Saking bingungnya menentukan
judul postingan NatTravelDiaries kali ini, akhirnya saya memilih judul yang
paling gampang yaitu Solo / Surakarta Jilid IV.. hahaha.. Alasannya karena ini
adalah kunjungan saya yang keempat kalinya ke kota Solo atau Surakarta.. Bahkan
kalau dipikir2, kunjungannya malah setiap tahun sekali.. Ke Solo pertama kali
sebenarnya cuma penasaran sekalian menuntaskan misi untuk bisa mengunjungi tiga kota besar di Jawa Tengah, yaitu Jogja,
Solo, dan Semarang..
Solo / Surakarta Jilid IV ini
berawal dari janji atau nazar papa saya untuk kembali ke Gua Maria Kerep
Ambarawa (GMKA).. Jadilah saya merasa punya hutang untuk membawa beliau kembali
ke Ambarawa.. Sampai akhirnya di saat jam istirahat kantor, tiba2 saya iseng buka
web-nya Air Asia Big dan ternyata lagi ada promo tiket untuk jurusan
Bali-Solo.. Padahal belum ada email notifikasi dari Air Asia lho tentang promo
ini.. Rupanya promonya memang baru dibuka hari itu juga.. Dari yang aslinya
6.500 point, karena promo jadi hanya 1.200 point.. Pas banget point-nya mama
saya totalnya sekitar 9.000-an.. Cari2 tanggal yang pas.. Eh dapat pas
weekend.. Ada pula untuk 4 orang.. Jadi untuk 4 tiket jurusan DPS-SOC-DPS kami
hanya perlu membayar sekitar 700k dan harga segitu sudah include baggage, tax,
credit card fee.. Jadi per orangnya sekitar 175k.. Murah banget kan ya..
Sebenarnya banyak sih rute lain, seperti Bali-Bandung, Bali-Singapore, dll,
cuma kemarin memang sudah kepengen balik ke Solo jadi ga sempat intip2 rute
lain.. Papa saya pastinya excited dong dan beliau juga berbaik hati mensponsori
perjalanan kami kali ini.. hahaha..
Buat teman2 yang penasaran dengan
NatTravelDiaries edisi Solo jilid I, II, dan III, bisa dibaca di sini ya :
Jilid I
Jilid II
Jilid III
Flight Air Asia jurusan Bali-Solo
dan sebaliknya hanya ada 1x setiap harinya, jadi kami pada dasarnya no choice..
Flight Bali-Solo itu sekitar pukul 11 siang dan Solo-Bali pukul 12 siang.. Oh
ya, beberapa hari sebelum berangkat, kami sempat khawatir dengan kondisi Gunung
Agung yang dikabarkan akan segera erupsi.. Takutnya akan mengganggu penerbangan
kami.. Untungnya hal tersebut tidak terjadi.. Semuanya dimudahkan Tuhan, dari
yang cuaca cerah, sampai berangkat ke airport pun ga pakai macet.. Karena ga
pakai macet, kami sedikit kepagian sampai di airport dan akhirnya memilih untuk
nongkrong di My Kopi-O!..
My Kopi-O! ini terletak persis di
dekat Gate 4, jadi daripada berebut kursi mendingan nongkrong di sini.. Makanan
dan minumannya enak, harganya juga terjangkau untuk ukuran airport.. Kami
memesan beberapa minuman dan sandwich untuk di-share.. Dan tentunya tak lupa
membeli Beard Papa’s kesukaan saya dan adik saya.. hehehe..
Beard Papa’s
Cappuccino With Almond (49k) & Peach Melba (51k)
Triple Decker Sandwich (66k)
Pesawat Air Asia dari Jogja
dengan aircraft registration code PK-AZG mendarat sekitar pukul 11 di Ngurah
Rai Airport.. Pesawat inilah yang akan membawa kami ke Solo.. Salut banget
dengan Air Asia yang proses disembarking dan boarding-nya selalu efisien..
Penumpang dari Jogja turun, cabin check, penumpang yang akan berangkat ke Solo
sudah diminta untuk bersiap.. Tapi biar
ga pakai lama, kondisi cabin tetap bersih.. Ga kayak si singa yang biarpun
first flight, kondisi cabin-nya jorok (based on my experience).. hehehe..
Karena penerbangan kali ini
bertepatan dengan jam makan siang, jadi kami memesan pre-booked meals.. Begitu
juga ketika pulang dari Solo.. Beberapa menu yang kami coba, antara lain Kung
Pao Chicken With Rice, Nasi Padang Uda Ratman, Pak Nasser’s Nasi Lemak, Chicken
Lasagne, dan Thai Green Curry Chicken With Rice.. Untuk hot meals-nya Air Asia,
saya memang selalu memesan saat check-in atau sebelum keberangkatan
(pre-booked).. Alasannya karena harganya lebih murah #pelitmodeon.. Jadi kalau
pre-booked, harga makanannya per porsi 34k.. Itu sudah include minuman..
Minumannya bisa pilih mulai dari mineral water, soft drinks, dan kopi.. Sedangkan
kalau beli on the spot, harganya 55k.. Selain itu, ga semua menu available..
Yang paling enak dari beberapa menu yang kami coba adalah si Chicken Lasagne
dan Nasi Padang Uda Ratman-nya.. Kalau Nasi Lemak-nya tentu enakan punya Air
Asia Malaysia (AK), obviously.. hahaha..
(top)Kung
Pao Chicken With Rice
(bottom)Pak Nasser’s Nasi Lemak
(top)Chicken Lasagne
(bottom)Thai Green Curry Chicken With Rice
Nasi Padang Uda Ratman
Satu jam mengudara, pesawat Air
Asia yang kami tumpangi akhirnya mendarat dengan sempurna di SOC, kode IATA
untuk Adi Soemarmo Airport di Boyolali.. Ini adalah kali kedua kami mendarat di
Adi Soemarmo.. Untuk menuju hotel kami di pusat kota Solo, kami memilih untuk
menggunakan taxi bandara.. Saya sudah pernah membandingkan tarifnya dengan taxi
online dan ternyata tarifnya beti alias beda tipis.. Taxi resmi bandara ini
counternya berada di area keberangkan.. Tapi dari area kedatangan hanya
berjarak beberapa meter secara airport Adi Soemarmo ini kan imut2.. hehehe..
Untuk menuju hotel kami di Jalan Gajah Mada, tarif yang harus kami bayar adalah
80k dan memakan waktu sekitar 30 menit.. Persis di samping counter taxi, ada
juga counter Bus Damri.. Bus Damri ini melayani rute Bandara Adi Sumarmo –
Terminal Tirtonadi.. Tarif per orangnya adalah 20k.. Kalau berempat seperti
kami, tentu lebih hemat menggunakan taxi.. hehehe..
safely landed in Solo
Adi Soemarmo Airport
Empat kali ke Solo, empat kali
juga kami memilih hotel yang sama, the one and only Ibis Styles Solo.. Ibis
Styles Solo ini selalu menjadi pilihan pertama kami ketika berkunjung ke Solo..
Alasannya klasik saja.. Lokasi hotel strategis, rate terjangkau, kamar bersih
& nyaman, dan service-nya yang memuaskan..
Kali ini saya memesan melalui Traveloka dan mendapatkan rate sekitar
380k per malamnya.. Tiba di hotel, kami disambut oleh receptionist yang ramah
dan kami dipersilahkan menikmati infused water yang tersedia.. Walaupun kami
tiba sekitar pukul 12.30, kami diperbolehkan untuk check-in lebih awal.. Semua
special request yang saya email ke mereka, semuanya dipenuhi dengan baik oleh
team receptionist.. Biasalah saya agak cerewet urusan kamar.. Selalu minta 2
kamar yang bersebelahan atau berdekatan dan bukan kamar yang letaknya di
pojokan atau di ujung lorong.. hehehe..
Ibis Styles Solo
The Hotel's Main Entrance
Receptionist
Untuk full review mengenai Ibis
Styles Solo, silakan dibaca di sini ya.. Yang jelas kamarnya masih bersih dan
nyaman seperti tahun2 sebelumnya.. Bedsheet dan towel semuanya putih bersih
(penting).. AC juga dingin, sayang kemarin WIFI-nya agak lemot, sepertinya karena tingkat occupancy hotel yang lagi tinggi..
Tapi yang menjadi highlight dari pengalaman menginap di Ibis Styles Solo kali ini adalah breakfast-nya.. Jadi harga 380k per malam yang kami bayar itu sudah termasuk free breakfast setiap paginya.. Breakfast yang menurut saya sangat oke untuk hotel bintang 3 sekelas Ibis Styles Solo ini.. Makanannya berlimpah dan variansnya banyak banget.. Pertama, ada station makanan tradisional.. Di hari pertama isinya Nasi Gudeg lengkap dengan teman2nya dan Bubur Kacang Hijau.. Di hari kedua isinya Nasi Pecel dan Bubur Mutiara.. Kemudian ada station minuman yang terdiri dari Juice, Infused Water, Water, Fresh Milk, Coffee, dan Tea.. Ada juga station Cereal, Bread, Pastries, dan Pancake.. Kemudian ada juga station Fresh Salad dan Fresh Fruits.. Ada duo Jagung Rebus + Pisang Rebus yang esoknya berganti menjadi Baked Beans + Pumpkin.. Ada station Bubur lengkap dengan teman2nya dan ada juga station Soto yang ga kalah komplitnya dengan station bubur.. Masih kurang, ada juga menu buffet yang di hari pertama isinya Nasi Putih, Nasi Goreng, Sayur, Mie, Sosis, Scrambled Egg, Ayam.. Di hari kedua, menu buffetnya berganti menjadi Nasi Putih, Nasi Goreng, Sayur Lodeh, Soun, Sosis, Fuyung Hay, dan Ikan Fillet Goreng.. Dan last but not least 1 counter di pojokan yang isinya aneka sambal, aneka krupuk, dan manisan buah.. Kurang lengkap apa coba.. Jangan dibandingin dengan breakfast di hotel bintang 5 ya.. Ibis Styles Solo ini hanya hotel bintang 3 dan rate-nya saja ga sampai 400k.. Tapi breakfast-nya sama sekali ga murahan.. Setiap saat, chef dan team-nya pada ngider untuk melihat mana saja yang perlu di-refill.. Oh ya, karena seingat saya dulu ada station Omelette, jadi saya tanya ke salah satu staff-nya.. Ternyata kalau omelette harus request terlebih dahulu dan omelette-nya langsung diantarkan ke meja saya oleh chef-nya.. What a service..
Our Room
The Bathroom
The Swimming Pool
Tapi yang menjadi highlight dari pengalaman menginap di Ibis Styles Solo kali ini adalah breakfast-nya.. Jadi harga 380k per malam yang kami bayar itu sudah termasuk free breakfast setiap paginya.. Breakfast yang menurut saya sangat oke untuk hotel bintang 3 sekelas Ibis Styles Solo ini.. Makanannya berlimpah dan variansnya banyak banget.. Pertama, ada station makanan tradisional.. Di hari pertama isinya Nasi Gudeg lengkap dengan teman2nya dan Bubur Kacang Hijau.. Di hari kedua isinya Nasi Pecel dan Bubur Mutiara.. Kemudian ada station minuman yang terdiri dari Juice, Infused Water, Water, Fresh Milk, Coffee, dan Tea.. Ada juga station Cereal, Bread, Pastries, dan Pancake.. Kemudian ada juga station Fresh Salad dan Fresh Fruits.. Ada duo Jagung Rebus + Pisang Rebus yang esoknya berganti menjadi Baked Beans + Pumpkin.. Ada station Bubur lengkap dengan teman2nya dan ada juga station Soto yang ga kalah komplitnya dengan station bubur.. Masih kurang, ada juga menu buffet yang di hari pertama isinya Nasi Putih, Nasi Goreng, Sayur, Mie, Sosis, Scrambled Egg, Ayam.. Di hari kedua, menu buffetnya berganti menjadi Nasi Putih, Nasi Goreng, Sayur Lodeh, Soun, Sosis, Fuyung Hay, dan Ikan Fillet Goreng.. Dan last but not least 1 counter di pojokan yang isinya aneka sambal, aneka krupuk, dan manisan buah.. Kurang lengkap apa coba.. Jangan dibandingin dengan breakfast di hotel bintang 5 ya.. Ibis Styles Solo ini hanya hotel bintang 3 dan rate-nya saja ga sampai 400k.. Tapi breakfast-nya sama sekali ga murahan.. Setiap saat, chef dan team-nya pada ngider untuk melihat mana saja yang perlu di-refill.. Oh ya, karena seingat saya dulu ada station Omelette, jadi saya tanya ke salah satu staff-nya.. Ternyata kalau omelette harus request terlebih dahulu dan omelette-nya langsung diantarkan ke meja saya oleh chef-nya.. What a service..
Station Nasi Gudeg & Nasi Pecel
Water, Infused Water and Juices
Station Bubur dan teman2nya
Station Soto & Pisang + Jagung Rebus
(besoknya jadi Baked Beans & Pumpkin)
duo favorite yang pasti selalu diambil pertama kali
Omelette & Sausage
Station Krupuk & Manisan Buah
Tanpa istirahat, kami menuju
pangkalan taxi di depan hotel Novotel untuk menuju destinasi pertama kami di
Solo.. Maklum itinerary padat merayap, sedangkan waktu di Solo sangat minim..
hehehe.. Ngomongin soal taxi, taxi yang saya rekomendasikan adalah Kosti dan Gelora..
Nah karena menginap di hotel Ibis Styles Solo, taxi yang mangkal di depan hotel
adalah M*hk*ta Taxi.. Untungnya di depan Novotel Hotel yang berada persis di
samping Ibis, ada pangkalan Gelora Taxi.. Jadinya kami selalu jalan ke depan
Novotel terlebih dahulu.. hehehe.. Buat teman2 yang mengikuti NatTravelDiaries
edisi Solo lainnya, pasti sudah tahu alasan saya anti dengan M*hk*ta Taxi..
hehehe.. Tapi dalam perjalanan kali ini, ada juga saat2 dimana kami tidak
punya pilihan lain selain naik M*hk*ta Taxi.. Ya gitu, sekali dapat driver yang
baik dan kami langsung merasa bersalah karena sudah mencap buruk taxi yang satu
ini.. Eh kedua kalinya naik M*hk*ta, lagi2 dapat driver yang nyebelin.. Jadi driver-nya ini sengaja memilih rute yang jauh atau diputar2 gitu.. Dikiranya kami ga tahu jalanan kota Solo kali ya.. Mana AC mobilnya kagak dingin pula.. wkwkwk..
Destinasi pertama kami di Solo
adalah Sate Kere Yu Rebi yang merupakan request-an papa saya tercinta..
hehehe.. Beliau penasaran setelah lihat liputannya di TV, belum lagi tambahan embel2 makanan favorit Pak De Jokowi.. hehehe.. Meluncurlah kami ke
daerah Stadion Sriwedari.. Sebenarnya dari hotel bisa jalan kaki karena
jaraknya hanya sekitar 1 km.. Tapi daripada gosong mending berbagi rejeki sama
orang lain.. wkwkwk.. Konon Sate Kere Yu Rebi ini dinamakan sate kere karena
bahannya yang bukan menggunakan daging, tetapi tempe dan aneka jeroan.. Jadi
cocok buat yang lagi kere tapi pengen makan sate.. hehehe.. Tapi sekarang,
harganya sudah ga cocok untuk orang kere, mungkin karena sudah terkenal kali
ya.. Untungnya jeroan dan daging yang digunakan daging sapi, bukan kambing.. Jadi aman
untuk saya dan mama saya yang bukan penggemar daging kambing.. Pilihan satenya
macam2, kayaknya segala jenis jeroan ada deh.. wkwkwk.. Mulai dari ginjal, iso,
babat, hati, kikil, sampai yang namanya torpedo, semuanya ada.. hahaha.. Tapi
karena obat kolestrol mahal, jadinya kami memesan Sate Daging dan Sate Tempe
Gembus saja.. Sate tempe-nya sendiri ada 2 macam, yaitu Sate Tempe Gebus dan
Sate Tempe Dele (tempe biasa).. Yang paling terkenal dari Sate Yu Rebi ya Sate
Tempe Gembus ini.. Rasanya enak, gurih dan agak kenyal2 gitu.. Sate Daging-nya juga
empuk.. Bumbu sate-nya enak dan beda dari sate2 lainnya.. Kalau menurut saya,
bumbunya itu perpaduan antara bumbu sate dan bumbu pecel.. #recommended
Sate Kere Yu Rebi
Gado-Gado (12k)
Sate Daging (10 tusuk - 37k)
Sate Tempe Gembus (10 tusuk - 20k)
Dari Sate Kere Yu Rebi, kami meminta supir taxi untuk nge-drop kami di Pasar Gede.. Tujuan kami ke Pasar Gede adalah untuk mencicipi Es Dawet Telasih Bu Dermi yang terkenal itu.. Untungnya kali ini kami berjodoh.. Biasanya selalu ga jodoh, entah kaminya yang datang kepagian atau Bu Dermi-nya yang lagi ga jualan.. hehehe.. Untuk menemukan Es Dawet Telasih Bu Dermi ini, paling gampang masuk melalui pintu pasar sebelah utara.. Atau bisa juga dari depan (pintu utama) dan jalan saja ke arah kiri belakang.. Rasa Es Dawet-nya kalau menurut saya biasa saja.. Enak tapi ga begitu special.. The best cendol menurut saya masih dipegang Penang Road Famous Teochew Chendul di Penang sono.. wkwkwk.. Anyway, Es Dawet Telasih Bu Dermi ini juga punya cabang di Galabo.. Jadi yang males main ke pasar, bisa mampir ke Galabo saja.. hehehe..
Es Dawet Telasih (9k)
Selain Es Dawet Telasih Bu Dermi,
sebenarnya masih banyak kuliner lain yang bisa dicoba di Pasar Gede ini.. Ada
aneka jajanan pasar & kue2 tradisional, ada Es Gempol Pleret, ada Cabuk Rambak, ada Brambang Asem, ada Babi Kuah yang
non-halal itu, dan masih banyak lagi.. Oh ya di belakang pasar juga ada Timlo
Sastro yang terkenal itu.. Dan kalau pagi hari, di seberang Timlo Sastro itu ada
mbah2 penjual Nasi Liwet yang enak banget.. Selain bisa kuliner-an, Pasar
Gede juga merupakan tempat yang pas untuk membeli oleh2.. Di dalam pasar, banyak terdapat penjual cemilan atau snack khas Solo seperti krupuk, rambak, dodol,
kacang, dll.. Selain itu, yang ga boleh dilewatkan adalah aneka bumbu pecel yang juga
cocok untuk dijadikan oleh2.. Kemarin saya mampir ke salah satu penjual untuk membeli sedikit cemilan khas Solo (di
dekat Es Dawet Bu Dermi).. Yang paling menarik hati tentu aneka rambak (krupuk
kulit sapi) yang dijual dalam berbagai ukuran.. Harganya juga murah meriah..
Dengan uang ga sampai 50k, sudah dapat rambak seplastik besar.. hahaha.. Ada juga Keripik Kulit Melinjo yang sangat khas Solo..
Rambak-nya Must-Buy ya (lol)
Penjual Aneka Bumbu Pecel @ Pasar Gede
Dari Pasar Gede kami berjalan
kaki menuju Pusat Grosir Solo (PGS) yang hanya berjarak beberapa ratus meter
itu.. PGS ini adalah tempat belanja favorit kami di Solo.. Buat penggemar
batik, PGS ini sayang untuk dilewatkan.. Berbagai macam batik mulai dari
yang paling murah sampai yang mahal bisa ditemukan di PGS ini.. Kalau saya
tentu suka yang murah tapi ga murahan.. wkwkwk.. Salah satu toko yang biasanya
selalu saya kunjungi di PGS adalah Kencana Ungu.. Buat yang doyan berdaster ria
pasti tahu merk daster yang satu ini.. Biasanya saya selalu borong untuk stock
di rumah.. Selain itu, ada potongan harga kalau beli dalam jumlah banyak.. Selain
daster, Kencana Ungu ini juga menjual aneka batik model blouse, dress, dan kemeja
termasuk yang untuk pria..
Solo - The Spirit of Java
Pusat Grosir Solo (PGS)
Toko Batik Kencana Ungu
Sehabis borong daster, biasanya
kami juga mampir ke Tiffany Bella untuk membeli bedsheet alias sprei.. Ya
beginilah kami, beli sprei aja di Solo.. hahaha.. Nah kemarin kami iseng
masuk ke salah satu toko, Lestari Baru, dan ternyata lagi ada clearance sale.. Dapat dress dan
+ blouse batik bagus2 dan harganya itu di bawah 50k semua.. Tapi ya gitu, ga ada
pilihan size-nya karena sisa stock.. Dan ternyata ukurannya besar2.. Orang Solo
kecil2 kali ya.. Jadinya yang besar2 ga laku.. Rejeki kami orang Bali yang
jumbo2 ini.. hahaha.. Kalau mau cari aneka tekstil (kain), bisa juga mampir ke Beteng Trade
Center (BTC) yang berada persis di sebelah PGS..
Beli Sprei Dulu
Toko Batik Lestari Baru
Karena keasyikan belanja, kami ga
sadar kalau hari sudah sore dan ternyata lagi hujan deras.. Kami memanggil taxi
untuk kembali ke hotel.. Sebelum balik ke hotel, kami meminta supir taxi untuk
mampir ke Adem Ayem.. Adem Ayem ini adalah salah satu resto legendaris di kota
Solo.. Menu yang paling terkenal adalah Gudeg dan Ayam Goreng-nya.. Dulu
sewaktu saya masih kecil, Adem Ayem ini sempat membuka cabang di Bali dan
menjadi langganan kami sekeluarga.. Sayangnya, Adem Ayem Bali ini tiba2 tutup..
Dan setelah belasan tahun, akhirnya kami bisa mencicipi lagi makanannya Adem
Ayem.. Karena masih kenyang, jadi kami take away untuk dibawa ke hotel.. Kami
memesan Nasi Gudeg Istimewa, Nasi Ayam Goreng, dan Galantin..
Resto Adem Ayem
Semua pesanan kami ini ternyata sangat-sangat
enak.. Pokoknya lebih dari enak deh.. Entah apa istilahnya.. hahaha.. Nasi Gudeg Istimewa-nya enak
banget.. Ayam Opor-nya itu empuk banget dan bumbu opornya jempolan..
Belum lagi Sambal Krecek-nya.. Galantin-nya juga enak.. Tapi yang paling juara
justru Ayam Goreng-nya.. Baru gigitan pertama, langsung terasa enaknya.. Ada yang pernah nonton vlog-nya Mark Wiens (Migrationology.com).. Kalau pernah, pasti tahu ekspresi-nya Mark Wiens saat mencoba makanan
enak, mungkin kira2 begitulah ekspresi saya saat makan Ayam Goreng-nya Adem
Ayem ini.. Bumbu-nya terasa tapi ga asin dan ayamnya digoreng dengan sempurna,
jadi garing di luar tapi lembut di dalamnya.. Ah perfecto.. Di hari kepulangan
kami ke Bali, kami mampir lagi ke sini, beli Gudeg dan Ayam Goreng untuk dibawa
pulang ke Bali.. hehehe..
Nasi Gudeg Istimewa Ayam Utuh (60k)
ps : kalau ayam suwir cuma 35 kok (lol)
Galantin (30k)
Nasi Ayam Goreng (35k)
Saat hari sudah gelap, kami kembali menyusuri jalanan kota Solo.. Tujuan kami kali ini adalah New Ice Cream
Tentrem, salah satu kedai ice cream legendaris di kota Solo.. Saat menyusun itinerary, saya berusaha untuk mencari destinasi baru di Kota Solo yang bisa dikunjungi saat sore atau malam hari.. Kemudian saya berpikir, makan ice cream bareng2 kayaknya seru.. Jadilah saya memasukkan New Ice Cream
Tentrem ini ke dalam itinerary.. Kedai New Ice Cream Tentrem ini
terletak di Jalan Brigjend Slamet Riyadi.. Kedai-nya lebih mirip resto, jadi
sangat nyaman dan cocok dipakai nongkrong.. Awalnya kami bingung mau pesan menu yang
mana secara semuanya kelihatan menggoda.. Tanya sama mbak2 waitress-nya, katanya
yang recommended itu Es Dewa Mabuk dan Banana Split.. Jadilah kami memesan kedua
menu tersebut, ditambah dengan Tutti Frutti dan Rainbow..
New Ice Cream Tentrem
Overall, ice cream-nya enak2
semua.. Warnanya memang sedikit ngejreng, tapi rasanya enak dan ga terlalu
manis.. Ya typical ice cream jadul2, jadi jangan dibandingkan dengan ice
cream modern ya.. Tapi yang paling juara justru Es Dewa Mabuk-nya.. Habis makan
es ini, saking mabuknya, semua pada minta balik ke New Ice Cream Tentrem
keesokan harinya.. hahaha.. Jadi kami 2 hari berturut2 mampir ke New Ice Cream
Tentrem ini.. Sampai2 waitress-nya pada hafal dengan wajah2 kami.. wkwkwk..
Tapi Es Dewa Mabuk ini beneran enak.. Sebenarnya isinya simple saja, ada
durian, tape, jelly, dll.. Yang membuat special adalah tekstur es serut-nya..
Alih2 seperti es serut biasa, ini rasanya lebih lembut.. Enak banget.. Btw,
biarpun kelas resto, menu2 yang ditawarkan di New Ice Cream Tentrem ini
harganya masih sangat terjangkau.. Masih di seputaran belasan ribu dan 20an ribu..
Di Bali mana dapat harga segitu.. wkwkwk..
Es Dewa Mabuk (20k)
Banana Split (20k)
Tutti Frutti (16k) & Rainbow (13k)
Dari New Ice Cream Tentrem, kami
melanjutkan perjalanan menuju Solo Paragon, mall favorit kami di kota Solo.. Ga
ada tujuan khusus sebenarnya.. Jadi kami hanya jalan2 dan sedikit shopping.. Di
Solo Paragon ini ada outlet-nya The Executive dan kemarin itu mereka lagi
diskon besar2an.. Baju2-nya dijual mulai harga 50k saja.. hehehe.. Sempat
nyobain Golden Chesnut juga.. Tapi masih enakan yang di Singapore dan
Malaysia.. Sempat mampir sebentar ke Carrefour juga untuk beli air mineral dan
buah2an.. Satu hal yang saya kagumi dari Solo Paragon ini adalah design
mall-nya.. Di berbagai sudut disediakan tempat duduk, jadi pengunjung bisa
duduk2 sambil menikmati minuman atau snack.. Di Bali jangankan tempat duduk,
AC-nya saja kagak dingin.. wkwkwk..
Solo Paragon
Golden Chesnut (35k)
Untuk pulangnya, karena penasaran
dengan Uber di Solo, jadi saya iseng check aplikasi.. Ternyata banyak mobil
yang available.. Dari Solo Paragon menuju Ibis Styles Solo, tarifnya hanya
10k.. Murah banget ya.. Tapi ya ga tega juga kalau bayar 10k..
Mobilnya baru & wangi, driver-nya sopan pula.. Saat bayar, jumlahnya
sengaja saya lebihkan, driver-nya kayak ga percaya gitu dan berulang kali
mengucapkan terima kasih.. hahaha..
Berhubung perut masih ada
kapasitas yang tersisa, sebelum masuk hotel, mampirlah kami menuju warung tenda
di depan hotel.. Belum ke Solo namanya kalau belum menikmati Nasi Liwet.. Salah satu
Nasi Liwet favorit kami adalah Nasi Liwet Yu Djambul ini.. Penampilannya boleh
sederhana, harganya juga boleh murah meriah, tapi rasanya enak dan boleh diadu dengan Nasi Liwet terkenal lainnya.. Kalau
lagi lapar, dijamin bakalan nambah porsi kedua.. hahaha.. Anyway, mau cerita
sedikit tentang Nasi Liwet W*ngs* Le*u yang terkenal itu.. Ternyata kecurigaan
saya benar.. Salah satu supir taxi yang saya tumpangi jelas2 cerita bahwa Nasi
Liwet itu sudah terkenal akan kalkulator-nya yang “rusak”.. Supir taxi itu
bilang sendiri, dia sendiri ga tega kalau nganterin tamu ke sana, karena pasti
bakalan kena overcharge.. Malah katanya ada yang makan beberapa porsi tapi
ditagih beberapa ratus ribu.. Ini cerita versi supir taxi yang saya temui ya.. hehehe..
Nasi Liwet Yu Djambul
Nasi Liwet (10k)
To be continued..
Air Asia
Ngurah Rai International Airport
Jl. Raya Gusti Ngurah
Rai - Bali
http://www.baliairport.com/
Beard Papa's & My
Kopi-O!
Domestic
Departure Terminal
Ngurah Rai
International Airport
Adi Soemarmo Airport
Jl. Bandara Adi
Soemarmo - Solo
http://adisumarmo-airport.com/
Ibis Styles Solo
Jl. Gajah Mada No 23
57131, Solo, Jawa Tengah
Telp : +62271 724555
Website : click here
Tripadvisor : click here
Accor : click here
Booking.com : click here
Traveloka : click here
Agoda : click here
Sate Kere Yu Rebi
Jl. Kebangkitan Nasional Kios No. 1-2
(belakang Stadion Sriwedari)
Solo, Jawa Tengah
Telp : +6271 739839 / 734368
Opening Hours : 09.00 - 17.00
Pasar Gede Hardjonagoro
Jl. Jend Urip Sumoharjo
57129, Solo, Jawa Tengah
Pusat Grosir Solo
Jl. Mayor Sunaryo No 1
57133, Solo, Jawa Tengah
Opening Hours ; 09.00 - 16.00
Toko Batik Kencana Ungu
Pusat Grosir Solo Lantai Dasar Blok B10 No 8-9
57133, Solo, Jawa Tengah
Tiffany Bella (Toko Sprei)
Pusat Grosir Solo Lantai 1 Blok A.7 No 6
57133, Solo, Jawa Tengah
Telp : +6251 0480 1777
Toko Batik Lestari Baru
Pusat Grosir Solo Lantai Dasar Blok A6 No 1&9
57133, Solo, Jawa Tengah
Opening Hours : 09.30 - 16.30
Adem Ayem
Jl. Slamet Riyadi No 342
57141, Solo, Jawa Tengah
Telp : +6271 712891 / 716992
Opening Hours : 06.00 - 21.30
New Ice Cream Tentrem
Jl. Brigjend Slamet Riyadi No 136
57131, Solo, Jawa Tengah
Telp : +6271 7890425
Opening Hours : 10.00 - 21.00
Solo Paragon
Jl. Yosodipuro No. 133
57161, Solo, Jawa Tengah
Telp : +62271 727306
Opening Hours : 10.00 - 22.00
Nasi Liwet Yu Djambul
Jl. Gajah Mada
Solo - Jawa Tengah
(depan Ibis & Novotel Hotel)
Solo - Jawa Tengah
(depan Ibis & Novotel Hotel)
Halo.. terimakasih sdh menjadi penggemar setia blog ini.. #terharu
ReplyDeleteIya, 700rb itu pp 4 orang.. harganya tentu prngaruh ke musim liburan dan biasanya weekend jg lbh mahal.. kalau mau dpt tiket murah memang hrs extra sabar dan telaten nyarinya.. hehe.. soal ke malang, sy memang lebih suka jalan siang hari krn bisa sekalian mampir ke tempat wisata dan kuliner-an.. salam..