajib dikunjungi adalah Wat Pho & Wat Arun.. Kedua
temple ini adalah temple2 yang terkenal di Bangkok, banyak dikunjungi tourists dan
kunjungannya pun dapat digabung dengan kunjungan ke Grand Palace karena letaknya
yang berdekatan.. Grand Palace lokasinya bersebelahan dengan Wat Pho, walaupun
kalau jalan kaki lumayan jauh karena harus mengitari kompleks Grand Palace yang
luas itu.. Wat Arun sendiri berlokasi di seberang Wat Pho.. Jadi dari Wat Pho
bisa naik boat sekitar 2 menit dan hanya perlu membayar tiket seharga THB 3..
Map Grand Palace, Wat Pho, dan Wat Arun
Berhubung waktu kami tidak banyak, ditambah dengan harga
tiket Grand Palace yang menurut kami mahal, saya memutuskan untuk skip Grand
Palace, dan hanya mengunjungi Wat Pho dan Wat Arun.. Dari hotel Ibis Siam Bangkok, kami
berjalan menuju National Stadium BTS Station yang terletak persis di depan
hotel.. Karena hari itu kami sudah membeli BTS One Day Pass, jadi kami hanya
perlu tap kartu tersebut dan kami bebas menaiki BTS sepanjang hari..
Dari National Stadium BTS Station kami menaiki BTS Dark Green jurusan Bang Wa dan turun di Saphan Taksin BTS Station.. Saphan Taksin BTS Station ini akan langsung connecting dengan Sathorn Pier yang merupakan Central Pier dari Chao Phraya Express Boat.. Baru di Bangkok ini saya merasakan sarana transportasi berupa boat yang melintas di sungai.. Kalau di tempat lain, yang namanya transportasi sungai palingan hanya digunakan untuk wisata.. Untuk menuju Central Pier, setelah keluar BTS, hanya perlu berjalan ke arah Exit 2..
Dari National Stadium BTS Station kami menaiki BTS Dark Green jurusan Bang Wa dan turun di Saphan Taksin BTS Station.. Saphan Taksin BTS Station ini akan langsung connecting dengan Sathorn Pier yang merupakan Central Pier dari Chao Phraya Express Boat.. Baru di Bangkok ini saya merasakan sarana transportasi berupa boat yang melintas di sungai.. Kalau di tempat lain, yang namanya transportasi sungai palingan hanya digunakan untuk wisata.. Untuk menuju Central Pier, setelah keluar BTS, hanya perlu berjalan ke arah Exit 2..
Sampai di Central Pier, saya sempat kebingungan mencari
loket tiket Chao Phraya Express Boat.. Yang ada hanya loket dan marketing2 yang menawarkan paket
tour.. Ternyata antrian untuk Chao Phraya Express Boat ada dibalik loket2 tersebut.. Nanti akan ada petugas yang meminta uang dan menukarnya dengan tiket / karcis express boat yang mungil itu.. Saking mungilnya saya sampai takut tiketnya hilang atau terbang secara tiket ini akan di-check oleh petugas
ketika di dalam boat.. Dan jangan lupa
menyebutkan tujuan kita untuk memastikan kita antri di line yang benar..
Chao Phraya Express Boat sendiri memiliki beberapa rute boat yang ditentukan oleh warna bendera boat-nya.. Ada yang No Flag (Local Line), Orange Flag, Yellow Flag, Green Flag, dan Blue Flag yang disebut juga Chao Phraya Tourist Boat.. Jadi kalau mau naik express boat ini, alangkah baiknya kita mempelajari rute2 boat.. Informasi rute, harga tiket, dan timetable-nya sudah tersedia dengan jelas di website Chao Phraya Express Boat..
Sathorn / Central Pier
Sathorn / Central Pier
Chao Phraya Express Boat sendiri memiliki beberapa rute boat yang ditentukan oleh warna bendera boat-nya.. Ada yang No Flag (Local Line), Orange Flag, Yellow Flag, Green Flag, dan Blue Flag yang disebut juga Chao Phraya Tourist Boat.. Jadi kalau mau naik express boat ini, alangkah baiknya kita mempelajari rute2 boat.. Informasi rute, harga tiket, dan timetable-nya sudah tersedia dengan jelas di website Chao Phraya Express Boat..
Berhubung tujuan kami adalah Wat Pho, maka pier tujuan kami
adalah Tha Tien Pier.. Kalau mau ke Grand Palace bisa turun di Tha Chang Pier atau Maharaj Pier kalau naik boat Blue Flag..
Untuk menuju Tha Tien Pier, bisa naik boat yang Orange Flag atau Blue Flag.. Bedanya adalah kalau naik boat Orange Flag, hanya perlu membayar karcis sebesar THB 15.. Sedangkan kalau naik boat Blue Flag, bayarnya THB 40.. Dan kalau bakalan sering naik boat, bisa beli one day pass-nya yang seharga THB 150.. Pokoknya bisa sepuasnya naik boat, tapi tetap perhatikan time table-nya ya..
Chao Phraya Express Boat Route
Kami menunggu sekitar 20 menit sampai akhirnya muncul boat
berbendera oranye.. Wah pas sekali.. hehehe.. Pertama kali naik river boat,
seru juga ternyata.. Apalagi kalau harus berjalan saat boat lagi jalan, harus
pegangan kuat2.. wkwkwk.. Sayangnya untuk first-timers kayak kami, rada susah
juga untuk tahu apakah kami sudah sampai di pier tujuan.. Karena boat-nya
ternyata tidak berhenti di semua pier dan di tiap pier tidak ada tanda atau
sign nama pier-nya.. Solusi paling gampang dan pasti adalah bertanya ke
petugasnya.. Kemarin kebetulan ada satu orang local yang denger kami ribut baca
map, dan dia langsung kasi tahu kalau Tha Tien Pier itu next stop.. Mbak-nya
sampai nanyain ke petugas untuk memastikan.. Baik banget.. Dan dia juga kasi
tahu kalau kami lebih baik tunggu di bagian belakang boat, jadi bisa langsung turun.. Kami
pun langsung menuju ke belakang boat setelah sebelumnya mengucapkan terima
kasih ke mbak2 tersebut.. Ah senangnya kalau ketemu orang baik.. Tapi biasanya
orang baik memang selalu ketemu orang baik sih (eh?).. #abaikan
Ketika kami turun dari boat di Tha Tien Pier, tampaklah Wat Arun yang berada di seberang sungai.. Dan ternyata Wat Arun masih under-construction.. Ketika blog-walking sempat baca sih kalau Wat Arun lagi direnovasi.. Tapi ga nyangka juga kalau sampai kami datang, renovasinya belum selesai juga.. wkwkwk.. Papi saya akhirnya bilang kalau ga usah ke Wat Arun.. Toh sudah kelihatan dari jauh.. Kami memang bukan pecinta wisata temple atau kuil2.. wkwkwk..
Wat Arun from Tha Tien Pier
Wat Arun
Tha Tien Pier sendiri terletak tak jauh dari Wat Pho.. Begitu keluar dari Tha Tien Pier yang lebih mirip pasar kecil itu, kami hanya perlu melewati gang kecil, menyebrangi persimpangan jalan, dan sampailah kami di Wat Pho.. Tapi sebelumnya kami tergoda untuk cicip2 kuliner di sekitar Tha Tien Pier.. Kami pun mampir ke penjual Coconut Ice Cream.. Ice cream-nya sebenarnya biasa saja.. Rasa coconut-nya juga kurang strong.. Cuma penyajiannya yang special.. Ice cream + daging kelapa muda disajikan di atas tempurung kelapa, kemudian terakhir ditaburi dengan kacang dan sauce coklat.. Tapi tetep enak sih dimakan, secara Bangkok panasnya bukan main.. wkwkw.. Seporsi Coconut Ice Cream harganya THB 40 atau 16k..
Coconut Ice Cream (THB 40)
Sebelum memasuki Wat Pho, kami berhenti lagi di penjual
Pomegranate Juice (juice delima merah).. Lupa harganya, yang jelas sih seger,
ga kecut seperti ekspektasi saya.. wkwk.. Setelah itu, kami langsung memasuki areal Wat Pho setelah sebelumnya membeli tiket masuk.. Untuk visitors macam kami, tentu harus membeli tiket masuk.. Untuk orang Thailand sih free.. wkwkwk.. Tiket masuk Wat
Pho ini murah meriah kok, apalagi kalau dibandingkan dengan Grand Palace.. Harga
tiketnya THB 100 atau sekitar 40k.. Tiketnya sudah include free mineral water.. Ide yang bagus banget ya, tahu kalau Bangkok panas banget, jadi free mineral water itu
berharga banget bagi pengunjung.. Capek keliling Wat Pho, bisa langsung minum yang dingin2..
wkwkwk..
Pomegranate Juice
foto ini diambil dari depan Wat Pho
yang ke arah depan kiri, itu ke arah Tha Thien Pier,
yang ke arah depan kanan, itu ke arah Grand Palace
Wat Pho Entrance Ticket
Wat Pho atau Temple of The Reclining Buddha atau Wat Phra Chetuphon adalah salah satu temple terbesar dan yang paling terkenal yang ada di kota Bangkok.. Temple ini wajib banget dikunjungi untuk firs-time visitors seperti kami.. Wat Pho terletak di district Phra Nakhan, tak jauh dari Grand Palace dan Temple of Emerald Buddha.. Wat Pho terkenal akan The Reclining Buddha aau patung Budha berbaring-nya.. Patung Buddha-nya sendiri sangat besar, yaitu dengan panjang 46 meter dan tinggi sekitar 15 meter, dan luarnya dilapisi dengan emas.. Wat Pho juga dikenal sebagai tempat lahirnya traditional Thai massage.. Saat ini Wat Pho juga masih menjadi tempat belajar pijat yang terkenal dan pengunjung juga bisa menikmati massage dengan biaya mulai THB 300, tergantung dari durasi dan bagian tubuh yang dipijat..
Begitu memasuki areal Wat Pho kami langsung menuju ruangan
yang berisikan The Reclining Buddha.. Sebelumnya kami harus melepas alas kaki, dan
memasukkannya ke tas kain yang sudah tersedia.. Jadi ga perlu takut sendalnya
hilang atau dimaling orang.. wkwkwk.. Buat pengunjung wanita yang pakai baju
kekurangan kain, disana juga disediakan kain / jubah.. Tapi secara umum, Wat
Pho ini ga seketat Grand Palace.. Kalau di Grand Palace, kan baju press-body dikit ga
boleh.. Harus pakai sepatu (jari kaki ga boleh kelihatan).. Kalau di Wat Pho masih
banyak yang pakai baju ketat & celana pendek.. Kainnya itu juga dikhususkan
pada saat memasuki ruangan yang ada The Reclining Buddha-nya itu..
The Reclining Buddha
The Reclining Buddha
Kami tiba di Wat Pho sekitar pukul 15.30 dan Wat Pho saat
itu masih ramai dikunjungi wisatawan.. Jadi kami kesulitan untuk mengambil foto
di sekitar The Reclining Buddha.. Kadang harus antri pula.. wkwkwk.. Setelah itu
kami mulai mengelilingi areal Wat Pho.. Di Wat Pho ini banyak spot2 cantik yang
bagus untuk pepotoan.. Ga rugi pokoknya mengunjungi Wat Pho.. hehehe..
Kami keluar dari Wat Pho sekitar pukul 16.30.. Karena tidak
jadi mengunjungi Wat Arun, maka next destination kami adalah Asiatique..
Sebelum naik boat lagi, kami wisata kuliner (lagi) di sekitar Tha Tien Pier..
Pertama2 kami berhenti di salah satu penjual minuman di samping Wat Pho.. Saya
memesan Thai Iced Tea dan Iced Lemon Tea.. Masing2 harganya THB 40 atau 16k..
Mungkin karena kawasan tourist jadi harganya sedikit di atas rata2.. Tapi Thai
Iced Tea-nya benar2 rich dan enak.. Iced Lemon Tea-nya apalagi.. Satu cup Iced
Lemon Tea itu memakai 2 biji jeruk nipis Thailand yang jumbo2 dan banyak airnya
itu.. Jadilah Iced Lemon Tea kami kecut banget.. Sampai ditambahkan air
berulang kali, itu Iced Lemon Tea masih juga kecut.. hahaha..
penjual minuman di dekat Wat Pho
Thai Iced Tea & Iced Lemon Tea (@ THB 40)
Setelah itu kami berhenti di penjual sate / satay.. Satay-nya fresh
from the grill.. Jadi begitu matang, langsung deh dikasi ke kami.. Harganya THB
20 tapi ukurannya lumayan besar.. Not the best satay we’ve ever tried, tapi
karena makannya panas2 dan langsung dari bakaran, jadi rasanya tetep ok..
Sempat juga mampir di salah satu toko yang menjual snack2 khas Thailand.. Saya
beli snack cumi seharga THB 40 dan snack ikan seharga THB 80.. Turned out
snack-nya enak2 lho, harganya juga murah meriah mengingat ukuran plastiknya
yang besar2.. hehehe..
Satay (@ THB 20)
Sesampai di dermaga, ternyata antriannya sudah panjang..
Kebetulan pas kami sampai, ada boat yang datang.. Langsung kami cepat2 masuk ke
dalam boat.. Saking ramainya, kami ga kebagian duduk.. Jadi duduklah kami di
area belakang boat yang kebetulan berlapis kayu.. Dan setelah duduk, saya baru
sadar bahwa kami menaiki boat dengan bendera biru.. Jadi ini tourist boat yang
saya maksud tadi.. Tarifnya sekali naik THB 40.. Bedanya dengan boat biasa
(boat dengan warna bendera lainnya), tourist boat ini lebih bagus, mulai dari
bentuk boat dan kursi2nya.. Di depan juga ada satu orang yang menjadi guide..
Si mba guide akan menjelaskan tempat2 menarik yang kami lewati sepanjang
sungai dan menginformasikan pier2 dimana boat berhenti.. Untuk tourist2 seperti
kami, kayaknya lebih enak naik boat yang bendera biru ini..
inside Chao Phraya Tourist Boat
Setelah boat hampir sampai di Sathorn / Central Pier, si mbak guide
menginformasikan untuk penumpang yang ingin menuju Asiatique, bisa stay di boat
karena boat akan menuju Asiatique.. Wah, kaget banget waktu denger announcement
mbak-nya.. Padahal rencana awal kan kami akan kembali ke Central Pier terlebih
dahulu.. Kemudian baru ngantri free boat ke Asiatique.. Nah berhubung,
boat bendera biru ini akan menuju Asiatique jadi kami ga perlu turun dan bisa
langsung menuju Asiatique.. Beruntung banget kami.. Ga perlu antri nungguin
free shuttle boat.. Oh ya, pas balik dari Asiatique kami kan menggunakan free
shuttle boat.. Itu baru sekitar jam 17.30 dan antrian orang2 yang mau naik
boat sudah mengular.. Panjang banget antriannya.. Ga kebayang deh kalau ikutan
ngantri.. wkwkwk.. Kalau teman2 kebetulan mau menuju Asiatique dari Grand
Palace, Wat Pho, atau Wat Arun mendingan langsung ambil boat bendera biru ini..
Cuma beda 10k per orang, tapi ga perlu ngantri lama.. wkwkwk.. Chao Phraya Tourist Boat atau boat bendera biru ini beroperasi mulai dari pukul 09.30-17.30.. Untuk teman2 yang dari Saphan Thaksin BTS Station bisa memanfaatkan free shuttle boat yang disediakan oleh pihak Asiatique.. Free shuttle boat ini tersedia dari pukul 16.00-23.00..
Asiatique The Riverfront (Asiatique) adalah salah satu tujuan wisata yang lagi nge-hits banget di Bangkok dan sayang untuk dilewatkan.. Asiatique ini seperti perpaduan antara mall dan pasar malam.. Terletak di tepi sungai Chao Phraya, Asiatique memang paling pas dikunjungi saat malam hari.. Kita bisa menyusuri tepi sungai sambil menikmati angin malam dan lampu kota Bangkok yang sangat indah itu.. Di Asiatique sendiri terdapat 1500 toko & butik, serta 40 restaurants yang tersebar di 4 zona, yaitu Chareonkrung District, Waterfront District, Factory District, dan The Town Square.. Selain toko2 dan resto2, di Asiatique juga terdapat ferris wheel atau bianglala.. Mirip seperti London Eye atau Singapore Flyer, tapi versi mininya.. hehehe.. Selain ferris wheel, juga terdapat pertunjukan cabaret Calypso, dan wayang ala Thailand, Joe Louis Puppet Theater.. Asiatique buka dari pukul 17.00 sampai tengah malam..
Asiatique The Riverfront
Sebenarnya paling pas pergi ke
Asiatique itu pas hari sudah gelap.. Karena ketika lampu2 Asiatique sudah
nyala, wah bakalan cantik banget.. Sayang kami sampai di Asiatique saat
hari belum gelap.. Kami tiba sekitar pukul 17.30.. Jadi hari masih terang
banget.. Jadilah kami poto2 tanpa latar lampu2 kota Bangkok yang indah itu..
Hiks.. Disyukuri aja deh.. hahaha.. Apalagi setelah kami keliling2 Asiatique, ga
ada yang special menurut kami.. Banyak sih cafe2 dan restaurant2 yang keren2..
Cuma kami memang ga berniat nongkrong lama di sini.. Akhirnya kami cuma beli
semacam crepes tipis yang isinya cumi.. Rasanya ga enak dan overpriced.. Kami
di Asiatique sepertinya hanya 30 menitan.. hahaha.. Tapi overall, Asiatique ini
worth a visit kok..
Asiatique at night
(pict from http://www.bangkoknightmarket.com)
lovelock @ Asiatique
Kami pun menaiki free shuttle boat
untuk kembali ke Central Pier dan langsung menuju ke Saphan Thaksin BTS
Station.. Tujuan kami selanjutnya adalah Terminal 21.. Untuk menuju Terminal
21, kami harus naik BTS menuju Asok BTS Station yang langsung connecting dengan
Terminal 21.. Untuk itu kami harus naik BTS Dark Green tujuan National
Stadium dan turun di Siam BTS Station.. Di Siam BTS Station kami berganti BTS,
mengambil BTS Light Green tujuan Bearing dan turun di Asok BTS Station.. Nah
pas kami sampai di Siam BTS Station, kami pertama kali merasakan suasana kota
Bangkok saat peak hours, yaitu dari pukul 17.00-19.00, dimana orang2 pada
pulang kerja.. Itu BTS sudah kayak lautan manusia.. Mau naik BTS juga ngantri..
Di dalam BTS pun harus desak2an.. Tapi pengalaman yang seru sih.. hahaha..
Saphan Thaksin BTS
Station
Terminal 21 adalah salah satu shopping mall di kota Bangkok yang menurut saya wajib banget untuk dikunjungi.. Terletak di Sukhumvit Road, Terminal 21 juga connecting langsung ke Asok BTS Station, yang membuat para travelers dapat dengan mudah mengakses mall yang satu ini.. Terminal 21 ini menurut saya sangat unik karena mengambil tema "several world famous cities under one roof".. Jadi mall-nya dibuat seperti konsep airport dengan berbagai printilan khas airport.. Mulai dari screen2 yang menampilkan flight information macam di airport2, bahkan receptionist dan staff di information desk juga mengenakan uniform seperti flight attendant..
Setiap lantai di Terminal 21 juga punya theme2 sendiri menyesuaikan dengan kota-kota terkenal di dunia.. Untuk Lower Ground (LG), temanya adalah Caribbean.. Ground Floor (GF) : Rome.. M Floor : Paris.. 1st Floor : Tokyo.. 2nd Floor : London.. 3rd Floor : Istanbul.. Dan terakhir 4th Floor & 5th Floor adalah San Fransisco..
Ternyata tidak hanya namanya yang seperti nama kota di dunia, setiap lantai di-design mirip seperti kota tersebut.. Misalnya di 2nd Floor, banyak terdapat replica2 berupa bus, telephone box berwarna merah khas kota London.. Kemudian di San Fransisco floor juga terdapat replica Golden Gate Bridge.. Dan ternyata toilet di masing2 lantai juga mengikuti tema kotanya.. Kemarin kami sempat mencoba ke toilet yang di 1st floor, jadi temanya ala2 Jepang.. Begitu masuk sudah disambut dengan aneka pohon2, kayu2, dan pernak-pernik khas Jepang lainnya.. Toiletnya super bersih.. Toilet seat-nya hangat dan sudah pakai tombol2an, yang membuat orang katrok macam saya kebingungan.. hahaha..
Setiap lantai di Terminal 21 juga punya theme2 sendiri menyesuaikan dengan kota-kota terkenal di dunia.. Untuk Lower Ground (LG), temanya adalah Caribbean.. Ground Floor (GF) : Rome.. M Floor : Paris.. 1st Floor : Tokyo.. 2nd Floor : London.. 3rd Floor : Istanbul.. Dan terakhir 4th Floor & 5th Floor adalah San Fransisco..
Ternyata tidak hanya namanya yang seperti nama kota di dunia, setiap lantai di-design mirip seperti kota tersebut.. Misalnya di 2nd Floor, banyak terdapat replica2 berupa bus, telephone box berwarna merah khas kota London.. Kemudian di San Fransisco floor juga terdapat replica Golden Gate Bridge.. Dan ternyata toilet di masing2 lantai juga mengikuti tema kotanya.. Kemarin kami sempat mencoba ke toilet yang di 1st floor, jadi temanya ala2 Jepang.. Begitu masuk sudah disambut dengan aneka pohon2, kayu2, dan pernak-pernik khas Jepang lainnya.. Toiletnya super bersih.. Toilet seat-nya hangat dan sudah pakai tombol2an, yang membuat orang katrok macam saya kebingungan.. hahaha..
Tujuan kami ke Terminal 21, selain karena penasaran dengan mall-nya yang punya tema berbeda untuk setiap lantainya, adalah untuk mengunjungi Pier 21.. Pier 21 adalah food court-nya terminal 21 yang terletak di 5th Floor (San Fransisco).. Di Terminal 21 sebenarnya banyak banget tempat makannya.. Mulai dari yang fine dining restaurant sampai cafe2 cantik.. Tapi kami sudah terlanjur penasaran dengan Pier 21.. Konon di Pier 21 ini kita bisa menemukan berbagai makanan Thailand dengan kualitas yang baik tapi dengan harga yang murah banget.. Bahkan harganya bisa lebih murah dibandingkan makanan yang sama yang dijual di pinggir jalan.. Menurut yang saya baca, ini adalah strategi Terminal 21 untuk menarik minat pengunjung untuk datang ke Terminal 21.. Makanya ga heran, ketika kami sampai di sana, foodcourt-nya full banget..
Kami masih beruntung karena mendapatkan
satu meja kosong dengan mudah, di saat orang lain harus keliling mencari meja
kosong atau menunggu orang selesai makan.. Tips dari saya, hindari saat2 jam
makan kalau ke Pier 21 ini.. Untuk cara pemesanan makanan, caranya sama seperti
kebanyakan food court di Thailand.. Top up dulu kartu di counter2 yang
disediakan.. Secukupnya aja, dan kalau lebih pun juga bisa di-refund.. Setelah
dapat kartunya, baru menuju ke stand2 yang ada di food court.. Buat kita yang
ga bisa berbahasa Thailand, hanya perlu bilang nomer makanan sesuai dengan yang
nomer yang tertera di daftar menu.. Kalau ga, masih bisa pakai bahasa isyarat.. hahaha..
Setelah itu, serahkan kartu ke panjaga stand, nanti saldo kita akan berkurang sesuai dengan harga
makanan yang kita pesan.. Dan konsepnya juga self-service.. Jadi kita ambil
nampan / tray sendiri, ambil sambal dan pelengkapnya juga sendiri.. Cutleries tersedia
di beberapa tempat khusus.. Semua
sendok, garpu, chopstick tersedia dalam keadaan hangat, bersih, dan steril..
Pier 21
Pier 21 ini juga termasuk
food court yang cukup besar.. Kami sampai bingung menentukan pilihan.. Belum
lagi kondisi food court yang ramai.. Jadi ada beberapa stand yang antriannya
lumayan panjang, termasuk stand Som Tam yang terkenal itu.. Akhirnya setelah keliling,
keliling, dan kelililing, makanan yang kami pesan antara lain : Braised Pork Leg +
Rice, Tom Yum Noodles, Khao Gaeng, Beef Noodles, Pork Noodles, dan
Mango Sticky Rice.. Untuk makanan2 tersebut, harganya starts from THB 30 atau
9k sampai THB 40 atau 16k.. Pokoknya semua di bawah 20k.. Bayangin juice
strawberry atau juice mangga dengan kualitas buah yang baik dan segar, harganya
ga sampai 10 ribu rupiah.. Di Indonesia mana dapat.. Ini kelas mall elite lho..
wkwkwk..
Khao Gaeng, Pork Noodles, and Beef Noodles
Puas makan di Pier 21, kami
kemudian menuju Gourmet Market yang ada di Ground Floor Terminal 21.. Gourmet
Market di Terminal 21 ini ga terlalu besar, jadi beberapa produk incaran saya
tidak tersedia di sini.. Saya hanya membeli Nestea Thai Tea favorit semua
orang itu.. Harganya per bag THB 90 (isi 13 sachet).. Personally saya lebih suka Teh Tarik versi Malaysia.. Kalau yang versi Thailand ini lebih kuat rasa milk-nya dibandingkan rasa teh-nya.. Dan untuk satu sachet, kalau dipakai 1 gelas ukuran medium, masih kemanisan menurut saya..
Kelar belanja di Gourmet Market,
kami pun langsung menuju Asok BTS Station.. Untuk menuju hotel kami, kami naik BTS
Light Green tujuan Mo Chit dan turun di Siam BTS Station.. Dari Siam BTS
Station sebenarnya bisa jalan kaki ke hotel.. Kalau mau jalan kaki ke Ibis Siam Bangkok atau ke MBK, dari Siam BTS Station hanya perlu
mencari exit yang menuju Siam Center.. Siam Center ini punya connecting access
ke mall di sebelahnya, yaitu Siam Discovery.. Nanti dari Siam Discovery akan
ada pedestrian bridge yang menghubungkan antara Siam Discovery dengan MBK dan
dengan Bangkok Art & Culture Center (BACC).. Kalau mau ke Ibis Siam Bangkok berarti cari bridge yang
menuju BACC.. Dari BACC hanya perlu jalan kaki beberapa langkah lagi
dan sampailah di Ibis Siam Bangkok..
Tapi berhubung kami malas dan kaki
kami yang sudah semakin berat untuk dipakai melangkah, kami memilih untuk naik
BTS lagi.. Toh ga perlu bayar lagi secara kami punya BTS One Day Pass.. haha.. Jadi
kami naik lagi BTS Dark Green Line dan turun di National Stadium BTS Station..
Cuma 1 station away kok.. Ga sampai semenit juga sampai.. wkwkwk..
Setelah sedikit berbelanja di
7-Eleven di lobby hotel, kami pun masuk ke kamar masing-masing dan
beristirahat.. It’s been a long day for us.. Apalagi kemarinnya kan ngemper di
KLIA2.. hahaha..
view from our room
To be continued..
Ibis Siam Bangkok
Rama 1 Wangmai, Pathumwan Bangkok 10330, Thailand
Ibis.com : click here
Booking.com : click here
Agoda : click here
Tripadvisor : click here
Wat Pho
Sanamchai Road, Pranakorn Bangkok 10200, Thailand
Opening hours : 08.30 - 18.30
http://www.watpho.com/index.php?lang=en
Asiatique The Riverfront
2194/ Charoen Krung Rd, Wat Phraya Krai, Bang Kho LaemBangkok 10120, Thailand
Opening hours : 17.00 - 00.00
www.thaiasiatique.com
Terminal 21
88 Soi Sukhumvit 19, Khlong Toei Nuea, Watthana
Bangkok 10110, Thailand
Opening hours : 10.00 - 22.00
http://www.terminal21.co.th/
Bangkok 10110, Thailand
Opening hours : 10.00 - 22.00
http://www.terminal21.co.th/
Pier 21 : San Fransisco (5th floor)
Gourmet Market : Caribbean (LG floor)
Hai.. thanks ^_^
ReplyDeleteHai.. betul banget.. Di Indonesia malah ada sekitar 5 patung Buddha tidur.. Thank you sudah mampir dan untuk infonya ya.. ^_^
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete