Hello everyone.. Sampai juga di part 13 of
Nat's Travel Diaries edisi RTMT.. Semoga kalian belum bosan ya.. hehehe..
Anyway, Kuala Lumpur adalah kota terakhir yang kami singgahi dalam RTMT ini.. Kota
yang satu ini sudah sering lalu lalang di NatInBali.. Ini adalah kali keempat
saya mengunjungi Kuala Lumpur.. Tempat2 yang saya datangi kebanyakan itu2
lagi.. Jadi kali ini tidak akan saya ceritakan secara detail ya.. Bagi yang ingin
membaca perjalanan saya ke Kuala Lumpur sebelum2nya, bisa klik link di bawah
ini ya :
Tahun 2014
Goodbye Melaka, Hello Again KL
Exploring Magnificent KL (KLCC, Berjaya TS, Jalan Alor)
Church of St Anthony & Genting Highlands
Shopping Spree At Bukit Bintang
Central Market, Petaling St, Bukit Bintang
Last Day, Sampai Jumpa Malaysia
Tahun 2015
From Penang To KL & Batu Caves
KLCC & Its Surroundings
Dataran Merdeka & Central Market
Petaling Street, Pavilion, BTS
Last Day, Jumpa Lagi Malaysia
Tahun 2016
Kop Khun Kha Thailand, Hello (Again) KL
A Day Trip To Colmar Tropicale
Pavilion, Central Market, dan Petaling Street
Goodbye Melaka, Hello Again KL
Exploring Magnificent KL (KLCC, Berjaya TS, Jalan Alor)
Church of St Anthony & Genting Highlands
Shopping Spree At Bukit Bintang
Central Market, Petaling St, Bukit Bintang
Last Day, Sampai Jumpa Malaysia
Tahun 2015
From Penang To KL & Batu Caves
KLCC & Its Surroundings
Dataran Merdeka & Central Market
Petaling Street, Pavilion, BTS
Last Day, Jumpa Lagi Malaysia
Tahun 2016
Kop Khun Kha Thailand, Hello (Again) KL
A Day Trip To Colmar Tropicale
Pavilion, Central Market, dan Petaling Street
~~~~~~~~~~~
Di hari ke-8 ini, kami akan
meninggalkan Ipoh menuju Kuala Lumpur.. Untuk travelers on budget seperti kami,
ada 2 pilihan transportasi yang bisa dipilih, yaitu bus dan kereta api (train)..
Karena dari Penang ke Ipoh kami sudah naik bus, jadi kali ini kami memilih naik
train.. Lagipula train dan bus sama2 memakan waktu 2 jam perjalanan untuk
mencapai KL.. Dan akan lebih lama jika naik bus dan di perjalanan terjebak
macet.. Untuk train, Malaysia memiliki KTM ETS, atau yang lebih dikenal sebagai
ETS, yang merupakan singkatan dari Electric Train Service.. ETS ini jauh
lebih modern dan cepat dibandingkan dengan kereta api model konvensional
seperti di Indonesia.. ETS ini memiliki kecepatan hingga 140 km/jam.. ETS ini
tidak hanya melayani rute Ipoh-KL (vv), tapi juga KL-Butterworth/Penang (vv)
dan rute2 lainnya seperti Gemas-Padang Besar.. Nantinya di tahun 2020, ETS ini
juga akan membuka rute sampai Johor Bahru dan Hatyai (Thailand).. Keren ya.. ETS
juga memiliki 3 jenis service
classes, yaitu Silver, Gold, dan Platinum.. Perbedaan jenis kelas ini
sebenarnya bukan terletak pada service atau kenyamanan kursi atau kondisi
gerbong kereta (coach).. Perbedaan ketiga jenis kelas ini adalah pada jumlah
stops atau pemberhentian kereta.. Untuk Platinum, karena harganya paling mahal,
maka jumlah stops atau pemberhentiannya paling sedikit.. Logikanya kalau jarang
berhenti, berarti durasinya juga lebih singkat.. Penumpang kelas Platinum juga mendapatkan snacks, yang kalau dilihat dari review blogger lain isinya milo dan cookies.. Untuk schedule dan harga tiket
ETS selengkapnya bisa dilihat di sini ya..
Sebenarnya saya ingin mencoba ETS
yang Platinum.. Sayang jadwal ETS jurusan Ipoh-KL yang Platinum sangat terbatas
dan pas mau beli tiketnya secara online, ETS Platinum ini tidak bisa saya
booked.. Jadilah saya beralih ke Gold.. Toh perbedaan durasi perjalanan selisih
beberapa menit saja.. Supaya tidak kesiangan sampai di KL, saya memilih ETS
Gold dengan jadwal keberangkatan 07.25..
Kami beruntung menginap di MU
Hotel Ipoh, dimana Ipoh Railway Station hanya berjarak 1.5km.. Sehari
sebelumnya kami memesan taxi di receptionist hotel karena kami harus berangkat
pukul 06.45.. Ada kejadian lucu, jadi paginya setelah breakfast sekedarnya,
kami ternyata sudah ditunggu oleh supir taxi di lobby hotel.. Taxi-nya cukup
berumur, begitu pula dengan driver-nya.. Tapi tetap tidak ada yang mengalahkan
taxi yang saya naiki di Malaka.. Kalau itu saya sampai ketakutan karena bagian
dalam dan bawah mobil serasa rapuh banget.. Mana yang naik jumbo2 semua.. hahaha..
Oh ya, kami membawa sekitar 4 ransel besar dan 2 tas jinjing.. Ternyata bagasi
taxi tidak bisa ditutup saking penuhnya.. Jadinya si uncle membiarkan bagasinya
terbuka.. Bisa dibayangkan dong, selama perjalanan saya terus2an menoleh ke
belakang, berharap tutup bagasinya masih ada.. hahaha.. Dari harga taxi yang
hanya RM 18, saya rela membayar lebih karena si uncle yang baik hati ini.. Sulit
dibayangkan kalau seandainya dia menolak mengangkut kami atau tutup bagasinya
lepas di perjalanan.. wkwkwkwk..
Ipoh Railway Station
Tiket ETS saya beli secara online
di website KTMB dengan
harga RM 35 per orangnya.. Saya sarankan tiket ETS ini dibeli beberapa hari
sebelumnya karena untuk rute2 tertentu terkadang sudah sold out saat hari H.. E-ticket
akan langsung dikirim ke email kita, kita print, kemudian ditunjukkan saat akan
menaiki ETS.. Saat pembelian tiket, kita juga bisa langsung memilih coach dan seat
yang diinginkan.. Persoalannya adalah memilih tempat duduk yang pas, terutama
bagi kalian yang tidak terbiasa kalau harus duduk menghadap arah berlawanan.. Di
internet banyak banget forum atau blog yang membahas cara menentukan tempat
duduk yang pas ketika naik ETS.. Untungnya saya sekeluarga tidak bermasalah
ketika harus duduk berlawanan arah dengan laju kereta.. Saya kemarin memilih coach
B, semata2 karena coach B ini berada di antara coach A tempat dimana toilet
berada dan coach C tempat dimana cafeteria berada.. Sedangkan tempat duduknya,
saya memilih no 13AB & 14AB.. Menurut saya, tempat duduk ini yang paling
pas untuk kami berempat.. Jadi kami duduk berhadap2an dan terdapat sebuah meja
di antara kami.. Di belakang kami terdapat 1 rak khusus tempat menaruh bagasi..
Oh ya, buat yang berniat naik ETS, pastikan kalian duduk di seat yang tertera
di tiket ya.. Kemarin ada anak muda di sebelah kami yang diusir karena menduduki seat
yang berbeda dengan yang tertera di tiket..
inside ETS
Walaupun berkecepatan di atas 100
km/jam, menurut saya laju ETS ini masih standard.. Berharap suatu saat bisa
naik Shinkansen atau Maglev atau bullet train di Eropa yang jauh lebih cepat
itu.. hehehe.. Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam, ETS yang kami naiki
memasuki kota Kuala Lumpur.. Sebenarnya ada 2 pilihan pemberhentian yang bisa
dipilih, yaitu Kuala Lumpur Railway Station dan KL Sentral.. Kebanyakan
penumpang lain memilih turun di KL Sentral yang memang merupakan KL’s main
intercity station / transit hub.. Jika turun di KL Sentral, kami hanya perlu
naik Monorail untuk menuju Bukit Bintang.. Berdasarkan pengalaman sebelumnya,
dimana kami kesulitan karena bawaan kami yang banyak dan berat, akhirnya saya
memutuskan untuk naik taxi saja.. Setelah saya lihat di map, ternyata Bukit
Bintang itu lebih dekat ke KL Railway Station dibandingkan dengan KL Sentral..
Jadilah kami turun di KL Railway Station dan memesan Uber untuk menuju hotel
kami di Bukit Bintang.. Kali ini kami tetap menginap di hotel yang sama seperti
kunjungan2 kami sebelumnya, Izumi Hotel Bukit Bintang..
Kuala Lumpu's Klang Valley Rail Transit Map
bagian samping KL Railway Station
Setelah beristirahat sebentar,
kami keluar hotel dan menunggu GoKL Bus.. Kalau biasanya kami hanya naik GoKL
Bus Green Line (jurusan KLCC) dan GoKL Bus Purple Line (jurusan Chinatown &
Central Market), kali ini kami mencoba jalur GoKL Bus yang baru, yaitu Blue
Line.. Kami turun di depan Menara AIA, berjalan kaki menuju Little India dan
berhenti di Haniffa Department Store..
GoKL Bus Map
GoKL Bus Stop @ Bukit Bintang
Saya ternyata kurang update juga
ya.. Saya baru tahu tentang Haniffa Department Store ini dari IG.. hahaha.. Karena
penasaran, jadinya Haniffa ini saya jadikan tujuan pertama kami di KL.. Kalau
Singapore punya Mustafa Center, KL punya Haniffa dong.. Sama seperti Mustafa,
Haniffa ini juga gudangnya coklat.. Jadi bagi penggemar coklat wajib berkunjung
ke Haniffa ya.. Mau itu coklat import, coklat local, semuanya ada.. Dari yang
harganya murah banget sampai yang mahal banget, semuanya juga ada.. Saya saja
sampai bingung lihat tumpukan coklat dimana2.. Mau beli juga bingung, karena
saking banyaknya pilihan.. Selain coklat, ada juga produk2 lain seperti halnya
supermarket di Indonesia.. Kalau kami, selain coklat, juga memborong aneka
kopi, tea, milo, ovaltine, oats, kacang2an dan snack2 lainnya.. Selain makanan & groceries, di
Haniffa kita juga bisa berbelanja baju, kosmetik, tekstil, dan masih banyak
lagi.. Sayang di Haniffa pengunjung tidak boleh mengambil foto.. Saat kami
lagi antri di kasir, papa saya mengambil foto saya dan adik saya.. Yang di foto
orangnya lho, bukan barang2nya.. Eh langsung diomelin sama kasirnya yang dari
awal sudah jutek banget mukanya.. Karena belanjaan lumayan banyak dan untuk
menuju GoKL bus stop lumayan jauh (sekitar 15 menit jalan kaki), saya pun
memesan Uber untuk kembali ke hotel..
Haniffa Department Store
Sultan Abdu Samad Building @ Dataran Merdeka
Sesampainya di Bukit Bintang,
kami mampir ke penjual Kebab di Jalan Berangan (dekat Izumi Hotel) dan langsung menuju Jalan Alor untuk lunch.. Kalau sebelum2nya kami selalu memilih
Restaurant Sai Woo, kali ini kami mencoba Dragon View Restaurant yang terlihat
selalu dipenuhi pengunjung.. Kami memesan Black Pepper Beef, Nasi Goreng Kampong,
Stir-Fried Kailan, dan Claypot Tofu.. Turned out, rasanya
so-so saja.. Jauh lebih enak Sai Woo.. Yang lumayan hanya Nasi Goreng
Kampong-nya.. Padahal harganya lebih mahal.. Mungkin karena resto ini buka 24jam dan lokasinya yang
berada di depan Jalan Alor, jadi pengunjung cenderung memilih untuk masuk ke
resto ini..
stall Kebab di Jalan Berangan
Jalan Alor di siang hari
Dragon View Restaurant
Nasi Goreng Kampong (RM 16)
Stir-Fried Kailan (RM 18)
Claypot Tofu (RM 26)
Black Pepper Beef (RM 29)
Sore harinya kami menuju Berjaya
Times Square yang hanya 15 menit jalan kaki dari Izumi Hotel.. Kami langsung
menuju Eastern Union FX di Ground Floor (di dekat pintu menuju Berjaya Times
Square Hotel) karena stock Ringgit kami yang semakin menipis.. hahaha..
Selebihnya kami hanya mampir ke toko2 favorit kami di Berjaya.. Mulai dari beli baju di LOL, beli Beryl’s Chocolate di Choc Boutique, makan Takio Ikayaki & beli Edibee di Tiny Taipei, dan terakhir borong baju plus printilan lainnya di toko2 kecil yang ada di Level 3.. Biarpun barang2-nya ga branded, tapi kualitasnya bukan yang murahan.. Mungkin istilahnya KW-Super kali ya.. Saya nemu baju yang harganya hanya RM 20 atau sekitar 60ribuan.. Lagi cari jaket, eh dapat yang harganya RM 30 dengan kualitas yang bagus.. Tas dengan harga 200ribuan sudah dapat yang bagus dan awet dipakainya.. Kalap sebenarnya, sayang sudah hari2 terakhir liburan jadi persediaan Ringgit sudah sangat terbatas.. hahaha.. Sayang salah satu outlet favorit kami di Berjaya Times Square, Hang Ten, sudah tutup.. Sekarang kalau mau belanja kaos2 Hang Ten kayaknya harus ke Singapore, secara di KL lokasi outlet-nya cukup jauh dari Bukit Bintang.. Sedangkan kami selalu menginap di daerah Bukit Bintang.. hehehe..
Berjaya Times Square
Eastern Union FX @ Berjaya Times Square
Selebihnya kami hanya mampir ke toko2 favorit kami di Berjaya.. Mulai dari beli baju di LOL, beli Beryl’s Chocolate di Choc Boutique, makan Takio Ikayaki & beli Edibee di Tiny Taipei, dan terakhir borong baju plus printilan lainnya di toko2 kecil yang ada di Level 3.. Biarpun barang2-nya ga branded, tapi kualitasnya bukan yang murahan.. Mungkin istilahnya KW-Super kali ya.. Saya nemu baju yang harganya hanya RM 20 atau sekitar 60ribuan.. Lagi cari jaket, eh dapat yang harganya RM 30 dengan kualitas yang bagus.. Tas dengan harga 200ribuan sudah dapat yang bagus dan awet dipakainya.. Kalap sebenarnya, sayang sudah hari2 terakhir liburan jadi persediaan Ringgit sudah sangat terbatas.. hahaha.. Sayang salah satu outlet favorit kami di Berjaya Times Square, Hang Ten, sudah tutup.. Sekarang kalau mau belanja kaos2 Hang Ten kayaknya harus ke Singapore, secara di KL lokasi outlet-nya cukup jauh dari Bukit Bintang.. Sedangkan kami selalu menginap di daerah Bukit Bintang.. hehehe..
LOL @ Berjaya Times Square
Choc Boutique @ Berjaya Times Square
Edibee @ Berjaya Times Square
Takio Ikayaki @ Berjaya Times Square
Rencana awal sebenarnya dari
Berjaya Times Square, saya ingin pergi ke KWC Fashion Mall dan kemudian
diakhiri dengan dinner di Pudu Wai Sek Kai.. KWC ini ibarat Mangga Dua kalau di
Jakarta dan Platinum Fashion Mall kalau di Bangkok.. Tapi apa daya, sore itu
tiba2 mendung gelap banget.. Terpaksa kunjungan ke KWC dan Pudu Wai Sek Kai
dibatalkan.. Itu pun kami harus kembali pulang ke hotel sambil hujan2an..
Malamnya kami menuju KLCC.. Dari Bukit Bintang hanya perlu naik GoKL Bus yang Green Line..
Seperti biasa, kami mampir dulu ke Avenue K.. Lumayan dapat baju diskonan di
H&M terbesar di Malaysia itu.. Kemudian kami ke Cotton On, berharap Rubi
Shoes-nya juga lagi diskon besar.. Ternyata diskonan-nya lagi sedikit banget..
Itu pun saya dan adik saya ga nemu sandal atau sepatu yang cocok di hati..
hehehe..
Kemudian kami menuju ke Suria KLCC.. Namanya juga shopping, tiba2 waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 saja.. Karena kelaparan, kami menuju Rasa Food Arena.. Karena jarang bersantap di Rasa Food Arena, kami sedikit kesulitan menemukan food court ini.. Kami lebih sering makan di Signatures Food Court.. Kali ini kami memilih dinner di Rasa Food Arena, karena saya dan adik saya lagi ngidam makanan Korea yang dijual di stall Korean Cuisine.. Selain stall Korean Cuisine, ada juga stall Nasi Kandar yang enak.. Sayang karena kemalaman, jadinya banyak menu yang sudah habis.. Mama saya hanya kebagian nasi dan ayam goreng.. Sedangkan yang lainnya memesan di stall Korean Cuisine yang untungnya masih menerima order.. Kami memesan Yukgaejang, Jajangmyeon, dan Dolsat Bibimbap..
Avenue K
Cotton On @ Avenue K
Kemudian kami menuju ke Suria KLCC.. Namanya juga shopping, tiba2 waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 saja.. Karena kelaparan, kami menuju Rasa Food Arena.. Karena jarang bersantap di Rasa Food Arena, kami sedikit kesulitan menemukan food court ini.. Kami lebih sering makan di Signatures Food Court.. Kali ini kami memilih dinner di Rasa Food Arena, karena saya dan adik saya lagi ngidam makanan Korea yang dijual di stall Korean Cuisine.. Selain stall Korean Cuisine, ada juga stall Nasi Kandar yang enak.. Sayang karena kemalaman, jadinya banyak menu yang sudah habis.. Mama saya hanya kebagian nasi dan ayam goreng.. Sedangkan yang lainnya memesan di stall Korean Cuisine yang untungnya masih menerima order.. Kami memesan Yukgaejang, Jajangmyeon, dan Dolsat Bibimbap..
Suria KLCC
Rasa Food Arena
stall Korean Cuisine
Dolsat Bibimbap (RM 23)
Jajangmyeon (RM 13)
Yukgaejang (RM 16)
Setelah dinner yang terburu2,
kami menuju ke Cold Storage di Level A2.. Hanya beli sedikit oleh2 dan makanan
minuman untuk di stock di rumah.. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.00,
kami langsung berlari menuju pangkalan GoKL Bus berharap masih ada bus yang
stand-by.. hehehe.. Anyway, GoKL Bus ini beroperasi sampai dengan pukul 23.00..
Di hari terakhir kami di KL, kami
kembali mengunjungi Suria KLCC.. Biasa lah hari terakhir, sudah malas pergi
yang jauh2.. Alasan utamanya karena Ringgit di dompet sudah habis.. hahaha.. Di
2 trip terakhir, kami selalu menghabiskan waktu dengan nonton bioskop.. Daripada
bingung nongkrong dimana menunggu jam berangkat ke KLIA2, mendingan duduk manis
di dalam bioskop.. wkwkwk.. Seperti yang sudah pernah saya ceritakan (http://natinbali.blogspot.co.id/2016/12/thailand-malaysia-trip-2016-12-klcc.html),
TGV Cinemas di Suria KLCC ini besar banget.. Studio-nya saja ada 12.. Belum
lagi jenis2nya.. Ada IMAX, Luxe, Indulge, Family Friendly, Beanie, dll.. Mau
nonton bioskop pakai beanbags?? Bisa nyobain Beanie.. Atau mau nonton bareng si
kecil, bisa nyobain Family Friendly yang memiliki softer audio dan brighter
hall.. Bahkan disediakan diaper changing table segala.. Keren ya.. hahaha.. Anyway,
TGV Cinemas ini ada dimana2 kok, tidak hanya di Suria KLCC.. TGV Cinemas juga
bisa ditemukan di Selangor, Penang, Johor Bahru, Ipoh, dll..
TGV Cinemas @ Suria KLCC
Selesai nonton bioskop, kami
mampir ke Signatures Food Court untuk snacking.. Saya memesan Beef Lasagne dan Mixed
Fruit Waffles di stall kesayangan, Café Milano.. Sedangkan papa-mama saya
memesan Kebab dan Subway, yang dua2nya ga kefoto.. hahaha.. Overall, Suria KLCC
ini adalah salah satu shopping mall favorit saya di Kuala Lumpur.. Selain Suria
KLCC, yang saya favoritkan adalah Pavilion dan Berjaya Times Square.. Jadi
kalau berkunjung ke Kuala Lumpur, jangan lupa mampir ke Suria KLCC ya.. Selain
bisa foto2 narsis di depan Petronas Twin Towers, kita juga bisa shopping,
nyobain makanan2 enak, dan di malam hari juga ada Lake Symphony Water Fountain
Show yang keren banget..
Beef Lasagne
Mixed
Fruit Waffles
To be continued..
Ipoh Railway Station
Stesen KTM Ipoh
30000, Ipoh, Perak, Malaysia
KTMB ETS
KL Railway Station
Jalan Sultan Hishamuddin
50000, Kuala Lumpur, Malaysia
GoKL Bus
Haniffa Department Store
86 Jalan Masjid India
50100, Kuala Lumpur, Malaysia
Telp : +603
2693 8620
Opening Hours :
10.20 – 21.00
Dragon View Restaurant
Jalan Alor, Bukit Bintang
50200, Kuala Lumpur, Malaysia
Opening Hours : 24
hours
Berjaya Times Square
1 Jalan Imbi, Bukit Bintang
55100, Kuala Lumpur, Malaysia
Telp : +603
2143 2386
Opening Hours :
10.00 – 22.00
Eastern Union FX : G-46A,
Ground Floor
LOL : G-02, Ground Floor
Tiny Taipei :
Level 3
Avenue K
156 Jalan Ampang
50450, Kuala Lumpur, Malaysia
Opening Hours :
10.00 – 22.00
H&M : G1,
G2, C17, UC10, M17A
Cotton On :
G-10A, G-12, M10
Suria KLCC
241 Kuala Lumpur City Center
50088, Kuala Lumpur, Malaysia
Opening Hours :
10.00 – 22.00
Rasa Food Arena : Fourth
Level Anchor
Signatures Food Court : Level
2
Cold Storage : Concourse
Level A2
TGV Cinemas :
Level 3
No comments:
Post a Comment