Tuesday, November 17, 2015

Penang & KL Trip ~ Part 5 ~ Street Art Hunting


Ternyata oh ternyata, kunjungan ke Penang itu ternyata tidak cukup kalau hanya 2 hari.. Minimal 3 hari baru bisa puas explore Penang.. hehe.. Berhubung kemarin kami hanya punya 2 hari, ya harus kejar2an supaya semua tempat2 yang sudah masuk itinerary bisa berhasil dikunjungi.. Seperti sore itu, kami keluar hotel sekitar jam 3an, padahal kami masih harus berburu street-art, dan jam 6 nya sudah harus balik untuk ikut misa harian di Gereja dekat hotel.. Saya cuma bisa pasrah aja, cuma ya ga tenang gitu jalan2nya, bentar2 lihat jam melulu.. wkwkwk..

Jadi ceritanya kami mau ngelanjutin perjalanan yang terhenti karena kami kecapekan di hari pertama kemarin.. Kemarin kami berhentinya di depan Fort Cornwallis, jadi sore itu kami mau melanjutkan perjalanan kami dari Fort Cornwallis juga.. Ga kebayang deh kalau kami disuruh jalan kaki dari Komtar lagi, bisa2 kayak kemarin, nyerah di tengah perjalanan.. hahaha.. Berhubung kemarin dari Fort Cornwallis ke Komtar naik Bus CAT yang gratis itu, jadi logikanya dari Komtar pasti ada juga Bus CAT yang ke Fort Cornwallis.. Setelah lihat rute nya Bus CAT yang sudah saya simpan di tablet saya, ternyata ada.. Asyik, ga perlu jalan kaki.. wkwkwk..


 Bus CAT Route


Sayangnya, Bus CAT yang kami tunggu2 entah kenapa tak kunjung datang saat itu.. Plus yang ngantri pun banyak banget, padahal weekdays lho.. Lumayan lama kami nunggu, mana waktunya lagi ga tepat, kami kan lagi kejar2an waktu.. Setelah 30 menit, baru deh Bus CAT nya nongol.. Itu pun kami udah kayak rebutan sembako pas naik ke bus nya.. Di dalam bus kami pun harus desak2an.. Sampai AC nya bus udah ga kerasa dingin nya, ditambah lagi supir bus nya yang nyetirnya kayak pembalap F1, bikin kami pegangan erat di tiang2 bus.. wkwkwk..

Akhirnya setelah 7 stops, kami sampai juga di Light Street, kami turun persis di sebelum Fort Cornwallis.. Kami turun di bus stop yang berada di seberang bus stop tempat kami naik Bus CAT kemarin.. Jadi Bus CAT yang lewat di depan Fort Cornwallis ini ada 2 arah.. Jadi kalau mau naik, mending tanya dulu ke supir bus nya.. Bisa2 mau ke Komtar, malah muter2 ke Jetty dulu.. wkwkwk..


 Fort Cornwallis


Setelah itu kami bagi tugas, yang kuat jalan kayak papa saya dan adik saya, mereka bertugas beli Tiger Char Koay Teow.. Tiger Char Koay Teow ini terletak persis di tikungan antara Lebuh King dan Lebuh Bishop (depan nya Hotel Rio).. Ga jauh kok dari bus stop tempat kami turun tadi.. Char Koay Teow nya sih lumayan enak, cuma kami beli nya di take away dan baru dimakan malam hari nya.. Mungkin kalau dimakan pas baru matang, jauh lebih enak ya..


 Tiger Char Koay Teow


Sedangkan saya dan mama saya yang ga kuat jalan (baca : malas), bertugas beli minum di 7-Eleven kemarin, yang persis berada di depan Fort Cornwallis.. Akhirnya setelah formasi lengkap plus bekal 100Plus ukuran 1.5 liter, kami pun siap berburu street-art di sudut kota GeorgeTown yang walaupun sore dan berjebu, panas nya tetap polll..

Kami memulai perjalanan dengan menyusuri Light Street, melewati kompleks Fort Cornwallis yang memang tidak ingin kami kunjungi, hingga sampailah kami di persimpangan jalan (intersection) antara Light Street & Beach Street.. Tepat di persimpangan jalan tersebut terdapat Queen Victoria Memorial Clock Tower.. Queen Victoria Memorial Clock Tower atau yang sering juga disebut sebagai Jubilee Clock Tower ini adalah salah satu icon dan landmark nya Penang yang sayang untuk dilewatkan.. Clock Tower ini sendiri dibangun untuk merayakan Diamond Jubilee (60 tahun masa pemerintahan) nya Queen Victoria..


 Queen Victoria Memorial Clock Tower




 Penang Malay Chamber Of Commerce



Dari Clock Tower kami melanjutkan perjalanan memasuki kawasan Beach Street atau Lebuh Pantai.. Saya paling suka dengan bangunan2 yang ada di kawasan Beach Street ini.. Kata orang2 sih mirip bangunan2 di Eropa.. Katanya lho ya, saya kan belum pernah ke Eropa.. Ga heran sih karena memang bangunan2 di Beach Street ini adalah historical building, walaupun kebanyakan sudah digunakan sebagai kantor perbankan, makanya Beach Street ini dikenal juga sebagai Bank Street..


 My Most Favorite Building @ Beach Street


 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam


 Beach Street


 More Buildings @ Beach Street


Selain architecture nya yang keren habis, tujuan saya ke Beach Street adalah mencari Sri Weld Food Court.. Saya bela2in nyariin food court ini demi sebungkus Nasi Lemak Daun Pisang.. Nah di Sri Weld Food Court ini ada 1 penjual Nasi Lemak yang terkenal banget, namanya Ali Nasi Lemak Daun Pisang.. Kami beruntung karena ketika kami tiba, masih tersisa beberapa bungkus Nasi Lemak yang dari bau nya aja udah enak.. Sebungkus Nasi Lemak harganya RM 1.80 dan pilihan lauk nya banyak banget, ada udang, sotong, ikan, ayam, ikan asin dan masih banyak lagi.. Sekilas tampilan dan porsi nya mengingatkan saya pada Nasi Jenggo di Bali.. Porsinya mini, kalau perut normal mungkin makan 2 baru kenyang.. Kalau yang ga normal mungkin bisa 3 atau 4.. wkwkwk.. 1 bungkus Nasi Lemak berisikan nasi lemak (seperti nasi uduk), lauk pilihan kita, dan sambal.. Nasi nya itu wangi dan sambal nya enak banget.. Menyesal kemarin saya cuma beli 4 bungkus, dan lagi2 demi menghemat waktu, si nasi harus kita take away dan baru dimakan malam harinya pas sampai di hotel..


 Sri Weld Food Court


 Ali Nasi Lemak Daun Pisang


Dari Sri Weld Food Court kami melanjutkan perjalanan, tetap di Beach Street, sampai ketemu perempatan (intersection) antara Beach Street dan Lebuh Chulia.. Di perempatan ini kami belok kiri menuju Gat Lebuh Chulia.. Memasuki kawasan ini, kami sudah disambut oleh beberapa street-art yang bertebaran di sepanjang jalan.. Street-art di GeorgeTown atau Penang memang tiada duanya, dan belum ke Penang namanya kalau tidak melihat langsung kreativitas dan keindahan Penang's street-art.. Street-art di Penang sendiri ada yang berbentuk murals atau paintings (lukisan di dinding/tembok) dan ada yang berbentuk wrought-iron caricatures (karikatur dari besi) yang dikenal sebagai Marking GeorgeTown.. Karikatur besi tersebut tersebar di berbagai tembok atau dinding di jalanan kota GeorgeTown.. Kalau mau nyariin semua, kayaknya perlu waktu seharian deh, jumlahnya saja mencapai 52.. Gempor tuh jalannya.. wkwkwk.. Kami sih kemarin sudah bersyukur menemukan beberapa.. Sedangkan untuk murals sendiri, ga kalah banyak jumlahnya dengan karikatur nya Marking GeorgeTown.. Ini lebih sadis lagi, kadang letaknya ada yang di gang, ada yang di sebelah rumah orang, sampai dekat hotel kami pun ada.. Gimana caranya supaya semua bisa dikunjungi??? Ngelirik ke jam, kami cuma punya waktu 1 jam lagi.. Akhirnya dari sekian murals yang ingin kami kunjungi, saya pilihin lagi beberapa yang memang mutlak harus dikunjungi.. Kebanyakan adalah murals2 terkenalnya Ernest Zacharevic.. Mana papa mama saya awalnya rada gimana gitu di ajak anak2nya berburu street-art.. Tapi begitu ketemu, mereka duluan yang pose dan minta di fotoin.. wkwkwk.. 


 Marking GeorgeTown Caricatures


 Marking GeorgeTown Caricatures


Hunting street-art kami, khususnya hunting murals, dimulai dari Gat Lebuh Chulia ini.. Di Gat Lebuh Chulia ini nanti akan ada perempatan kecil, ini masih lurus lagi sedikit, nanti akan ada 2 gang kecil yang bersebrangan, di kanan dan di kiri jalan (sebelum tembus ke Pengkalan Weld).. Kami menuju ke gang yang ke kiri dulu, dan voila, di depan kami sudah tampak salah satu mural terkenal karya Louis Gan, "Brother and Sister On A Swing".. Ini mural favorit saya dan untungnya pas kemarin kami ke sana, lagi ga ada orang sama sekali, jadi kami bisa foto2 sepuas hati.. hahaha..


 Brother and Sister On A Swing


Dari "Brother and Sister On A Swing" kami lanjut ke gang seberang yang lebih mirip jalan masuk ke rumah orang yang sekarang diubah menjadi toko souvenirs dan tempat rental sepeda.. Di sini terdapat mural "Chidren Playing Basketball" yang juga karya nya Louis Gan.. 


 Chidren Playing Basketball


Kami kemudian kembali menyusuri jalan semula sampai ke perempatan kecil, yang merupakan persimpangan antara Gat Lebuh Chulia dan Lebuh Victoria.. Di sini kami belok ke kiri, menyusuri Lebuh Victoria sampai ketemu perempatan lainnya, kali ini persimpangan jalan antara Lebuh Victoria dan Gat Lebuh Armenian.. Persis di persimpangan jalan sebelah kiri, terdapat another mural karya nya WK Setor, yaitu "I Want Pau"..


 I Want Pau


Setelah puas befoto ria di depan mural "I Want Pau" kami kembali ke perempatan tadi, kalau untuk ke mural "I Want Pau" kami berbelok ke kiri, kami kali ini ke arah kanan, menyusuri jalanan di Gat Lebuh Armenian.. Di sepanjang jalan Gat Lebuh Armenian ini juga banyak terdapat murals, dan di dominasi oleh mural2 kucing2an, seperti si "Skippy" dan "Love Me Like Your Fortune Cat".. 


 Skippy & Unknown Black Mouse Mural



Love Me Like Your Fortune Cat


Di ujung jalan Gat Lebuh Armenian, akan ada perempatan lagi.. Maklum GeorgeTown itu design kota nya berbentuk kotak2 gitu, jadi sebenarnya kami cuma muter2 aja.. Semoga yang baca ga bingung ya, sebentar2 ketemu persimpangan jalan.. wkwkwk.. Kalau mau tanya2 tentang lokasi murals, bisa tinggalin comment di bawah ya.. hehehe.. Perempatan kali ini adalah persimpangan jalan antara Lebuh Armenian dan Beach Street.. Persis di ujung Lebuh Armenian itu adalah lokasi murals yang paling terkenal di GeorgeTown, "Kids On Bicycle" karya Ernest Zacharevic.. Tapi sebelum kesana, kami melipir dulu, belok ke kanan ke Beach Street.. Kami mau mencari another murals terlebih dahulu.. Di Beach Street, kami juga melewati Cheah Kongsi yang sedang di renovasi, jadi kami hanya bisa foto2 dari luar pagar.. Tak jauh dari Cheah Kongsi ada jalan kecil ke arah kiri.. Itu adalah Lebuh Ah Quee, dimana terletak mural "Boy On A Bike" atau "Old Motorcycle" karya Ernest Zacharevic..


 @ Beach Street


 Cheah Kongsi


 Boy On A Bike atau Old Motorcycle


Dari sini kami kembali menuju ke mural "Kids On Bicycle" di Lebuh Armenian.. Sayang banget karena saat itu lagi ada 1 group besar tourists dari China.. Jadinya kalau mau foto di depan mural, harus antri.. Ya sudahlah saya ngalah akhirnya ga pepotoan di sana.. Ah nyesel banget sekarang.. Padahal saya paling suka mural ini.. Hiks.. Gagal pepotoan akhirnya saya mencari hiburan lain.. Saya nyobain beli Ice Ball yang banyak bertebaran di sepanjang jalan tadi.. Tapi saya belinya yang di Lebuh Armenian, tak jauh dari mural "Kids On Bicycle".. Harganya RM 3, tapi ice ball nya guede banget.. Bisa pilih 1 atau 2 rasa di mix, harga nya sama saja.. Saya pilih yang mix 2 rasa, yaitu Ribena (Grape) dan Sarsi.. Pas banget lah makan ice ball di Penang yang lagi panas2nya.. 


 Kids On Bicycle


 Ice Ball @ Lebuh Armenian


 Ice Ball With Ribena & Sarsi (RM 3)


Di sepanjang Lebuh Armenian juga banyak terdapat toko2 souvenirs.. Ada kaos2 lucu bergambar murals, harganya sekitar RM 15-20.. Papa saya pertamanya pengen beli, tapi ga jadi, dan sekarang si papa menyesal ga jadi beli.. hehehe.. Di Lebuh Armenian juga ada beberapa murals dan Yap Kongsi.. Dari Yap Kongsi juga bisa belok ke kiri, ke Lebuh Cannon, nanti akan ketemu dengan mural "Boy On Chair".. Cuma kami kemarin ga ke Lebuh Cannon nya, kami lurus aja menyusuri Lebuh Armenian.. Di sepanjang jalan selain mural dan Yap Kongsi, ada juga Sun Yat Sen Museum, Syed Alatas Mansion, serta Armenian Street Heritage Hotel dan GeorgeTown World Heritage Inc di ujung jalan.. GeorgeTown World Heritage Inc adalah salah satu historical building yang ditetapkan pemerintah Penang menjadi State Heritage Agency, yang bertugas untuk me-manage, me-monitor, dan mempromosikan GeorgeTown sebagai Unesco World Heritage Site.. Sedangkan Armenian Street Heritage Hotel adalah salah satu hotel yang berada dalam group Tune Hotels nya Air Asia.. Kemarin sempat kepikiran mau menginap disini, rate nya sendiri masih di bawah nya Hotel Neo+..  Kalau nginap di sini sih dekat banget kemana2, tempat makannya juga banyak, cuma ke Komtar nya aja yang rada jauh, jalan kaki sekitar 10-15 menit.. Hotel nya sih dari luar lumayan bagus, saya hanya kurang suka dengan interior nya yang dibuat classic dan antique gitu.. Selera saya terlalu modern soalnya.. hahaha..


 Dipilih, Dipilih (LOL)


 Murals @ Lebuh Armenian


 Yap Kongsi


 Buildings @ Lebuh Armenian & Syed Alatas Mansion


 GeorgeTown World Heritage Inc 


Dari Armenian Street Heritage Hotel kami berjalan ke arah kiri dan menyusuri Lebuh Carnavorn.. Kali ini lumayan banget jalannya, apa karena tadi keasikan berburu street-art ya.. Giliran street-art nya habis, baru kerasa kaki nya pegal banget.. Bagi teman2 yang mau liburan ke Penang, selain bisa tanya2 di bagian comment, di bawah ini adalah 3 links yang saya gunakan sebagai acuan ketika menyusun itinerary street-art hunting kemarin.. Selain itu kalian juga bisa mengambil free map dan brochure2 lainnya ketika mendarat di Penang International Airport..

Time Out Penang Street Art Map  :  Click Here
Blog "celinechenyue92"  :  Click Here
Street-Art Brochure  :  Click Here

Lebuh Carnavorn ini akan tembus ke bagian belakang Prangin Mall, 1st Avenue dan Komtar.. Kami tiba di sana sekitar pukul 17.30.. Kami lalu bergegas menuju Jalan Macalister.. Setibanya di depan Church Of Our Lady Of Sorrows, lho kok sepi.. Pintu gereja pun masih tertutup.. Tanya satu pakcik yang lagi asyik berkebun, ternyata hari itu lagi tidak ada misa harian, ada rapat apa gitu katanya.. Kami disuruh kembali besok sore.. Ya elah, si pakcik kagak tau ya kalau kami besok pagi2 sudah harus terbang ke KL.. Gagal deh kami ikut misa di Penang.. Sekarang setelah dipikir2 kenapa kami ga ke Gereja Katolik lainnya ya?? Kan ada Church Of The Immaculate Conception yang di dekat Gurney itu.. Di sana misa harian nya kalau hari Kamis juga jam 6 sore.. Harusnya kemarin naik taxi, paling kena RM 20, pulangnya bisa naik bus.. Ah menyesal..T_T


 Prangin Mall


 Church Of Our Lady Of Sorrows


 Di Depan Gereja & Gua Maria ~ Church Of Our Lady Of Sorrows


Kami akhirnya melipir ke tujuan akhir kami sore itu, yaitu New Lane Hawker Centre, yang cuma beda beberapa buildings dengan Church Of Our Lady Of Sorrows.. Wah langsung kalap lihat makanan dimana2.. Cuma karena pengalaman pahit kemarin malam, ketemu sama "preman" di Gurney Drive Hawker Centre, pertamanya kami mau take away aja.. Papa saya akhirnya nanya ke salah satu stall, ternyata penjualnya bilang, boleh duduk di salah satu kedai, pesan minum di kedai tersebut, nanti boleh beli makanan dimana aja.. Nah gitu kan jelas.. hehehe..


 New Lane atau Lorong Baru @ Jalan Macalister


 New Lane Hawker Centre


Kami pun langsung masuk ke salah satu kedai pertama di sebelah kanan yang kelihatan paling ramai.. Kami duduk disana dan memesan 2 Teh Tarik Ice dan 1 Kedondong Juice.. Untuk 3 gelas minuman tersebut, kami membayar sekitar RM 6.. Kemudian untuk makanan, kami berempat langsung menyebar dan kembali dengan pesanan masing2.. Kalau di New Lane Hawker Centre ini, kita bisa langsung pesan makanan di stall yang kita inginkan, terus sebutkan kita duduk dimana.. Nanti makanan nya akan di antar ke meja kita, dan kita langsung bayar ke orang yang mengantar makanan tersebut.. 

Beberapa makanan yang kami coba antara lain Char Koay Teow, Popiah, Loh Bak, Oyster Omelette, dan Beef Noodles.. Semuanya enak, much better than what we had at Gurney.. Yang paling enak adalah Char Koay Teow dan Oyster Omelette nya.. Harganya sih slightly higher daripada di tempat makan local lainnya.. Kata blogger Penang sih New Lane ini memang udah mulai diserbu tourists makanya harganya juga jadi harga tourists.. Overall, recommended kok.. Di Jalan Macalister ini memang banyak banget tempat makan nya.. Kalau mau jalan lagi, di sekitaran Glow Hotel juga banyak tempat makan, ada Nasi Kandar Pelita juga..


 Teh Tarik Ice (RM 1.80), Kedondong Juice (RM 2.40), Popiah (RM 4)


 Beef Noodles (RM 9) & Loh Bak (RM 6)


 Char Koay Teow (RM 9) & Oyster Omelette (RM 15)


Kekenyangan, kami pun balik ke hotel setelah mampir beli Roti Canai seharga RM 1 di Rumah Makan Nasi Kandar persis di lampu setopan Jalan Macalister.. Sampai hotel, kami makan lagi Char Koay Teow dan Nasi Lemak yang kami beli tadi sore.. hahaha.. Setelah itu kami memutuskan menghabiskan malam di hotel ditemani dengan musik dari bar dekat hotel yang kedengeran sampai kamar dan fireworks (kembang api) yang entah asalnya dari mana.. wkwkwk..



To Be Continued..









No comments:

Post a Comment