Langit Penang masih gelap, lampu jalanan juga masih menyala, dan waktu baru
menunjukkan pukul 05.30 pagi, tapi kami sudah bersiap2 untuk check-out dari
Hotel Neo+ Penang kesayangan kami.. Setelah selesai proses check-out dan
mengambil uang deposit, kami berjalan kaki menuju Komtar yang untungnya hanya
beberapa ratus meter dari hotel.. Ini adalah hari ke-6 dan bawaan kami sudah
semakin berat.. Masih 4 ransel sih, tapi isinya full semua.. Belum lagi 2 tas
jinjing yang sengaja kami bawa dan biasanya sewaktu pulang ke Bali akan kami gunakan untuk membawa makanan dan printilan kecil ke cabin.. Sesampainya kami di Komtar, kami langsung menuju kantor-nya New Asian
Travel & Transport yang kebetulan sudah kami intip2 kemarinnya.. hahaha..
Sengaja kantornya dicari dulu supaya pagi2 ga kesana kemari nyariin lokasi
kantornya.. Trauma kejadian di Johor Bahru.. hahaha..
Untuk menuju destinasi kami selanjutnya, ada 2 pilihan transportasi
yang bisa dipilih dan saya rekomendasikan, yaitu bus dan train (ETS).. Semua
ada plus-minus-nya.. Jadi silahkan disesuaikan dengan kondisi dan preference
masing2.. Kenapa saya memilih bus?? Karena saya terlalu malas untuk naik kapal
ferry untuk menuju Penang daratan (mainland).. As we all know, kereta api ga
mungkin mencapai Georgetown, secara terpisah oleh laut (Penang Strait).. Jadi
kalau mau naik kereta, ya harus naik bus dulu ke Penang Jetty.. Lanjut naik
kapal ferry menuju The Pangkalan Sultan Abdul Halim Ferry Terminal di
Butterworth, dan terakhir menuju Butterworth Railway Station.. Walaupun secara durasi
perjalanan, ETS lebih cepat, tapi karena pakai naik ferry, dll, jatuhnya sama
saja dengan naik bus.. Kalau naik bus mah hanya perlu duduk manis karena bus
akan melewati Penang Bridge.. Dan buat yang tinggal di seputaran Komtar, ada
bus juga yang berangkat dari Komtar, jadi ga perlu capek2 pergi ke Sungai
Nibong Bus Terminal..
Karena saya memilih untuk naik bus dari Komtar, maka saya memesan tiket
bus di New Asian Travel & Transport (Newsia).. Newsia ini cukup
recommended.. Tiket-nya bisa dipesan secara online dan pembayarannya juga bisa
menggunakan kartu kredit.. Bahkan saat memesan tiket bisa langsung pilih no
kursi.. Pemesanan online di website Newsia bisa dilakukan mulai dari 30 hari
sebelum keberangkatan.. Dalam sehari ada sekitar 8 trip dari Komtar Penang
menuju kota yang kami tuju.. Selain rute ini, Newsia juga melayani rute2 lain
termasuk rute lintas-negara seperti ke Singapore dan Thailand.. Harga tiket bus yang
harus kami bayar adalah sebesar RM 28 atau IDR 85k dengan durasi perjalanan
sekitar 2 jam.. Karena saya menghindari kemacetan di Penang Bridge maka saya
memilih jadwal bus yang paling pagi, yaitu pukul 06.30.. Bus KPB Express Coach yang
kami tumpangi adalah bus tipe executive (VVIP) dengan formasi kursi 2+1..
Kursinya empuk, AC-nya dingin, dan bus-nya bersih..
Website New Asian Travel & Transport
KPB Express Coach
interior bus yang kami tumpangi
melewati Penang Bridge
Dua jam perjalanan saya habiskan dengan tidur untuk menebus durasi tidur saya yang kurang karena harus bangun jam 3 pagi.. Saya terbangun ketika bus sudah memasuki wilayah Perak, dimana kami akan turun di Terminal Bus Amanjaya di Meru Raya, Ipoh.. Finally, hello Ipoh, nice meeting you..
Ada yang penasaran Ipoh itu dimana?? Saya sendiri baru mendengar kata
Ipoh dari cerita papa saya setelah beliau membaca bahwa Dahlan Iskan suka
berlibur ke Ipoh dan Cameron Highlands.. Penasaran lah kami dan akhirnya
browsing2 tentang Ipoh.. Setelah lihat review dan foto2 di internet, fix lah Ipoh masuk ke dalam itinerary kami saat merencanakan RTMT ini..
Ipoh adalah ibu kota negara bagian Perak.. Ipoh merupakan kota terbesar
ketiga di Malaysia dan terletak di antara Kuala Lumpur (KL) dan Penang.. Ipoh
juga merupakan gateway untuk menuju Cameron Highlands.. Ipoh dulunya adalah
pusat industri pertambangan timah.. Kini Ipoh dikenal sebagai salah satu
destinasi wisata di Malaysia.. Ipoh juga masuk ke dalam daftar “Best
Destinations to Visit in 2016” versi Lonely Planet (posisi ke-6).. Ipoh
terkenal akan kulinernya yang tiada duanya, termasuk Ipoh White Coffee yang
terkenal seantero Malaysia dan dunia, serta keindahan alamnya..
Welcome to Ipoh
Di Terminal Amanjaya yang modern dan bersih ini, saya sempat kesulitan mencari tempat menunggu bus local yang akan membawa kami menuju pusat kota.. Ternyata lokasinya ada di lantai 2.. Untuk menuju pusat kota, cara paling murah selain taxi tentu, adalah dengan Perak Transit Bus ini (bus no 116).. Bus fare-nya hanya RM 2.30, padahal perjalanan cukup jauh.. Sayangnya kami kurang beruntung.. Hari itu hari Ahad alias Minggu.. Di sepanjang perjalanan kami berjumpa dengan para pekerja (entah kerjanya dimana) yang mungkin ingin menghabiskan hari libur di pusat kota.. Dan sekali naik, jumlahnya bukan 1 atau 2 atau 5 orang, tapi belasan dan puluhan.. Gimana ga makin lama perjalanannya.. Naikin penumpang aja sudah lama karena om2 driver-nya lama buanget narikin uang dan ngeluarin karcis-nya.. Jadi di sebelah driver ada mesin khusus gitu.. Si om tinggal pencet berapa orang, nanti keluar karcisnya.. Si om sebelumnya salah pencet pas saya bayar.. Di mesin hanya ada pilihan 1,2, dan 3 orang.. Karena kami berempat harusnya pilih 2 dan 2 atau 3 dan 1.. Awalnya dia pencet 3 orang, terus yang kedua pencet 2 orang.. Alhasil saya harus membayar RM 2.30 x 5.. hahaha.. Males berdebat, saya diamkan saja.. Toh duitnya juga ga masuk ke kantong si driver karena karcis yang dikasi ke saya memang lima..
Itu mas2 pekerja, juga ga kalah lama.. Masa tiket 2 ringgit bayar pakai
uang pecahan 50 ringgit.. Terus ada yang main nyelonong, ga mau bayar tiket
ceritanya.. Alhasil si om marah2.. Hebat ya, bisa tahu ada yang belum bayar..
Tapi si om rajin banget berhenti.. Padahal ya kondisi bus sudah penuh..
Seriously, penuh banget.. Wong AC bus saja sudah ga kerasa.. Mau gerak juga ga
bisa.. Parah.. Tapi kalau diingat2 lucu juga sih.. Tapi lain kali, ogah naik
Perak Transit Bus ini.. hahaha..
Beberapa menit kemudian, bus memasuki area terminal.. Saya tahu itu
terminal karena banyak bus2 yang parkir.. Tanya mas2 pekerja, ini Medan Kidd
Bus Station atau ga.. Cuma dijawab ini bus terminal.. Halahh.. Akhirnya dengan
penuh perjuangan, kami pun berhasil keluar dari bus yang penuh sesak itu.. Ga
ada tulisan sama sekali ini terminal bus apaan.. Sampai saya buka Google Maps
dan ternyata bener ini Medan Kidd Bus Station.. hahaha..
Saya langsung buru2 telepon Mr. Ming yang ternyata lagi otw menuju
Medan Kidd Bus Station.. Mr. Ming ini adalah perwakilan dari Kereta Sewa Maju
Jaya Ipoh (entah owner-nya atau bukan).. Yang jelas sebelum saya berangkat,
saya sudah email2an dengan Mr. Ming ini.. Setelah mencari informasi kesana
kemari, ternyata public transportation di Ipoh ini belum sebagus Penang atau
KL.. Bus sih ada, ya Perak Transit Bus yang kami naiki itu.. Tapi tidak semua
area di Ipoh bisa diakses dengan menggunakan Perak Transit Bus ini, apalagi
tempat2 wisata yang ingin kami kunjungi.. Taxi sudah pasti mahal, dan kebanyakan tidak menggunakan argo.. Opsi terakhir ya dengan menyewa
mobil, persis seperti ketika kami di Langkawi..
Dari sekian banyak perusahaan yang menyewakan mobil di Ipoh, saya memilih Kereta Sewa Maju Jaya Ipoh ini.. Proses-nya gampang banget.. Saya hanya perlu email ke Mr. Ming mau sewa tanggal berapa sampai tanggal berapa, lokasi & waktu serah terima mobil / pengembalian, dan jenis mobil yang diinginkan.. Untuk durasi 1,5 hari dan mobil Perodua Axia (manual), kami deal di harga RM 190.. Untuk urusan SIM, sama seperti di Langkawi, saya juga menggunakan SIM A Indonesia saya.. Oh ya, enak lho sewa mobil sama Mr. Ming ini.. Sebenarnya saya sewa mobilnya mulai dari jam 10.30 dan baru dikembalikan keesokan harinya jam 9 malam.. Tapi sama Mr. Ming dihitungnya 1.5 hari.. Terus ga perlu bayar deposit.. Hanya menyerahkan fotocopy passport dan SIM.. Saat mengembalikan, saya hanya menitip kunci mobil ke receptionist hotel.. wkwkwk..
Dari sekian banyak perusahaan yang menyewakan mobil di Ipoh, saya memilih Kereta Sewa Maju Jaya Ipoh ini.. Proses-nya gampang banget.. Saya hanya perlu email ke Mr. Ming mau sewa tanggal berapa sampai tanggal berapa, lokasi & waktu serah terima mobil / pengembalian, dan jenis mobil yang diinginkan.. Untuk durasi 1,5 hari dan mobil Perodua Axia (manual), kami deal di harga RM 190.. Untuk urusan SIM, sama seperti di Langkawi, saya juga menggunakan SIM A Indonesia saya.. Oh ya, enak lho sewa mobil sama Mr. Ming ini.. Sebenarnya saya sewa mobilnya mulai dari jam 10.30 dan baru dikembalikan keesokan harinya jam 9 malam.. Tapi sama Mr. Ming dihitungnya 1.5 hari.. Terus ga perlu bayar deposit.. Hanya menyerahkan fotocopy passport dan SIM.. Saat mengembalikan, saya hanya menitip kunci mobil ke receptionist hotel.. wkwkwk..
Website Kereta Sewa Maju Jaya Ipoh
mobil Perodua Axia yang kami sewa
Setelah check-in di MU Hotel Ipoh (review akan saya tulis terpisah), kami langsung keluar hotel untuk mencari makanan.. Cacing di perut kami sudah berteriak akibat hanya diberi mie cup.. Itu pun makannya jam 4 pagi dan 2 cup dibagi 4 orang.. hahaha.. Di seputaran hotel untungnya banyak terdapat tempat makan.. Persis di samping hotel ada food court (kopi tiam), ada juga Chinese food resto dan ada resto kari kepala ikan+nasi briyani juga.. Lengkap banget kan.. hahaha.. Tapi sesuai itinerary yang saya buat, ada tempat makan yang menjadi target kami siang itu.. Sebenarnya saya galau memilih antara Hakka Mee Restaurant Paris atau Xin Quan Fang Curry Mee.. Akhirnya saya masukkan kedua resto ini ke itinerary, dilihat nanti yang mana yang masih buka itu deh yang dipilih.. hahaha.. Kedua resto ini memang buka dari pagi hari dan biasanya sudah habis menjelang siang hari..
Kebetulan yang pertama kali kami lewati adalah Xin Quan Fang Curry Mee..
Begitu mencium aroma Curry Mee, kami langsung refleks masuk ke dalam Xin Quan
Fang.. Maklum lagi kelaparan.. hahaha.. Setelah mendapatkan meja kosong, kami
memesan minuman.. Agak susah juga berkomunikasi dengan Ipohians.. Untuk orang
Chinese-nya sendiri kebanyakan mereka menggunakan bahasa Cantonese untuk
komunikasi sehari2.. Akhirnya biar gampang pesan Iced Tea dan jelas yang datang
adalah Iced Milk Tea.. Lupa bilang Tea O.. hahaha..
Iced Tea
Kami menunggu lumayan lama sampai akhirnya uncle-nya datang mengambil orderan kami.. Untung uncle-nya bisa berbahasa Inggris.. Ternyata setelah saya baca2 di internet, memang seperti ini di Xin Quan Fang.. Pengunjung duduk manis saja, nanti ketika gilirannya sudah tiba, uncle-nya yang akan datang untuk taking order.. Jadi jangan order langsung atau manggil2 uncle-nya ya..
Xin Quan Fang, atau orang local menyebutnya Ma Ta Liu Curry Mee,
mungkin merupakan Curry Mee yang paling enak dan terkenal di Ipoh.. Mereka
sudah berjualan Curry Mee sejak 50 tahun yang lalu.. Pengunjung bisa memilih
porsi small atau big dan bisa yang versi “dry” atau berkuah.. Curry Mee-nya Xin Quan Fang ini lebih “strong”
dibandingkan Curry Mee di Penang atau KL.. Sama2 enak sih kalau buat saya..
hehehe.. Untuk mee atau noodles-nya bisa pilih mie kuning, beehoon, dan hor fun..
Tapi yang juara bukan Curry Mee-nya kalau menurut saya.. Tapi meat slices-nya
yang bisa dipesan secara terpisah.. Jadi kami kemarin memesan 4 porsi Curry Mee
(polosan, tanpa topping) dan 1 porsi aneka daging yang disajikan
terpisah.. Kami beruntung mendapatkan
porsi terakhir meat slices.. Bahkan ada pengunjung yang baru turun dari mobil
tapi ditolak oleh uncle-nya.. Satu porsi meat slices terdiri dari steamed
chicken, char siew, dan roastead pork (udangnya habis).. Plus di bawahnya
diberi blanched bean sprouts (kecambah).. Enak banget, apalagi pas dimakan
barengan dengan curry sauce-nya.. Untuk
harga, lumayan pricey sih apalagi untuk ukuran Ipoh.. Untuk makanan saja kami
membayar sekitar 50-an ringgit.. Tapi memang Curry Mee dan meat slices-nya enak..
Xin Quan Fang Curry Mee
meat slices (sorry, non-halal)
Setelah lunch yang memuaskan, kami kembali ke hotel untuk mengambil
mobil dan langsung cuss untuk mulai meng-explore Ipoh.. Seru juga lho
pengalaman menyetir di Ipoh.. Kalau di Langkawi sudah pasti sepi banget jadi
bisa santai nyetirnya.. Kalau di Ipoh ini lebih ramai, dan yang menjadi
masalah adalah jalan2 di Ipoh itu banyak yang satu arah.. Untungnya design
kotanya itu seperti kotak2, jadi banyak perempatan2, yang ujung2nya tembus di
jalan yang sama.. hahaha.. The “thanks” goes to Google Maps (entah kenapa saya
lebih suka Google Maps dibandingkan Waze), yang sukses mengantarkan saya ke
banyak tempat di Langkawi dan Ipoh.. Another “thanks” goes to my little sister,
yang baru saya ketahui kalau dia jago baca peta.. Pernah sekali, kami berganti
posisi.. Saya baca peta, dia yang menyetir.. Ternyata susah lho baca peta itu..
Langsung nyerah saya, mendingan saya disuruh nyetir aja.. hahaha..
Salah satu keindahan alam yang dimiliki Ipoh adalah perbukitan kapur
(limestone hills) yang membentang 20km ke utara Ipoh dan 20km ke arah selatan..
Di perbukitan ini banyak terdapat gua-gua, dan salah satu yang paling terkenal
adalah Gua Tempurung.. Di Gua Tempurung ini pengunjung bisa mengikuti berbagai
tour untuk menikmati keindahan gua.. Berhubung kami bukan caving-enthusiasts,
jadi kami memilih untuk mengunjungi cave temples yang tak kalah indahnya dengan
Gua Tempurung.. Dari sekian banyak cave temples yang ada di Ipoh, salah satu yang
paling terkenal adalah Kek Lok Tong..
map rute menuju Kek Lok Tong
Kek Lok Tong, bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris artinya Cave
of Ultimate Bliss atau Cave of Great Happiness.. Temple ini konon bisa
memberikan perasaan tersebut (great happiness dan ultimate bliss) kepada para
pengunjungnya.. Tak heran, Kek Lok Tong ini menjadi favorit banyak orang, baik
orang local maupun wisatawan.. Kek Lok Tong terletak di daerah Gunung Rapat,
sekitar 15 menit dari pusat kota Ipoh..
Kek Lok Tong Temple
Kami tiba sekitar pukul 14.00 dan Kek Lok Tong masih dalam kondisi ramai.. Temple-nya luas dan sangat terawat.. Ada beberapa Buddhist dan Taoist Statues yang saya tidak tahu nama2nya.. hehehe.. Tapi yang paling saya sukai dari temple ini adalah stalaktit-stalaktit di dalam gua dan taman cantik yang berada di belakang gua.. Tak heran, Kek Lok Tong ini menjadi salah satu tourist attractions yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Ipoh..
Dari Kek Lok Tong, kami melanjutkan perjalanan menuju tiga temples lainnya yang masih berada di kawasan Gunung Rapat.. Sekitar 3 km dari Kek Lok Tong, terdapat satu jalan dimana ada 3 temples yang lokasinya bersebelahan.. Ketiga temples tersebut adalah Ling Sen Tong, Nam Thean Tong, dan Sam Poh Tong.. Ketiga temples ini juga menjadi favorit para tourists.. Di Sam Poh Tong, terdapat 246 anak tangga yang akan membawa pengunjung menuju area terbuka di atas bukit, sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan Gunung Rapat dan kota Ipoh..
Ling Sen Tong
Nam Thean Tong
Sam Poh Tong
Kami sendiri tidak berlama2 di ketiga temples ini.. Ya supaya sekedar
tahu saja, toh sudah jauh2 ke Ipoh.. hahaha.. Dari ketiga temples ini yang
menjadi favorit saya adalah Ling Sen Tong.. Ling Sen Tong adalah Taoist temple
dan yang membuat temple ini menarik adalah design-nya yang colorful.. Di bagian
depan temple juga terdapat aneka statues, seperti Kera Sakti dan teman2nya dari
kisah klasik Journey To The West..
To be continued..
Komtar (Kompleks Tun Abdul Razak)
Jalan Penang, Georgetown
Penang, Malaysia
New Asian Travel & Transport
B2-01-36, Ground Floor Komtar, Off Jalan Ria
10000 Georgetown, Penang, Malaysia
Telp : +604 261 5558 / +604 261 5598
Email : main@newsia.my
Terminal Amanjaya
1, Persiaran Meru Raya 5,
Ipoh, Perak, Malaysia
Perak Transit
Medan Kidd Bus Station
206 Jalan Tun Abdul Razak
30100, Ipoh, Perak, Malaysia
Kereta Sewa Maju Jaya
93 Jalan C.M. Yusuf
30250, Ipoh, Perak, Malaysia
Telp : +60 12 520 3588
MU Hotel Ipoh (ex – Ibis Styles Ipoh)
18 Jalan Chung On Siew
Xin Quan Fang Curry Mee
174 Jalan Sultan Iskandar
30000 Ipoh, Perak, Malaysia
Opening Hours : 07.30
- 12.00 (until finish)
Kek Lok Tong
Gunung Rapat (masuk via Jalan Raja Musa Mahadi)
31350, Ipoh, Perak, Malaysia
Opening Hours : 07.00 – 17.30
Ling Sen Tong, Nam Thean Tong, Sam Poh Tong
Gunung Rapat (300m dari intersection Jalan Raja Musa Mahadi)
31350, Ipoh, Perak, Malaysia
Opening Hours : 09.00 – 18.00
No comments:
Post a Comment